Anda di halaman 1dari 86

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMENGARUHI

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA DINAS KOTA


PEKANBARU

DRAFT PROPOSAL

Oleh :

WILI SAFITRI.
1911177

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS
INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI PELITA INDONESIA
2022
2
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMENGARUHI
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA DINAS KABUPATEN
KOTA PEKANBARU

DRAFT PROPOSAL

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar


Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh :

WILI SAFITRI.
1911177

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS
INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI PELITA INDONESIA
2022
INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI PELITA INDONESIA

FAKULTAS BISNIS

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

NAMA : WILI SAFITRI


NIM : 1911177
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
KONSENTRASI : AKUNTANSI KEUANGAN
JENJANG : STRATA SATU (S1)
PENDIDIKAN
JUDUL : FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
YANG MEMENGARUHI KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN PADA DINAS
KABUPATEN KOTA

Pekanbaru, November 2022


Menyetujui

Fadrul, SE,M.AK
Pembimbing

Mengetahui

Dr. Mimelientesa Irman, SE,M.Ak,Ak


Ketua Program Studi

i
INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI PELITA INDONESIA
FAKULTAS BISNIS
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
NAMA : WILI SAFITRI
NIM : 1911177
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
KONSENTRASI : AKUNTANSI KEUANGAN
JENJANG PENDIDIKAN : STRATA SATU (S1)
JUDUL : FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
YANG MEMENGARUHI KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN PADA DINAS
KABUPATEN KOTA PEKANBARU
TANGGAL UJIAN :
Tim Penguji
Nama Dosen Penguji (.......................................)
Penguji I

Fadrul, SE,M.AK (.......................................)


Penguji II/Pembimbing
Pekanbaru,September 2022

Menyetujui,

Dr.Fadrul, S.E., M.Ak.


Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Mimelientesa Irman,SE,M.Ak,Ak
Ketua Program Studi

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki
kemuliaan dan keagungan karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini guna memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan studi di Program Studi Sarjana (S1) Akuntansi
Fakultas Bisnis Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini pula, ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan dalam penyelesaian proposal ini. Khususnya kepada :
1. Bapak Drs. Harry Choandra, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Pelita
Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. Amries Rusli Tanjung, MM,Ak, selaku Rektor Institut Bisnis
dan Teknologi Pelita Indonesia
3. Ibu Dr. Layla Hafni, SE,MM, selaku Dekan Fakultas Bisnis Institut Bisnis dan
Teknologi Pelita Indonesia
4. Ibu Dr. Mimelientesa Irman, SE,M.Ak,Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Bisnis Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia
5. Bapak Dr. Fadrul, SE,M.AK selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penulisan
proposal ini
6. Seluruh Dosen beserta staf Fakultas Bisnis yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan selama menjadi mahasiswa di Institut Bisnis dan Teknologi
Pelita Indonesia
7. Secara khusus buat kedua orang tua yang selalu sabar dan setia serta
memberikan dorongan untuk menyelesaikan penulisan penelitian ini
8. Rekan-rekan Mahasiswa/i Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis Institut
Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang
telah membantu hingga selesainya penulisan proposal ini. Akhir kata, semoga

iii
proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan terkait
dengan penelitian ini.

Akhir kata, semoga laporan Proposal ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan terkait dengan laporan Proposal ini dikemudian hari.

Pekanbaru, September 2022

WILI SAFITRI

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN DRAFT PROPOSAL ...................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DRAFT PROPOSAL ........................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5
1.3 Tujuan penelitian........................................................................... 5
1.4 Manfaat penelitian ........................................................................ 5
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan teori................................................................................ 7
2.1.1 Kualitas Laporan Keuangan............................................... 7
2.1.2 Kualitas sumber daya manusia.......................................... 7
2.1.3 pemanfaatan teknologi informasi....................................... 8
2.2 Tinjauan penelitian terdahulu........................................................ 9
2.3 Perumusan Hipotesis...................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 19
3.2 Populasi dan Sampel...................................................................... 19
3.3 Data penelitian .............................................................................. 20
3.4 Jenis dan Sumber Data................................................................... 20
3.5 Teknik Analisis Data..................................................................... 20
3.5.1 Variabel penelitian dan Pengukuran Variabel ..................... 21
3.5.1.1 Kualitas sumber daya manusia.................................... 21

v
3.5.1.2 Pemanfaatan teknologi informasih............................. 22
3.5.1.3 Sistem pengendalian internal...................................... 22
3.6 Kualitas laporan keuangan.............................................................. 23
3.7 Metode analisis data........................................................................ 24
3.7.1 Statistik deskriptif................................................................. 24
3.7.2 Uji kualitas data ................................................................... 24
3.7.2.1 Uji validasi............................................................. 24
3.7.2.2 Uji reliabilitas......................................................... 25
3.7.2.3 Uji normalitas.........................................................
3.7.2.4 Uji Multikolinearitas ............................................
3.7.2.5 Uji Heteroskedastisitas...........................................
3.7.3 Pengujian regresi linier berganda......................................... 25
3.7.4 Pengujian hipotesis............................................................... 26
3.7.4.1 Uji F.......................................................................... 26
3.7.4.2Uji t............................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 34
LAMPIRAN....................................................................................................... 28

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Opini BPK Laporan Keuangan Daerah Kota Pekanbaru.................... 2


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................... 9

vii
viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan pemerintah merupakan media pertanggungjawaban
pemerintah dalam mengelola dan mengalokasikan keuangan pemerintah setiap
periode. Hal tersebut sesuai dengan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 17
tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah bahwa pemerintah wajib membuat laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Sebagai bentuk
petanggungjawaban, maka laporan keaungan pemerintah harus berkualitas.
Laporan keuangan yang berkualitas setidaknya mampu memenuhi unsur
karasteristik kualitatif laporan keuangan yang mengharuskan laporan keuangan
dapat dipahami, andal, relevan, dan dapat diperbandingkan (Indonesia, 2016).
Kualitas laporan keuangan yang memenuhi unsur karasteristik kualitatif
sebagaimana disebutkan di atas akan berkontribusi dalam menghasilkan laporan
keuangan yang wajar. Opini wajar merupakan cita-cita setiap pemerintah daerah,
karena dengan demikian pemerintah dianggap mampu mengelola dan
mengalokasikan keuangan daerah secara baik. Terbitnya Peraturan pemerintah
(PP) nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan
reformasi pelaporan . keuangan dari sistem cash basic menjadi accrual basic
dengan tujuan untuk menghasilan laporan keuangan yang berkualitas. Kenyataan
dalam mengwujudkan laporan keuangan yang berkulitas daerah masih memiliki
tekerbatasan dalam hal kompetensi SDM, pegawai tidak memahami sistem
akuntansi keuangan daerah (SAKD) yang seharusnya menjadi dasar dalam
tersebut dikuatkan oleh data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang
menyebutkan bahwa dari 542 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
yang diperiksa, terdapat 411 LKPD mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian
(WTP), 113 LKPD mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP), dan 18
LKPD mendapatkan opini tidak menyatakan pendapat (TMP). Formulasi selain

1
kualitas SDM yang dimiliki oleh pemerintah daerah, penelitian ini akan
membahas juga faktor lain yang turut andil dalam mengwujudkan laporan
keuangan yang berkualitas antara lain adalah faktor pemanfaatan teknologi
informasi, kualitas sumber daya manusia, pengendalian internal, dan pengendalian
eksternal.

Tabel 1. 1
Opini BPK Laporan Keuangan Daerah Kota Pekanbaru

No Tahun Opini Keterangan


1 2017 WDP Wajar dengan Pengecualian
2 2018 WDP Wajar dengan Pengecualian
3 2019 WDP Wajar dengan Pengecualian
4 2020 WDP Wajar dengan Pengecualian
5 2021 WDP Wajar dengan Pengecualian

Hasil penilaian yang diberikan oleh BPK terkait LKPD Kota pekanbaru
tahun 2017 hingga tahun anggaran 2021 nyatanya masih meraih WDP. Opini
WDP mencerminkan hasil yang belum maksimal dan juga masih terdapat
kelemahan di dalam pencatatan serta pelaporan keuangan yang masih harus
dibenahi (Hermelinda, 2018). Dari hasil pemeriksaan, BPK menemukan
kekurangan dalam penataan usaha keuangan dan pengamanan aset tetap. Temuan
penataan usaha keuangan diantaranya, sistem informasi aset yang belum
mendukung pencatatan aset yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan,
inventarisasi aset yang juga belum selesai dan bahkan data kartu inventaris barang
yang tidak informatif serta tidak valid (Ihwan, 2019). Sehingga menyebabkan
kejelasan sasaran anggaran tidak tercapai. Sedangkan dalam temuan pengamanan
aset tetap yaitu masih banyaknya aset daerah yang saat ini dikuasai oleh pihak
lain dan keberadaannya yang juga belum tersertifikasi. Sehingga menyebabkan
aset daerah rawan sengketa dan juga berpeluang berpindah kepemilikan (Taqim,
2019). Selain itu, teknologi informasi juga perlu dimaksimalkan di dalam

2
penyusunan LKPD Kabupaten kota pekanbaru Hal tersebut guna untuk membantu
mengotorisasi transaksi-transaksi terkait akuntansi pada sebuah laporan serta
analisa dalam laporan keuangan.

Untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, permasalahan


yang telah diungkap oleh BPK terhadap penilaian laporan keuangan harus diatasi
dengan baik. Penataan usaha keuangan dan pengamanan aset tetap memerlukan
sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dibidang akuntansi, pemanfaatan
teknologi informasi yang maksimal serta pengendalian manajerial yang baik. Hal
ini karena di dalam menyusun laporan keuangan yang berkualitas tidak terlepas
dari adanya SDM yang kompeten di dalam bidang ilmu akuntansi. Adanya
pemahaman dalam penyusunan laporan keuangan tentunya akan mengurangi
resiko dalam melakukan kekeliruan dan ketidaksesuaian penyusunan laporan
keuangan yang berlaku (Idward et al., 2018). Adapun penggunaan teknologi
informasi berperan membantu meminimalkan terjadinya kesalahan dalam
penyusunan laporan keuangan serta mempercepat proses pelaporan yang
dilakukan. (Triyanto, 2019). Sedangkan pengendalian manajerial diperlukan guna
untuk mencegah berbagai masalah yang timbul sebagai akibat dari lemahnya
pengawasan dan pengendalian dalam menghasilkan informasi laporan keuangan
yang andal. Hal ini berdasarkan pada penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang di moderasi oleh komitmen
organisasi Siahaya et al., (2018), Hermelinda, (2018), E. P. Pratiwi & Amanah,
(2019) dan Rininda & Sudaryati, (2020). Namun hasil penelitian ini juga
kontradiktif atau berbeda dengan penelitian Syarifudin (2014), Arif (2017),
(Ningrum et al., 2017) dan (Lesmana & Maimunah, 2014).

Terjadinya ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya dapat


disebabkan karena adanya faktor kontingensi, salah satunya adalah komitmen
organisasi. Individu dengan komitmen organisasi yang tinggi akan bersedia
meluangkan waktunya untuk memproses informasi yang sesuai dengan deskripsi
(Ratifah & Ridwan, 2012). Berdasarkan pada fenomena yang diuraikan maka
penelitian ini tertarik untuk mengkaji kembali faktor-faktor yang dapat

3
mempengaruhi kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah dengan Komitmen
Organisasi Sebagai Pemoderasi (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten kota
pekanbaru
Faktor-faktor tersebut menitik beratkan pada penelitian yang dilakukan
(Ekonomi et al., 2019), (Dermansyah, 2017) ; (Megayanti, 2015). Lebih lanjut,
kota pekanbaru sebagai objek penelitian memiliki riwayat laporan keuangan
dengan opini WDP selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Namun, pada LKPD
tahun 2017 Pemerintah Kota pekanbaru WDP (Wajar dengan pengecualian)
memperoleh opini WDP (Wibawa, 2017). Laporan keuangan Pemerintah Kota
pekanbaru yang dilakukan sebagai objek penelitian ini. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh faktor internal (kompetensi SDM, pemanfatan teknologi
informasi, terhadap kualitas LKPD Pekanbaru. Manfaat dari hasil penelitian ini
sebagai literatur bagi akademisi dan praktisi akuntansi pemerintah, bahwa banyak
faktor yang perlu diperhatikan untuk mengwujudkan LKPD yang berkualitas.
Penelitian ini akan meneliti pengaruh faktor internal dan faktor ekternal yang
mempengaruhi kualitas LKPD. Faktor internal yang dimaksud terdiri dari
kompetensi SDM, pemanfatan teknologi informasi, pengendalian internal.
Secara rinci variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. Pertama,
Kualitas Laporan Keuangan. LKPD merupakan hal yang mutlak dilakukan
sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja pemerintah daerah dalam
mengelola keuangan dengan prinsip akuntabel dan transparan. Kualitas laporan
keuangan daerah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal, sebagaimana
disebutkan di atas. LKPD yang berkualitas menjadi bukti pemerintah daerah
tersebut telah melaporkan dan menyajikan keuangan daerah secara baik dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku (PP 71 Tahun 2010). Kualitas LKPD dapat diukur
dengan menggunakan unsur karasteristik kualitatif laporan keuangan, yang
meliputi relevansi, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami (Indonesia,
2016).

Sumber Daya Manusia (SDM). SDM akan menentukan kualitas LKPD.


Pegawai yang memiliki kompetensi akan mampu menghasilkan LKPD yang
andal, dan taat pada aturan yang berlaku, serta sebaliknya. Keberadaan pegawai

4
yang kompeten pada setiap SOPD akan banyak berkontribusi dalam
mengwujudkan LKPD yang berkuliatas. SDM dalam ini pagawai, dapat diukur
dengan menggunakan indikator antara lain adalah pengetahuan, keahlian, dan
perilaku.

Berdasarkan penelitian terdahulu (Strajhar et al., 2016) Menyatakan bahwa


sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan dan peneliti (Puri, 2019) menyatakan bahwa sumber daya manusia
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Berbeda dengan penelitian
(Animah & Suryantara, 2020) menyatakan bahwa sumber daya manusia tidak
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi yang dimaksud seperti penggunaan


perangkat lunak secara optimal, akan berdampak pada pemerosesan transaksi
yang lebih cepat dan perhitungan nya juga akan memilih tingkat keakurasian yang
tinggi sehingga akan berujung pada peningkatan kualitas pelaporean keuangan
yang tepat waktu karena pemanfaatan teknologi akan mengurangi kesalahan yang
bersifat material (Hastuti, 2021).
Teknologi informasi menjadi hal penting dalam mensupport penyusunan
LKPD, mengingat LKPD disusun dengan menggunakan aplikasi yang terintegrasi.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan LKPD akan menghasilkan
laporan keuangan yang lebih efektif, efisien, dan akurat. Kemampuan dalam
pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai menjadi hal mutlak dikuasasi.
Pemanfaatan teknologi informasi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan
indikator yang meliputi penggunaan komputer, penggunakan aplikasi keuangan,
penggunaan jaringan internet, dan penggunaan jaringan terintegrasi antar data

Berdasarkan penelitian terdahulu (Kahar, 2022), (Chodijah & Hidayah,


2018) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan. Berbeda dengan penelitian (Sihwahjoeni,
2021) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi tidak berpengaruh signifikan
positif terhadap kualitas laporan Keuangan.

5
Penerapan pengendalian intern yang memadai akan memberikan
keyakinan yang memadai atas kualitas atau keandalan laporan keuangan, serta
akan meningkatkan kepercayaan stakeholders. Sistem pengendalian intern
meliputi berbagai alat manajemen yang bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan
yang luas. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terkait dengan laporan
keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan
yang memadai atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, yang mana akan menghasilkan laporan keuangan yang mempunyai
nilai informasi.

Pengendalian internal yang efektif dan baik akan mampu mendeteksi


berbagai salah saji yang bersifat material, kesalahan yang dilakukan, dan adanya
pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku terkait dengan
penyususnan laporan keuangan. Indikator yang digunakan dalam mengukur
bentuk pengendalian internal adalah lingkungan pengendalian, aktivitas
pengendalian, penilaian resiko, dan pemantauan.
Menurut hasil penelitian (Hermanto, 2022), (Hastuti, 2021) menyatakan
bahwa pengendalian intern berpengaruh secara signifikan positif terhadap kualitas
laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Dian, 2017)
menyatakan bahwa pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan.

Berdasarkan Uraian diatas dan karena adanya perbedaan dari hasil- hasil
penelitianterdahulu, maka penelitian ini diteliti dengan judul “ Faktor Internal
dan Eksternal yang memengaruhi kualitas laporan keuangan pada dinas
kabupaten Kota Pekanbaru “.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan kota pekanbaru.

6
2. Apakah Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan Kota Pekanbaru.
3. Apakah Pengendalian Intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan Kota Pekanbaru.
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk Menguji Pengaruh Kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan kota pekanbaru.
2. Untuk Menguji Pemanfaatan Teknologi Informasi manusia terhadap kualitas
laporan keuangan kota pekanbaru.
3. Untuk Menguji Pengendalian Intren manusia terhadap kualitas laporan keuangan
kota pekanbaru.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut adalah sebagai
berikut:
1 Bagi Peneliti
Ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam melakukan
penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang
sudah diperoleh,.
2 Bagi Instansi/perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang membangun
untuk bersangkutan tentang kinerja keuangan guna meningkatkan kualitas
yang lebih baik.
3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil Penelitian dapat digunakan untuk menambah referensi yang dapat
mengembangkan ilmu Pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.
1.5 Sistematika Penulisan

7
Dalam penulisan tugas akhir ini , dibuat sistematika penulisan agar mudah
dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada pembaca mengenai
tugas akhir ini.Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini memuat teori –teori tentang pengertian koperasi dan
analisis rasio laporan keuangan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan alamat
penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan
sumber data penelitian, dan metode analisis

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Kualitas Laporan Keuangan

2.1.3.1 Pengertian Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah merupakan karakteristik


kualitatif dari suatu laporan yang menyajikan mengenai posisi keuangan dan
kinerja pemerintah daerah serta informasi lain yang merupakan hasil proses
akuntansi selama periode tertentu yang akan digunakan oleh para pemangku
kepentingan dalam pengambilan keputusan. Adanya tuntutan yang semakin besar
terhadap pelaksanaan akuntabilitas menimbulkan implikasi bagi manajemen di
instansi pemerintah untuk memberikan informasi kepada, salah satunya adalah
informasi dalam laporan keuangan (Indonesia, 2016)

beberapa pengertian tentang laporan keuangan pemerintahan daerah yaitu


Menurut Erlina (2015:25) mengungkapkan :

“Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ukuran orang yang menilai atau
merinci dari suatu hasil dari proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan
dan transaksi ekonomi yang menyatakan aktivitas yang berhubungan dengan uang
dari entitas akuntansi yang ada dalam suatu pemerintahan daerah yang dijadikan
sebagai informasi dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
entitas akuntansi dan pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang
memerlukan”.

Hal senada dipaparkan Baldric (2015:12) pengertian Kualitas Laporan Keuangan


Pemerintah Daerah “Adalah hak dan kewajiban daerah dalam rangka

9
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
tersebut”. Sementara menurut M. Yusuf (2013:1) mengemukakan bahwa:

“Laporan keuangan pemerintah daerah adalah suatu bentuk pertanggungjawaban


pemerintah daerah kepada stakeholder yang di dalamnya mencakup berbagai
macam pekerjaan yang membutuhkan keuangan, termasuk komponen aset yang
tercermin dalam neraca (kini dikenal sebagai “laporan posisi keuangan” daerah
dimana setiap tahun dibuatkan laporanya setelah pelaksanaan anggaran.”. Dari
pengertian-pengertian diatas dapat dikatakan bahwa kualitas laporan keuangan
daerah merupakan ukuran orang yang menilai atau merinci dari suatu hasil dari
semua proses dalam suatu pemerintahan daerah yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan pengambilan
keputusan oleh pihak-pihak yang memerlukan.

2.1.3.2 Indikator Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Indikator laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu


diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Keempat indikator berikut ini menurut Erlina (2015:30), dan Baldric Siregar
(2015:77) merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan
pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki :

1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat


didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu dan masa kini, dan memprediksi masa depan.
Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat
dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang relevan :

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value). Informasi memungkinkan


pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspentasi mereka di masa

10
lalu.

b. Tepat waktu. Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh


dan berguna dalam pengambilan keputusan.

c. Lengkap. Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap


mungkin, yaitu mencangkup semua informasi akuntansi yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan.

d. Manfaat prediktif (predictive value). Informasi dapat membantu pengguna


untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan
kejadian masa kini.

2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan


dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikatnya penyajiannya
tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial
dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik :

a. Penyajian jujur. Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta


peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan dapat disajikan.

b. Dapat diverifikasi. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat


diuji, apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralisasi. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak


pada kebutuhan pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan, yaitu laporan keuangan dapat dibandingkan antar periode


dan antar unit pemerintahan.

4. Dapat Dipahami

11
Informasi yang disajikan oleh laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya
kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud. Menurut
Deddi Nordiawan, dkk (2012:131) dan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan mengemukakan: “Karakteristik
kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya”.

Menurut Dadang Suwanda (2013:96), Keempat karakteristik berikut ini


merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah
daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:

1. Relevan

2. Andal

3. Dapat dibandingkan

4. Dapat dipahami

Berdasarkan indikator-indikator diatas, penelitian ini menggunakan


indikator yang dijelaskan menurut Erlina (2015:30), yang menyatakan bahwa
indikator untuk mengetahui kualitas laporan keuangan pemerintah meliputi:

1. Relevan

2. Andal

3. Dapat dibandingkan

4. Dapat Dipahami

2.1.2 Kualitas Sumber Daya Manusia


Manusia Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumberdaya
manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya dengan bekal, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai.

12
Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, Organisasi Pemerintah
Daerah harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang didukung
dengan latar belakang akuntansi, sering mengikuti dan pelatihan, dan mempunyai
pengalaman di bidang keuangan. Sehingga untuk menerapkan sistem akuntansi,
SDM yang berkualitas tersebut akan mampu memahami logika akuntansi dengan
baik. Kegagalan SDM pemerintah daerah dalam memahami dan menerapkan
logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat
dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
(Alimbudiono, 2019), untuk menilai kualitas sumber daya manusia dalam
melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of
responsibility dan kompetensi sumberdaya tersebut. Tanggung jawab dapat dilihat
dari atau tertuang dalam deskripsi jabatan.
Deskripsi jabatan merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber daya tersebut tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Sedangkan kompetensi dapat dilihat dari
latar belakang pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan yang
dinyatakan dalam pelaksanaan tugas.
Kegagalan yang dialami oleh sumber daya manusia dalam memahami serta
menerapkan ilmu akuntansi akan memiliki dampak pada laporan keuangan,
seperti adanya kekeliruan laporan yang dibuat dengan standar yang telah
ditetapkan pemerintah, sehingga kualitasnya menjadi buruk (Soimah, 2014).Hal
ini menunjukkan semakin baik kualiitas sumber daya manusia semakin baik pula
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

menurut Imam Mulyana (2010 : 96) kualitas adalah:

“Sebagai kesesuaian dengan standar diukur berbasis kadar

ketidaksesuaian, serta dicapai melalui pemeriksaan”.

Selanjutnya dikatan menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:244) dikatakan


pengertian sumber daya manusia adalah:

13
“Kemampuan terpadu dari daya piker dan daya fisik yang dimiliki
individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya.”.

Di bawah ini beberapa pengertian tentang sumber daya manusia adalah

Menurut Wirawan (2015:18) menjelaskan bahwa:

“Sumber daya Manusia adalah orang yang disebut sebagai manajer,


pegawai, karyawan, buruh atau tenaga kerja yang bekerja untuk organisasi”. Hal
senada disampaikan oleh Eddy Soeryanto Soegoto (2014:306) memberi
pengertian yaitu: ”Sumber Daya Manusia adalah individu-individu dalam
organisasi yang memberikan sumbangan berharga pada pencapaian tujuan
organisasi”.

Kemudian dipaparkan oleh M. Dawam Rahardjo (2010:18) menjelaskan


pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia yaitu: “Kualitas sumber daya manusia
itu hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya saja,
akan tetapi juga ditentukan oleh pendidikan atau kadar pengetahuannya
pengalaman atau kematangannya dan sikapnya serta nilai-nilai yang dimilikinya”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya


Manusia adalah individu-individu atau yang disebut sebagai tenaga kerja,
karyawan, potensi manusiawi yang bekerja untuk organisasi.

Berbicara tentang masalah kualitas sumber daya manusia tentunya ada


tolak ukur yang dapat kita jadikan patokan atau perbandingan agar kita bisa
mengetahui dan menentukan manusia yang berkualitas. Dengan adanya batasan
dan tolak ukur ini, dapat dijadikan landasan dalam menentukan kualitas pribadi
seseorang.

Pengertian yang dikemukakan oleh Selo Sumarjan (2009:43) yang dikutip


oleh Sudarwan Danim (2012) bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia
yang kita inginkan dibedah atas dasar kualitas fisik (kesehatan, kekuatan jasmani,
keterampilan dan ketahanan) dan kualitas non fisik (kemandirian, ketekunan,
kejujuran dan akhlak).

14
Dari pengertian-pengertian diatas dapat dikatakan bahwa kualitas sumber
daya manusia adalah individu dalam organisasi yang memberikan sumbangan
berharga pada pencapaian tujuan organisasi dengan aspek keterampilan yang
ditentukan oleh tingkat pendidikan, kejujuran dan pengalaman

2.1.1.2 Indikator Kualitas Sumber Daya Manusia

Menurut M. Dawan Rahardjo (2010:18) mengatakan bahwa indikator dari


kualitas sumber daya manusia adalah sebagai berikut :

1. Kualitas Intelektual (Pengetahuan dan Keterampilan) Meliputi:

a) Memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang ilmu


pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan tuntunan

industrialisasi.

b) Memiliki pengetahuan bahasa, meliputi bahasa nasional, bahasa


daerah dan sekurang-kurangnya satu bahasa asing.

2. Pendidikan

a) Memiliki kemampuan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

b) Memiliki tingkat ragam dan kualitas pendidikan serta keterampilan


yang relevan dengan memperhatikan dinamika lapangan kerja baik
yang di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Indikator Kualitas Sumber Daya Manusia menurut Soekidjo Notoatmodjo

(2009:16) yaitu :

1. Pendidikan

2. Pelatihan

Adapun Indikator Kualitas Sumber Daya Manusia menurut Hutapea dan

Nurianna (2008:62) yaitu :

1. Memahami bidangnya masing-masing

15
2. Pengetahuan

3. Kemampuan

4. Semangat kerja

5. Kemampuan perencanaan/pengorganisasian.

Berdasarkan indikator-indikator diatas, yang diambil dalam penelitian ini


menggunakan indikator yang di jelaskan menurut M. Dawan Rahardjo (2010:18)
yang mengatakan bahwa indikator dari kualitas sumber daya manusia adalah:

1. Kualitas Intelektual (Pengetahuan dan Keterampilan)

2. Pendidikan

2.1.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi


(Jogiyanto, 2020) pemanfaatan teknologi adalah perilaku karyawan
teknologi dalam tugasnya, dimana pengukurannya berdasarkan frekuensi
penggunaan dalam diversitas aplikasi yang dijalankan.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh
penggunaan teknologi informasi dalam melaksanakan tugas. Aplikasi teknologi
sangat berperan dalam pengelolaan informasi yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan manajemen (Jogiyanto, 2020).
Teknologi Informasi ini merupakan kombinasi teknologi yang terdiri dari
perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan
teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran informasi. Teknologi
informasi meliputi ublicr (mainframe, mini, micro), perangkat lunak (software),
database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang
berhubungan dengan teknologi.
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup adanya pengolahan data,
pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik dan
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi ditujukan agar pelayanan ublic dapat

16
diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negeri
(Kurniawati, 2018).

Menurut Tata Sutabri (2012:30), pengertian kualitas sistem informasi


adalah sebagai berikut:

“Kualitas sistem informasi merupakan nilai dari hasil yang diharapkan


dengan sempurna, apabila pengambil keputusan dapat mengambil keputusan
secara optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang ratarata yang dibuat
menjadi optimal serta untuk menghindari kejadiankejadian yang akan
mendatangkan kerugian”.

Menurut Halim (2007:330). Efektivitas sistem informasi pengelolaan


keuangan daerah yaitu:

”Merupakan suatu sistem nilai yang digunakan setiap organisasi (lembaga)


untuk dapat mengukur keberhasilan (prestasi) dari suatu kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah”.

Menurut Nordiawan (2010:201) Sistem akuntansi pemerintah yaitu:

“Sistem akuntansi pemerintah daerah adalah serangkaian prosedur mulai


dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan keuangan, dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer”.

Menurut Ahmad Yani (2002:435) Kualitas Sistem informasi pengelolaan


keuangan daerah yaitu:

“Serangkaian nilai proses dan prosedur yang diselenggarakan oleh


pemerintah daerah dalam rangka penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran,
dan pelaporan keuangan daerah”.

17
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat dikatakan bahwa kualitas
sistem informasi pengelolaan keuangan daerah merupakan suatu sistem nilai yang
digunakan oleh pemerintah daerah untuk dapat mengukur keberhasilan (prestasi)
dalam rangka penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan
keuangan daerah.

2.1.2.2 Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi

Berdasarkan model kesuksesan sistem informasi menurut DeLone &


McLean (2003: 55), terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk mengukur
kesuksesan sistem informasi. Berikut merupakan beberapa indikator yang
digunakan dalam variabel-variabel tersebut.

a. Kualitas Sistem

Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem.


Menurut DeLone dan McLean dalam Iivari (2005) kualitas sistem merupakan
ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri dan
kualitas informasi yang diinginkan informasi karakteristik produk. Kualitas
sistem dalam sistem informasi dalam sistem informasi klinik ini menyangkut
keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa sistem dan user interface.

1) Kemudahan Pengguna

Sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang


untuk memenuhi kepuasan pengguna, salah satunya melalui kemudahan
dalam penggunaan sistem tersebut. Hal ini berarti dengan penggunaan
sistem informasi klinik dapat memudahkan pengguna dalam melakukan
pekerjaan tertentu dibandingkan dengan cara manual.

2) Kemudahan Dipelajari

Selain memudahkan pengguna dalam melakukan pekerjaan, sistem


informasi yang baik diharapkan mudah dipelajari, mudah dipahami dan
tidak memerlukan waktu yang lama dalam mempelajarinya. Dalam hal ini
adalah kemudahan dipelajari oleh pengguna yang baru menggunakan

18
sistem informasi atau pun pengguna yang beralih dari sistem informasi
serupa.

3) Kecepatan Akses

Kecepatan akses suatu sistem informasi merupakan salah satu kualitas


sistem informasi. Jika kecepatan akses sistem informasi cepat, maka sistem
informasi tersebut memiliki kualitas yang baik.

4) Feksibilitas

Fleksibilitas merupakan kemampuan sistem informasi untuk melakukan


perubahan-perubahan dalam memenuhi kebutuhan pengguna, sehingga
pengguna merasa lebih puas.

5) Keandalan Sistem

Keandalan sistem dalam hal ini adalah ketahanan sistem informasi dari
kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi dapat juga dilihat
dari mampu atau tidaknya sistem informasi untuk melayani kebutuhan
pengguna tanpa adanya masalah berarti.

6) Kegunaan Fitur dan Fungsi Sistem

Kegunaan dan ketersediaan fitur-fitur serta fungsi dari sistem informasi


merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas sistem informasi.
Pengguna akan merasa puas bila sistem informasi dapat memenuhi
kebutuhan pengguna dengan fitur dan fungsi yang disediakan.

7) Keamanan

Sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat
diandalkan. Keamanan sistem dapat dilihat melalui data pengguna yang
disimpan oleh sistem informasi, dan bagaimana sistem informasi mengatur
akses pengguna yang satu dengan pengguna yang lain.

b. Kepuasan Pengguna

19
Kepuasan pengguna sistem informasi merupakan respon dan umpan balik yang
dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Sikap pengguna
tersebut merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa puas pengguna
terhadap sistem informasi yang telah diterapkan dan digunakan. Berikut ini
merupakan indikator-indikator pengukur kepuasan pengguna:

1) Efesiensi

Kepuasan pengguna dapat tercapai bila sistem informasi dapat membantu


pekerjaan pengguna secara efisien. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana
sistem informasi klinik dapat memberikan solusi terhadap pekerjaan dan
tugas pengguna secara efisien. Suatu sistem informasi dapat dikatakan
efisien jika suatu tujuan yang dimiliki pengguna dapat tercapai dengan
melakukan hal yang tepat.

2) Keefektivan

Keefektivan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna dapat


meningkatkan kupuasan pengguna terhadap sistem tersebut. Keefektivan
sistem informasi dapat dilihat dari kebutuhan atau tujuan yang dimiliki
pengguna dapat tercapai sesuai harapan atau target yang telah ditentukan.

3) Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna dapat diukur melalui rasa puas yang dirasakan oleh
pengguna dalam menggunakan sistem informasi klinik. Rasa puas yang
dirasakan pengguna mengindikasikan bahwa sistem informasi klinik telah
berhasil memenuhi kebutuhan pengguna.

Menurut Nelson et al. (2005:206) dalam Dian Septiayu Fendini


menyatakan bahwa dimensi kualitas sistem informasi meliputi:

1. Fleksibilitas

20
Fleksibilitas merupakan kemampuan sistem informasi untuk melakukan
perubahan-perubahan dalam memenuhi kebutuhan pengguna, sehingga
pengguna merasa lebih puas.

2. Aksebilitas Sistem

Kemudahan untuk mengakses informasi ataupun kemudahan untuk

menghasilkan informasi dari suatu sistem.

3. Keandalan sistem

Keandalan sistem dalam hal ini adalah ketahanan sistem informasi dari
kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi dapat juga dilihat dari
mampu atau tidaknya sistem informasi untuk melayani kebutuhan pengguna
tanpa adanya masalah berarti.

4. Integrasi sistem

Dapat diprediksi, ketidakpastian relative rendah. Unsure ego di dalamnya tidak


pernah ingkar dengan tingkat layanan yang dijanjikan

5. Waktu Respon sistem

Mengasumsikan respon sistem yang cepat atau tepat waktu terhadap permintaan
akan informasi.

Efektivitas Sistem Informasi dapat diukur dengan menentukan


indikatorindikator yang sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Menurut
Bodnar (2000:80) menjabarkan beberapa indikator efektivitas sistem informasi
berbasis teknologi sebagai berikut:

1. Indikator keamanan data berhubungan dengan pencegahan bencana, baik


karena tindakan disengaja, maupun kesalahan manusia dan tingkat kemampuan
sistem informasi berbasis teknologi dalam mengantisipasi illegal acess dan
kerusakan pada sistem.

21
2. Indikator waktu berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan informasi dalam
permintaan pemakaian sistem. Tingkat kemampuan sistem informasi berbasis
teknologi dalam memproses data menjadi suatu laporan, baik secara periodik
maupun nonperiodik,untuk rentang waktu yang telah ditentukan.

3. Indikator ketelitian berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan


keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis
kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Indikator variasi laporan atau output berhubungan dengan kelengkapan isi


informasi. Dalam hal ini tidak hanyam engenai volumenya, tetapi juga
mengenai informasinya. Tingkat kemampuan sistem informasi berbasis
teknologi untuk membuat suatu laporan dengan pengembangan dan

perhitungan sesuai dengan kebutuhan yang berguna bagi pengguna informasi.

5. Indikator relevansi menunjukkan manfaat yang dihasilkan dari produk atau


keluaran informasi, baik dalam analis data, pelayanan, maupun penyajian data.
Indikator relevansi menunjukkan kesesuaian dan manfaat laporan yang

dihasilkan.

Berdasarkan indikator-indikator diatas, penelitian ini menggunakan


indikator yang di jelaskan menurut DeLone & McLean (2003:55) menyatakan
bahwa dimensi kualitas sistem meliputi:

1. Kemudahan Penggunaan

2. Kemudahan Dipelajari

3. Kecepatan Akses

4. Fleksibilitas

5. Keandalan sistem

6. Kegunaan Fitur dan Fungsi Sistem

7. Keamanan

22
2.2 Tinjauan penelitian terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan rujukan dapat di
lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian


Independen
1 Strajhar et al - Sumber daya Hasil penelitian dengan
(2016), Pengaruh manusia analisis regresi linear
Kompetensi - Pemanfaatan berganda menunjukkan
Sumber Daya Teknologi bahwa
Manusia dan Informasi bahwa kompetensi sumber
Pemanfaatan - Laporan daya manusia dan
Teknologi keuangan pemanfaatan teknologi
Informasi terhadap informasi secara signifikan
Kualitas Laporan berpengaruh terhadap
Keuangan Dengan kualitas laporan keuangan
Sistem pemerintah daerah
Pengendalian Intern
Sebagai Variabel
Moderasi (Studi
empiris pada SKPD
Kabupaten Polewali
Mandar).
2 Puri (2019), - Sumber daya Hasil penelitian ini
Kualitas Sumber manusia menyatakan Kualitas
Daya Manusia - Pemanfaatan Sumber Daya Manusia

23
No Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Independen
(SDM), Teknologi berpengaruh positif dan
Pemanfaatan Informasi signifikan terhadap Nilai
Teknologi - Sistem Pelaporan Keuangan,
Informasi, Sistem Pengendalian Pemanfaatan Teknologi
Pengendalian Intren Informasi berpengaruh
Internal Pemerintah, positif dan signifikan
terhadap Nilai Pelaporan
Keuangan, dan Sistem
Pengendalian Internal
Pemerintah berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Nilai Pelaporan
Keuangan.
3 Animah & - Sumber Daya Hasil penelitian
Suryantara (2020), manusia menunjukkan bahwa
Pengaruh - Sistem kompetensi sumberdaya
Kompentensi Informasi manusia tidak berpengaruh
Sumber daya Akuntasi terhadap laporan kualitas
manusia dan sistem keuangan.
informasi akuntasi
terhadap kualitas
laporan keuangan.

4 kahar (2022), - Sumber daya Hasil penelitian ini


faktor-faktor yang manusia menunjukkan bahwa
mempengaruhi - Pemanfaatan kompetensi sumber daya
kualitas laporan Teknologi manusia, pemanfaatan
keuangan Informasi teknologi informasi dan
pemerintah daerah - Sistem pengendalian manajerial

24
No Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Independen
dengan komitmen Pengendalian berpengaruh positif
organisasi sebagai Manejerial signifikan terhadap kualitas
pemoderasi laporan keuangan
5 Chodijah & hidayah - Pemanfaatan Hasil penelitian
(2018), pengaruh Teknologi menunjukkan bahwa,
pemanfaatan Informasi secara simultan pada
teknologi informasi - Sistem variable pemanfaatan
dan sistem Pengendalian teknologi informasi dan
pengendalian Internal Sistem pengendalian
internal terhadap internal berpengaruh
kualitas pelaporan signifikan terhadap kualitas
keuangan pelaporan keuangan
pemerintah daerah pemerintah daerah hal ini
(studi kasus skpd dibuktikan dari hasil uji
provinsi dki jakarta) simultan (Uji F).
6 sihwajoeni (2021), - Sumber daya teknologi dan informasi
pengaruh tingkat manusia tidak berpengaruh
kompetensi sumber - Pemanfaatan signifikan terhadap
daya manusia, Teknologi keandalan laporan
teknologi informasi, Informasi keuangan Polda Jatim,
pengendalian intern - Sistem
dan pengawasan Pengendalian
keuangan terhadap Internal
keandalan
pelaporan keuangan
kepolisian resort
provinsi jawa timur.
7 Hermanto (2022), - Sumber daya Hasil Penelitian ini
Pengaruh Sistem Manusia memyatakan bahwa

25
No Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Independen
Pengendalian - Sistem Pengendalian intren
Internal dan Pengendalian berpengaruh secara
Kompetensi Internal signifikan positif terhadap
Sumber Daya laporan keuangan.
Manusia terhadap
Kualitas Laporan
Keuangan UMKM
di Kabupaten
Lombok Barat
8 Astuti (2021), - Sumber daya Berdasarkan hasil
Faktor-Faktor Yang manusia penelitian secara parsial
Mempengaruhi - Pemanfaatan dan simultan hasil
Nilai Informasi Teknologi penelitian ini menunjukkan
Pelaporan Informasi bahwa kualitas sumber
Keuangan Pada - Sistem daya manusia, pemanfaatan
Satuan Kerja Pengendalian teknologi informasi dan
Perangkat Daerah Internal sistem pengendalian intern
Kota Pekanbaru berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai
informasi pelaporan
keuangan Satuan Kerja
perangkat daerah kota
pekanbaru.
9 Dian (2017), - Sumber daya peran internal audit tidak
Faktor-Faktor Yang manusia berpengaruh positif
Mempengaruhi - Pemanfaatan signifikan terhadap kualitas
Kualitas Laporan. Teknologi laporan keuangan
Informasi
- Sistem

26
No Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Independen
Pengendalian
Internal

10 (Aswandi, n.d.) - Sumber daya Secara parsial, varibel


2019, Pengaruh manusia kompetensi sumber daya
Kompetensi SDM, - Pemanfaatan manusia dan pemanfaatan
Pemanfaatan Teknologi teknologi informasi
Teknologi Informasi akuntansi sama-sama
Informasi berpengaruh positif
Akuntansi terhadap kualitas laporan
Terhadap Kualitas keuangan organisasi nirlaba
Laporan Keuangan
Sektor Publik (Studi
Empiris pada
Organisasi Nirlaba
di Kota Padang)

2.3 Perumusan Hipotesis


1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Pandangan Berbasis Sumber Daya atau Resource Based View (RBV)
terhadap keunggulan kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih
penting bagi perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk
meraih serta mempertahankan keunggulan kompetitif. Para penganut RBV
percaya bahwa kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam
sumber daya internal yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori luas yaitu
sumber daya manusia, sumber daya fisik dan sumber daya organisasional. Sumber
daya manusia mencakup seluruh karyawan, pelatihan, pengalaman, intelegensi
(kecerdasan), pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Teori RBV

27
berpendapat bahwa sumber daya yang sesungguhnya dapat membantu organisasi
dalam menangkap dan menetralkan permasalahan.

Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumberdaya manusia


untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabyang diberikan kepadanya dengan
bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup memadai. Berdasarkan
penelitian terdahulu (Strajhar et al., 2016) Menyatakan bahwa sumber daya
manusia berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan dan
peneliti (Puri, 2019) menyatakan bahwa sumber daya manusia berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan. Berbeda dengan penelitian (Animah &
Suryantara, 2020) menyatakan bahwa sumber daya manusia tidak berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan.

H1 : Kualitas sumberdaya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan


keuangan pemerintah daerah.

2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan


Keuangan Pemerintah Daerah.
Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah disebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan
daerah, dan menyalurkan Informasi Keuangan Daerah kepada pelayanan publik.
Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi
pemanfaatannya secara luas, maka dapat membuka peluang bagi berbagai pihak
untuk mengakses, mengelola, dan mendayagunakan informasi keuangan daerah
secara cepat dan akurat. Penelitian yang berhubungan dengan pemanfaatan
teknologi informasi pada organisasi sektor publik menunjukkan bahwa
pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi informasi (komputer dan
jaringan) akan memberikan banyak keunggulan baik dari sisi keakuratan atau
ketepatan hasil operasi maupun predikatnya sebagai mesin multiguna,
multiprocessing.

28
Pemanfaatan teknologi informasi juga akan mengurangi kesalahan yang
terjadi. Berdasarkan penelitian terdahulu (Kahar, 2022), (Chodijah & Hidayah,
2018) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan. Berbeda dengan penelitian (Sihwahjoeni,
2021) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi tidak berpengaruh signifikan
positif terhadap kualitas laporan Keuangan.

H2 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas


laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Pengaruh Sistem internal Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan


Keuangan Pemerintah Daerah.
Dalam penjelasan RBV menyatakan bahwa kinerja organisasional akan
sangat ditentukan oleh beragam sumber daya internal khususnya sumber daya
manusia. Dalam hal ini sumber daya manusia mencakup seluruh karyawan,
pelatihan, pengalaman, intelegensi (kecerdasan), pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan. Sistem Pengendalian Internal (SPI) adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personil lain yang didesain
untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian efektifitas dan
efisiensi operasi (Kurniawati, 2018).
Tujuan sistem pengendalian internal salah satunya adalah untuk mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi. Dengan sistem akuntansi, risiko
terjadinya kekeliruan dan kesalahan pencatatan atau perhitungan dapat
diminimalisasi sehingga mengurangi kemungkinan pemerintah daerah mengalami
kekeliruan. Menurut hasil penelitian (Hermanto, 2022), (Hastuti, 2021)
menyatakan bahwa pengendalian intern berpengaruh secara signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
(Dian, 2017) menyatakan bahwa pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan.
H3 : Sistem Pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.

29
2.4 Kerangka Pemikiran
Sejalan dengan apa yang dijelaskan diatas maka selanjutnya akan di uraikan
mengenai kerangka pemikiran dengan X1 Kualitas sumber Daya manusia ,X2
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan X3 Sistem Pengendalian Internal
terhadap Kulitas Laporan Keuangan pemerintah daerah kota pekanbaru.

X1 : Kualitas
Sumberdaya Manusia

X2 : Pemanfaatan
Kualitas Informasi
Teknologi Informasi
Laporan Keuangan (Y)

X3 : Sistem
Pengendalian Internal

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan mengakses laporan keuangan provisi riau
yaitu kota pekanbaru. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September-
oktober 2022
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Jumlah
populasi yang terdapat pada penelitian ini sebanyak 43 OPD yang ada di
pekanbaru masing-masing OPD diambil 2 orang perwakilan untuk mengisi
kuisioner dengan pertimbangan memiliki andil dalam penyusunan laporan
keuangan masing-masing OPD, sehingga 2 orang tersebut adalah kepala dan
Bendahara OPD. Alhasil, sampel yang diperoleh sebanyak 86 responden yang
akan diberikan kuisioner.
Menurut (Sugiyono, 2015) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode pengambilan sampel berjudalam
penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015).

31
Sampel dalam penelitian ini adalah Dinas, Badan dan Kantor yang termasuk
dalam OPD . Jumlah yang diambil berjumlah 2. Kriteria responden dalam
penelitian ini adalah :
1. Para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi atau tata usaha keuangan pada
OPD.
2. Responden dalam penelitian ini adalah kepala dan staf sub bagian keuangan atau
penatausahaan keuangan.
3. Responden ditetapkan pada kepala bagian keuangan, staf pencatatan keuangan
dan staf pemegang kas OPD.
Penentuan kritetia sampel didasarkan pada alasan bahwa kepala bagian dan
staf bagian keuangan atau akuntansi merupakan pihak yang terlibat langsung
secara teknis dalam pencatatan transaksi keuangan OPD dan penyusunan laporan
keuangan pemerintah daerah. Penentuan responden dengan jumlah 2 untuk 43
OPD dengan masing-masing OPD terdiri dari 2 responden didasarkan pada alasan
(Prasetyo, 2015) :
1. Maksimal 2 responden pada setiap OPD supaya unit analisis bersifat heterogen
dan persepsi responden dapat menyebar secara merata di OPD.
2. Penentuan 2 responden pada setiap OPD hanya akan melihat persepsi kepala
bagian keuangan, staf pencatatan keuangan dan staf pemegang kas.
3. Penentuan responden pada setiap OPD didasarkan pada asumsi bahwa persepsi
kepala bagian keuangan, staf pencatatan keuangan dan staf pemegang kas yang
mengetahui secara pasti mengenai kualitas laporan keuangan pada setiap OPD.

TABEL : 3.1

Distribusi sampel pada tiap OPD Kota Pekanbaru

NO. Nama Organisasi Perangkat Daerah Kuesioner yang


di sebarkan
1. Sekretariat daerah 2
2. Sekretariat DPRD 2
3. Inspektorat Kota Pekanbaru 2

32
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2
5. Badan Pendapatan Daerah 2
6. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset 2
Daerah
7. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 2
8. Badan Kepegawaian Daerah dan 2
Pengembangan Sumber Daya Manusia
9. Badan Perpustakaan dan Kearsipan 2
10. Badan Penelitian dan Pengembangan 2
11. Dinas Pendidikan 2
12. Dinas Kesehatan 2
13. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 2
Kota
14. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan 2
Pemukiman
15. Dinas Sosial 2
16. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2
17. Dinas Tenaga Kerja 2
18. Dinas Pemberdayaan Perempuan Masyarakat 2
dan Perlindungan Anak
19. Dinas Ketahanan Pangan 2
20. Dinas Pertanahan 2
21. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan 2
Kota
22. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2
23. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga 2
Berencana
24. Dinas Koperasi dan UMKM 2
25. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan 2
Persandian

33
26. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan 2
Terpadu Satu Pintu
27. Dinas Kepemudaan dan Olahraga 2
28. Dinas Pertanian dan Perikanan 2
29. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2
30. Dinas Pemadam Kebakaran dan 2
Penyelamatan Kota
31. Dinas Perhubungan 2
32. Satuan Polisi Pamong Praja 2
33. Kecamatan Rumbai 2
34. Kecamatan Payung Sekaki 2
35. Kecamata Sukajadi 2
36. Kecamatan Rumbai Pesisir 2
37. Kecamatan Senapelan 2
38. Kecamatan Tampan 2
39. Kecamatan Sail 2
40. Kecamatan Tenayan Raya 2
41 Kecamatan Marpoyan Damai 2
42 Kecamatan Lima Puluh 2
43. Kecamatan Bukit Raya 2

3.3 Data Penelitian


3.4 Jenis dan Sumber data
Data Jenis penelitian ini digolongkan penelitian Kuantitatif yaitu
penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan.
Populasi yang digunakan dalan penelitian ini adalah bagian akuntansi/
penatausahaan keuangan OPD di Kabupaten kota pekanbaru. Penelitian ini
menggunakan metode purosive sampling dengan sumber data adalah data primer

34
yang diperoleh secara langsung dari responden. Metode pengumpulan data yaitu
dengan penyebaran kuesioner.

3.5 Teknik analisis Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2015). Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada
responden atau meminta bantuan salah satu pegawai pada masingmasing OPD
untuk mengkoordinir penyebaran dan pengumpulan kuesioner pada OPD tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dikelompokkan ke dalam
beberapa kelompok berdasarkan variabel yang diukur. Pengukuran instrumen
menggunakan skala Likert. dengan lima alternatif jawaban yang kemudian
dimodifikasi menjadi empat alternative jawaban dengan menghilangkan jawaban
bagian tengah. Modifikasi skala Likert meniadakan kategori jawaban yang di
tengah berdasarkan pertimbangan bahwa, jawaban yang tersedia di tengah akan
menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency effect),
terutama bagi responden yang ragu-ragu atas kecenderungan jawaban (Sugiyono,
2015).
Selanjutnya jika disediakan kategori jawaban di tengah, maka data
penelitian akan banyak hilang sehingga mengurangi banyaknya informasi yang
dapat dijaring dari responden. Skala Likert mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atas sebuah fenomena (Sugiyono, 2015). Jawaban dari setiap
pertanyaan mempunyai skor dari sangat setuju sampai sangat sangat tidak setuju
dan masing – masing pertanyaan diberi skor untuk kemudahan dalam penelitian
sebagai berikut:

Tabel
Jawaban kuesioner

No Kategori Simbol Skor

1 Sangat Setuju SS 5

35
2 Setuju S 4

3 Ragu/Netral R 3

4 Tidak Setuju TS 2

5 Sangat Tidak Setuju STS 1

3.5.1 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel


3.5.1.1 Kualitas Sumberdaya Manusia
Kualitas sumberdaya manusia adalah kemampuan sumberdaya manusia
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan
bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai. Dalam
penjelasan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud dengan
kualitas adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
Ketiga karakteristik ini kemudian dijadikan pedoman dalam
penyusunan standar kualitas jabatan PNS. Indikator variable kualitas sumberdaya
manusia dilihat dari:
a. Kapasitas staf, merupakan standarisasi kapasitas staf bagian keuangan, baik dalam
hal kualitas maupun kuantitas.
b. Tupoksi, merupakan uraian peran dan fungsi yang jelas bagi seorang staf bagian
keuangan atau akuntansi yang ditunjang dengan sistem dan prosedur yang jelas77.
c. Pengembangan, merupakan upaya penguasaan dan pengembangan keahlian staf,
baik formal maupun non formal.

Variabel diukur dengan instrument yang berasal dari peneliitian dengan


menggunakan 6 pernyataan yang masing-masing diukur dengan menggunakan

36
skala linkert dengan lima kategori yaitu 1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 =
sangat setuju

3.5.1.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi


Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara
optimal dari komputer (mainframe, mini, micro), perangkat lunak (software),
database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang
berhubungan dengan teknologi (Jogiyanto, 2020). Indikator variable pemanfaatan
teknologi informasi dilihat dari pengelolaan data keuangan yang merupakan
indikator untuk menggambarkan pemanfaatan teknologi informasi untuk
pengelolaan data keuangan secara sistematis dan menyeluruh.
Variabel diukur dengan instrument yang berasal dari penelitian Hanim
(2015) dengan menggunakan 6 pernyataan yang masing-masing diukur dengan
menggunakan skala linkert dengan lima kategoru yaitu 1 = sangat tidak setuju
sampai dengan 5 = sangat setuju

3.5.1.3 Sistem Pengendalian Internal


Pengendalian intern adalah sistem pengendalian intern pemerintah yang
diselenggarakan secara menyeluruh dilingkungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah yang menyatu, berkait satu sama lain dan menjadi bagian
integral dari instansi pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008).
Indikator variable SPI didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2008:
Variabel diukur dengan instrument yang berasal dari penelitian Hanim
(2015) dengan menggunakan 6 pernyataan yang masing-masing diukur dengan
menggunakan skala linkert dengan lima kategoru yaitu 1 = sangat tidak setuju
sampai dengan 5 = sangat setuju
a. Lingkungan pengendalian, merupakan upaya untuk menungkatkan perilaku positif
dan kondusif untuk penerapan SPI dalam lingkungan kerjanya.
b. Penilaian risiko, merupakan upaya untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko
yang akan terjadi pada organisasi sector publik.

37
c. Kegiatan pengedalian merupakanupaya untuk melakukan review atas kinerja
instansi Pemerintah yang bersangkutan termasuk didalamnya pemisahan tugas.
3.6 Kualitas Laporan Keuangan
Agar suatu laporan keuangan dapat memberi manfaat bagi para
penggunanya maka laporan keuangan tersebut harus mempunyai nilai informasi
yang berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan (Mardiasmo, 2014).
menyatakan bahwa meskipun laporan keuangan bukan merupakan satu-satunya
sumber informasi untuk pembuatan keputusan, akan tetapi laporan keuangan
sebagai sumber informasi finansial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
kualitas keputusan yang dihasilkan.
Laporan keuangan tersebut harus mempunyai nilai informasi yang
berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan. Indikator variable kualitas
laporan keuangan didasarkan pada PP Nomor 71 tahun 2010:
a. Relevan, informasi disajikan secara lengkap, tepat waktu, memiliki manfaat
umpan balik dan memiliki manfaat produktif
b. Andal, informasi disajikan secara jujur, dapat diverifikasi dan bersifat netral.
c. Dapat dibandingkan, informasi dapat dibandingkan dengan laporan keuangan
periode sebelumnya.
d. Dapat dipahami, informasi dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam
bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.

Variabel diukur dengan instrument yang berasal dari penelitian Hanim


(2013) dengan menggunakan 6 pernyataan yang masing-masing diukur dengan
menggunakan skala linkert dengan lima kategoru yaitu 1 = sangat tidak setuju
sampai dengan 5 = sangat setuju

3.7 Teknik Analisis Data


3.7.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada intinya yaitu suatu metode-metode
pengumpulan, penyajian, dan pengaturan data yang berguna untuk membuat

38
gambaran yang jelas mengenai variasi sifat data yang dapat mempermudah proses
analisis dan interpretasi. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai ratarata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, dan sebagainya (Ghozali,
2011).
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini memberikan gambaran secara
terperinci atau kejelasan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
3.7.2 Uji Kualitas Data
3.7.2.1 Uji validitas Uji
validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan
untuk mengukur apa yang diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau validnya tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan (indikator) pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). yaitu konstruk atau
variable yang di teliti periset.
Dalam menguji validitas instrument kuesioner penelitian ini
menggunakan uji validitas dengan Confimatory Factor Analysis (CFA). CFA
digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai unidimensionalitas
atau apakah indicator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah
konstruk atau variable.
Jika masing-masing indicator merupakan indicator pengukuran
konstruk maka akan memiliki nilai loading faktor yang tinggi. Asumsi yang
mendasari dapat tidaknya digunakan analisis faktor adalah data matrik harus
memiliki korelasi yang cukup (sufficient correlation). Uji Barlett of Sphericity
merupakan uji statistic untuk menentukan ada tidaknya korelasi antar variable.
Semakin besar sampel menyebabkan Barlett test semakin sensitive
untuk mendeteksi korelasi antar variable. Alat uji lain yang digunakan untuk
mengukur tingkat interkorelasi antar variable dan dapat tidaknya dilakukan
analisis faktor adalah Kaiser-Meyen-Olkin Measure of Sampling Adequacy
(KMO MSA).

39
Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai yang dikehendaki
harus > 0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor dengan nilai cross loading
(Ghozali, 2011). Alasan penting untuk interpretasi faktor adalah factor rotation.
Rotasi orthogonal melakukan rotasi dengan sudut 90 derajat. Sedangkan rotasi
yang tidak 90 derajat disebut oblique rotation. Rotasi orthogonal dapat berbentuk
Quartimax, Varimax, dan Promax(Ghozali, 2011).

3.7.2.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variable. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika
jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah bebas dari bias dan konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu dengan menggunakan alat ukur yang sama (Ghozali,
2011).
Uji reliabilitas dimaksud untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian untuk menilai
sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya yang konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan menghitung croanbach’s alpha dari
masing-masing instrument dalam suatu variable, instrumenyang dipakai dalam
variable tersebut dikatakan handal/reliable jika memberikan nilai croanbach’s
alpha lebih dari 0,70 (Ghozali, 2011).

3.7.2.3 Uji zNormalitas

Uji znormalitas zbertujuan zuntuk zmengetahui zbagaimana zdistribusi


zdata zpada ztiaptiap zvariabel znormal zatau ztidak. zPengujian zmenggunakan
zuji zKolmogorov- zSmirnov, zdimana zjika zsignifikan z> z0,05 zmaka zdata
zberdistribusi znormal, zdan zjika zsignifikan z< z0,05 zmaka zdata ztidak
zberdistribusi znormal z(Priyatno, z2013:58).

40
3.7.2.4 Uji zMultikolinearitas

Uji zmultikolinearitas zmerupakan zkeadaan zdimana zantara zdua


zvariabel independen zatau zlebih zpada zmodel zregresi zterjadi zhubungan
zlinier zyang zsempurna zatau zmendekati zsempurna. zModel zregresi zyang
zbaik zmensyaratkan ztidak zadanya zmultikolinearitas zdengan zmelihat znilai
zTolerance zlebih zdari z0,10 zdan zVIF zkurang zdari z10,00 z(Priyatno,
z2013:59).

a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan
bahwa tidak terdapat multikoliniearitas pada penelitian tersebut.
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan
bahwa terdapat multikoliniearitas pada penelitian tersebut.

3.7.2.5 Uji zHeteroskedastisitas


Heteroskedastisita zmerupakan zkeadaan zdimana zterdapat
zketidaksamaan zvarian zdari zresidual zpada zmodel zheteroskedastisita.
zUntuk zmendeteksi zada zatau ztidaknya zheteroskedastisita zdengan zmelihat
zpola ztitik-titik zpada zscatterplots zregrasi. zJika ztitiktitik zmenyebar zdengan
zpola zyang ztidak zjelas zdiatas zdan zdibawah zangka z0 zpada zsumbu zY
zmaka ztidak zterjadi zmasalah zheteroskedastisita z(Priyatno, z2013:13).

3.7.3 Pengujian Regresi Linier Berganda


Model yang dapat digunakan dalam analisis regresi linier berganda
yaitu teknik analisis untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Menurut (Sugiyono, 2015).
menyatakan bahwa analisis regresi linier berganda bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variable dependen (kriterium),
bila dua atau lebih variable independen sebagai faktor prediator dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila
jumlah variable independennya minimal 2. Model dalam penelitian ini adalah:

41
KLK = a + b1.KSDM + b2.PTI + b3.SPI
Di mana:
KLK = Kualitas Laporan Keuangan
a = konstanta
b1,b2,b3,b4 = koefisien regresi
KSDM = Kualitas Sumber Daya Manusia
PTI = Pemanfaatan Teknologi Informasi
SPI = Sistem Pengendalian Iintern

3.7.4 Pengujian Hipotesis


3.7.4.1 Uji F
pada dasarnya digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi
dalam menaksir nilai aktual (goodness of fit). Uji F berfungsi untuk mengetahui
apakah model yang digunakan telah cocok atau tidak (Ghozali, 2011). Adapun
cara melakukan uji F sebagai berikut:
1.) Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok:

H0 = berarti secara simultan atau bersama-sama tidak ada pegaruh yang signifikan
antara KSDM, PTI, SPI, dengan KLK

H1 = berarti secara simultan atau bersama-sama ada pengaruh yang signifikan


antara KSDM, PTI, SPI, dengan KLK.
2) Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (0,05)
3) Membandingkan tingkat signifikan (α = 0,05) dengan tingkat signifikan F yang
diketahui secara langsung dengan menggunakan program SPSS dengan kriteria:
a. Nilai signifikan F < 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti bahwa
semua variabel independen secara bersamasama dan signifikan mempengaruhi
variabel dependen.

42
b. Nilai signifikan F > 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini artinya bahwa
semua variabel independen secara bersamasama dan signifikan tidak
mempengaruhi variabel dependen.
4) Membandingkan F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa
semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
b. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini artinya bahwa
semua variabel independen secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi
variabel dependen.

3.7.4.2 Uji t
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,
dikatakan berepengaruh signifikan apabila sig. < α. Pengujian ini dilakukan
dengan tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bila nilain signifikan t < 0,005, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antra stau variabel independen terhadap dependen.
b. Apabila nilai signifikan t > 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan anatara satu variabel indepnden terhadap variabel dependen. Hasil
uji t dapat dilihat pada output coefficient dari hasil anlisis berganda.

43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Kota Pekanbaru
a. Gambaran Umum OPD di Kota Pekanbaru
Dalam menjalankan tugasnya Pemerintah Kota Pekanbaru dibantu oleh
beberapa OPD. Sebagai pengguna anggaran OPD yang bersangkutan menjalankan
tugasnya dengan melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program
sesuai dengan bidang tugas. Setiap OPD membantu pemerintah Kota Pekanbaru
dalam pengelolaan Keuangan daerah.
OPD Kota Pekanbaru memiliki tugas dan fungsi sebagaimana dijelaskan
dalam Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 9 Tahun 2016 tentang
pembentukan perangkat daerah Kota Pekanbaru. Adapun tugas dan fungsinya
sebagai berikut:
1. Sekretariat Dacrah Kota Pekanbaru merupakan unsur staf yang
mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyusunan kebijakan

44
danpengkoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat
daerah serta pelayanan administratif.
2. Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru merupakan unsur pelayanan
administrasi dan pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD
Kota Pekanbaru.
3. Inspektorat Dacrah Kota Pekanbaru merupakan unsur pengawas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Pekanbaru.
4. Dinas Pendidikan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pendidikan.
5. Dinas Kesehatan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
kesehatan.
6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang.
7. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman.
8. Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat.
9. Dinas Sosial menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial.
10. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pemadam kebakaran dan penyelamatan.
11. Dinas Tenaga Kerja menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
tenaga kerja.
12. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak.
13. Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pangan.
14. Dinas Pertanahan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pertanahan.
15. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang lingkungan hidup dan kebersihan.

45
16. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan
urusanpemerintahan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
17. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk
dan keluarga berencana.
18. Dinas Perhubungan menyelenggarakan urusan pemcrintahan bidang
perhubungan.
19. Dinas Komunikasi, Infornatka. Statistik dan Persendian menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana.
20. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah.
21. Dinas Kepemudaan dan Olahraga menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang kepemudaan dan olahraga.
22. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang kebudayaan dan bidang pariwisata.
23. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyelenggarakan urusan
pemerintahanbidang perpustakaan dan bidang kearsipan.
24. Dinas Pertanian dan Perikanan menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang pertanian dan bidang perikanan.
25. Dinas Perdagangan dan Perindustrian bidang menyelenggarakan urusan
pemcrintahan perdagangan dan bidang perindustrian.
26. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
melaksanakan fungsi penunjang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
27. Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan fungsi penunjang
penanggulangan bencana.
28. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik melaksanakan fungsi penunjang
kesatuan berbangsa dan berpolitik.
29. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melaksanakan fungsi penunjang
perencanaan pembangunan daerah.

46
30. Badan Penelitian dan Pengembangan melaksanakan fungsi penunjang
penelitian dan pengembangan.
31. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah melaksanakan fungsi
penunjang keuangan.
32. Badan Pendapatan Daerah melaksanakan fungsi penunjang pendapatan.

b. Sejarah Kota Pekanbaru


Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama “Senapelan” yang saat
itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah ini terus
berkembang menjadi kawasan pemukiman baru dan seiring waktu berubah
menjadi Dusun Payung Sekaki yang terletak di muara Sungai Siak. Terus
berkembang, Payung Sekaki atau Senapelan memegang peranan penting dalam
lalu lintas perdagangan. Letak Senapelan yang strategis dan kondisi Sungai Siak
yang tenang dan dalam membuat perkampungan ini memegang posisi silang baik
dari pedalaman Tapung maupun pedalaman Minangkabau danKampar.
Hal ini juga mempengruhi perkembangan sarana jalan darat yang strategis
dan menjadi pintu gerbang perdagangan yang cukup penting.Senapelan yang
sekarang lebih popular disebut Pekanbaru resmi didirikan dan ditetapkan sebagai
hari jadi Kota Pekanbaru pada tanggal 21 Rajab hari Selasa tahun 1204 H
bersamaan dengan 23 Juni 1784 M.44

c. Geografis dan Administrasi Wilayah Kota Pekanbaru


Sebelum tahun 1960, Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km2 yang
kemudian bertambah menjadi 62.96 km2 dengan 2 kecamatan yaitu Kecamatan
Senapelan dan Kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 bertambah
menjadi 6 kecamatan dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah
446.50 km2. Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan menyebabkan
meningkatnya kegiatan penduduk disegala bidang yang pada akhirnya
meningkatkan pula tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan
fasilitas dan utilitas perkotaan serta kebutuhan Lainnya.

47
Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan pembinaan wilayah yang
cukup luas, maka dibentuklah Kecamatan Baru dengan Perda Kota Pekanbaru
Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pembentukan Kecamatan menjadi 12 Kecamatan
dengan 83 Kelurahan.
Kota Pekanbaru secara geografis terletak antara 101014’ – 101034’ BT
dan 0025’ – 0 045’ LU, dengan batas administrasi sebagai berikut: - Sebelah
Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar - Sebelah
Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan -
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan -
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Kampar.
4.1.3. Visi dan Misi Kota Pekanbaru
Visi Kota Pekanbaru :
Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan Dan Jasa, Pendidikan
serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang
Berlandaskan Iman dan Taqwa.

Misi Kota Pekanbaru :


1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Bertaqwa, Mandiri,
Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi.
2. Mewujudkan Pembangunan Masyarakat Madani Dalam Lingkup
Masyarakat Berbudaya Melayu.
3. Mewujudkan Tata Kelola Kota Cerdas dan Penyediaan Infrastruktur yang
Baik.
4. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Berbasiskan Ekonomi Kerakyatan
dan Ekonomi Padat Modal, pada Tiga Sektor Unggulan, yaitu Jasa,
Perdagangan dan Industri (olahan dan MICE).
5. Mewujudkan Lingkungan Perkotaan yang Layak Huni (Liveable City) dan
Ramah Lingkungan (Green City).

4.1.4. Struktur Organisasi dan Tatakerja Kota Pekanbaru

48
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru nomor 9 tahun
2016,bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah
nomor 18 tahun 2016 perlu ditetapkan peraturan daerah tentang pembentukan dan
43 susunan perangkat daerah Kota Pekanbaru. Susunan organiasi perangkat
daerah Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pekanbaru
1. Sekretariat daerah
2. Sekretariat DPRD
3. Inspektorat Kota Pekanbaru
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5. Badan Pendapatan Daerah
6. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
7. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
8. Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
9. Badan Perpustakaan dan Kearsipan
10. Badan Penelitian dan Pengembangan
11. Dinas Pendidikan
12. Dinas Kesehatan
13. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
14. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
15. Dinas Sosial
16. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
17. Dinas Tenaga Kerja
18. Dinas Pemberdayaan Perempuan Masyarakat dan Perlindungan Anak
19. Dinas Ketahanan Pangan
20. Dinas Pertanahan
21. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
22. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
23. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
24. Dinas Koperasi dan UMKM

49
25. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
26. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
27. Dinas Kepemudaan dan Olahraga
28. Dinas Pertanian dan Perikanan
29. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
30. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
31. Dinas Perhubungan
32. Satuan Polisi Pamong Praja
33. Kecamatan Rumbai
34. Kecamatan Payung Sekaki
35. Kecamata Sukajadi
36. Kecamatan Rumbai Pesisir
37. Kecamatan Senapelan
38. Kecamatan Tampan
39. Kecamatan Sail
40. Kecamatan Tenayan Raya
41 Kecamatan Marpoyan Damai
42 Kecamatan Lima Puluh
43. Kecamatan Bukit Raya

4.2. Hasil Pengumpulan Data


4.2.1. Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan pengawasan kualitas laporan
keuangan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada Organisasi
Perangkat Daerah Kota Pekanbaru.Pada penelitian ini kuesioner yang disebar
sebanyak 86 pada 43 Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) Kota Pekanbaru. Total
kuesioner yang dibagikan adalah 86 kuesioner (100%). Jumlah kuesioner yang
kembali sebanyak 60 dan kuesioner yang tidak kembali atau tidak mendapat
respon sebanyak 26. Kuesioner yang kembali semuanya dapat diolah yaitu

50
sebanyak 60. Rincian pengembalian kuesioner oleh para responden adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Tingkat Pengembalian Kuesioner
KETERANGAN TOTAL
Kuesioner yang dikirim 86
Kuesioner yang tidak dapat respon 26
Kuesioner yang Kembali 60
Kuesioner yang dapat diolah 60
Sumber:Hasil pengelolahan data, 2023
Untuk kuesioner yang telah disebar namun tidak mendapatkan respon dari
pegawai dikarenakan adanya factor kesibukan lain. Sehingga ada beberapa OPD
yang menolak untuk mengisi from kuesioner.

Hasil Uji Asumsi Klasik


Sebelum menggunakan teknik analisis Regresi Linier Berganda untuk uji
hipotesis, maka terlebih dahulu dilaksanakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi
linear terpenuhi, uji asumsi klasik dalam penelitian ini menguji normalitas data secara
statistik, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedasitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal
atau tidak. Untuk lebih memastikan apakah data residual terdistribusi secara normal
atau tidak, maka uji statistik yang dapat dilakukan yaitu pengujian one sample
kolmogorov-smirnov. Uji ini digunakan untuk menghasilkan angka yang lebih detail,
apakah suatu persamaan regresi yang akan dipakai lolos normalitas. Suatu persamaan
regresi dikatakan lolos normalitas apabila nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov lebih
besar dari 0,05. Hasil pengujian normalitas yang dilakukan menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar > 0,05.
Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan menggunakan grafik yaitu histogram.

51
2. Uji Multikoleniaritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Pengujian multikolinearitas dapat
dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF), sebagai berikut:
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
terdapat multikoliniearitas pada penelitian tersebut.
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa
terdapat multikoliniearitas pada penelitian tersebut

3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk
mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Sactter
Plot. Apabila tidak terdapat pola yang teratur, maka model regresi tersebut bebas dari
masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan metode Scatter
Plot diperoleh sebagai berikut :

52
tersedia dalam kuesioner ini mengenai topik “Kualitas Sumberdaya
Manusia dan Pemanfaatan Teknologi informasi terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan
Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderasi”. Adapun
pengumpulan data dari kuesioner ini semata-mata hanya digunakan
untuk keperluan akademis dan penelitian guna menyelesaikan
penyusunan proposal ini. Seua data dalam kuesioner ini akan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti.

Kesediaan dan kerjasama yang Bapak/Ibu/Saudara(i) berikan dalam


bentuk informasi yang benar dan lengkap akan sangat mendukung
keberhasilan penelitian ini. Selain itu, jawaban yang Bapak/Ibu
berikan juga merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi
penulis pada khususnya dan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Polewali Mandar pada umumnya.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) yang telah
meluangkan waktunya dalam pengisian kuesioner ini.

53
Pekanbaru September 2022

Hormat saya,

Peneliti

DATA IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : …………………………………….. (boleh tidak diisi)


2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Umur : ………tahun

4. PendidikanTerakhir : SMU/SMK D3
D4

S1 S2 S3

54
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

dapun petunjuk pengisian kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Kepada Bapak/Ibu/Saudara(i) diharapkan untuk menjawab


seluruh pernyataan yang ada dengan jujur dan apa adanya.

2. Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia dan pilih satu
alternatif jawaban paling sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

3. Semakin tinggi tingkat kesetujuan Bapak/Ibu/Saudara(i) pada


pernyataan tersebut maka akan semakin tinggi derajat kesesuaian
terhadap penelitian ini.

4. Terdapat5 (lima) alternatif jawaban yang dapat dipilih yaitu


sebagai berikut

Simbol Kategori BobotNilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

R Ragu/Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

55
1. KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA (X1)

Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S R TS STS
5 4 3 2 1

1 Pegawai yang memiliki kemampuan dibidangnya


dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
2 SKPD memiliki sumber daya manusia yang mampu
menyusun LKPD sesuai Standar Akuntansi.
3 Memiliki kecakapan dan keterampilan dalam
menganalisis tranksaksi dan mengolah laporan
keuangan
4 Logika akuntansi digunakan untuk menganalisis
transaksi dalam penyajian laporan keuangan
5 Laporan keuangan disajikan sesuai dengan siklus
dan periode akuntansi
6 Memiliki pemahaman tentang struktur organisasi
tempat kerja
7 Pegawai Subbagian akuntansi/keuangan memiliki
pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi
informasi.

2. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (X2)

Alternatif Jawaban
Pernyataan SS S R TS STS
5 4 3 2 1
Organisasi telah memberikan kejelasan tentang wewenang
dan tanggungjawab kepada sub bagian keuangan/ akuntansi
Organisasi telah melakukan evaluasi dan penyesuaian

56
periodik terhadap struktur organisasi dan menempatkan
pegawai sesuai dengan bidangnya
Organisasi telah menyelenggarakan pelatihan dan
pembimbingan untuk membantu mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi pekerjaanya
Organisasi telah menyusun dan menerapkan kebijakan yang
sehat tentang pembinaan sumber daya manusia
Organisasi memiliki mekanisme untuk mengantisipasi dan
mengatasi resiko yang muncul dalam organisasi
Dalam organisasi suatu transaksi akan dicatat apabila
didukung dengan dokumen-dokumen yang sah dan lengkap.
Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi dilakukan
untuk memastikan akurasi dan kelengkapan informasi.
Organisasi telah melakukan pencegahan dan minimalisasi

3. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (X3)

57
potensi kerusakan dan terhentinya operasi komputer
Alternatif Jawaban
antara lain melalui penggunaan prosedur back-up data dan
No Pernyataan SS S R TS STS
program, penyimpanan back-up data di tempat lain, dan
5 4 3 2 1
pemeliharaan perangkat keras.
1 Organisasi telah memberikan kejelasan tentang wewenang
dan tanggungjawab kepada sub bagian keuangan/
akuntansi
2 Organisasi telah melakukan evaluasi dan penyesuaian
periodik terhadap struktur organisasi dan menempatkan
pegawai sesuai dengan bidangnya
3 Organisasi telah menyelenggarakan pelatihan dan
pembimbingan untuk membantu mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi pekerjaanya
4 Organisasi telah menyusun dan menerapkan kebijakan
yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia
5 Organisasi memiliki mekanisme untuk mengantisipasi dan
mengatasi resiko yang muncul dalam organisasi
6 Dalam organisasi suatu transaksi akan dicatat apabila
didukung dengan dokumen-dokumen yang sah dan
lengkap.
7 Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi dilakukan
untuk memastikan akurasi dan kelengkapan informasi.
8 Organisasi telah melakukan pencegahan dan minimalisasi

9 Dalam pengelolaan keuangan organisasi dilakukan


evaluasi oleh inspektorat dan BPK

4. KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

58
Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S R TS STS
5 4 3 2 1
1 Laporan keuangan menyediakan informasi yang
menegaskan dan dapat mengoreksi aktivitas keuangan
dimasa lalu
2 Laporan keuangan menyediakan informasi yang mampu
memprediksi masa yang akan datang
3 Penyusunan laporan keuangan tepat waktu sesuai periode
akuntansi
4 Laporan keuangan disediakan secara lengkap mencakup
semua informasi yang dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan

5 Informasi dalam laporan keuangan disajikan apa adanya


sesuai transaksi dan peristiwa keuangan yang seharusnya
disajikan
6 Informasi dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
diuji oleh pihak yang berbeda akan menunjukkan simpulan
yang sama
7 Informasi dalam laporan keuangan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu
8 Laporan keuangan dapat diperbandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya
9 Informasi laporan keuangan yang dihasilkan dapat
dipahami dengan jelas sesuai dengan peraturan yang
berlaku

59
DAFTAR PUSTAKA

Alimbudiono. (2019). Kesiapan sumber daya manusia sub bagian akuntasi


pemerintah daerah. sektor publik.

Animah, & Suryantara. (2020). Vol. 5, No. 1, Oktober 2020. pengaruh


kompetensi sumber daya manusia dan sistem informasi akuntansi terhadap
kualitas laporan keuangan Animah1), 5(1), 99–109.

Aswandi, W. (n.d.). No Tit. ‫צכן‬le. https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-


better-mfi-results

Chodijah, S., & Hidayah, N. (2018). pengaruh pemanfaatan teknologi informasi


dan sistem pengendalian internal terhadap kualitas pelaporan keuangan
pemerintah daerah (Studi Kasus SKPD Provinsi DKI Jakarta). tekun: Jurnal
Telaah Akuntansi Dan Bisnis, 9(1), 34–48.
https://doi.org/10.22441/tekun.v8i1.2595

Dermansyah. (2017). Penerapan Standar akuntasi pemerintah sistem


pengendalian internal pemerintahan dan kompentensi Aparatur
pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan. jurnal ilmiah widya.

Dian, N. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan


Pemerintah Daerah Kota Samarinda (Studi Kasus Pada Badan Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah Kota Samarinda). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Mulawarman, 1–23.

Ekonomi, F., Bisnis, D. A. N., & Wiraraja, U. (2019). Program Studi Manajemen,
Universitas Wiraraja. 9(1), 40–54.

Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.


Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hastuti. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan


Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pekanbaru. Substansi:

60
Sumber Artikel Akuntansi Auditing Dan Keuangan Vokasi, 5(1), 56–78.
https://doi.org/10.35837/subs.v5i1.1440

Hermanto, A. (2022). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan Kompetensi


Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan UMKM di
Kabupaten Lombok Barat. Target : Jurnal Manajemen Bisnis, 4(1), 29–38.
https://doi.org/10.30812/target.v4i1.1980

Indonesia, I. A. (2016). Standar Akuntasi Syariah. Ikatan Akuntasi Indonesia.

Jogiyanto. (2020). Analisis dan Desain Sistem Informasi pendekatan struktur


teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi Offset.

Kahar, K. (2022). Islamic Accounting and Finance Review. ISAFIR : Islamic


Accounting and Finance Review, 3(1), 164.

Kurniawati. (2018). pengaruh kualitas sumber daya manusia,pemanfaatan


teknologi informasi dan sistem pengendalian intern akuntansi terhadap
keterandalan laporan keuangan. Akuntasi dan sistem teknologi informasi.

Mardiasmo. (2014). Akuntansi sektor publik (Edisi lima). CV.Andi offset.

Megayanti, A. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruh keterandalan nilai


informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Universitas Pendidikan
Ganesha.

Prasetyo. (2015). pengambilan sampel dalam penelitian.

Puri. (2019). Pengaruh kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi


informasi dan sistem pengendalian internal pemerintah terhadap nilai
pelaporan keuangan (Studi Kasus Kantor SKPD Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah (BPKD) di Kabupaten Gowa). Carbohydrate Polymers,
6(1), 5–10.

Sihwahjoeni. (2021). Pengaruh tingkat kompetensi sumber daya keandalan


pelaporan keuangan kepolisian resort provinsi Jawa Timur. Jurnal Akuntansi
Trisakti, 8(2), 287–308.

61
Soimah. (2014). Pengaruh Kapsitas sumber daya manusia pemanfaatan teknologi
informasi dan sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah. Thesis.

Strajhar, P., Schmid, Y., Liakoni, E., Dolder, P. C., Rentsch, K. M., Kratschmar,
D. V., Odermatt, A., Liechti, M. E., Ac, R., No, N., No, C., Oramas, C. V.,
Langford, D. J., Bailey, A. L., Chanda, M. L., Clarke, S. E., Drummond, T.
E., Echols, S., Glick, S., … Mogil, J. S. (2016). pengaruh kompetensi sumber
daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan
keuangan dengan sistem pengendalian intern sebagai variabel moderating
(studi empiris pada skpd kabupaten polewali mandar). Nature Methods, 7(6),
2016.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26849997%0Ahttp://doi.wiley.com/
10.1111/jne.12374

Sugiyono. (2015). Metode penelitian. Alfabeta.

Wibawa, K. . (2017). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas laporan


keuangan Pemerintah Daerah pada skpd. Universitas Pendidikan Ganesha.

Widyaningrum. (2018). Pengaruh sikap keuangan pengetahuan keuangan dan


pengalaman keuangan terhadap prilaku pengolah keuangan. STIE.

62
L

DATA IDENTITAS RESPONDEN

63
Jenis
No nama umur kelamin pendidikan

1 Emi Susanti 33 perempuan S1


2 Erlangga 28 laki-laki S1
3 Rosniar 57 perempuan S1
4 Henny y 39 perempuan S1
5 Dian 31 perempuan S1
6 Samsul 37 laki-laki S1
7 Anissa Ramatya 37 perempuan S1
8 Diche firdonela 36 laki-laki S2
9 Maizul Andri 42 laki-laki S1
10 Dewi Astra 32 perempuan S1
11 Putri Ramahdhani 29 perempuan D3
12 Deni Irawan 30 laki-laki S1
13 Indra nugraha 30 laki-laki S1
14 Eka putra 32 laki-laki D3
15 Febrina Roza 30 perempuan D3
16 Cicha Junita 27 perempuan S1
17 Ahmad efendi 37 laki-laki S1
18 Hendra Liyus 37 laki-laki S1
19 Niko Putra Simon 40 laki-laki S1
20 Sitiani 57 perempuan S1
21 Junaida 41 perempuan S1
22 Wijaya anggara 25 laki-laki S1
23 Ahmad Saian 36 laki-laki S1
24 M.abdul ghofur 33 laki-laki D3
25 Dini Agustia 29 perempuan S1
26 Hendri Saputra 35 laki-laki S2
27 Sidik Wahyudi 38 laki-laki S1
28 Nurul Hasana 45 perempuan S1
29 Eva Rayana 34 perempuan D3
30 M. rafi 36 laki-laki S1
31 Rahmat saputra 46 laki-laki S1
32 Andre wardana 33 laki-laki S1
33 Usman Riyanto 45 laki-laki S2
34 Nurma yanti 32 perempuan D3
35 Bayu danu warta 30 laki-laki S1
36 Floreza devi septiana 28 perempuan S1
37 Rio andala 32 laki-laki S2
38 Hadi surata 40 laki-laki S1

64
39 Jendra 45 laki-laki S2
40 Darmawan 35 laki-laki S1
41 Said apradi 54 laki-laki S2
42 Ardi wiryanto 42 laki-laki S1
43 Fitri Rahma 37 perempuan D3
44 Eni Lestari 29 perempuan S1
45 Budiman 45 laki-laki S1
46 Sudandi 50 laki-laki S1
47 Kurniawan 30 laki-laki S1
48 Reno Singgih 36 laki-laki S2
49 Arif nurfadil 45 laki-laki S1
50 Eka Saputra 35 laki-laki D3
51 Novita aulia fitriani 30 perempuan S1
52 Nadira 39 perempuan S1
53 Rendi Julianda 40 laki-laki S2
54 M.syaputra 38 laki-laki D3
55 Pengestu widodo 36 laki-laki S1
56 Rosdiana 42 perempuan S1
57 M.alhakmi 28 laki-laki D3
58 Anis kurillah 30 perempuan S1
59 Maytria 34 perempuan D3
60 anindi 32 perempuan S1

65
LAMPIRAN 1

TABULASI JAWABAN RESPONDEN

KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA (X1)

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 total
1 4 4 4 4 4 4 4 28
2 5 4 4 4 5 4 4 30
3 4 4 4 5 4 4 5 30
4 5 4 5 5 5 4 5 33
5 5 3 4 5 5 4 5 31
6 5 5 5 4 5 4 4 32
7 4 4 4 4 4 5 5 30
8 5 3 4 4 5 4 5 30
9 4 4 4 4 4 4 4 28
10 4 4 4 4 3 4 5 28
11 4 4 4 3 4 4 3 26
12 4 4 4 3 4 5 5 29
13 4 3 4 4 4 4 4 27
14 4 4 5 3 5 4 5 30
15 5 4 5 4 5 5 4 32
16 5 4 4 4 4 3 4 28
17 4 4 4 4 5 4 4 29
18 5 4 4 4 4 4 4 29
19 5 5 4 4 4 4 4 30
20 4 5 5 5 4 4 5 32
21 5 4 5 2 4 4 4 28
22 3 4 4 5 3 3 5 27
23 5 4 3 4 4 4 3 27
24 4 4 4 5 4 5 4 30
25 4 4 4 5 4 5 4 30
26 4 4 4 5 4 5 4 30
27 4 4 4 5 4 5 4 30
28 4 4 4 5 4 5 4 30
29 4 4 4 5 4 5 4 30
30 4 4 4 5 4 4 4 29
31 4 4 4 5 4 4 4 29
32 4 4 4 4 5 5 5 31
33 3 4 4 5 3 3 5 27
34 4 4 4 5 4 5 4 30

66
35 4 4 4 5 4 5 4 30
36 4 5 5 4 5 5 4 32
37 4 4 4 4 5 4 4 29
38 5 4 4 5 4 4 4 30
39 4 4 4 3 4 3 4 26
40 4 5 4 4 5 4 4 30
41 4 4 4 4 4 5 4 29
42 4 5 4 4 5 4 4 30
43 4 4 4 4 4 4 5 29
44 4 4 4 5 4 5 4 30
45 4 4 4 4 4 4 5 29
46 4 4 4 4 5 5 5 31
47 4 4 4 5 4 4 4 29
48 4 4 4 4 5 5 5 31
49 4 4 4 5 3 4 4 28
50 4 4 4 5 3 4 4 28
51 4 4 4 3 4 4 4 27
52 4 4 4 4 4 4 4 28
53 4 4 4 5 3 4 4 28
54 5 4 4 5 4 4 3 29
55 5 5 5 4 4 3 4 30
56 4 5 5 4 4 4 5 31
57 4 4 4 5 4 4 4 29
58 4 4 4 5 4 5 4 30
59 5 5 4 4 5 5 5 33
60 4 5 4 5 4 4 5 31

Pemanfaatan teknologi informasi (X2)

67
No P
P1 P2 3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 TOTAL
1. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
2. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
3. 4 4 4 4 4 5 4 5 5 39
4. 5 5 5 4 5 5 5 4 5 43
5. 4 4 5 5 3 5 5 4 4 39
6. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
7. 4 4 4 4 5 5 4 4 4 38
8. 5 4 4 5 4 5 5 4 4 40
9. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
10. 4 3 4 4 4 5 5 3 4 36
11. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12. 3 4 4 4 4 5 4 4 4 36
13. 3 4 4 4 5 3 4 4 4 35
14. 4 3 5 5 4 4 4 4 5 38
15. 4 4 4 4 3 5 4 4 4 36
16. 4 3 5 5 3 4 4 4 4 36
17. 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38
18. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
19. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
20. 5 5 4 4 5 5 5 4 5 42
21. 2 5 5 5 5 4 4 4 5 39
22. 4 2 4 5 4 4 3 5 4 35
23. 4 2 4 3 3 2 4 4 4 30
24. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
25. 5 5 5 5 3 5 5 3 4 40
26. 5 5 5 5 3 5 5 3 4 40
27. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
28. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
29. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
30. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
31. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
32. 5 5 4 4 5 4 5 5 5 42
33. 4 2 3 4 3 4 5 4 4 33
34. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
35. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
36. 4 5 5 4 5 3 5 4 5 40
37. 4 4 4 3 3 5 4 4 4 35
38. 4 4 4 4 3 5 4 4 4 36
39. 4 4 4 4 4 5 4 3 4 36

68
40. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
41. 4 5 4 3 4 5 4 4 4 37
42. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
43. 5 5 4 4 4 5 4 4 4 39
44. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
45. 4 4 4 5 4 3 4 3 5 36
46. 5 5 4 4 5 4 5 5 5 42
47. 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38
48. 5 5 3 3 5 3 5 5 5 39
49. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
50. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
51. 5 4 4 5 5 5 4 4 4 40
52. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
54. 4 4 4 3 4 4 3 3 4 33
55. 4 4 3 4 4 5 5 4 4 37
56. 4 5 4 4 4 4 4 5 5 39
57. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
58. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 41
59. 4 4 4 4 5 5 5 4 5 40
60. 4 4 4 4 5 5 5 5 4 40

Sistem Pengendalian Internal (X3)


N P P P P P P P P TOTA
o 1 2 3 4 5 6 7 8 L

69
1. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3. 4 5 5 4 4 5 5 5 37
4. 4 5 5 4 4 5 4 5 36
5. 5 4 5 5 3 5 4 4 35
6. 4 4 4 4 4 5 4 4 33
7. 4 4 4 4 4 5 4 4 33
8. 5 4 3 5 3 5 4 4 33
9. 4 4 4 4 5 5 4 4 34
10
. 4 5 4 4 3 5 5 3 33
11
. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12
. 4 4 4 5 4 5 4 3 33
13
. 5 4 4 3 4 4 4 5 33
14
. 4 4 5 4 3 5 4 4 33
15
. 5 5 5 5 4 5 4 4 37
16
. 5 4 5 5 3 5 5 4 36
17
. 4 4 4 4 5 5 4 4 34
18
. 4 5 4 4 5 5 5 4 36
19
. 4 4 4 4 4 5 4 4 33
20
. 5 4 4 4 4 5 5 4 35
21
. 5 5 4 4 4 4 4 4 34
22
. 4 2 4 5 4 4 3 5 31
23
. 5 4 3 4 4 3 3 4 30
24
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
25
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
26
. 5 5 5 4 5 5 3 3 35
27 5 5 5 4 5 5 4 4 37

70
.
28
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
29
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
30
. 4 4 4 5 4 4 4 5 34
31
. 4 4 4 5 4 4 4 5 34
32
. 4 5 4 4 4 4 5 4 34
33
. 4 2 4 5 4 4 3 5 31
34
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
35
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
36
. 5 4 5 4 5 4 5 4 36
37
. 4 4 3 3 4 4 5 4 31
38
. 4 4 4 4 4 5 4 4 33
39
. 4 4 5 4 4 5 3 4 33
40
. 4 4 4 3 4 4 4 4 31
41
. 4 4 5 4 4 4 4 3 32
42
. 4 4 4 4 5 5 4 4 34
43
. 4 4 4 4 4 5 4 4 33
44
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
45
. 4 4 4 4 5 5 3 4 33
46
. 4 5 4 4 4 4 5 2 32
47
. 4 4 4 5 4 4 4 5 34
48
. 4 5 4 4 4 5 5 4 35
49
. 4 4 4 5 4 4 4 5 34

71
50
. 4 4 4 5 4 4 4 5 34
51
. 4 4 5 4 4 5 5 3 34
52
. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
53
. 4 4 4 5 4 4 4 5 34
54
. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
55
. 3 4 4 4 4 5 4 4 32
56
. 4 5 5 4 4 4 5 5 36
57
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
58
. 5 5 5 4 5 5 4 4 37
59
. 4 4 4 4 5 5 5 4 35
60
. 5 4 5 4 5 5 5 4 37

Kualitas Laporan Keuangan


No P P P P P P P P P TOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 L
1. 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
2. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
3. 4 4 5 4 4 3 3 4 5 36
4. 4 4 5 5 5 4 5 5 5 42
5. 4 5 4 4 3 2 2 3 4 31
6. 4 4 4 4 3 2 4 4 4 33
7. 3 3 5 4 4 1 4 4 4 32
8. 4 5 5 4 4 3 4 3 5 37
9. 4 4 5 4 4 2 4 4 4 35
10
. 3 3 4 4 5 1 3 3 4 30

72
11
. 4 4 4 4 3 4 2 4 4 33
12
. 3 3 4 4 3 2 3 4 5 31
13
. 4 5 5 4 4 5 4 5 4 40
14
. 4 5 5 4 3 3 2 4 5 35
15
. 3 3 4 4 4 4 2 3 4 31
16
. 5 4 5 5 4 5 3 4 5 40
17
. 3 3 5 4 4 3 4 4 4 34
18
. 4 4 5 4 4 2 3 3 4 33
19
. 4 4 5 5 4 3 4 4 4 37
20
. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21
. 4 3 5 5 4 3 5 5 4 38
22
. 5 5 4 5 4 3 4 5 5 40
23
. 4 4 3 3 4 4 3 4 3 32
24
. 4 3 4 4 4 3 3 5 5 35
25
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
26
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
27
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
28
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
29
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
30
. 4 5 4 4 3 4 3 5 4 36
31
. 4 5 4 4 3 4 3 5 3 35
32
. 4 4 4 4 4 4 5 4 5 38
33 5 5 4 5 4 3 4 5 5 40

73
.
34
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
35
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
36
. 3 5 5 4 5 3 2 4 5 36
37
. 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
38
. 4 3 5 5 4 4 4 3 4 36
39
. 4 3 3 4 4 1 3 3 2 27
40
. 4 4 5 4 4 1 3 5 5 35
41
. 3 3 4 4 4 1 4 4 4 31
42
. 4 4 4 4 4 2 4 3 4 33
43
. 3 3 4 4 3 1 3 3 4 28
44
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
45
. 5 5 5 4 5 5 5 4 5 43
46
. 4 4 4 4 4 4 5 4 5 38
47
. 4 5 4 4 3 4 3 5 3 35
48
. 4 4 4 4 4 4 5 4 5 38
49
. 4 5 4 4 2 4 3 5 4 35
50
. 4 5 4 4 2 4 3 5 4 35
51
. 3 3 5 5 5 4 3 3 4 35
52
. 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
53
. 4 5 4 4 2 4 3 5 4 35
54
. 3 3 4 4 4 3 4 4 4 33
55
. 5 3 3 5 4 3 3 4 5 35

74
56
. 5 5 5 4 4 4 4 5 4 40
57
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
58
. 4 3 4 4 4 2 2 5 5 33
59
. 4 4 5 5 2 5 5 5 5 40
60
. 4 4 4 3 5 5 4 4 4 37

75

Anda mungkin juga menyukai