Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH KECERDASAN SOSIAL DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI


SOSIAL GURU SMPS DI KECAMATAN BAGAN
SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

TESIS
Oleh
ELVA YANTINIM
NIM : 1910247780

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
Latar Belakang
Masalah
Pada hakikatnya guru merupakan faktor paling dominan dalam
pendidikan formal dan harus senantiasa mengembangkan
kemampuan dirinya.

Guru harus mempunyai


kompetensi sebagai modal Guru hendaknya memiliki
dalam mengemban tugas kompetensi sosial
dan kewajibannya.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru


Dengan kompetensi sosial sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-
yang dimilikinya, guru kurangnya meliputi kompetensi untuk
diharapkan pandai bergaul berkomunikasi lisan, tulisan, dan isyarat,
dalam lingkungan masyarakat menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
dan lingkungan sekolah serta secara fungsional, bergaul secara efektif dengan
dapat menjadi teladan bagi peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
masyarakat dan muridnya orang tua/wali peserta didik dan bergaul secara
santun dengan masyarakat sekitar.
Hasil pengamatan di SMPS YOSEF ARNOLDI dan SMPS
BAKTI kompetensi sosial para guru didalam lingkungan
sekolah masih belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

Masih ada guru yang belum menerapkan kesantunan berprilaku


seperti belum diterapkan agar para guru tidak merokok, tidak
menerima telpon, tidak makan pada saat mengajar di dalam kelas

Masih ada beberapa guru yang kurang melakukan interaksi dengan


murid, contohnya adanya guru yang kurang memperhatikan apa saja
kendala para muridnya dalam belajar. Untuk itu guru t
bisa berinterak
Adanya sikap kurang peduli ketika anak muridnya ribut disaat jam lain, tetapi ce
belajar mengajar yang menyebabkan suasana ruang kelas menjadi
tidak kondusif. dengan orang l
oleh Goleman
Masih ada guru yang tidak menegur anak muridnya bermain gadget kecerdasan sos
didalam kelas sewaktu pelajaran sedang berlangsung yang
mengakibatkan siswa jadi malas untuk mengikuti mata pelajaran.

Selain itu, masih ditemukan kurangnya kemampuan guru dalam berkomunikasi


secara lisan, serta kurangnya pergaulan guru dengan peserta didik, sesama pendidik,
orang tua/wali murid serta dengan masyarakat sekitar.

Guru di SMPS YOSEF ARNOLDI dan SMPS BAKTI juga belum


dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang tua murid dan
masyarakat.
Kompetensi sosial menunjukkan
kemampuan terbesar yang berhubungan
dengan banyak aspek yang sangat dekat
pada konstruk kecerdasan sosial.

Kecerdasan sosial Terkait dengan kecerdasan sosial


yang dimiliki guru yang dimiliki oleh guru, masih
sangat membantu ditemukannya permasalahn
seperti
dalam meningkatkan
kreativitas untuk
bekerja.
1. Kurangnya keberanian guru dalam
melakukan kegiatan
2. Kurangnya kemampuan guru dalam
mengajak atau mempengaruhi teman
untuk bekerja sama
3. Serta kurangnya sikap yang
menunjukkan suka berbagi.
Selain kecerdasan sosial guru faktor lain yang dapat
mempengaruhi kompetensi sosial guru adalah lingkungan kerja,
karena kompetensi sosial guru akan berjalan dengan baik jika
didukung oleh lingkungan kerja yang baik.

Berdasarkan
pengamatan di
SMPS YOSEF
ARNOLDI dan
SMPS BAKTI 1. Kebisingan kendaraan besar yang lewat disekitar
para guru juga sekolah.
mempunyai 2. Polusi udara di sekitar sekolah,.
permasalahan 3. Ruang kantor yang menyatu dengan lembaga lain.
dengan 4. Guru tidak mampu menjalin komunikasi yang baik
lingkungan dengan teman seprofesi.
tempat mereka 5. Serta struktur kerja yang tidak baik antara guru
bekerja, yaitu: dengan atasan.
Identifikasi Masalah

1. Apakah lingkungan kerja memberi pengaruh terhadap


kompetensi sosial

2. Apakah kecerdasan sosial memberi pengaruh terhadap


kompetensi sosial

3. Apakah lingkunga kerja guru masih belum kondusif, dan


fasilitas yang belum memadai

4. Apakah masih banyak guru yang belum memiliki kecerdasan


sosial dalam proses pembelajaran

5. Apakah kompetensi sosial guru dipengaruhi oleh kecerdasan


sosial.
Pembatasan Masalah

Hanya membahas pada : Kompetensi


Sosial Guru sebagai variabel (Y), yang
dibatasi oleh pengaruh Kecerdasan Sosial
sebagai variabel X1 dan Lingkungan Kerja
variabel X2.

1. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan sosial


kompetensi sosial guru Sekolah Menengah
Pertama Swasta di Kecamatan Bagan
Sinembah Kabupaten Rokan Hilir?
Perumusan 2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja
Masalah terhadap kompetensi sosial guru Sekolah
Menengah Pertama Swasta di Kecamatan
Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir?

3. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan sosial


dan lingkungan kerja secara bersama-sama
terhadap kompetensi sosial guru Sekolah
Menengah Pertama Swasta di Kecamatan
Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir?
Untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan sosial
1 kompetensi sosial guru Sekolah Menengah Pertama Swasta
di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir
Untuk mengetahui pengaruh antara lingkungan kerja
Tujuan terhadap kompetensi sosial guru Sekolah Menengah
2
Penelitian Pertama Swasta di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten
Rokan Hilir
Untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan sosial dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kompetensi
3 sosial guru Sekolah Menengah Pertama Swasta di
Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir

Manfaat Penelitian

a. Kegunaan Teoritis b. Kegunaan Praktis


 Bagi para pembuat kebijakan pendidikan dapat digunakan
 Penelitian ini diharapkan dapat menambah
dalam meningkatkan kompetensi sosial, memperbaiki ling
wawasan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan kondusif, dan meningkatkan kecerdasan sosial guru d
dengan lingkungan kerja, kecerdasan sosial dan pendidikan.
kompetensi sosial.  Kepala sekolah dapat mengetahui faktor yang mempengaru
 Bagi peneliti lain ini dapat dijadikan sebagai salah Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kecamatan Bagan Sin
satu referensi dan tindak lanjut bagi yang ingin Hilir.
mengembangkan kajian dalam meningkatkan  Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya
kompetensi sosial. bahwa lingkungan kerja dan kecerdasan sosial dapat mempeng
 Sebagai salah satu referensi bagi peneliti lain yang me
Kajian Pustaka
Komitmen Guru Kecerdasan Sosial

Kompetensi sosial guru adalah pemahaman seorang Kecerdasan sosial merupakan pemahaman
guru dalam berinteraksi dengan peserta didik, sesama seseorang dalam pergaulan di masyarakat
rekan kerja, tenaga kependidikan, orang tua/ wali kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-
siswa dan masyarakat untuk mengembangkan disekeliling atau disekitarnya. Orang yang mem
lingkungan belajar yang baik. kecerdasan sosial tinggi ia mampu mema
siapakah dirinya, dimana tempatnya, dan bagai
posisinya didalam masyarakat serta mampu
dengan harmonis dan selaras dengan lingkungann

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di


sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang
Lingkungan Kerja berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak
langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan
pekerjaanya saat bekerja.
Kerangka Berpikir

Gambar Kerangka Berpikir


Terdapat pengaruh signifikan dan positif kecerdasan sosial
1 terhadap kompetensi sosial guru SMPS Kecamatan Bagan
Sinembah Rokan Hilir

Terhadap pengaruh signifikan dan positif lingkungan kerja


Hipotesis
penelitian
2 terhadap kompetensi sosial guru SMPS Kecamatan Bagan
Sinembah Rokan Hilir

Terdapat pengaruh signifikan dan positif kecerdasan sosial


3 dan lingkungan terhadap kompetensi sosial guru SMPS
Kecamatan Bagan Sinembah Rokan Hilir
Metodologi Penelitian
Tempat dan Waktu
Pendekatan Penelitian Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan Penelitian


kuantitatif, yaitu penelitian dimana data yang dilaksanakan di SMPS
diperoleh berkaitan dengan angka yang Se-Kecamatan Bagan
menyebabkan penggunaan teknik analisis statistik. Sinembah Rokan Hilir.
Waktu penelitian
dilaksanakan setelah
seminar proposal dari
bulan Agustus hingga
November 2021.

Gambar : Model Konstelasi Pengaruh Variabel


Populasi dalam penelitian Butir item instru
ini adalah seluruh guru Pengumpulan data meliputi pernyataan p
SMPS di Kec. Bagan yang digunakan
dan pernyataan neg
Sinembah, Rokan Hilir yang adalah dengan teknik
Kuesioner atau daftar Butir perny
berjumlah 102 guru. dinyatakan layak dijad
pertanyaan yang
dibuat dalam bentuk alat ukur bia telah me
sederhana dengan tahap uji validitas
Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan maka metode pertanyaan reliabilitas. Alternatif
maka peneliti menggunakan tertutup yang di sediakan dalam 5
metode proportional diberikan kepada yaitu: Selalu (SL). S
random sampling yaitu cara pihak responden (SR), Kadang-ka
pengambilan sampel dari sehingga memperoleh
(KK), Jarang (JR),
anggota populasi dengan data tentang
kecerdasan sosial, Tidak Pernah (TP), de
menggunakan cara acak skala nilai 5, 4, 3, 2 d
tanpa memperhatikan strata lingkungan kerja dan
kompetensi sosial Kemudian jawaban
dalam populasi tersebut.
Penetuan jumlah sampel guru SMPS di Kec. negatif Selalu (SL), S
penelitian menggunakan Bagan Sinembah, (S), Kadang-kadang (
rumus Slovin. Rokan Hilir. Jarang (JR), dan T
Pernah (TP), dengan
nilai 1, 2, 3, 4, dan 5).
Definisi Operasional
Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian adalah teknik
Teknik Analisis Data analisis statistik deskriptif dengan mendiskripsikan data masing-
masing variabel dan analisis statistik inferensial digunakan untuk
menguji hipotesis. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu
dilakukan uji coba instrumen penelitian.

Hipotesis Statistik
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Pengujian 1). Pengaruh Kecerdasan Sosial (X1) dengan Kompetensi


Hipotesis Sosial Guru (Y)

Tabel 1 Uji Korelasi Pearson Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi


Sosial Guru (Y)

Berdasarkan Tabel 1 tentang uji korelasi pearson antara Kecerdasan sosial (X1)
dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi, maka
diperoleh korelasi pearson sebesar 0,596, hal ini menunjukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara Kecerdasan sosial (X1) dengan Kompetensi Sosial
guru (Y) Hubungan korelasi antara kecerdasan sosial (X1) dengan Kompetensi
Sosial guru (Y). Dengan P-value/Sig yaitu 0.000 (0,000 < 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.
Tabel 2 Uji t Variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi
Sosial Guru (Y)

rkan tabel 2 tentang koefisien variabel kecerdasan sosial (X1) dengan Kompetensi Sosial Gur
eh nilai a = 0,261 dan b = 1,055 sehingga persamaan regresinya menjadi Y = 0,261 + 1,055X
aan regresi tersebut dapat diartikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah signifikan dan lin
nta (a) sebesar 0,261 menyatakan jika tidak ada Kecerdasan Sosial (X1) maka nilai Kompetensi Sosi
esar 0,261 satu satuan. Koefisien regresi (b) sebesar 1,055 artinya bahwa setiap kenaikan satu satua
Kecerdasan Sosial (X1) diikuti dengan peningkatan Kompetensi Sosial Guru (Y) sebesar 1,0

bel koefisien Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y), diperoleh juga nilai prob
ana nilai tersebut digunakan untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak. Jika nilai probabilit
Sig. > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan, sedangkan jika nilai proba
esar 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga kecerdasan sosi
aruh secara signifikan terhadap Kompetensi Sosial guru (Y).
rkan tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) dapat d
hipotesis yang berbunyi terhadap pengaruh positif antara Kecerdasan Sosial terhadap Kompetens
MPS Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir di terima.
Pengujian hipotesis yang ternyata diterima secara positif dan signifikan, maka perlu pula
diketahui berapa besaran pengaruh variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi
Sosial Guru (Y). Untuk hal tersebut dapat disimpulkan pada tabel berikut:

Tabel 3 Pengaruh Variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap


Kompetensi Sosial Guru (Y) menggunakan model Summary

Berdasarkan tabel 3 diperoleh R square (r2) = 0,355 atau 35,50%, artinya besar
pengaruh variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y)
SMPS Kecamatan Bagan Sinembah Rokan Hilir adalah 35,50% sedangkan sisanya
sebesar 65,50% ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dari
penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pengaruh variabel
Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) memiliki tafsiran
rendah atau pengaruh yang rendah.
Hasil Pengujian 2). Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kompetensi Sosial
Hipotesis Guru (Y)

Tabel 5 Uji Korelasi Pearson Variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap


Kompetensi Sosial Guru (Y)

Berdasarkan tabel 5 tentang uji korelasi pearson antara Lingkungan Kerja (X2)
dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi, maka
diperoleh korelasi pearson sebesar 0,604, hal ini menunjukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara Lingkungan Kerja (X1) dengan Kompetensi Sosial
Guru (Y) Hubungan korelasi antara Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi
Sosial Guru (Y). Dengan P-value/Sig yaitu 0.000 (0,000 < 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.
Tabel 6 Uji t Variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi
Sosial Guru (Y)

arkan tabel 6 t tentang koefisien variabel Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi
(Y), diperoleh nilai a = 1,326 dan b = 1,330 dan persamaan regresinya menjadi Y = 1
X2 sehingga persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa hubungan kedua variabel te
signifikan dan linier.
nta (a) sebesar 1,326 menyatakan jika tidak Lingkungan Kerja (X2) maka nilai Kom
Guru (Y) sebesar 1,326. Koefisien regresi (b) sebesar 1,330 artinya bahwa setiap kenaik
pada variabel Lingkungan Kerja (X2) diikuti dengan peningkatan Kompetensi Sosial Gu
r 1,330 satu satuan.
bel koefisien Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) diperoleh jug
ilitas yang mana nilai tersebut digunakan untuk menetukan hipotesis diterima atau ditola
gnifikan lebih besar (Sig. > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak sign
kan jika nilai signifikan lebih kecil (Sig. < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima
kan. Terlihat pada tabel koefisien variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi
Y) nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 d
ga Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Kompetensi Sosia
Berdasarkan tabel koefisien variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru
(Y) dapat diartikan bahwa hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) SMPS Kecamatan Bagan
Sinembah Rokan Hilir diterima. Pengujian hipotesis yang ternyata diterima secara positif dan
signifikan, maka perlu diketahui beberapa besaran pengaruh variabel Lingkungan Kerja (X2)
terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y). Untuk hal tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 7 Pengaruh Variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap


Kompetensi Sosial Guru (Y) menggunakan model Summary

Berdasarkan tabel 7 diperoleh R square (r2) = 0,365 atau 36,50%, artinya besar
pengaruh variabel Lingkungan Kerja Kompetensi Sosial Guru SMPS Kecamatan
Bagan Sinembah Rokan Hilir adalah 36,50%, sedangkan sisanya sebesar 63,50%
ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini. Dengan
demikian dapat disimpulkan, bahwa pengaruh variabel Lingkungan Kerja terhadap
Kompetensi Sosial Guru memiliki tafsiran rendah atau pengaruh dalam kategori
rendah.
Hasil Pengujian 3). Pengaruh Kecerdasan Sosial dan Lingkungan Kerja
Hipotesis Secara Bersama-Sama terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y)

Tabel 5 Uji Korelasi Pearson Variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap


Kompetensi Sosial Guru (Y)

Berdasarkan tabel 9 tentang uji korelasi pearson antara Kecerdasan Sosial (X1) dan
Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) yang dihitung dengan
koefisien korelasi, maka diperoleh korelasi pearson sebesar 0,655, hal ini
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Sosial
(X1) dan Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) Dengan P-
value/Sig yaitu 0.000 (0,000 < 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kedua variabel.
Tabel 10 Koefisien regresi berganda Variabel Kecerdasan Sosial (X1)
dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y)

0 tentang koefisien variabel Kecerdasan Sosial Dari tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan L
Kerja (X2) dan Kompetensi Sosial guru (Y), (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) diperoleh juga
i a = 1,635 dan b1 = 0,608, serta b2 = 0,814 yang mana nilai tersebut digunakan untuk menentukan hipo
regresinya menjadi Y = 1,635 + 0,608 + 0,814, ditolak. Jika nilai probabilitas lebih besar (Sig. > 0,05), mak
ebut dapat diartikan bahwa hubungan kedua H1 ditolak artinya tidak signifikan, sedangkan jika nilai prob
alah signifikan dan linier. (Sig. < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya signif
ar 1,635 menyatakan jika tidak ada Kecerdasan tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingk
ngkungan Kerja (X2) maka nilai Kompetensi terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) memiliki nilai proba
esar 1,635. Koefisien regresi Kecerdasan Sosial 0,000. Dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H
rtinya bahwa setiap kenaikan satu satuan pada berarti bahwa Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingkungan
n Sosial (X1) diikuti dengan peningkatan besama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Komp
Guru (Y) sebesar 0,608 satu satuan dengan (Y).
bel Kompetensi Sosial Guru (X2) tetap dan Berdasarkan tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1
ngkungan kerja (b2) sebesar 0,814 artinya Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) SMPS
an satu satuan pada variabel Lingkungan Kerja Sinembah, Rokan Hilir dapat diartikan bahwa hipotesis yang
n peningkatan Kompetensi Sosial Guru (Y) pengaruh positif dan signifikan antara variabel Kecerdasa
u satuan dengan asumsi bahwa variabel Lingkungan Kerja (X2) secara bersama-sama terhadap Komp
Pengujian hipotesis yang ternyata diterima secara positif dan signifikan, maka perlu pula
diketahui berapa besaran pengaruh variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingkungan Kerja
(X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) untuk hal tersebut dapat dijelaskan pada tabel
berikut:

Tabel 11 Pengaruh Variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) menggunakan Model Summary

Berdasarkan tabel 11 maka diperoleh R square (r2) = 0,428 atau 42,80% artinya
besar pengaruh variabel Kecerdasan Sosial dan Lingkungan Kerja secara bersama-
sama terhadap Kompetensi Sosial Guru SMPS Kecamatan Bagan Sinembah Rokan
Hilir adalah 42,80% sedangkan sisanya sebesar 57,20 % lagi ditentukan oleh faktor
lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini. Dengan demikian dapat
disimpulkan, bahwa pengaruh Kecerdasan Sosial dan Lingkungan Kerja secara
bersama-sama terhadap Kompetensi Sosial Guru memiliki tafsiran sedang atau
pengaruh cukup kuat.
Hasil pengujian hipotesis dapat dirangkum sebagaimana pada Gambar 3
berikut:

R=0,596
r= 0,355 (35,50%)

BUDAYA ORGANISASI (X1)

R=0,655
r= 0,428 (42,80%) KOMPETENSI
SOSIAL GURU (Y)

LINGKUNGAN KERJA (X2)

R=0,604
r= 0,365 (36,50%)

Gambar Hasil Pengujian Hipotesis


Hasil Temuan Penelitian
Diperoleh hubungan yang signifikan dan pengaruh yang positif variabel
sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial guru (Y) SMPS Kecamatan Baga
Rokan Hilir, yang besar pengaruhnya 35,50% dengan tafsiran rendah, k
ruh Disiplin kerja (X1)
n Komitmen Guru (Y)
terdapat sebesar 65,50% ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi
penelitian ini. Hubungan ini digambarkan oleh setiap kenaikan satu satuan p
Kecerdasan sosial (X1) yang akan diikuti peningkatan terhadap Kompetensi
(Y) sebesar 1,055 satu satuan.

Diperoleh hubungan yang signifikan dan pengaruh yang positif variabel Ling
(X2) terhadap Kompetensi Sosial guru (Y) SMPS Kecamatan Bagan Sine
Budaya Organisasi (X2)
Hilir, dan besar pengaruhnya adalah 36,50 % dengan tafsiran rendah, k
n Komitmen Guru (Y) terdapat sebesar 63,50% ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi
penelitian ini. Hubungan ini digambarkan oleh setiap kenaikan satu
Lingkungan kerja dengan peningkatan Kompetensi Sosial guru guru 1,330 sa

Diperoleh hubungan yang signifikan dan pengaruh yang positif variabel K


sosial (X1) dan Lingkungan kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial guru
Kecamatan Bagan Sinembah Rokan Hilir, yang besar pengaruhnya 42,80
tafsiran sedang atau cukup kuat, karena masih terdapat sebesar 57,20%
Disiplin kerja guru (X1) oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini. Hub
ya Organisasi (X2) secara
-sama dengan Komitmen
digambarkan oleh setiap kenaikan satu satuan pada Kecerdasan sosial (X
Guru (Y). dengan peningkatan Kompetensi Sosial guru guru (Y) sebesar 0,608 s
dengan asumsi bahwa variabel Lingkungan kerja (X2) tetap dan setiap ken
satuan pada Lingkungan kerja (X2) diikuti dengan peningkatan Kompet
guru (Y) sebesar 0,814 satu satuan dengan asumsi bahwa variabel Kecerd
Kesimpulan
aktor lain atau variabel lain seperti motivasi, disiplin dan lainnya, sehingga diperoleh cara atau strategi yang tepat dalam meningkatkan d

Saran

Kepada para peneliti dan pemerhati masalah guru, agar dapat mengadakan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sosial guru
Implikasi

Anda mungkin juga menyukai