TESIS
Oleh
ELVA YANTINIM
NIM : 1910247780
Berdasarkan
pengamatan di
SMPS YOSEF
ARNOLDI dan
SMPS BAKTI 1. Kebisingan kendaraan besar yang lewat disekitar
para guru juga sekolah.
mempunyai 2. Polusi udara di sekitar sekolah,.
permasalahan 3. Ruang kantor yang menyatu dengan lembaga lain.
dengan 4. Guru tidak mampu menjalin komunikasi yang baik
lingkungan dengan teman seprofesi.
tempat mereka 5. Serta struktur kerja yang tidak baik antara guru
bekerja, yaitu: dengan atasan.
Identifikasi Masalah
Manfaat Penelitian
Kompetensi sosial guru adalah pemahaman seorang Kecerdasan sosial merupakan pemahaman
guru dalam berinteraksi dengan peserta didik, sesama seseorang dalam pergaulan di masyarakat
rekan kerja, tenaga kependidikan, orang tua/ wali kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-
siswa dan masyarakat untuk mengembangkan disekeliling atau disekitarnya. Orang yang mem
lingkungan belajar yang baik. kecerdasan sosial tinggi ia mampu mema
siapakah dirinya, dimana tempatnya, dan bagai
posisinya didalam masyarakat serta mampu
dengan harmonis dan selaras dengan lingkungann
Hipotesis Statistik
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan Tabel 1 tentang uji korelasi pearson antara Kecerdasan sosial (X1)
dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi, maka
diperoleh korelasi pearson sebesar 0,596, hal ini menunjukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara Kecerdasan sosial (X1) dengan Kompetensi Sosial
guru (Y) Hubungan korelasi antara kecerdasan sosial (X1) dengan Kompetensi
Sosial guru (Y). Dengan P-value/Sig yaitu 0.000 (0,000 < 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.
Tabel 2 Uji t Variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi
Sosial Guru (Y)
rkan tabel 2 tentang koefisien variabel kecerdasan sosial (X1) dengan Kompetensi Sosial Gur
eh nilai a = 0,261 dan b = 1,055 sehingga persamaan regresinya menjadi Y = 0,261 + 1,055X
aan regresi tersebut dapat diartikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah signifikan dan lin
nta (a) sebesar 0,261 menyatakan jika tidak ada Kecerdasan Sosial (X1) maka nilai Kompetensi Sosi
esar 0,261 satu satuan. Koefisien regresi (b) sebesar 1,055 artinya bahwa setiap kenaikan satu satua
Kecerdasan Sosial (X1) diikuti dengan peningkatan Kompetensi Sosial Guru (Y) sebesar 1,0
bel koefisien Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y), diperoleh juga nilai prob
ana nilai tersebut digunakan untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak. Jika nilai probabilit
Sig. > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan, sedangkan jika nilai proba
esar 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga kecerdasan sosi
aruh secara signifikan terhadap Kompetensi Sosial guru (Y).
rkan tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) dapat d
hipotesis yang berbunyi terhadap pengaruh positif antara Kecerdasan Sosial terhadap Kompetens
MPS Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir di terima.
Pengujian hipotesis yang ternyata diterima secara positif dan signifikan, maka perlu pula
diketahui berapa besaran pengaruh variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi
Sosial Guru (Y). Untuk hal tersebut dapat disimpulkan pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel 3 diperoleh R square (r2) = 0,355 atau 35,50%, artinya besar
pengaruh variabel Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y)
SMPS Kecamatan Bagan Sinembah Rokan Hilir adalah 35,50% sedangkan sisanya
sebesar 65,50% ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dari
penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pengaruh variabel
Kecerdasan Sosial (X1) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) memiliki tafsiran
rendah atau pengaruh yang rendah.
Hasil Pengujian 2). Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kompetensi Sosial
Hipotesis Guru (Y)
Berdasarkan tabel 5 tentang uji korelasi pearson antara Lingkungan Kerja (X2)
dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi, maka
diperoleh korelasi pearson sebesar 0,604, hal ini menunjukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara Lingkungan Kerja (X1) dengan Kompetensi Sosial
Guru (Y) Hubungan korelasi antara Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi
Sosial Guru (Y). Dengan P-value/Sig yaitu 0.000 (0,000 < 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.
Tabel 6 Uji t Variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi
Sosial Guru (Y)
arkan tabel 6 t tentang koefisien variabel Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi
(Y), diperoleh nilai a = 1,326 dan b = 1,330 dan persamaan regresinya menjadi Y = 1
X2 sehingga persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa hubungan kedua variabel te
signifikan dan linier.
nta (a) sebesar 1,326 menyatakan jika tidak Lingkungan Kerja (X2) maka nilai Kom
Guru (Y) sebesar 1,326. Koefisien regresi (b) sebesar 1,330 artinya bahwa setiap kenaik
pada variabel Lingkungan Kerja (X2) diikuti dengan peningkatan Kompetensi Sosial Gu
r 1,330 satu satuan.
bel koefisien Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) diperoleh jug
ilitas yang mana nilai tersebut digunakan untuk menetukan hipotesis diterima atau ditola
gnifikan lebih besar (Sig. > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak sign
kan jika nilai signifikan lebih kecil (Sig. < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima
kan. Terlihat pada tabel koefisien variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi
Y) nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 d
ga Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Kompetensi Sosia
Berdasarkan tabel koefisien variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru
(Y) dapat diartikan bahwa hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) SMPS Kecamatan Bagan
Sinembah Rokan Hilir diterima. Pengujian hipotesis yang ternyata diterima secara positif dan
signifikan, maka perlu diketahui beberapa besaran pengaruh variabel Lingkungan Kerja (X2)
terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y). Untuk hal tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel 7 diperoleh R square (r2) = 0,365 atau 36,50%, artinya besar
pengaruh variabel Lingkungan Kerja Kompetensi Sosial Guru SMPS Kecamatan
Bagan Sinembah Rokan Hilir adalah 36,50%, sedangkan sisanya sebesar 63,50%
ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini. Dengan
demikian dapat disimpulkan, bahwa pengaruh variabel Lingkungan Kerja terhadap
Kompetensi Sosial Guru memiliki tafsiran rendah atau pengaruh dalam kategori
rendah.
Hasil Pengujian 3). Pengaruh Kecerdasan Sosial dan Lingkungan Kerja
Hipotesis Secara Bersama-Sama terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y)
Berdasarkan tabel 9 tentang uji korelasi pearson antara Kecerdasan Sosial (X1) dan
Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) yang dihitung dengan
koefisien korelasi, maka diperoleh korelasi pearson sebesar 0,655, hal ini
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Sosial
(X1) dan Lingkungan Kerja (X2) dengan Kompetensi Sosial Guru (Y) Dengan P-
value/Sig yaitu 0.000 (0,000 < 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kedua variabel.
Tabel 10 Koefisien regresi berganda Variabel Kecerdasan Sosial (X1)
dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y)
0 tentang koefisien variabel Kecerdasan Sosial Dari tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan L
Kerja (X2) dan Kompetensi Sosial guru (Y), (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) diperoleh juga
i a = 1,635 dan b1 = 0,608, serta b2 = 0,814 yang mana nilai tersebut digunakan untuk menentukan hipo
regresinya menjadi Y = 1,635 + 0,608 + 0,814, ditolak. Jika nilai probabilitas lebih besar (Sig. > 0,05), mak
ebut dapat diartikan bahwa hubungan kedua H1 ditolak artinya tidak signifikan, sedangkan jika nilai prob
alah signifikan dan linier. (Sig. < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya signif
ar 1,635 menyatakan jika tidak ada Kecerdasan tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingk
ngkungan Kerja (X2) maka nilai Kompetensi terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) memiliki nilai proba
esar 1,635. Koefisien regresi Kecerdasan Sosial 0,000. Dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H
rtinya bahwa setiap kenaikan satu satuan pada berarti bahwa Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingkungan
n Sosial (X1) diikuti dengan peningkatan besama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Komp
Guru (Y) sebesar 0,608 satu satuan dengan (Y).
bel Kompetensi Sosial Guru (X2) tetap dan Berdasarkan tabel koefisien variabel Kecerdasan Sosial (X1
ngkungan kerja (b2) sebesar 0,814 artinya Kerja (X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) SMPS
an satu satuan pada variabel Lingkungan Kerja Sinembah, Rokan Hilir dapat diartikan bahwa hipotesis yang
n peningkatan Kompetensi Sosial Guru (Y) pengaruh positif dan signifikan antara variabel Kecerdasa
u satuan dengan asumsi bahwa variabel Lingkungan Kerja (X2) secara bersama-sama terhadap Komp
Pengujian hipotesis yang ternyata diterima secara positif dan signifikan, maka perlu pula
diketahui berapa besaran pengaruh variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingkungan Kerja
(X2) terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) untuk hal tersebut dapat dijelaskan pada tabel
berikut:
Tabel 11 Pengaruh Variabel Kecerdasan Sosial (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
terhadap Kompetensi Sosial Guru (Y) menggunakan Model Summary
Berdasarkan tabel 11 maka diperoleh R square (r2) = 0,428 atau 42,80% artinya
besar pengaruh variabel Kecerdasan Sosial dan Lingkungan Kerja secara bersama-
sama terhadap Kompetensi Sosial Guru SMPS Kecamatan Bagan Sinembah Rokan
Hilir adalah 42,80% sedangkan sisanya sebesar 57,20 % lagi ditentukan oleh faktor
lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini. Dengan demikian dapat
disimpulkan, bahwa pengaruh Kecerdasan Sosial dan Lingkungan Kerja secara
bersama-sama terhadap Kompetensi Sosial Guru memiliki tafsiran sedang atau
pengaruh cukup kuat.
Hasil pengujian hipotesis dapat dirangkum sebagaimana pada Gambar 3
berikut:
R=0,596
r= 0,355 (35,50%)
R=0,655
r= 0,428 (42,80%) KOMPETENSI
SOSIAL GURU (Y)
R=0,604
r= 0,365 (36,50%)
Diperoleh hubungan yang signifikan dan pengaruh yang positif variabel Ling
(X2) terhadap Kompetensi Sosial guru (Y) SMPS Kecamatan Bagan Sine
Budaya Organisasi (X2)
Hilir, dan besar pengaruhnya adalah 36,50 % dengan tafsiran rendah, k
n Komitmen Guru (Y) terdapat sebesar 63,50% ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi
penelitian ini. Hubungan ini digambarkan oleh setiap kenaikan satu
Lingkungan kerja dengan peningkatan Kompetensi Sosial guru guru 1,330 sa
Saran
Kepada para peneliti dan pemerhati masalah guru, agar dapat mengadakan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sosial guru
Implikasi