Anda di halaman 1dari 4

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Akar
Hasil eksplorasi Analisis akar penyebab
No. penyebab
penyebab masalah masalah
masalah
1. Pedagogik, Literasi, dan Kurangnya Berdasarkan hasil diskusi dan
Numerasi. perhatian guru analisis, ditentukan bahwa akar
dan orang tua penyebab masalah adalah
1. Ketidakpedulian kurangnya perhatian guru dan
peserta didik kepada orang tua. Perhatian yang
masyarakat diberikan oleh guru dan orang
2. Cita-cita atau aspirasi tua dapat meningkatkan hasil
peserta didik belajar peserta didik. Perhatian
3. Kemampuan peserta adalah pemusatan pikiran,
didik perasaan dan kemauan yang
4. Kondisi peserta didik dilakukan secara sengaja dan
kurang mendukung terkonsentrasi oleh individu yang
5. Kondisi lingkungan ditujukan pada obyek untuk
peserta didik memperoleh kejelasan dari obyek
6. Unsur-unsur dinamis yang diperhatikan. Jadi apabila
dalam belajar dan pengertian perhatian dikaitkan
pembelajaran dengan peserta didik/anak, maka
7. Upaya guru dalam salah satu upaya yang dilakukan
pembelajaran peserta oleh guru (di sekolah) adalah
didik memberikan perhatian kepada
8. Kurangnya perhatian siswa, baik dalam proses belajar
orang tua mengajar maupun selama peserta
9. Guru kurang didik dalam lingkungan sekolah.
memotivasi peserta Memberikan apersepsi yang
didik berkaitan dengan pembelajaran
10. Guru belum sebelum kegiatan inti sangat
mengadakan memberikan dampak yang baik.
pendekatan intens Sekaligus menggunakan media
kepada peserta didik yang tepat dan usahakan
11. Guru belum mencari media/alat peraga didapatkan
sebab masalah dari lingkungan peserta didik,
terhadap sehingga membuat mereka lebih
ketidakmampuan tertarik.
menulis dan membaca
12. Guru setengah hati
dalam mendorong
peserta didik tersebut
untuk terus
memberikan waktu
yang banyak untuk
belajar membaca dan
menulis
13. Guru dan orang tua
kurang memantau
perkembangan peserta
didik yang kurang
lancar menulis dan
membaca
3 Membangun Belum Berdasarkan hasil diskusi dan
relasi/hubungan dengan maksimalnya analisis, ditentukan bahwa akar
siswa dan orang tua siswa komunikasi penyebab masalah adalah Belum
yang baik maksimalnya komunikasi yang
1. Komunikasi yang up to antara guru baik antara guru dan orang tua.
date dari guru kepada dan orang tua Peran orang tua sangat
orang tua berpengaruh dalam
2. Silahturami ke rumah perkembangan sikap mental dan
orang tua peserta perilaku anak dan anak itu
didik. sendiri sangat memerlukan
3. Pola pikir orang tua perhatian yang lebih dari orang
tua. Orang tua dalam mengasuh,
membesarkan dan mendidik anak
dituntut untuk memberikan yang
terbaik, hal ini merupakan suatu
tugas mulia yang tentu tidak
lepas dari berbagai halangan dan
rintangan. Tindakan yang kurang
terpuji yang dilakukan oleh anak
di sekolah juga tidak terlepas dari
peran guru selaku tenaga
kependidikan. Oleh karena itu
perlu adanya kerjasama antara
orang tua dan guru dalam
mengatasi sikap dan perilaku
anak yang tidak sesuai dengan
aturan baik itu di lingkungan
keluarga dan sekolah terutama
anak yang hasil belajarnya
rendah. Guru yang berada
terdepan dalam menciptakan
kualitas sumber daya manusia,
karena guru berhadapan
langsung dengan anak atau
peserta didik di kelas melalui
proses belajar mengajar. Ditangan
gurulah akan dihasilkan peserta
didik yang berkualitas, baik
secara akademis, skill (keahlian),
kematangan emosional dan moral
serta spritual. Oleh sebab itu,
komunikasi orang tua dan guru
sangat dibutuhkan dalam
perkembangan peserta didik, baik
di lingkungan keluarga, maupun
di lingkungan sekolah.
4 Pemahaman/ Kurangnya Berdasarkan hasil diskusi dan
pemanfaatan model- kompetensi dan analisis, ditentukan bahwa akar
model pembelajaran profesionalisme penyebab masalah adalah
inovatif berdasarkan guru kurangnya kompetensi dan
karakteristik materi dan profesionalisme guru. Kompetensi
siswa. guru dapat dimengerti sebagai
kemampuan atau kesanggupan
1. Keterbatasan guru
pengetahuan (guru dan dalam menjalankan tugas
peserta didik) profesinya sebagai guru. Dewasa
2. Mengoptimalkan ini, seseorang guru dituntut
metode dan model selain harus memiliki kualifikasi
pembelajaran (Guru) akademik sarjana pendidikan
3. Antusias dalam tetapi juga harus memiliki
meningkatkan kualitas kompetensi dan sertifikat
diri (Guru) pendidik sesuai dengan
4. Keterbatasan tenaga persyaratan untuk setiap jenis
pendidik dan dan jenjang pendidikan tertentu.
kependidikan Persyaratan ini mengharuskan
5. Pengetahuan guru seorang guru menjalankan tugas
akan High Order dan pekerjaannya sebagai guru
Thinking Skills (HOTS) secara profesional dan
masih mini bertanggungjawab. Tidak dapat
6. Komunikasi guru dipungkiri bahwa masih terdapat
dengan teman sejawat guru yang meskipun sudah
7. Belum menerapkan tersertifikasi dan memperoleh
pembelajaran berbasis tunjangan sertifikasi tetapi belum
HOTS secara sungguh-sungguh
mempersiapkan dan
melaksanakan tugas sebagai guru
secara profesional. Dilihat dari
bidang tugas mengajar sehari-
hari, masih ada guru yang
mengajar dengan kemampuan
yang belum memadai, kurang
membuat persiapan pembelajaran
yang baik, kurang menguasai
bahan ajar, memilih dan
menggunakan metode dan model
pembelajaran yang kurang
variatif, kurang mampu
merangsang dan memotivasi
peserta didik untuk terlibat aktif
dalam proses pembelajaran,
masih mendominasi kegiatan
pembelajaran, kurang menguasai
ICT, ada yang memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi yang
memadai tetapi kinerjanya
terkategori rendah dan lain
sebagainya. Dari aspek
kompetensi pedagogik, misalnya,
guru dinilai belum mampu
mengelola pembelajaran secara
maksimal, baik dalam hal
pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, maupun
pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Salah satu aspek paedagogik
yaitu kompetensi profesional,
banyak guru yang dianggap
masih gagap dalam menguasai
materi ajar secara luas dan
mendalam sehingga gagal
menyajikan kegiatan
pembelajaran yang bermakna dan
bermanfaat bagi siswa.
6 Pemanfaatan Sarana dan Berdasarkan hasil diskusi dan
teknologi/inovasi dalam SDM yang analisis, ditentukan bahwa akar
pembelajaran minim penyebab masalah adalah sarana
dan SDM yang minim. Bila kita
1. SDM dibidang IT lihat dari pengertian pendidikan
kurang adalah usaha sadar yang di
2. Kurang memahami, lakukan dan disusun secara
hardware/software sistematis untuk mencapai suatu
3. Guru belum tujuan. Tentunya jika pendidikan
memanfaatkan disusun dengan secara sistematis
teknologi dalam proses dan planingyang baik tentunya
pembelajaran sesuai dengan tujuan ingin di
4. Merasa sudah tua capai. Akan tetapi, dalam
5. Jabatan Kepala memanajemen sarana dan
Sekolah terkadang prasarana pendidikan terdapat
menjadi alasan kekurangan dalam memanajemen
keengganan belajar yaitu kurangnya sarana
teknologi. prasarana yang dibutuhkan
6. Sarana dan prasarana peserta didik dalam proses belajar
yang belum memadai. dan pembelajaran ditambah
minimnya SDM, baik guru
maupun tenaga kependidikan.
Realitanya di daerah terpencil
tidak memadai mengenai sarana
prasarana pendidikan, dalam hal
ini banyak permasalahan timbul
yaitu kesenjangan mutu
pendidikan tersebut. Banyak
peserta didik yang berada di
daerah terpencil seperi halnya
pendidikan di desa tidak bisa
menikmati kenyamanan dan
kelengkapan fasilitas tersebut
seperti peserta didik dikota. Oleh
karena itu, pembelajaran yang
dilaksanakan di setiap satuan
pendidikan belum optimal sesuai
dengan apa yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai