Anda di halaman 1dari 10

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan dalam pembelajaran peserta
didik berkebutuhan khusus

NAMA : Nunung Komala


NPM : 239023495056
Asal Sekolah : SLB Negeri Bungursari Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Kelas yang diidentifikasi : VIII SMPLB Tunagrahita

Masalah terpilih
Hasil eksplorasi penyebab
No. Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah yang akan
masalah
diselesaikan

1. Hasil eksplorasi penyebab masalah Sarana kelas yang belum Berdasarkan hasil analisis ditentukan Masalah yang terpilih
fasilitas yang kurang memadai sehingga memadai sehingga bahwa akar penyebab sarana kelas belum adalah
peserta didik sering kali terganggu pembelajaran peserta didik memadai sehingga pembelajaran peserta 1. Masalah numerasi
dengan peserta didik yang lainnya seringkali terganggu didik seringkali terganggu. konsep pecahan
dikarenakan dalam satu ruangan terdapat Sarana kelas yang belum memadai dalam 2. Guru belum
beberapa kelas pembelajaran di sekolah merupakan salah maksimal dalam
1. Sarana dan prasarana Pendidikan di satu faktor penyebab munculnya masalah. memanfaatkan
sekolah belum memadai Sarana dan prasarana Pendidikan yang ada TIK/inovasi dalam
2. Merupakan tanggung jawab di sekolah merupakan tanggung jawab pembelajaran
pimpinan sekolah dari pimpinan sekolah, tetapi sebagai
3. Sebagai guru kita harus bisa seorang guru perlu untuk merancang
mensiasati keadaan tersebut dengan bagaimana pembelajaran bisa berjalan
misalnya memodifikasi kegiatan Oleh karena itu guru perlu mensiasati
yang lebih menarik dan fokus dari supaya pembelajaran bisa berjalan dengan
peserta didik. memodifikasi pembelajaran misalnya
4. Berkolaborasi dengan guru yang lain berkolaborasi dengan guru yang ada di
yang ada diruangan tersebut dengan ruangan tersebut dengan materi atau
materi atau kegiatan yang sama kegiatan yang sama, atau bisa
untuk menyeting proses memaksimalkan pembelajaran di luar
pembelajarannya kelas
5. Memaksimalkan fasilitas yang ada
misalnya dengan pembelajaran di
luar kelas

2. Hasil eksplorasi penyebab masalah 1. Belum adanya Berdasarkan hasil analisis masalah akar
hubungan antara guru dan orang tua komunikasi yang intens penyebab belum adanya komunikasi yang
terkait pembelajaran terbatas karena antara guru dengan orang intens antara guru dengan orang tua karena
komunikasi dengan orangtua hanya tua orang tua yang tidak memiliki alat
sebatas di sekolah saja ketika mengantar 2. Orang tua yang tidak komunikasi
peserta didik ke sekolah dikarenakan memiliki alat komunikasi Hambatan komunikasi antara guru dengan
orangtua siswa tidak memiliki alat orang tua merupakan salah satu faktor
komunikasi penyebab munculnya masalah.
1. Orang tua tetap sebagai penaggung Hubungan yang terjalin baik antara guru
jawab dalam perkembangan dengan orang tua peserta didik merupakan
pendidikan bagi putra putrinya salah satu faktor keberhasilan dalam
2. Suasana belajar akan lebih perkembangan peserta didik karena dari
berkualitas apabila ada Kerjasama komunikasi guru bisa menyampaikan
dengan orang tua perkembangan peserta didik
3. Peran orang tua, pihak sekolah dan Oleh karena itu guru perlu membangun
lingkungan dalam perkembangan hubungan baik dengan orang tua misalnya
peserta didik bisa saling mengisi dengan membuat agenda rutin pertemuan
kekurangan satu sama lain dengan orang tua atau bisa juga dengan
4. Terkait kurangnya komunikasi antara membuat buku penghubung antara guru
pihak sekolah dengan orang tua dengan orang tua
karena terbatasnya alat komunikasi
dalam hal penyampaian
perkembangan peserta didik bisa
disiasati dengan membuat suatu
agenda rutin pertemuan dengan
orang tua untuk menyampaikan
perkembangan dari peserta didik

3. Hasil eksplorasi penyebab masalah Guru kurang menguasai Berdasarkan hasil analisis masalah akar
peserta didik mengalami kesulitan dalam cara penyebab guru kurang menguasai cara
merangsang/menstimulus merangsang/menstimulus peserta didik
mengerjakan perintah/soal HOTS adalah peserta didik untuk untuk mengemukakan pendapat,
1. Pembelajaran berbasis HOTS mengemukakan pendapat, sehingga pembelajaran di kelas
sebagai alternatif untuk menghadapi sehingga pembelajaran di seringkali menggunakan pemahaman
tuntutan abad ke 21 kelas seringkali kognitif di level LOTS
2. Guru terbiasa dalam membuat soal menggunakan Peran aktif peserta didik pada saat
selalu pada tingkat pemahaman kognitif di pembelajaran di kelas merupakan salah
pemahaman/kognitif LOTS C1, C2, level LOTS satu faktor keberhasilan dalam
C3, pembelajaran karena untuk mengetahui
3. Hal ini dikarenakan kemampuan dari apakah pembelajaran yang dilakukan
peserta didik tunagrahita yang dipahami atau tidaknya oleh peserta
mengalami hambatan dalam didik,
perkembangan kognitifnya, sehingga Sebagai guru harus membiasakan
peserta didik dalam menyelesaikan untuk terus melakukan latihan yang
pembelajaran berbasis HOTS terus menerus ke peserta didik supaya
terutama dalam menyampaikan ide terbiasa untuk mengemukan ide dan
dan gagasan diperlukan adanya gagasan di kelas walaupun harus
rangsangan, bukan berarti anak diawali dengan rangsangan dan
tunagrahita tidak mampu tetapi dorongan.
diperlukan adanya Latihan yang terus
menerus dan perlu adanya dorongan
dan motivasi dari guru dalam
pembelajaran.

4. Setelah dilakukan analisis terhadap kajian 1. Suasana hati peserta Berdasarkan hasil analisis masalah akar
penyebab kegiatan pembelajaran tidak didik yang mudah penyebab mood peserta didik yang
sampai ke tahap tujuan rancangan yang berubah mudah berubah, dan kejadian yang
tertuang dalam modul ajar 2. Kejadian yang dilalui dilalui peserta didik dari rumah yang
1. Guru harus mampu menciptakan peserta didik dari dibawa ke kelas sehingga membutuhkan
dan memelihara suasana dan rumah yang dibawa ke waktu untuk memulai pembelajaran.
memvariasikan pendekatan dan kelas sehingga Untuk menunjang suatu pembelajaran
pembelajarannya sesuai dengan membutuhkan waktu sebagai guru kita sudah membuat suatu
tujuan yang ingin dicapai untuk memulai rancangan pembelajaran yang
2. Ketika dalam pembelajaran tidak pembelajaran dituangkan dalam suatu modul ajar yang
sampai ke tahap tujuan rancangan akan disampaikan dalam pembelajaran
yang tertuang dalam modul ajar di kelas, tetapi pada kenyataannya di
melihat dari karakteristik peserta kelas apa yang sudah kita persiapkan
didik tunagrahita yang moodnya kadang tidak tersampaikan karena salah
bisa naik turun merupakan hal satu penyebabnya mood peserta didik
yang wajar yang kadang berubah-rubah hal tersebut
3. Kegiatan pembelajaran harus tetap wajar dan sering kali terjadi. Kegiatan
terlaksana dengan tetap pembelajaran harus tetap terlaksana
memperhatikan kenyamanan dari dengan tetap memperhatikan
peserta didik kenyamanan dari peserta didik
4. Bisa juga melakukan
pembelajaran dengan minat
belajar peserta didik apakah audio,
visual atau kinestetik

5. Hasil eksplorasi penyebab kurang minat 1. Rentang perhatian Berdasarkan hasil analisis akar masalah
peserta didik dalam mendengarkan peserta didik yang penyebab rentang perhatian peserta didik
/memahami cerita yang dibacakan oleh cenderung pendek yang cenderung pendek dan kurangnya
guru 2. Kurangnya penggunaan penggunaan media pembelajaran yang
1. Hal ini terjadi karena rentang media pembelajaran dapat menarik perhatian peserta didik,
perhatian peserta didik yang yang dapat menarik merupakan salah satu faktor penyebab
cenderung pendek dan kurang fokus perhatian peserta didik kurang minat peserta didik dalam
apalagi cerita yang dibacakan sifatnya mendengarkan /memahami cerita yang
monoton dibacakan oleh guru
2. Kurangnya penggunaan media Hal tersebut seringkali terjadi karena
pembelajaran yang dapat menarik dalam pembelajaran yang belum
perhatian peserta didik menggunakan media pembelajaran yang
3. Sebaiknya dalam penyampaian menarik bagi peserta didik, sebaiknya
materi mendengarkan /memahami dalam penyampaian materi mendengarkan
cerita bagi peserta didik tunagrahita /memahami cerita bagi peserta didik
memanfaatkan audio visualnya tunagrahita bisa memanfaatkan audio
visualnya

6. Hasil eksplorasi penyebab rendahnya 1. Sebagian besar peserta Berdasarkan hasil analisis akar masalah
kemampuan peserta didik dalam didik belum memahami penyebab sebagian besar peserta didik
memahami konsep pecahan konsep dari soal belum memahami konsep dari soal
1. Literasi numerasi berperan penting penjumlahan pecahan penjumlahan pecahan sederhana karena
sebagai kemampuan dasar sederhana guru belum menggunakan model
seseorang dalam memecahkan 2. Guru belum pembelajaran yang menarik sehingga
masalah sehari-hari menggunakan model peserta didik masih mengalami kesulitan
2. Pembelajaran matematika bagi pembelajaran yang dalam memahami soal pecahan.
peserta didik tunagrahita menarik sehingga peserta Penggunaan media dan model
sebaiknya menggunakan alat didik masih mengalami pembelajaran yang tepat dan menarik
peraga kesulitan dalam bagi peserta didik merupakan salah satu
3. Bagi peserta didik tunagrahita memahami soal pecahan faktor ketercapaian pembelajaran apalagi
tentunya tidak semudah konsep pecahan karena bagi peserta
menyampaikan konsep bilangan didik tunagrahita tentunya tidak
yang utuh sehingga diperlukan semudah menyampaikan konsep
penyampaian materi lebih konkrit bilangan yang utuh sehingga diperlukan
supaya lebih memahami dari penyampaian materi lebih konkrit
konsep pecahan supaya lebih memahami.
4. Penguasaan konsep bilangan
pecahan dengan menggunakan
bantuan media tiga dimensi
mengalami peningkatan secara
signifikan

7. Hasil eksplorasi penyebab guru belum 1. Guru yang belum Berdasarkan hasil analisis akar masalah
maksimal dalam memanfaatkan memanfaatkan guru yang belum memanfaatkan
TIK/inovasi dalam pembelajaran teknologi dalam teknologi dalam pembelajaran
1. Hal ini bisa saja karena gurunya pembelajaran dikarenakan fasilitas yang masih
yang belum memahami bagaimana dikarenakan fasilitas terbatas dan guru belum menguasai
memanfaatkan TIK dalam yang masih terbatas teknologi yang menunjang
pembelajaran, 2. Guru belum pembelajaran.
2. Faktor sarana dan prasaran yang menguasai teknologi Pembelajaran di kelas akan lebih
tidak support terhadap yang menunjang menarik bagi peserta didik apabila
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pembelajaran memanfaatkan TIK
pembelajaran , dalam pembelajaran.
3. Faktor dari siswa yang belum siap Pembelajaran menggunakan TIK
bisa saja siswanya yang memang terkadang jarang digunakan
harus ditangani secara individual, kemungkinan karena guru yang belum
kondisi sosial emisional, menguasai pembelajaran berbasis TIK,
konsentrasinya fokusnya jadi atau bisa juga karena fasilitas yang
belum dapat digunakan tidak support misalnya sarana yang
pembelajaran menggunakan TIK tidak mendukung.

8. Hasil eksplorasi penyebab guru belum 1. Guru belum Berdasarkan hasil analisis akar masalah
maksimal dalam memahami model guru yang belum memahami model
pemahaman/pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif pembelajaran inovatif sehingga
pembelajaran inovatif sehingga pembelajaran belum bervariatif dan guru
1. Karena pemahaman guru terhadap pembelajaran belum masih merasa nyaman dengan
model inovatif itu masih kurang yang bervariatif pembelajaran metode ceramah sehingga
menyebabkan kebingungan, modelnya 2. Guru masih merasa pembelajaran masih berpusat pada guru
seperti apa melaksanakannya nyaman dengan Pembelajaran di kelas akan lebih
bagaimana pembelajaran metode menarik bagi peserta didik apabila
2. Guru masih terikat dengan gaya belajar ceramah sehingga pembelajaran menggunakan model
lama dan merasa nyaman dengan cara pembelajaran masih pembelajaran bervariatif
mengajarnya. Guru tidak berpusat pada guru Pembelajaran secara inovatif terkadang
mengupayakan dan mencari informasi jarang digunakan kemungkinan karena
secara mandiri terkait model -model guru yang belum menguasai model
pembelajaran inovatif sehingga pembelajaran yang bervariatif, guru
akibatnya guru mengajar tidak sesuai masih merasa nyaman dengan
dengan apa yg dituangkan dalam
modul ajar pembelajaran metode ceramah.
3. Hal ini bisa disiasati dengan sering Hal ini bisa disiasati dengan sering
melakukan forum diskusi untuk melakukan forum diskusi untuk
mempelajari bersama, mencari mempelajari bersama, mencari referensi
referensi bersama tentang pembelajar bersama tentang pembelajar inovatif,
inovatif, berbagi praktik baik dengan berbagi praktik baik dengan guru yang
guru yang sudah melaksanakan sudah melaksanakan pembelajaran
pembelajaran inovatif dengan harapan inovatif dengan harapan pembelajaran
pembelajaran inovatif bisa inovatif bisa diimplementasikan dalam
diimplementasikan dalam proses proses pembelajaran tidak melulu
pembelajaran tidak melulu dengan dengan pembelajaran metode ceramah
pembelajaran metode ceramah

Anda mungkin juga menyukai