Anda di halaman 1dari 10

TEMPLATE

PENDALAMAN MATERI UNTUK PROBLEM BASED LEARNING


(MODUL PEDAGOGIK)

Nama Mahasiswa : NUR FASICHA


Kelompok Mapel : PAI - E
Judul Masalah : RENDAHNYA MINAT BACA AL QUR’AN PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS V SDN
KEDUNGTUKANG 02 BREBES

No Langkah-Langkah/Tahap Deskripsi Kegiatan


1. Identifikasi Masalah a. Menemukan beberapa Masalah A.Beberapa masalah yang ditemukan
pembelajaran dan melakukan perincian Minat belajar merupakan factor penting dalam
masalah tersebut yang berkaitan dengan keberhasilan belajar siswa..Factor yang
tugas guru dalam pembelajaran. mempengaruhi minat belajar dapat bervarisai
b. Rincian masalah pembelajaran selanjutnya termasuk perkembangan peserta didik diantaranya
dikelompokkan berdasarkan satuan konsep Siswa masih belum lancar dalam membaca al
masalah konsep literasi, numerasi, strategi, qur’an surat al maun,
asesmen dan lain-lain. Ciri-ciri dari anak yang masih belum lancar
c. Karakteristik masalah PBL antara lain: bacanya antar lain :
masalah harus kompleks, tidak terstruktur, 1.Peserta didik malas belajar baca alqur’an
dan terbuka serta realistis terhubung 2. Siswa kurang konsentrasi dalam belajar
dengan pengalaman siswa dalam belajar 3. Siswa masih pasif dalam menerima pelajaran
dan pembelajaran. Factor yang mempengaruhi minat belajar dapat
bervarisai termasuk perkembangan peserta didik.
Dalam mengajar mungkin guru memiliki
tantangan atau permasalahan tersendiri yang
terkadang sulit dihadapi. Setiap tantangan tersebut
bisa disebabkan karena faktor internal atau dalam
diri guru itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu bisa
dari siswa atau lingkungan sekolah. Meski begitu,
guru harus bisa mengatasi permasalahan tersebut
agar pembelajaran tetap berjalan efektif, Berikut
penjelasan mengapa minat baca yang kurang
menjadi prilaku sebuah masalah .
1.kurangnya konsentrasi
Prilaku ini dapat membuat anak malas belajar
dan menghadapi pelajaran guru, Faktor yang
menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi ada
banyak, seperti faktor lingkungan, psikologis, dan
faktor internal dalam diri siswa. Faktor
lingkungan maksudnya adalah yang ada di
sekeliling siswa, misalnya saat diberi tugas, siswa
terganggu dan lebih tertarik dengan suara ramai
di luar dan jadinya mengganggu konsentrasi.
Faktor psikologis di sini adalah ketika siswa
mengalami tekanan, jadi saat mereka
mengerjakan tugas atau belajar fokusnya
terganggu. Misalnya karena kurangnya
kemampuan bersosialisasi siswa dengan
siswa lain. Gangguan faktor internal dapat
terjadi karena adanya gangguan
perkembangan otak dan hormon yang lebih
banyak sehingga anak kurang bisa
berkonsentrasi
2. faktor internal atau dalam diri guru itu
sendiri dan faktor eksternal, yaitu bisa dari siswa
atau lingkungan sekolah. Meski begitu, guru harus
bisa mengatasi permasalahan tersebut agar
pembelajaran tetap berjalan efektif.permasalahan
yang dihadapai untuk guru PAI yang sring
dijumpai yaitu kurangnya minat baca anak dalam
melafalkan surat al maun besrta artinya.Perilaku
siswa yang beragam, kebanyakan guru sering lupa
memberikan pujian dan mengabaikan perkembangan
kepribadian siswa saat mereka berbuat baik, tidak
membuat masalah, dan meraih pencapaian.namun guru
tidak memberikan hadiah ,Sebagai guru, kita harus
melihat siswa yang kurang baik di kelas, seperti
yang suka tidur di kelas, ribut, ataupun tidak
memerhatikan penjelasan guru. Untuk itu kita
harus Bantu supaya mereka bisa menjalankan
pembelajaran dengan lebih baik dan lebih
konsentrasi di kelas serta menyenangkan dalam
belajar didalam kelas.kasihlah hadiah yang bisa
melafalkan al qur’an dengan baik sesuai makrijul
hurufnya.
1.Siswa masih belum lancar karena kurangnya
perhatian dari orangtua dan minat baca kurang
untuk mengaji di ustadz atau TPA yang terdekat.
2.Kurangnya konsentrasi siswa dalam minat baca
al qur’an,guru terlalu monoton dalam
pembelajaran yang akhirnya membuat anak bosan
dalam belajar untuk itu guru harus lbh kreatif
dlam belajar pakailah media audio visual untuk
membanatu pembelajaran supaya tidak bosan anak
dlm belajar.
3.Daya serap anak kurang dalam pembelajaran ini.
Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-
beda dalam memahami dan menguasai pelajaran.
Karena itu guru tidak bisa memaksakan siswa
untuk langsung paham. Guru harus memberi
motivasi dan inspirasi kepada siswa untuk belajar
dan memberi waktu untuk lebih memahami.
4.Kurangnya peran orangtua dalam mendidik anak
terutama dalam hal keagamaan
5.Kurangnya interaksi anak terhadap guru karna
gurunya yang terlalu monoton,galak dan kurang
menarik dalam metode pembelajarannya.
Cobalah membuat pembelajaran lebih menarik
agar fokus mereka teralihkan untuk tetap belajar
Kurikulum merdeka yang mulai diterapkan secara
bertahap mulai tahun 2022 dan diharapkan dapat
diterapkan secara penuh di seluruh jenjang
pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2024
ini memiliki beberapa perubahan dibandingkan
dengan kurikulum 2013 seperti penggantian
kompetensi inti dan kompetensi dasar dengan
capaian pembelajaran, perubahan status mata
pelajaran, pemberian wewenang satuan
Dalam kumer ini menganjurkan anak untuk lebih
kreatif mencari permasalahnnya dan menemukan
solusinya untuk itu kita sebagai guru harus dapat
melakukan penerapan kurikulum merdeka secara
optimal dalam proses belajar mengajar.
Dalam hal ini siswa perlu memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan masalah
yang terkait dengan minat baca al Qur’an
anak yang kurang dalam pelajaran PAI kelas
lima maka anak harus sering Latihan BTQ
disekolah dan di driil untuk bisa membaca
dengan benar sesuai mahrijul hurufnya.
Profil Pelajar Pancasila menggambarkan profil
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku
sesuai nilainilai Pancasila yaitu 1) beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) berkebinekaan global, 3)
bergotong-royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis,
dan 6) kreatif [21]. Upaya pembentukan profil ini
dilakukan melalui pembelajaran berbasis projek
yang memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengeksplorasi suatu topik, isu atau
masalah tanpa adanya sekat disiplin ilmu dan
batasan antar mata pelajaran. Selain itu peserta
didik juga berkesempatan menerapkan
pengetahuan yang telah diperolehnya dalam
kehidupan nyata melalui proses interaksi dengan
lingkungan sekitar.dari kumer ini anak mampu
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan caranya.

2. Eksplorasi Penyebab a. Menggali penyebab masalah pembelajaran 1.Kurikulum yang tidak memadahi
Masalah Melalui Review dengan cara melakukan kajian pustaka
Literatur dan Realitas (literature review) melalui pencarian
konsep dari artikel jurnal, buku, dan
dokumen yang relevan
b. Menggali penyebab masalah tentang
materi pembelajaran dengan cara
melakukan kajian realitas (realitas review)
seperti melakukan wawncara dengan
kolega guru, kepala madrasah/sekolah,
pengawas, dan pihak terkait lainnya.

3. Analisis Penentu Penyebab a. Melakukan analisis penyebab masalah


Masalah b. Menentukan akar penyebab masalah
utama dan penyebab masalah lainnya yang
relevan, berdasarkan hasil eksplorasi
penyebab masalah
4. Penetapan Solusi Masalah, a. Menetapkan solusi masalah yang relevan
Evaluasi dan Refleksi dan tepat yang dilandasi kajian
terhadap Pemecahan literatur/analisis empirik dalam tahap
Masalah, Langkah dan eksplorasi penyebab masalah
solusinya b. Melakukan Evaluasi terhadap Sinkronisasi
antar unsur dalam penetapan solusi
c. Melakukan Refleksi terhadap Solusi
masalah, Langkah-langkah dan
kehandalan penyelesaian masalah

Anda mungkin juga menyukai