Judul Masalah :PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM MATERI PEMBELAJARAN
PAI MENGGALI POTENSI PESERTA DIDIK UNTUK ANAK TUNAGRAHITA DISEKOLAH INKLUSI.
NO KOMPONEN DESKRIPSI
1. Identifikasi Masalah a. Siswa belum mampu bersosialisasi dengan teman ketika
(berbasis masalah di sekolah. yang ditemukan b. Guru belum memahami cara membimbing dan melayani dilapangan) anak tunagrahita. c. Sekolah belum memiliki guru pembimbing khusus untuk anak tunagrahita. Yang bisa membimbing dan mendampingi setiap hari dalam proses pembelajaran PAI. d. Proses pembelajaran antara anak tunagrahita dengan anak yang lain dijadikan dalam satu kelas.
2. Penyebab Masalah a. Guru PAI belum memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam membimbing dan anak tunagrahita. (dianalisis apa yang b. Guru PAI belum menemukan metode yang sesuai menjadi akar masalah digunakan dalam proses pembelajaran PAI untuk anak yang menjadi pilihan tunagrahita. masalah) c. Kurangnya pemahaman orang tua dalam menggali potensi dan kondisi anaknya yang tunagrahita.
3. Solusi a. Guru harus memahami karakter dan kondisi latar
a. Dikaitkan belakang kemampuan siswa. dengan teori b. Dalam sekolah inklusi seharusnya ada guru pembimbing /dalil yang khusus yang siap sedia membimbing dan mendampingi relevan anak tunagrahita. c. Melakukan assesment awal bagi anak tunagrahita. b. Sesuaikan dengan Terkait tindak lanjut dan langkah yangakan diambil untuk langkah proses pembelajaran. / prosedur d. Guru tidak boleh memaksakan kemampuan kognitif yang sesuai anak tunagrahita. Sebaiknya guru membimbing untuk dengan mengembangkan potensi anak tunagrahita supaya masalah mampu menerima dirinya dan mampu bersosialisasi yangakan dengan lingkungnnya. dipecahkan e. Sekolah harus memiliki standar kompetensi khusus untuk anak tunagrahita. f. Sekolah, guru, dan orang tua harus bekerjasama dalam membimbing dan mengembangkan potensi siswa tunagrahita. g. Bekerjasama dengan psikolog dan guru pembimbing khusus dalam proses pembelajaran.
4. Rencana Aksi a. Guru PAI harus mengikuti pelatihan dalam membimbing
anak berkebutuhan khusus pada sekolah inklusi. b. Guru harus banyak belajar mengelola kelas dan menciptakan metode beserta media pembelajaran yang tepat untuk anak tunagrahita. c. Melakukan proses pembelajaran dengan modeling yaitu dengan cara memberikan contoh yang baik kepada anak tunagrahita. d. Melakukan koordinasi dengan orang tua siswa dengan cara home visit untuk mengetahui kondisi dan perkembangan siswa ketika di rumah.