Kelas : PAI 11
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal diatas
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal diatas Pemaparan materi
tentang konsep Pada variabel-variabel yang diukur pada penelitian, nampak bahwa perbedaan
antara laki-laki telah didapati sejak umur lebih dini dari pada 6 tahun. Norma pertumbuhan
bayi/anak/remaja berhubungan erat dengan status kesehatan tubuh dan jiwa mereka . Oleh
karena itu pemerintah Indonesia memantau kenormalan pertumbuhan dan kesehatan anak -
anak melalui pengukuran panjang tubuh dan berat badan bayi, serta tinggi dan berat badan
anak -anak, untuk kemudian dibandingkan dengan kurva pertumbuhan yang normal. Dengan
mempelajari dan menganalisis isi bahan ajar diatas dapat diambil beberapa konsep dasar
tentang perkembangan manusia dari waktu kewaktu mengalami perubahan-perubahan yang
harus dipelajari dan dipahami, karena perkembangan tiap-tiap individu berbeda, dengan
mengetahui step-stepnya kita akan mengetahui sedikit / banyak tentang karateristiknya.
Kelebihan Pada bahan ajar diatas:
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 1 diatas Materi dikemas dalam
penyampaian yang lugas sehingga bisa difahami oleh para pembaca khususnya yang awam,
serta penyisipan keterangan penjelasan materi juga bisa difahami.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal diatas ada istilah-istilah
penamaan dalam materi tersebut lebih diperjelas secara rinci lagi. Ada beberapa konsep yang
hampir mirip-mirip sehingga agak sedikit kebingungan dalam menganalisis.sehingga perlu
memilah untuk bisa lebih memahaminya.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal diatas Allah menciptakan manusia
melaui proses yang sangat panjang, dari proses pembuahan terhadap sel telur oleh air mani
sampai peniupan ruh didalamnya.Fase perkembangan manusia akan melewati beberapa proses
pendidikan yaitu, Pertama periode berawal dari nuthfah sampai menjadi mudhgah, dan
kemudian menjadi seorang bayi. Kedua, setelah berbentuk daging (mudghah). Ketiga, aspek
agama yang sebenarnya sudah ada pada setiap individu jauh sebelum kelahiran didunia nyata.
Dalam suatu periode hidup manusia, terdapat fase-fase tertentu yang harus dilewati antara lain:
fase pranatal, bayi baru lahir, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa
usia lanjut.Dari sudut pandang agama, keragaman adalah anugerah dan kehendak Tuhan; jika
Tuhan menghendaki, tentu tidak sulit membuat hamba-hamba-Nya menjadi seragam dan satu
jenis saja. Tapi Tuhan memang Maha Menghendaki agar umat manusia beragam, bersuku-suku,
berbangsa-bangsa, dengan tujuan agar kehidupan menjadi dinamis, saling belajar, dan saling
mengenal satu sama lain. Dengan begitu, bukankah keragaman itu sangat indah? Kita harus
bersyukur atas keragaman bangsa Indonesia ini.Bagi bangsa Indonesia, keragaman diyakini
sebagai kehendak Tuhan. Keragaman tidak diminta, melainkan pemberian Tuhan Yang
Mencipta, bukan untuk ditawar melainkan untuk diterima (taken for granted). Indonesia adalah
negara dengan keragaman etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama yang nyaris tiada
tandingannya di dunia. Selain enam agama yang paling banyak dipeluk oleh masyarakat, ada
ratusan bahkan ribuan suku, bahasa dan aksara daerah, serta kepercayaan lokal di Indonesia.
Secara menyeluruh dari jurnal ini tidak sedikitpun kalimat atau frase yang mengarah ke
pelanggaran dalam nilai moderasi beragama.
Nama : Ari Pramono, S.Pd.I
Kelas : PAI 11
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas
Kognitif dapat dimaknai sebagai tingkat kemampuan seorang individu dalam berpikir yang
meliputi proses pemecahan masalah, mengingat, serta mengambil keputusan.
1. kognitif versi Jean Piaget merupakan teori konstruktivis kognitif yang menjelaskan,
bahwa anak akan terus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Hasil dari interaksi
anak tersebut, akan menghasilkan suatu hal yang bernama skema atau skemata atau
disebut pula sebagai schemal.
Kognitif menurut Williams dan Susanto adalah bagaimana seseorang dalam
memecahkan sebuah masalah dilihat dari cara seseorang itu bertingkah laku, bertindak
dan cepat atau lambatnya.
Kognitif Menurut Neisser itu hanya bicara tentang tiga konsep yaitu perolehan,
penataan, dan penggunaan pengetahuan. Jadi kognitif adalah bagaimana perolehan,
penataan dan penggunaan pengetahuan.
Kognitif Menurut Gagne merupakan proses internalisasi ilmu pengetahuan yang terjadi
pada susunan saraf pusat ketika seseorang berfikir memahami sesuatu.
Kognitif Menurut Drever berpendapat bahwa kognitif istilah umum yang dipakai untuk
memahami sebuah metode pembelajaran. Metode pemahaman, yakni persepsi,
penilaian, penalaran, imajinasi, dan penangkapan makna adalah sepaket dengan kognitif.
2. Fungsi Kognitif, Fungsi kecerdasan kognitif yang mampu menjadikan seseorang mudah
dalam bergaul. Funsi kognitif : Merasakan dan Mengenali,Kemampuan Mengolah
Bahasa,Fungsi Eksekutif,Memori dan Daya Ingat,Perhatian
5. Masalah Perkembangan Kognitif Peserta Didi, Masa Anak-anak awal, masa anak-anak
akhir, remaja
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,Banyak hal yang
mempengaruhi proses belajar seorang anak, mulai dari kemampuan anak untuk
mempertahankan perhatian, menyerap pengetahuan yang di berikan, serta mengingat dan
mengolah pengetahuan sesuai dengan ingatan anak. Semua hal ini mengaruh pada kemampuan
kognitif manusia, di mana anak akan merespon secar amental melalui keterampilan berfikir,
terutama tentang konsep, aturan atau prinsip tentang objek. Model pembelajarn modern abad
21 menuntut Guru untuk lebih profesional dalam mendalami keilmuannya, dengan
menyesuaikan norma-norma keagamaan guru dituntut untuk sekaligus memperbaiki Akhlak
peserta didik dengan mengetahui karateristik mereka.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,pemaparan
materinya bahasa yang digunakan mudah difahami, konsep yang digunakan juga mudah untuk
dipelajari. Sehingga bisa meminimalisir miskonsepsi dalam sebuah artikel yang disajikan.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,ada beberapa yang
perlu diperjelas pengertiannya, dan konsep yang disajikan seharusnya berurutan agar
mempermudah dalam menganailis bagian per bagian.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas,Pendidikan adalah
suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin. Secara umum,
pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan yang
dilakukan oleh individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui
pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan kecerdasan,
akhlak mulia, kepribadian, serta keterampilan yang bermanfaat, baik itu untuk diri sendiri
maupun masyarakat umum.Semakin tinggi tingkat pemahaman bacaan seseorang, semakin
banyak informasi dan pengetahuan yang bisa diserap. Dengan banyaknya pengetahuan yang
dimiliki seseorang maka secara otomatis sikap atau cara pandang seseorang terhadap perilaku
beragama yang moderat, toleran, semakin tinggi. Dan diharapkan semakin bijak pula dalam
menghargai perbedaan dalam beragama dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan
bersama.Proses pendidikan yang baik dan terarah sesuai dengan acuan-acuan dan ilmu
pendidikan yang matang, akan membawa sesorang pada pemikiran yang maju dan moderat
serta akan bisa lebih menerima perbedaan-perbedaan yang ada disekitarnya.Melihat secara
menyeluruh dari artikel ini tidak sedikitpun kalimat atau frase yang mengarah ke pelanggaran
dalam nilai moderasi beragama. Dan secara makna mengarahkan kepada hal yang positif bagi
siapa saja yang membaca artikel ini.
Nama : Ari Pramono, S.Pd.I
Kelas : PAI 11
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas
Kognitif dapat dimaknai sebagai tingkat kemampuan seorang individu dalam berpikir yang
meliputi proses pemecahan masalah, mengingat, serta mengambil keputusan.
5. Masalah Perkembangan Kognitif Peserta Didi, Masa Anak-anak awal, masa anak-anak
akhir, remaja
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,Banyak hal yang
mempengaruhi proses belajar seorang anak, mulai dari kemampuan anak untuk
mempertahankan perhatian, menyerap pengetahuan yang di berikan, serta mengingat dan
mengolah pengetahuan sesuai dengan ingatan anak. Semua hal ini mengaruh pada kemampuan
kognitif manusia, di mana anak akan merespon secar amental melalui keterampilan berfikir,
terutama tentang konsep, aturan atau prinsip tentang objek. Model pembelajarn modern abad
21 menuntut Guru untuk lebih profesional dalam mendalami keilmuannya, dengan
menyesuaikan norma-norma keagamaan guru dituntut untuk sekaligus memperbaiki Akhlak
peserta didik dengan mengetahui karateristik mereka.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,pemaparan
materinya bahasa yang digunakan mudah difahami, konsep yang digunakan juga mudah untuk
dipelajari. Sehingga bisa meminimalisir miskonsepsi dalam sebuah artikel yang disajikan.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,ada beberapa yang
perlu diperjelas pengertiannya, dan konsep yang disajikan seharusnya berurutan agar
mempermudah dalam menganailis bagian per bagian.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas,Pendidikan adalah
suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin. Secara umum,
pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan yang
dilakukan oleh individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui
pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan kecerdasan,
akhlak mulia, kepribadian, serta keterampilan yang bermanfaat, baik itu untuk diri sendiri
maupun masyarakat umum.Semakin tinggi tingkat pemahaman bacaan seseorang, semakin
banyak informasi dan pengetahuan yang bisa diserap. Dengan banyaknya pengetahuan yang
dimiliki seseorang maka secara otomatis sikap atau cara pandang seseorang terhadap perilaku
beragama yang moderat, toleran, semakin tinggi. Dan diharapkan semakin bijak pula dalam
menghargai perbedaan dalam beragama dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan
bersama.Proses pendidikan yang baik dan terarah sesuai dengan acuan-acuan dan ilmu
pendidikan yang matang, akan membawa sesorang pada pemikiran yang maju dan moderat
serta akan bisa lebih menerima perbedaan-perbedaan yang ada disekitarnya.Melihat secara
menyeluruh dari artikel ini tidak sedikitpun kalimat atau frase yang mengarah ke pelanggaran
dalam nilai moderasi beragama. Dan secara makna mengarahkan kepada hal yang positif bagi
siapa saja yang membaca artikel ini.
Nama : Ari Pramono, S.Pd.I
Kelas : PAI 11
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,penjelasan pada
artikel diatas mudah difahami dan informatif, sehingga memudahkan pembaca untuk
mengambil / menggali informasi-informasi terkait dengan Perkembangan emosi pada anak usia
dini.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,ada beberapa
konsep yang digunakan sedikit rancu yang sehingga bisa menjadi miskonsepsi pada istilah /
pengertiannya.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas, Membangun
kecerdasan emosional anak pada dasarnya sudah menjadi cita-cita awal. Karena proses
pendidikan menurut Islam adalah membangun budi pekerti atau menyempurnakan akhlak yang
mulia.Dalam Islam, pendidikan keimanan (ketahuhidan) adalah hal yang utama. Ketika manusia
memiliki pemahaman agama (spiritualitas) yang baik, maka kualitas keimanannya pun akan baik,
dan ketika seseorang memiliki kualitas keimanan maka secara tidak langsung pengetahuan
tentang agama yang berisi tentang nilai-nilai kemanusiaan/ sosialakan baik pula. Dalam
terminologi Islam hal ini disebut sebagai hablum min Allah wa hablum min an-nas. Allah Swt.
Berfirman dalam Surat An-Nisa Ayat 36, artinya :
Dengan penanaman karakter emosi yang baik,stabil dan yang kuat sejak dini, maka dalam
proses pendidikan akan ditertanam saling menghormati sesamanya dan kepada umat beragama
yang berbeda keyakinan demi tercapainya kerukunan antar umat beragama.
Nama : Ari Pramono, S.Pd.I
Kelas : PAI 11
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas , Dengan semakin
pesatnya perkembangan teknologi informasi semakin mempermudah kita dalam mendapatkan
informasi untuk memperkaya ilmu dan pengetahuan, dalam proses belajar mengajar di era
pengetahuan ini. Peran sentral guru berubah menjadi fasilitator, peran teknologi informasi
dalam proses manajemen pengetahuan tidak terbantahkan lagi, sehingga satu keharusan
meskipun teknologi informasi bukanlah yang utama. Pengembangan model pembelajaran
didasari oleh kebutuhan akan adaptasi dan optimalisasi terhadap teknologi yang sedang
berkembang. Guna memudahkan proses belajar-mengajar dan memudahkan manajemen
pengetahuan, maka dengan memanfaatkan teknologi web 2.0, prinsip belajar tidak mengenal
jarak, waktu, dan tempat, dapat dengan mudah direalisasikan, sehingga pada akhirnya kualitas
pendidikan yang diharapkan dapat terrealisasi. Jika kemjuan tekhnologi ini digunakan untuk hal-
hal yang positif maka dampak yang dihasilkanpun juga akan positif, begitu juga sebaliknya.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,penjelasan pada
artikel diatas mudah difahami dan informatif, sehingga memudahkan pembaca untuk
mengambil / menggali informasi-informasi Dan Menambah wawasan tentang pembelajaran
web 2.0
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas ,ada beberapa
konsep yang digunakan sedikit rancu dan harus dipertegas penjelasannya sehingga bisa
meminimalisir miskonsepsi pada istilah / pengertiannya.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal/ artikel diatas, Metode
pembelajaran adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Pengembangan metode pembelajaran di masa mendatang, akan terbantu dengan
beberapa ayat Alquran tentang metode pembelajaran itu sendiri. Pengembangan yang didasari
dengan referensi yang valid, maka lebih memungkinkan untuk terciptanya metode
pembelajaran yang benar-benar efektif di masa mendatang. Allah berfirman dalam Surah An-
Nahl Ayat 125 yang Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik,dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesatdari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” Melihat secara menyeluruh dari artikel ini tidak
sedikitpun kalimat atau frase yang mengarah ke pelanggaran dalam nilai moderasi beragama.
Dan secara makna mengarahkan kepada hal yang positif bagi siapa saja yang membaca artikel
ini. Isu radikalisme yang masih menjadi tren masa kini disebabkan karena kurang menguasainya
modernisasi ilmu tehknologi dan literasi. Sebagai pengajar dan pelajar diabad 21 , sumber-
sumber informasi apapun bisa diakses melalui dunia maya, untuk itu perlu persiapan yang
matang agar terhindar informasi-informasi hoax yang bisa memicu perpecahan baik skala kecil
maupun skala besar.