Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MARIA SERLI SABENAN

ID SIM PKB : 201509188044


Unit Kerja : SMP Negeri 4 Kaimana

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Hasil Eksplorasi penyebab masalah pedagogik, Dari hasil Eksplroasi penyebab masalah dapat Penggunaan metode konvensional
literasi, dan numerasi. disimpulkan bahwa : menjadikan pembelajaran monoton dan
berpusat pada guru saja (yang diuatamakan
1. Siswa kesulitan dalam melakukan operasi bilangan Akar penyebab siswa kurang lancar membaca materi selesai) hal ini menjadi tidak selaras
perkalian; dan berhitung serta rendahnya minat belajar dengan kemampuan siswa yang masih
2. kurangnya dukungan orang tua dalam IPA dikarenakan guru masih menggunakan kurang dalam membaca dan berhitung. Oleh
pendidikan metode ceramah serta kurangnya dukungan karena itu guru perlu merencanakan
3. kurangnya kemandirian belajar siswa. orang tua. pembelajaran yang inovatif sesuai keadaan
4. guru mengajar menggunakan metode dan sumber daya sekolah , dan orang tua
ceramah. diharapkan untuk mendorong anak belajar
membaca dan berhitung secara mandiri di
5. kemampuan siswa dalam membaca masih
rumah.
kurang.
6. kurangnya akses pada sumber bacaan,
7. tantangan alam yang cukup berat
8. kurangnya fasilitas belajar
9. Siswa kurang memilik rasa ingin tahu
tentang fenomena-fenomena alam.
10. Siswa merasa pelajaran IPA/Kimia terlalu sulit dan
susah untuk dipahami.
11. Guru kurang membuka wawasan siswa
terkait hubungan mempelajari IPA/Kimia
dengan kehidupan sehari-hari.
12. Sekolah belum memiliki laboratorium.

2 Hasil Eksplorasi penyebab masalah Kesulitan Dari hasil Eksplroasi penyebab masalah dapat Kurangnya sarana prasarana sekolah menjadi
Belajar. disimpulkan bahwa : salah satu masalah dalam kelancaran
pelaksanaan pembelajaran, yang bisa
1. Sekolah belum memiliki Perpustakaan. Akar penyebab masalah kesulitan belajar adalah dilakukan oleh guru untuk membantu
2. Sekolah belum memiliki Laboratorium. kurangnya sarana prasarana sekolah. mengatasi masalah ini adalah dengan
3. Tidak tersedianya LCD memanfaatkan sumber daya alam yang ada
4. Kelas yang tidak dilengkapi kipas angin, berakibat disekitar sekolah, guru harus mampu
saat KBM siswa mengeluh panas dan konsentrasi merencakan pembelajaran yang variatif
belajar siswa berkurang. menggunakan media yang sesuai dengan
5. Kursi dan meja yang mengalami sumber daya yang ada di sekolah.
kerusakan, membuat proses belajar seperti
menulis menjadi terganggu.
6. Tidak tersedianya listrik dan wifi membuat
akses mencari materi ajar menjadi
sulit .
7. Sekolah belum meiliki pagar
8. Kemampuan pengindraan siswa yang kurang.
9. Kondisi kesehatan siswa yang sering
terganggu.
10. Rendahnya kemampuan siswa untuk
memahami apa yang disampaikan guru.

3 Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Dari hasil eksplorasi penyebab masalah dapat
Kurangnya interaksi langsung antara guru
kurangnya Relasi antara Guru – Siswa – disimpulkan bahwa : dan siswa di dalam kelas menyebabkan guru
Orang Tua kurang mengenali siswa , sebaliknya siswa
Akar penyebab masalah kurangnya relasi guru beranggapan bahwa guru kurang peduli
1. Guru kurang mengenali siswa dengan siswa dan orang tua adalah kurangnya kepada mereka, hal ini berakibat kurangnya
2. Guru kurang mendukung atau membantu siswa interaksi langsung di dalam kelas. sikap terbuka dan rasa saling menghargai
yang berpengaruh pada kenyamanan proses
3. Guru perlu memahami siswa sebagai individual.
pembelajaran, oleh karena itu dalam
4. Siswa mempersepsikan gurunya berdasarkan pembelajaran sangat penting bagi guru untuk
komitmen dan dedikasi yang diberikan oleh guru
dalam praktik mengajar. mengenali setiap siswanya secara individual.
Selain itu sekolah juga perlu mengadakan
5. kurangnya saling menghargai, serta sikap terbuka
sehingga dapat dipercaya dan rendah hati. kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang
tua sebagai tim kerja, sehingga orang tua
6. kurangnya interaksi langsung di dalam kelas tidak merasa bahwa saat dipanggil ke
karena COVID sekolah berarti anaknya sedang bermasalah.
7. Kebanyakan guru disebut kurang ramah dan
peduli.
8. Guru susah berkomunikasi dengan orang
tua.
9. Orang tua jarang menghadiri undangan/
surat panggilan dari sekolah karena tinggal
terpisah dari anak.
10. Belum dilaksanakannya kelas parenting
oleh sekolah.

4 Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Penerapan Dari hasil eksplorasi penyebab masalah dapat Kurangnya pelatihan / workshop model
model-model pembelajaran inovatif disimpulkan bahwa : pembelajaran inovatif bagi guru di deerah
Akar penyebab masalah belum diterapkannya terpencil berakibat minimnya pengetahuan guru
1. Pengetahuan awal guru terhadap pentingnya pembelajaran inovativ ialah Kurangnya tentang bagaimana merancang pembelajaran
penerapan model pembelajaran inovatif masih minim. pelatihan /workshop model pembelajaran inovatif yang inovatif, guru merasa bahwa pembelajaran
2. Kurangnya pelatihan /workshop model pembelajaran bagi guru di deerah terpencil. secara konvensional adalah satu-satunya cara
inovatif bagi guru di deerah terpencil jarang transfer ilmu di kelas.
dilakukan. Untuk merombak kebiasaan ini, sangat
3. Respon guru di daerah terpencil dalam mengikuti penting bagi guru untuk mengupdate
pelatihan penerapan model pembelajaran inovatif informasi dengan cara berusaha untuk ikut
sering terlambat karena kendala transportasi ataupun jika ada pelaksanaan workshop pendidikan
jaringan. baik secara offline ataupun online.
5 Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Dari hasil eksplorasi penyebab masalah dapat Metode ajar guru yang konvensional dan kurang
Kurangnya kemampuan pada materi disimpulkan bahwa : kontekstual menjadikan siswa cenderung
menghafal konsep dan teori tanpa adanya
terkait literasi numerasi, Kemampuan pemahaman yang mendalam, hal ini berakibat
Akar Penyebab Masalah Kurangnya
Siswa mengikuti pembelajaran berbasis siswa tidak terbiasa mencari solusi dari suatu
kemampuan siswa pada materi literasi dan
HOTS dan Pemanfaatan advanced material permasalahan secara ilmiah atau berpikir kritis
numerasi, Pembelajaran berbasis HOTS dan
1. Peserta didik cenderung menghafal konsep dan teori Pemanfaatan Advanced Material ialah : siswa
sehingga pembelajaran yang terjadi berbasis
tanpa adanya pemahaman yang mendalam. LOTS. Oleh karena itu guru perlu menyiapakan
2. Peserta didik tidak terlatih untuk menggunakan yang masih belum lancar membaca dan suatu model pembelajaran yang inovatif yang
berhitung dan pembelajaran bersifat LOTS. terus-menerus sehingga dalam belajar siswa
pemahaman mereka mengenai fenomena sains. terbiasa untuk tidak saja menghafal, melainkan
3. Peserta didik tidak terbiasa mencari solusi dari suatu memahami dan diharapkan sampai pada tahap
permasalahan secara ilmiah. siswa mampu menganalisis dan mencari solusi.
4. Guru mengajar menggunakan metode Guru juga diharapkan mampu
ceramah mengembangkan modul bahan ajar sendiri
yang disesuaikan dengan kondisi sekolah
5. Peserta didik kesulitan menghubungkan
dan siswa.
materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari.
6. ketersediaan bahan ajar yang digunakan seperti buku
paket dan LKS (Lembar Kerja Siswa) ternyata belum
mendukung peserta didik untuk melatih keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
7. Pemahaman guru tentang HOTS yang masih
kurang.
8. kesiapan tiap sekolah yang beragam dalam
mengembangkan pembelajaran berbasis HOTS.
9. siswa yang masih belum lancar membaca
dan berhitung.
10. Guru masih menerapakan pembelajaran
LOTS.
11. Pemahaman mengenai konsep advance materials
masih minim.
12. Guru tidak terbiasa mengembangkan
modul bahan ajar sendiri yang disesuaikan
dengan kondisi sekolah dan siswa.

6 Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Kurangnya Dari hasil eksplorasi penyebab masalah dapat
Pemanfaatan TIK dan Inovasi dalam pembelajaran. disimpulkan bahwa :
Pemanfaatan TIK dan Inovasi dalam
1. Ketersediaan listrik, internet dan media Akar penyebab kurangnya Pemanfaatan TIK dan pembelajaran bergantung pada kesediaan
penunjang lainnya. Inovasi dalam pembelajaran ialah Guru kurang guru untuk mau mengembangkan media
2. Sulitnya mengintegrasikan TIK dalam pengajaran, mengembangkan media pembelajaran sebagai bahan pembelajaran yang disesuaikan dengan
dan waktu guru yang tidak mencukupi. untuk menyampaikan materi pada siswa.
sumber daya sekolah. Jika sekolah belum
3. Minimnya sarana prasarana sekolah. tersentuh listrik dan internet maka
4. Guru cenderung nyaman menggunakan pemanfaatan TIK dapat dilakukan
metode ceramah. dengan menyiapkan bahan ajar dalam
5. Keadaan sekolah di pinggiran kota yang bentuk print out gambar yang menarik
masih belum terjangkau listrik dan internet. perhatian siswa dan bisa juga lewat
6. Guru kurang mengembangkan media pembelajaran pembelajaran secara langsung lewat
sebagai bahan untuk menyampaikan materi pada observasi alam di sekitar lingkungan
siswa. sekolah.
7

Anda mungkin juga menyukai