Anda di halaman 1dari 3

UAS: AKSI NYATA

MK. PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL


Oleh: Nissa Audina (2003220168)

INSTRUKSI
Refleksi:
Setelah Anda memahami bagaimana lingkungan, kondisi emosi, kepribadian, dan banyak
hal lain mempengaruhi school well-being:
1. Bagaimana Anda sebagai guru mengelola emosi Anda supaya bisa berpengaruh
positif pada lingkungan pembelajaran Anda?
2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan peserta didik yang
beragam?
Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan/rencana aksi nyata terkait konsep School
well-being, program apa yang akan Anda lakukan di sekolah untuk membuat sekolah Anda
lebih sejahtera? Gunakan panduan dari pembelajaran observasi dan pencatatan pada topik
sebelumnya untuk pengamatan awal di sekolah Anda!
Buatlah Projek berkaitan dengan school well-being pada mata pelajaran tertentu atau
secara umum di sekolah. Contoh dengan program 3S (Senyum, Salam dan Sapa) bagi semua
peserta didik dan guru, program anti perundungan di sekolah:

PENYELESAIAN
1. Bagaimana Anda sebagai guru mengelola emosi Anda supaya bisa berpengaruh
positif pada lingkungan pembelajaran Anda?
Jawab:
Berikut ini beberapa cara yang Saya lakukan untuk mengelola emosi:
- Menyadari bahwa emosi yang berlebihan itu tidak baik.
- Menenangkan diri terlebih dahulu ketika mengalami perasaan marah untuk
menghindari tindakan dan keputusan yang keliru.
- Memperhatikan kondisi tubuh, karena kondisi tubuh dapat mempengaruhi emosi.
- Berfikir sebelum berbicara dan berkomunikasi dengan cara yang baik.
- Belajar sepanjang hayat untuk meningkatkan kualitas diri, terutama
profesionalitas sebagai guru.
- Memahami keberagaman dan keunikan peserta didik
- Melihat dari beragam sudut pandang, sehingga tidak memberikan label “nakal”
pada peserta didik tanpa melihat latar belakang/ alasan mengapa ia melakukan
kesalahan.
2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan peserta didik
yang beragam?
Jawab:
Asesmen diagnostik dilakukan guru pada awal pembelajaran untuk memperoleh
informasi kemampuan dan minat peserta didik. Selanjutnya guru menggunakan
metode pembelajaran berdiferensiasi sehingga setiap peserta didik dapat
memperoleh pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kemampuannya.
Memperhatikan keberagaman peserta didik kemudian guru berusaha
memfasilitasinya, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal.
PROJEK SCHOOL WELL-BEING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

School Well-Being dapat diartikan sebagai sekolah yang seluruh siswanya mempunyai
rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, kualitas
hidup yang baik, kesehatan secara fisik dan mental agar mampu menyelesaikan tantangan,
mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Husnul Khatimah dari Program Studi
Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Palu, School Well-Being dapat dideskripsikan kedalam
6 aspek. Salah satu aspek tersebut adalah Perceived parental support, yaitu adanya peran
penting orang tua dalam tahap belajar dan prestasi siswa, yaitu berupa dukungan dan
support. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga
anak dapat belajar dengan tekun, karena anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan
yang baik untuk belajar.
Terdapat pengaruh positif signifikan antara partisipasi orang tua siswa terhadap hasil
belajar siswa (Haris dkk, 2022). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang siswa yang
merasa partisipasi orang tuanya tinggi dengan indikator perasaan mengontrol belajar anak,
menciptakan suasana/ kondisi belajar yang baik untuk anak, memberi motivasi, membantu
anak dalam memecahkan kesulitan belajar, memperhatikan materi, fasilitas dan
kelengkapan belajar, serta memberi sanksi/ hukuman dan hadiah akan berdampak positif
pada pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari sekolah.
Berdasarkan paparan di atas, Saya membuat rencana projek yang bertujuan untuk
meningkatkan Parent involvement dalam tahap belajar peserta didik.

Hambatan/
Bagaimana Waktu Siapa yang
Rencana Tantangan yang
Aplikasinya Pelaksanaan akan terlibat
Dihadapi
Meningkatkan - Melibatkan - Awal tahun - Kesediaan - Pihak
Parent orang tua pelajaran. orang tua untuk sekolah,
involvement dalam menghadiri guru,
dalam tahap penyusunan kegiatan. dan
belajar kurikulum - Cara pihak orang
peserta didik. sekolah. sekolah untuk tua.
memfasilitasi
keikutsertaan
orang tua.
- Guru - Selama - Guru perlu - Guru
membangun kegiatan memperhatikan dan
komunikasi pembelajaran kondisi peserta peserta
dengan di sekolah. didik dan didik.
peserta didik memberi
secara perlakuan
intrapersonal. sesuai dengan
kondisinya
masing-masing.
- Melibatkan - Awal - Guru perlu - Guru,
orang tua semester. menyusun peserta
dalam materi didik, d
penyusunan pembelajaran an
materi yang menarik orang
pembelajaran dan inovatif. tua.
- Guru
membangun
suasana belajar
agar peserta
didik aktif dan
berperan besar
dalam kegiatan
pembelajaran.
- Melibatkan - Selama - Guru perlu - Piihak
orang tua kegiatan membuat sekolah,
dalam pembelajaran program belajar guru,
berbagai di sekolah (misalnya peserta
kegiatan/ projek) yang didik,
program perlu dilakukan dan
belajar yang peserta didik orang
kreatif di dan guru serta tua.
sekolah. melibatkan
orang tua dalam
perencanaan
dan
pelaksanaannya.

Implementasi rancangan projek tersebut diawali dengan kesepakatan dengan orang


tua, bahwa partisipasi orang tua akan cukup besar dalam proses pembelajaran. Pihak
sekolah, guru, dan orang tua bersama-sama akan merencanakan program, memonitor, serta
memberi nilai atas ketercapaian/keberhasilan program pembelajaran di sekolah.
Keterlibatan orang tua dalam berbagai kegiatan di sekolah akan membangun komunikasi
yang baik diantara sekolah, guru, dan orang tua. Komunikasi yang berkelanjutan, membuat
aspirasi atau ide-ide mengalir dan direspon dengan baik, selanjutnya akan tercipta School
Well-Being di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai