Anda di halaman 1dari 5

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Sani Djidi, S.Pd
Asal Institusi: TK Pengembangan 10 Todahe

No Hasil eksplorasi akar penyebab Analisis akar penyebab masalah (data Masalah terpilih
penyebab masalah pendukung) yang akan
masalah diselesaikan

1 1. Pengetahuan Akar 1. Purwadhi, 2019 : Pembelajaran 1. Minat peserta


guru masih permasalahan inovatif bisa mengadaptasi dari model didik dalam
kurang, guru dari pembelajaran yang menyenangkan. melakukan
keseluruhan kegiatan
malas untuk Juga dapat menyeimbangkan fungsi
penyebab literasi
merubah diriny masalah belum otak kiri dan kanan, apabila dilakukan disekolah
dan enggan optimalnya dengan cara mengelola media yang masih kurang.
keluar dari model berbasis teknologi dalam proses 2. Peserta didik
zona nyaman. pembelajaran pembelajaran, sehingga terjadi proses wajib mengikuti
2. Penyebab inovatif adalah : dalam membangun rasa percaya diri aturan di
1. Guru belum sekolah dan
penggunaan pada siswa. aturan
menguasai
metode https://ejournal.upi.edu/index.php/ pembelajaran
model-
pembelajaran mimbardik/article/download/ yang
model berlangsung
inovatif yang pembelajara 16968/9468
dengan
masih belum n didampingi oleh
maksimal Analisisnya adalah : guru dan
dikarenakan Sebagai guru hendaknya memikirkan orangtua.
Guru belum variasi metode pengajaran di kelas,
paham serta pengelolaan metode pembelajaran
belum sangat penting mengingat minat belajar
menemukan siswa akan terbentuk ketika guru
model strategi memiliki metode pembelajaran yang
dan metode beragam.
pembelajaran
yg sesuai di
kelas
3. Peserta didik
belum optimal
mengeksploras
i ilmu
pengetahuan.

2 Penyebab masalah Akar Analisisnya adalah :


Hubungan permasalahan
komunikasi antar dari 1. Masruroh, Pola Komunikasi Sekolah
guru dan orangtua keseluruhan Dengan Orang Tua Untuk Mengontrol
peserta didik penyebab Aktivitas Siswa Di Madrasah
sangat terbatas masalah
Tsanawiyah Zainul Hasan Balung
adalah: hubungan
1. Orang tua komunikasai Jember, (2018)
kurang peduli antar guru dan http://digilib.uinkhas.ac.id/20863/1/
terhadap orang tua Handriyatul%20Masruroh
tumbuh peserta didik %20_084%20141%20244.pdf
kembang adalah : Komunikasi antar sekolah dengan
anaknya dalam Hubungan orang tua sangatlah penting karena
pendidikan keluarga yang semakin intensif komunikasi yang
2. Orang tua kurang
sibuk bekerja terjalin maka semakin kecil masalah
harmonis yang dihadapi khususnya masalah
sehingga
menyerahkan aktivitas baik di sekolah maupun di luar
pendidikan sekolah atau di rumah. Sekolah dan
sepenuhnya orang tua memiliki ikatan penting
kepada guru dalam menjalin silaturrahmi untuk
dan sekolah
mengetahui sikap dan perilaku anak di
3. Hubungan
yang kurang luar jam sekolah, begitupun sebaliknya
harmonis orang tua selalu membutuhkan
didalam informasi dari guru kelas yang
keluarga bersangkutan.
4. Orang tua tidak
memiliki gawai Analisisnya Adalah:
sehingga wali
Jika hubungan dalam keluarga kurang
kelas sulit
menghubungi harmonis , maka :
orang tua Orang tua kurang peduli dengan
tersebut perkembangan anaknya di sekolah dan
menyerahkan pendidikan sepenuhnya
kepada sekolah

3 Penyebab Akar A,Haidar, Program Literasi Sekolah


masalah Minat permasalahan Dalam Upaya Meningkatkan Minat
peserta didik dari Baca Siswa, (2018)
dalam melakukan keseluruhan
kegiatan literasi https://ejournal.unesa.ac.id/
penyebab
disekolah masih masalah index.php/inspirasi-manajemen-
kurang. pendidikan/article/view/39967/34826
rendahnya
adalah: semangat
belajar pada Masih ada beberapa yang perlu di
1. Belum adanya
inovasi yang peserta didik perhatikan oleh sekolah,
cocok untuk adalah : (1) Sekolah perlu memberikan
kegiatan Belum
pelatihan kepada guru tentang
literasi dalam diterapkannya
kegiatan literasi sehingga setiap
pembelajaran metode guru dapat mengembangkan
2. Pengaruh pengajaran kegiatan literasi untuk
gawai yang yang tepat pembelajaran,
merusak
kegiatan (2) Sekolah perlu menyiapkan
literasi instrumen evaluasi untuk
3. Kurangnya mengevaluasi program keaksaraan,
minat baca
siswa Analisisnya Adalah :
dikarenakan Proses pembelajaran pada tahap literasi
ketidakterbiasa juga dapat dilakukan untuk mata
an mereka pelajaran lain tidak hanya mata
dalam pelajaran Bahasa Indonesia
membaca Setelah di analisis penyebabnya
adalah :
1. Rendahnya tingkat belajar siswa di
rumah.
2. Faktor lingkungan sosial dan
keluarga yang belum mendukung.
3. Guru belum melakukan
pembelajaran interaktif dan
menyenangkan.
4. Guru belum mengoptimalkan aplikasi
pembelajaran yang mendukung
kegiatan Literasi belajar mengajar.

4 Guru masih belum Guru belum 1. Hartami, 2020 : pembelajaran abad 21


mengoptimalkan optimal dalam memberikan tuntutan terhadap peserta
pemanfaatan memanfaatkan didik untuk mendapat literasi teknologi,
teknologi teknologi/inova
literasi media, serta keterampilan untuk
informasi (TIK) si dalam
dalam pembelajaran bertahan hidup. Pembelajaran abad 21
pembelajaran adalah solusi dalam menghasilkan
karena Terkadang lulusan yang siap bersaing secara
terkendala waktu global, maka mengharuskan pendidik
dan jaringan jika serta peserta didik menguasai salah satu
hendak keterampilan paling penting pada abad
mengoptimalkan
21, yaitu dapat mengerti dan
pembelajaran
yang berbasis menggunakan TIK (ICT Literacy
model, strategi Skills)
dan metode https://eprints.ums.ac.id/87071/16/
pembelajaran Naskah%20Publikasi-16.pdf
kekinian menurut
perkembangan
Analisisnya Adalah :
zaman.
 Guru belum bisa merancang
metode pembelajaran inovatif
 Guru belum memahami konsep dan
penerapan model-model
pembelajaran inovatif berdasarkan
karakternya yang paling efektif

5 Penyebab Akar penyebab Marlina (2019) : yang memaparkan


Perbedaan masalah yang bahwa pembelajaran konvensional dan
karakter peserta terjadi adalah : pembelajaran berdiferensiasi memiliki
didik yang 1. Peserta didik perbedaan yakni adanya kecerdasaan
membuat peserta menganggap majemuk dalam pembelajaran
didik sering saling belajar hanya berdiferensiasi lantaran pembelajaran
mengganggu formalitas berdiferensiasi bersandarkan pada gaya
dalam proses 2. Rendahnya belajar, minat, dan kesiapan peserta didik.
pembelajaran pendidikan https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/
adalah: dan jurnal-penelitian-pgsd/article/view/
1. Perbedaan keterampilan 52775/42493
karakter lingkungan
peserta didik sekitar
yang beragam Analisisnya adalah:
menuntut guru
1. Jika peserta didik menganggap belajar
lebih itu belum penting, maka : Peserta didik
pengertian belum mampu beradaptasi dengan
dalam lingkungan pembelajaran.
menerapkan 2. Jika ketrampilan dan pendidikan di
system lingkungan peserta didik belum
pembelajaran memadai, maka : lingkungan belum
dapat membentuk pola pikir peserta
agar peserta
didik dalam memahami aturan sekolah.
didik dapat
mengikuti
proses belajar
dengan baik
2. Peserta didik
wajib
mengikuti
aturan di
sekolah dan
aturan
pembelajaran
yang
berlangsung
dengan
didampingi
oleh guru dan
orangtua.

6 Masalah: Guru Guru kurang 1. N Fazriani, Pengaruh Pendekatan


belum memahami melatih Higher Order Thinking Skill (Hots)
dengan baik dalam kesadaran/Moti Terhadap Keterampilan Membaca
membuat soal vasi untuk
Siswa Kelas X Smk Negeri 3 Kota
HOTS meningkatkan
1. Guru masih kemampuan Sukabumi (2019)
kurang intens dalam melatih
berdiskusi soal HOTS Secara garis besar yang melandasi
dengan rekan kemampuan berpikir tingkat tinggi
sewajatan yaitu kecakapan dalam berpikir
mengenai menyambung pada daya nalar sukar.
penyusunan
Landasan HOTS ini memberatkan
soal HOTS.
2. Sekolah kurang pada masalah seperti mengetahuinya
mengadakan bagaimana melainkan mengetahui apa.
workshop atau Akibatnya akan menekankan
pelatihan seseorang pada kemampuan berpikir
mengenai analisis serta upaya pendidik dalam
pembuatan soal melatih kemampuan berpikir tingkat
HOTS maupun
tinggi siswa dengan berbagai cara
terkait
penulisan soal daripada hanya mengandalkan ingatan
3. Guru kurang yang mudah dan pengajaran secara
melatih diktator.
kesadaran/Moti https://journal.um-surabaya.ac.id/
vasi untuk Stilistika/article/view/2802/2178
meningkatkan
kemampuan Analisisnya adalah:
dalam melatih Setelah di analisis penyebabnya adalah :
soal HOTS 1. Peserta didik masih kesulitan dalam
4. Kurangnya memahami materi pembelajaran.
referensi guru 2. Pembelajaran yang dilakukan guru
dalam belum mengarah ke proses kemampuan
menyusun soal peserta didik dalam berpikir level
HOTS (Bank kognitif yang tinggi.
soal,Buku guru 3. siswa yang masih terbiasa dengan soal-
dan buku soal level mudah dan sedang.
pendukung

Anda mungkin juga menyukai