Anda di halaman 1dari 13

Peran Sosial Guru Terhadap Murid

Menurut Ki Hajar Dewantoro

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

Disusun oleh: Kelompok 2


1. Safinatunnajah 2001025163
2. Lutfiahtulzanah 2001025079
3. Hanan Salsabila 2001025303
4. Alifatu Zalfa 2001025183
5. Raihana Kartika Sari 2001025018

Dosen Pengampu:
Drs. Kusmajid Abdullah M, Pd.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb,


Segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam beserta isinya yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta izin sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Sosiologi Pendidikan dengan judul “Peran Sosial
Guru Terhadap Murid Menurut Ki Hajar Dewantoro“.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Kusmajid Abdullah M, Pd. selaku dosen mata kuliah Sosiologi Pendidikan, yang
telah menjadi pembimbing penulis dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah yang penulis buat ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan-
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Namun demikian, penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan, atas segala kesalahan dan
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini penulis mohon maaf. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pihak lain
pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 31 Mei 2022

Penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................2

2.1. Pengertian Peran Sosial Guru...........................................2

2.2. Peran Sosial Guru Terhadap Murid..................................4

2.3. Peran Sosial Guru Terhadap Murid Menurut Ki Hajar


Dewantoro................................................................................6

BAB III PENUTUP...................................................................9

3.1. Kesimpulan........................................................................9

3.2. Saran..................................................................................9

Daftar Pustaka.........................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peranan guru terhadap murid-muridnya merupakan peran vital dari sekian
banyak peran yang harus ia jalani. Hal ini dikarenakan komunitas utama yang
menjadi wilayah tugas guru adalah di dalam kelas untuk memberikan
keteladanan, pengalaman serta ilmu pengetahuan kepada mereka. Begitupun
peranan guru atas murid-muridnya tadi bisa dibagi menjadi dua jenis menurut
situasi interaksi sosial yang mereka hadapi, yakni situasi formal dalam proses
belajar mengajar di kelas dan dalam situasi informal di luar kelas. Peran sosial
guru dilihan dari pendidikan merupakan hal yang berkaitan perilaku seoranag
guru terhadap orang lain baik itu disekolah maupun diluar sekolah. Peran sosial
guru terhadap murid cukup banyak, selain berperan sebagai pendidik juga
sebagai pengajar. Menurut W.F. Connel dalam Parsono dkk (1990:5.33) peran
seorang guru (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing,
(4) pelajar (leaner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja
administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan peran sosial guru?
2. Apa saja peran sosial guru terhadap murid?
3. Bagaimana peran sosial guru terhadap murid menurut Ki Hajar Dewantoro?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari peran sosial guru.
2. Mengetahui apa saja peran sosial guru terhadap murid.
3. Mengetahui bagaimana peran sosial guru terhadap murid menurut Ki Hajar
Dewantoro.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Peran Sosial Guru

Guru adalah seorang yang melakukan pekerjaan dengan memberikan


serta menjelaskan kepada orang tentang suatu ilmu atau memberi pelajaran
ataupun melatih. Guru juga merupakan elemen yang sangat penting dan
memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam setiap penyelenggaraan
program pendidikan di sekolah. Keutuhan pribadi guru sangat dituntut untuk
dijadikan model dan teladan karena kepatutan seorang menjadi guru sangat
tergantung pada kesediaan orang lain untuk mengakuinya.
Dalam lingkungan pendidikan sangat membutuhkan yang namanya peran
guru dalam bersosialisasi dengan orang sekitar sekolah Maka dari itu ada
peran sosial guru dalam ruang lingkup pendidikan, lembaga pendidikan,
masyarakat, dan profesi.

A. Peranan Social Guru dalam Pendidikan Peranan Social Guru dalam


Pendidikan.
Dalam hal ini seorang guru dijadikan sebagai patokan atau acuan
dalam hal pendidikan atau dalam ruang lingkup suatu proses
pembelajaran. Karena seorang pendidik harus memiliki suatu kompetensi
yang profesional agar dalam menjalankan suatu proses pembelajaran bisa
terlaksana dengan baik atau lancar. Salah satu contoh tentang profesional
guru yaitu seorang pendidik harus profesional dalam memerankan sosial
guru yaitu berada di ruang lingkup pendidikan yang di mana seorang guru
mampu memerankan sebagai orang yang menjadi kelompok sosial, maka

2
dari itu seorang pengajar (guru) harus pintar-pintar dalam
menghubungkan peran sosialnya dengan murid dan guru lainnya.
B. Peranan Sosial Guru dalam Lembaga Pendidikan
Peran pendidikan seseorang guru dalam sosial lembaga pendidikan
sangat diperlukan karena pendidik di sini diharapkan untuk selalu
memiliki hubungan antara dewan pendidik, komite sekolah, serta kepala
sekolah dan stafnya guna untuk melancarkan proses pembelajaran. Guru
atau pendidik juga harus memiliki kompetensi sosial yang memiliki
karakteristik di dalamnya yaitu berkomunikasi dengan santun dan bergaul
dengan baik di mana guru atau pendidikan ketika masuk ke dalam ruang
lingkup pendidikan atau lembaga pendidikan diharapkan untuk menjaga
tutur kata atau memiliki etika dalam berkomunikasi maka dari itu
interaksi antara anggota yang ada di ruang lingkup suatu lembaga
pendidikan akan berjalan dengan baik dan lebih mudah dalam
menjalankan proses pembelajaran.
C. Peran Sosial Guru dengan Masyarakat
Di sini masyarakat mempercayakan kepada seorang pendidik untuk
bisa mencetak anaknya dengan baik sehingga peran guru atau pendidik di
sini merupakan orang yang sangat dijadikan kiblat atau model bagi
masyarakat maupun peserta didiknya. Dalam hal ini guru atau pendidik
harus mampu bersosialisasi di dalam lingkungan sekolah saja tetapi
mampu bersosialisasi baik dengan masyarakat yang ada di sekitar, karena
dengan adanya interaksi antara guru dengan masyarakat sekitar guru bisa
menyesuaikan Bagaimana tindakan atau sikap yang tepat untuk
diterapkan di lingkungan tersebut.
D. Peran Sosial Guru Sebagai Profesi
Seorang yang memilih sebagai pendidik peran sosial dalam profesi
tidak lepas dengan pembahasan dari Kompetensi sosial guru, yang di
mana kompetensi tersebut merupakan modal dasar bagi guru dalam

3
menjalankan tugas keguruannya dengan profesional. Dalam hal ini
kegiatan pendidikan pada dasarnya yaitu pengkhususan komunikasi atau
interaksi personal antara pendidik dan peserta didik.
Peran sosial guru juga harus memiliki Kompetensi pedagogik karena
berkaitan dengan kependidikannya, maksudnya hal-hal yang berkaitan
dengan kependidikan telah menjadi bagian dari penguasaan
kemampuannya, baik secara teori maupun praktek. Untuk itu seorang
guru harus dapat berhubungan social dengan murid, dengan sesama guru,
dengan kepala sekolah, dengan orang tua murid dengan masyarakat
secara luas.

2.2. Peran Sosial Guru Terhadap Murid

Peran sosial guru terhadap murid itu cukup banyak, guru selain berperan
sebagai pendidik (nurturer) guru juga berperan sebagai pengajar,
pembimbing, pelajar (leaner), dan masih banyak lagi lainnya. Guru sebagai
pendidik, maksudnya di mana peran guru untuk membantu anak mencapai
manusia dewasa yang bertanggung jawab, dalam hal ini seorang guru harus
sudah dewasa dan memiliki tanggung jawab.
Adapun peran guru sebagai model maksud model di sini adalah semua
tingkah laku tutur kata seorang guru hendaknya harus sesuai dengan norma
yang dianut masyarakat bangsa dan negara, dalam artian tingkah laku
seorang pendidik harus sesuai dengan nilai-nilai ke pancasilaan. Selain
sebagai pendidik, model, pengajar, dan pembimbing Cole S. Brembeck
dalam Bahat 91989:148-149 mengemukakan peran sosial guru di sekolah
yang berkaitan dengan murid sebagai berikut :

4
1. Guru sebagai alat peraga
Para ahli menyebut guru sebagai media bukan sebagai alat peraga karena
media itu lebih luas dibandingkan hanya sekedar menjadi alat peraga. Maka
dari itu guru agar dapat berperan dengan baik guru harus memiliki antara
lain: penguasaan materi, kurikulum, metode pembelajaran, ilmu jiwa belajar,
dan juga hukum belajar mengajar dan lain-lainnya.
2. Guru sebagai penguji
Maksudnya adalah guru dapat melakukan penilaian atau evaluasi
terhadap perkembangan hasil belajar murid-muridnya. Seperti yang
tercantum pada pasal 58 ayat 1 undang-undang nomor 20 tahun 2003
disebutkan bahwa evaluasi belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik
untuk memantau proses, serta kemajuan dan juga perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Sedangkan menurut undang-undang
guru dan dosen UU RI Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 menyebutkan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama yaitu mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan juga
mengevaluasi peserta didik. Maka dapat disimpulkan bahwa guru harus
melaksanakan evaluasi terhadap peserta didik untuk memantau proses
kemajuan serta perbaikan hasil belajar, bahkan guru berperan menentukan
kelulusan murid-muridnya.
3. Guru sebagai pengganti orang tua
Dalam artian guru merupakan orang tua di sekolah sehingga segala
sesuatu yang terjadi di sekolah merupakan tanggung jawab guru, dalam hal
ini berkaitan dengan kesejahteraan dan keamanan anak-anak dalam
memperoleh pengetahuan maupun norma-norma lain seperti agama, negara,
dan masyarakat.
4. Guru sebagai penasehat
Dalam hal ini guru memiliki peran untuk membantu siswanya dalam
perencanaan akademis maupun dalam hal memecahkan masalah-masalah.

5
2.3. Peran Sosial Guru Terhadap Murid Menurut Ki Hajar
Dewantoro

Dalam dunia pendidikan, sosok Ki Hadjar Dewatara sebagai Bapak


pendidikan bangsa Indonesia ini banyak mengajarkan berbagai hal yang
sangat terkenal di bidang pendidikan. Konsep pendidikan nasional yang
dikemukakan sangat membumi dan berakar pada budaya nusantara, antara
lain tutwuri handayani, “tripusat” pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat).
Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang baik dan perlu saja,
akan tetapi harus juga mendidik murid agar dapat mencari sendiri
pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum. Pengetahuan
yang baik dan perlu itu yang bermanfaat untuk keperluan lahir batin dalam
hidup bersama. Tiap-tiap guru, dalam pola pikir Ki Hadjar Dewantara adalah
abdi sang anak, abdi murid, bukan penguasa atas jiwa anak-anak.
Sebagai sosok atau peran guru, yang dalam filosofi Jawa disebut
digugu dan ditiru, dipertaruhkan. Karena guru adalah ujung tombak di kelas,
yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Guru adalah model bagi
anak, sehingga setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi model
atau contoh baginya. Seorang guru harus selalu memikirkan perilakunya,
karena segala hal yang dilakukannya akan dijadikan teladan murid-muridnya
dan masyarakat.
Dunia pendidikan dewasa ini masih sering ditemui penyimpangan
perilaku dari pendidik yang tidak dapat diteladani. Misalnya tentang kasus
pelecehan seksual guru terhadap anak didiknya, pemukulan guru terhadap
muridnya, dan masih ditemui ada guru atau dosen yang bangga dengan
predikatnya sebagai guru atau dosen killer. Hal tersebut tentunya bertentangan
dengan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara mengenai sistem among, tut
wuri handayani, dan tringa yang seharusnya diterapkan di dunia pendidikan.

6
Ki Hadjar Dewantara mengajarkan sistem Tri Pusat Pendidikan, yakni
sekolah, keluarga dan masyarakat. Konsep Tri Pusat ini tidak bisa diabaikan.
Sistem pendidikan nasional ini tidak ditempatkan di alam lingkungan sekolah
saja, akan tetapi ada keikut sertaan keluarga dan masyarakat yang membentuk
sukses dan gagalnya pendidikan nasional. Pendidikan di alam demokrasi,
tidak hanya diserahkan pada guru di lingkungan 233 sicitas akademika. Sebab
pendidikan yang benar tidak saja mengasah intelektual semata, namun juga
rohani kejiwaan anak didik dan fisik kesehatan jasmani.
Ki Hadjar mengartikan pendidikan sebagai daya upaya memajukan
budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup, yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya. Salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang merupakan
falsafah peninggalan Ki Hadjar Dewantara yang dapat diterapkan yakni tringa
yang meliputi ngerti, ngrasa, dan nglakoni.
Ki Hadjar mengingatkan, bahwa terhadap segala ajaran hidup, cita-cita
hidup yang kita anut diperlukan pengertian, kesadaran dan kesungguhan
pelaksanaannya. Tahu dan mengerti saja tidak cukup, kalau tidak merasakan
menyadari, dan tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak
memperjuangkannya.
Peran guru tidak sekedar sebagai pengajar semata, pendidik akademis
tetapi juga merupakan pendidik karakter, moral dan budaya bagi siswanya.
Guru haruslah menjadi teladan, seorang model sekaligus mentor dari
anak/siswa di dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter yang meliputi
olah pikir, olah hati dan olah rasa. Masyarakat masih berharap para guru dapat
menampilkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral seperti kejujuran,
keadilan, dan mematuhi kode etik professional.
Kegiatan pendidikan dan pembelajaran adalah proses kegiatan
interaksi guru/ pendidik dengan anak didik/siswa. Pendidik dan guru berperan
sebagai model pengembang karakter dengan membuat penilaian dan

7
keputusan profesional yang didasarkan pada kebajikan sosial dan moral.
Hubungan antara guru atau pendidik dan siswa, harus dilandasi cinta kasih,
saling percaya, jauh dari sifat otoriter dan situasi yang memanjakan. Siswa
bukan hanya objek, tetapi juga dalam kurun waktu yang bersamaan sekaligus
menjadi subjek.
Konsep Ki Hadjar Dewantara mengenai tut wurihandayani sebagai
semboyan metode among. “Sistem Among” yaitu cara pendidikan yang
dipakai dalam Tamansiswa, mengemong (anak) berarti memberi kebebasan
anak bergerak menurut kemauannya, tetapi pamong/guru akan bertindak,
kalau perlu dengan paksaan apabila keinginan anak membahayakan
keselamatannya.
Guru atau pamong wajib mengasuh anak didiknya, mengasah kodrati
secara alamiah. Guru wajib mendorong anak didiknya, yakni ing ngarsa sung
tuladha, maksudnya bila seseorang atau guru berada di depan diharapkan
mampu menjadi teladan atau contoh yang baik bagi anak buah atau
pengikutnya, ing madya mangun karsa, maksudnya posisi seseorang atau guru
di level menengah diharapkan mampu menuangkan gagasan dan ide-ide yang
baru untuk mendukung program yang ditetapkan, tutwuri Handayani berarti
pemimpin atau guru mengikuti dari belakang, memberi kemerdekaan bergerak
yang dipimpinya, tetapi handayani, mempengaruhi dengan daya kekuatan,
kalau perlu dengan paksaan dan kekerasan apabila kebebasan yang diberikan
itu dipergunakan untuk menyeleweng dan akan membahayakan diri.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa

Guru adalah seorang yang melakukan pekerjaan dengan memberikan serta


menjelaskan kepada orang tentang suatu ilmu atau memberi pelajaran ataupun
melatih.

Peran sosial guru terhadap murid menurut Ki Hajar Dewantara sesuai dengan
konsep Ki Hadjar Dewantara mengenai Tut Wuri Handayani sebagai semboyan
metode among. “Sistem Among” yaitu cara pendidikan yang dipakai dalam
Tamansiswa, mengemong (anak) berarti memberi kebebasan anak bergerak menurut
kemauannya, Guru atau pamong wajib mengasuh anak didiknya, mengasah kodrati
secara alamiah. Guru wajib mendorong anak didiknya, yakni ing ngarsa sung tuladha,
maksudnya bila seseorang atau guru berada di depan diharapkan mampu menjadi
teladan atau contoh yang baik bagi anak buah atau pengikutnya, ing madya mangun
karsa, maksudnya posisi seseorang atau guru di level menengah diharapkan mampu
menuangkan gagasan dan ide-ide yang baru untuk mendukung program yang
ditetapkan, tutwuri Handayani berarti pemimpin atau guru mengikuti dari belakang,
memberi kemerdekaan bergerak yang dipimpinya, tetapi handayani, mempengaruhi
dengan daya kekuatan, kalau perlu dengan paksaan dan kekerasan apabila kebebasan
yang diberikan itu dipergunakan untuk menyeleweng dan akan membahayakan diri.

3.2. Saran
Keteladanan dari para pendidik, orang tua dan masyarakat merupakan wahana
pendidikan karakter. Cara-cara pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat akan mempengarui tumbuh dan berkembangnya
watak, budi pekerti serta kepribadian setiap manusia. Pendidikan karakter perlu
ditanamkan dan disampaikan secara terpadu dengan seluruh mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan karakter ini tidak
berhenti pada tataran kognitif saja, melainkan pada tataran sikap dan tindakan dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.

9
Daftar Pustaka

PERAN SOSIAL GURU. 2016 Apr. BERBAGI ILMU. [diunduh


2022 2 Jun ]. Tersedia pada:
https://www.rijal09.com/2016/04/peran-sosial-guru.html

Rahadian, D., PERAN DAN KEDUDUKAN GURU DALAM


MASYARAKAT, JURNAL PETIK, vol. 1, no. 1, hal. 26, mei
2018.

Fajar Dwi Prasetyo, Peran Sosial Guru di Dunia Pendidikan dan


Masyarakat Halaman 1 - Kompasiana.com, KOMPASIANA, 24-
Okt-2020. [Daring]. Tersedia di:
https://www.kompasiana.com/sogolchannel0738/5f9463f2d541
df3f3d6f6e82/peran-sosial-guru-di-dunia-pendidikan-dan-
masyarakat#:~:text=Peranan%20social%20guru%20dalam%20
pendidikan,ola%20pikir%20peserta%20didik%20
untuk [Diakses: 02-Jun-2022].

Wardani, K., PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN


KARAKTER MENURUT KONSEP PENDIDIKAN KI
HADJAR DEWANTARA, 2010.

Anda mungkin juga menyukai