Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KELOMPOK 7 WAWANCARA MENGENAI

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM PROSES PENGEMBANGAN


GURU PADA SMA 1 SEJAHTERA DEPOK
Disusun Untuk memenuhi salah satu mata kuliah Adm&Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu :

H.Syuiban Muhammad, M.Si

Disusun Oleh

Kelompok 7:

Lutfiahtulzanah 2001025079

Nabila Nur aliifa 2001105065

Yoza Sri Akasi 2001105012

Safinatunnajah 2001025163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


2022
Kisi kisi Pertanyaan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Pendidikan Di SMA Sejahtera 1 Depok

NO
RUMUSAN PERTANYAAN INDIKATOR PENANYA INFORMAN
MASALAH
PRA 1. Apakah Bapak Pengalaman, Kepala
1. OBSERVASI pendapat Sekolah
melakukan
perencanaan (Pak Budi)
supervise setiap
tahun ajaran? Jika
ya, seperti apa
wujud
perencanaannya? Pengalaman,
Pendapat Nabila
2. Apakah
perencanaan
disusun
berdasarkan
kebutuhan guru
atau kondisi
sekolah? Jika ya, Harapan,
Pendapat
kriteria seperti
apa yang
mencerminkan
Pendapat,
kebutuhan guru?
Pengalaman
3. Kompetensi guru
seperti apa yang
ingin dicapai
dalam
perencanaan Pendapat,
supervise yang Pengalaman
dibuat?
4. Adakah sumber
yang Bapak pakai
sebagai acuan
dalam melakukan Kendala,
perencanaan Pengalaman
supervise? Jika
ya, sumber
seperti apa.
5. Apakah sumber
yang dipakai
sebagai acuan
sudah sangat
membantu dalam
perencanaan
supervisi atau
masih ada
kekurangannya ?
6. Apakah ada
kendala yang
dihadapi dalam
membuat
perencanaan
supervisi ? Jika
ya, kendala
seperti apa ?
Pelaksanaa 1. Supervisi apa Pendapat, Kepala
2. pengalaman Sekolah
saja yang
sudah Bapak (Pak Budi)
jalankan di
sekolah?
Mengapa
dijalankan?Ber
ikan gambaran
dalam hal apa ?
dan bagaimana Pendapat, Yoza
pelaksanaanny pengalaman
a!
2. Apakah
pelaksanaan
supervisi itu
dilakukan
secara berkala?
Atau kapan
dilakukan
supervisi ? Jika
ya, apa
alasannya
dilakukan Proses,
Pengalaman
secara berkala
? Jika tidak,
mengapa ?
Pengalaman
3. Bagaimana
tahapan
pelaksanaan
supervisi yang
Bapak lakukan Kendala,
? Pengalaman,
4. Bagaimana Pendapat
respon guru
terhadap
supervisi yang
Bapak lakukan
?
5. Adakah
kendala yang
dihadapi dalam
pelaksanaan
supervisi ? jika
ya, kendala
seperti apa ?
(kendala
internal dan
eksternal)
6. faktor-faktor Faktor
apa saja yang Pendukung,
mendukung Pendapat Kepala
pelaksanaan Sekolah
supervisi dapat (Pak Budi)
secara
maksimal ?
Lutfiahtulzanah
7. Menurut
Bapak, faktor-
faktor apa saja Faktor
Penghambat,
yang
Pendapat
menghambat
dalam
pelaksanaan
supervisi ?
Rencana,
(faktor internal
Pendapat
dan eksternal
8. Adakah tindak
lanjut dari
supervisi yang
Bapak lakukan
? Jika ya,
tindak lanjut
seperti apa ?
Evaluasi 1. Adakah tindakan Pengalaman, Lutfiahtulzanah
3. evaluasi bertahap Pendapat
terhadap guru yang
Bapak lakukan dalam
supervisi ? Jika ya,
Seperti apa ? Jika tidak,
mengapa ?

2. Berdasarkan hasil
evaluasi, menurut
bapak sejauh mana Lutfiahtulzanah
pencapaian
perencanaan, Hasil,
pelaksanaan dan pengalaman
evaluasi dalam
supervisi yang bapak
lakukan untuk
peningkatan
kompetensi guru?

3. Adakah feedback
yang Bapak berikan Feedback, Safina
kepada guru terkait Pengalaman,
hasil supervisi ? Jika Pendapat
ya, berikan gambaran
tentang feedback ! Jika
tidak, mengapa ?
berikan alasannya !

4. Adakah kendala yang


Bapak hadapi dalam
melakukan evaluasi ? Kendala, Safina
Jika ya, bagaimana Pengalaman,
kendalanya atau dalam Pendapat
hal apa ? (kendala
internal & eksternal)

5.Berdasarkan hasil
evaluasi bapak, adakah Safina
hal yang masih dirasa Pendapat
kurang dan belum
maksimal dalam
pelaksanaan supervisi

6.Menurut evaluasi
Bapak, adakah hal atau Pendapat,
bantuan apa yang Tindak Lanjut Safina
dibutuhkan oleh Bapak
sekarang ini untuk
meningkatkan
pelaksanaan supervisi ?
Jika iya, apa ? jika
tidak, mengapa ?
INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
Pra Observasi
1. Apakah Bapak melakukan perencanaan supervise setiap tahun ajaran? Jika ya,
seperti apa wujud perencanaannya?
2. Apakah perencanaan disusun berdasarkan kebutuhan guru atau kondisi sekolah?
Jika ya, kriteria seperti apa yang mencerminkan kebutuhan guru?
3. Kompetensi guru seperti apa yang ingin dicapai dalam perencanaan supervise
yang dibuat?
4. Adakah sumber yang Bapak pakai sebagai acuan dalam melakukan perencanaan
supervise? Jika ya, sumber seperti apa.
5. Apakah sumber yang dipakai sebagai acuan sudah sangat membantu dalam
perencanaan supervisi atau masih ada kekurangannya ?
6. Apakah ada kendala yang dihadapi dalam membuat perencanaan supervisi ?
Jika ya, kendala seperti apa ?

Pelaksanaan
1. Supervisi apa saja yang sudah Bapak jalankan di sekolah? Mengapa dijalankan
a. ? Berikan gambaran dalam hal apa ? dan bagaimana pelaksanaannya !
2. Apakah pelaksanaan supervisi itu dilakukan secara berkala? Atau kapan
dilakukan supervisi ? Jika ya, apa alasannya dilakukan secara berkala ? Jika
tidak, mengapa ?
3. Bagaimana tahapan pelaksanaan supervisi yang Bapak lakukan ?
4. Bagaimana respon guru terhadap supervisi yang Bapak lakukan ? Bagaimana
respon tsb ?
5. Adakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi ? jika ya, kendala
seperti apa ? (kendala internal dan eksternal)
6. Menurut Bapak, faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan supervisi
dapat secara maksimal ?
7. Menurut Bapak, faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam pelaksanaan
supervisi ? (faktor internal dan eksternal
8. Adakah tindak lanjut dari supervisi yang Bapak lakukan ? Jika ya, tindak lanjut
seperti apa ? Jika tidak, mengapa ?

Evaluasi
1. Adakah tindakan evaluasi bertahap terhadap guru yang Bapak lakukan dalam
supervisi ? Jika ya, Seperti apa ? Jika tidak, mengapa ?
2. Berdasarkan hasil evaluasi, menurut bapak sejauh mana pencapaian
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam supervisi yang bapak lakukan
untuk peningkatan kompetensi guru?
3. Adakah feedback yang Bapak berikan kepada guru terkait hasil supervisi ? Jika
ya, berikan gambaran tentang feedback ! Jika tidak, mengapa ? berikan
alasannya !
4. Adakah kendala yang Bapak hadapi dalam melakukan evaluasi ? Jika ya,
bagaimana kendalanya atau dalam hal apa ? (kendala internal & eksternal)
5. Berdasarkan hasil evaluasi bapak, adakah hal yang masih dirasa kurang dan
belum maksimal dalam pelaksanaan supervisi ? Jika ya, Apa ? Jika tidak,
mengapa ?
6. Menurut evaluasi Bapak, adakah hal atau bantuan apa yang dibutuhkan oleh
Bapak sekarang ini untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi ? Jika iya, apa ?
jika tidak, mengapa ?
BIODATA NARASUMBER

Nama : Handoko Budi Setiawan, S.Pd


NUPTK : 8355752655200003
NRG : 112041591001
Status : GTY
Jabatan : Kepala Sekolah
Pendidikan : Strata 1
Mata Pelajaran : Sejarah
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tempat,Tanggal Lahir : Malang, 23 Oktober 1974

BORANG WAWANCARA
PERTANYAAN JAWABAN
Apakah Bapak melakukan perencanaan Baik, biasanya kita selalu membuat dan
supervisi setiap tahun ajaran? Jika ya, melaksanakan satu semester sekali. Kenapa
seperti apa wujud perencanaannya? harus semester tahun sekali? Ya untuk
melihat kira kira ada perubahan gak sih
selama disupervisi itu jika disupervisi itu
harus ada target apa sih yang akan dicapai,
keinginan apa yang dilihat dari setiap guru.
Jika memungkinkan pelaksanaan supervisi
dilakukan satu semester satu kali tapi setiap
semester harus ada sebagai bentuk melihat
kira kira kendala apa yang dilapangan.

Apakah perencanaan disusun berdasarkan supervisi memang dilakukan dengan


kebutuhan guru atau kondisi sekolah? Jika kriteria, yang artinya setiap guru kita pantau
ya, kriteria seperti apa yang mencerminkan mulai dari mata pelajaran. Misal ada 80 atau
kebutuhan guru? 70 guru kita supervisi semua, hanya saja
kepala sekolah tidak bisa sekaligus
mesupervisi semua tapi dibantu oleh wakil,
humas atau kurikulum atau kesiswaan.
Yang pasti kepala sekolah selalu dibantu
oleh wakilnya
Kompetensi guru seperti apa yang ingin Kompetensi yang ingin dicapai dalam artian
dicapai dalam perencanaan supervise yang kondisi yang kita lihat adalah cara
dibuat? mengajarnya seperti apa dan dilihat juga
apakah sesuai dengan tahapan tahapan
proses pembelajaran seperti pendahuluan,
isi dan penutupnya.
Pendahulaun itu seperti salam, doa, absen.
Pada bagian inti sudah masuk ke dalam
pembelajaran seperti menghubungkan
materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari. Bagian penutup guru mengajak
siswa menyimpulkan materi yang telah
dibahas bersama atau guru yang
menyimpulkannya sendiri.

Adakah sumber yang Bapak pakai sebagai Acuan yang dipakai pasti ada yaitu undang
acuan dalam melakukan perencanaan undang Pendidikan. Memang semua itu ada
supervisi? Jika ya, sumber seperti apa. acuannya kira kira apasih yang ditargetkan,
apa yang diinginkan, apa yang mau dilihat.
Jika nanti sudah ada di dunia Pendidikan
yang paling susah itu menghadapi senioritas
yang masih ada. Tapi tidak apa apa karena
sebagai acuan cara mainnya ya seperti ini.
Terkadang kita meminta guru senior untuk
membantu supervisi juga. Sebenarnya guru
senior itu mampu untuk melakukan
supervisi karena apa? Karena senioritas itu
lebih banyak jam terbangnya sehingga
kendala apa yang dihadapi pasti tau. Sudah
jelas pasti ada aturan mainnya

Apakah ada kendala yang dihadapi dalam Perencanaan insyaallah sih gak ada ya.
membuat perencanaan supervisi? Jika ya, Artinya jika perencanaan itu apa yang kita
kendala seperti apa? rencanakan tetapi belum tentu bisa jalan
tergantung kondisi dilapangan termasuk
program. Apakah program harus berjalan
semua pak? Jawabannya enggak. Missal,
program kesiswaan atau mungkin program
di tingkat jurusan atau senat itu pasti ada
program tetapi ada beberapa program yang
tidak terlaksana.
Jika kendala di kita sih yaitu kendala
dilapangan seperti jika bapak ibu guru di
supervisi pasti ada aja alasannya atau
menghindar seperti izinlah apalah atau gak
ada jam dan sebenarnya supervisi itu tidak
harus di informasikan agar guru selalu siap
dengan perangkat pembelajaran, absensi,
daftar nilai, termasuk visi misi, soal soal
analisis. Jadi ketika nanti ada kepala sekolah
yang tiba tiba ikut kedalam pembelajaran
dikelas guru akan selalu siap dan RPP
sesuai dengan materinya apakah sesuai
dengan materinya, prosedurnya dan
silabusnya. Tetapi kami di sejahtera setiap
tahun ada IHT (In House Training) atau
mungkin pelatihan selama 3 hari termasuk
pembagian jam, pembagian tugas, walikelas
itu salah satunya yaitu bentuk RPP atau
silabus. Setidaknya silabus harus berubah
bukan materinya yang berubah.

Supervisi apa saja yang sudah Bapak Supervisi ada banyak sebenarnya seperti ke
jalankan di sekolah? Mengapa dijalankan? guru, tata usaha, perpustakaan. Supervisi itu
kita tidak perlu berbicara begini begitu, kita
datang melihat situasinya bagaimana
bertamu di perpustakaan seperti apa
mungkin mengobrol biasa atau wawancara
kendala di perpustakaan apa saja. Jika guru
sama diskusi biasa saja atau wawancara
bahkan keliling keliling sekolah saja.

Apakah pelaksanaan supervisi itu dilakukan Ya secara berkala, seperti yang sudah
disampaikan satu semester itu satu kali atau
secara berkala? Atau kapan dilakukan
dua kali. Kenapa harus berkala? Mungkin
supervisi? Jika ya, apa alasannya dilakukan ketika di supervisi yang pertama ada
beberapa kelemahan di salah satu guru atau
secara berkala? Jika tidak, mengapa?
mungkin terlewat nah nanti itu akan
dievaluasi di supervisi selanjutnya dan
dilihat apakah di supervisi ke dua ada
perubahan atau tidak dan biasanya ada
perubahan disitu
Bagaimana tahapan pelaksanaan supervisi Pertama biasanya kita diawal itu ada IHT
yang Bapak lakukan? (In House Training) menginfokan kepada
bapak ibu guru tolong disiapkan untuk
supervisi atau bisa disebut sosialisasi.
Ketika pengawas datang diminta format
kertas supervisi dan buktinya.

Bagaimana respon guru terhadap supervisi Ada yang sudah siap, biasa saja dan ada
juga yang belum siap untuk di supervisi
yang Bapak lakukan? Bagaimana respon
tsb?

Adakah kendala yang dihadapi dalam Faktor internalnya Secara pribadi kepala
pelaksanaan supervisi? jika ya, kendala sekolah itu kendalanya terkadang sudah
seperti apa? (kendala internal dan eksternal) dijadwalkan tiba tiba ada rapat dadakan
diluar yang tidak bisa diwakilkan dan
pastinya tertunda supervisinya. Faktor
eksternalnya dari para guru yang tidak ada
seperti sakit, izin atau ada acara. Bisa
disimpulkan kendala waktunya tidak tepat,
ketika kepala sekolah bisa tetapi guru tidak
bisa atau sebaliknya.
Menurut Bapak, faktor-faktor apa saja yang Sebenarnya faktor pendukung cenderung
mendukung pelaksanaan supervisi dapat dilihat dari eksteren dan interen. Interen
secara maksimal? dilihat dari kepala sekolahnya bagaimana
dan juga dari pengawas. Eksteren dilihat
dari bapak ibu guru yang merespon.

Menurut Bapak, faktor-faktor apa saja yang Yang saya lihat lebih banyak ke bapak ibu
menghambat dalam pelaksanaan supervisi? guru nya yang mungkin tidak siap, belum
(faktor internal dan eksternal) menyiapkan perangkatnya. Saya sih
memakluminya bagaimana pun guru itu
banyak pekerjaannya apalagi guru yang
sudah menjadi ibu rumah tangga yang harus
mengurus pekerjaan dan urusan dirumah
akan tetapi kita juga mengingatkan bapak
ibu guru agar segera dibuat perangkatnya.
Dikhawatirkan jika tiba-tiba ada pengawas
yang datang secara acak agar selalu siap.
Dan kendala lainnya dari kepala sekolah
adalah waktu yang terkadang tiba tiba tidak
bisa seperti ada tamu, rapat dadakan dan
sebagainya.

Adakah tindak lanjut dari supervisi yang Tindak lanjut adalah salah satu pembinaan
Bapak lakukan? Jika ya, tindak lanjut misalnya ada bapak ibu guru yang lupa
seperti apa? Jika tidak, mengapa? menyampaikan beberapa urutan
pembelajaran dan mengirim bapak ibu guru
untuk ikut pelatihan atau pembinaan untuk
menambah pemahaman lebih dalam lagi.

Adakah tindakan evaluasi bertahap terhadap Bertahap ada, tapi jika saya setelah tampil
guru yang Bapak lakukan dalam supervisi? dikelas saya ajak guru tersebut berbicara di
Jika ya, Seperti apa? Jika tidak, mengapa? ruangan saya dan mengingatkan karna di
dalam aturan mengajar itu seperti ini, ada ini
ada itu agar tidak menyinggung. Evaluasi
pasti ada entah itu kita memanggilnya
secara langsung atau pada saat perumpun
atau permapel.

Berdasarkan hasil evaluasi, menurut bapak Rata rata yang saya lihat sudah diatas 70-
sejauh mana pencapaian perencanaan, 80% Namanya supervisi itu untuk
pelaksanaan dan evaluasi dalam supervisi pembinaan dan mengevaluasi bapak ibu
yang bapak lakukan untuk peningkatan guru itu bagaimana sih proses
kompetensi guru? pembelajarannya seperti apa artinya cara
mengajarnya semakin bagus atau mungkin
melemah dan itu harus ada pendekatan.
Bagaimanapun guru itu seorang actor dan
aktris yang menjadi contoh untuk siswanya.

Adakah feedback yang Bapak berikan Feedback itu tidak selalu penghargaan yang
artinya memberi suatu sanjungan. Seperti
kepada guru terkait hasil supervisi? Jika ya,
jalan-jalan atau mungkin satu keluarga.
berikan gambaran tentang feedback! Jika Melakukan IHT di sukabumi menginap 3
hari 2 malam dan mereka pun senang. Itu
tidak, mengapa? berikan alasannya!
salah satu bentuk feedback yang diberikan.

Adakah kendala yang Bapak hadapi dalam Ada aja pastinya seperti yang sudah
melakukan evaluasi? Jika ya, bagaimana dijelaskan bahwa senioritas yang masih ada
kendalanya atau dalam hal apa? (kendala dan lumayan susah dan itu menjadi pr saya
internal & eksternal) untuk membina mengapa sih ko seperti ini.
Kendala itu pasti ada hanya saja tidak bisa
di ekspose semua orang tau kan tidak harus.

Berdasarkan hasil evaluasi bapak, adakah Jika dibilang belum maksimal pasti ada
yang belum maksimal ketika waktunya
hal yang masih dirasa kurang dan belum
tidak pas ketika kegiatan supervisi itu.
maksimal dalam pelaksanaan supervisi? Jika Factor waktu itu yang sangat menentukan
selain adanya kesiapan dari kepala
ya, Apa? Jika tidak, mengapa?
sekolahnya dan kesiapan dari bapak ibu
guru nya.
Yang paling berpengaruh adalah factor
ekstern dari gurunya yang terkadang kepala
sekolahnya sudah siap tetapi bapak ibu
gurunya tidak siap. Namun masih bisa di
handle dengan cara mengganti harinya.
Menurut evaluasi Bapak, adakah hal atau Yang namanya bantuan pasti karena
namanya manusia pasti tidak lepas dari
bantuan apa yang dibutuhkan oleh Bapak
bantuan. Tetapi secara pribadi saya harus
sekarang ini untuk meningkatkan banyak belajar juga tentang pembelajaran,
karna saya pribadi masih butuh akan ilmu
pelaksanaan supervisi? Jika iya, apa? jika
dan pengetahuan entah itu bersumber
tidak, mengapa? darimana saja. Misal, ketika saya
mensupervisi guru bahasa inggris dan saya
tidak bisa bahasa inggris saya tidak malu
bertanya kepada guru senior bahasa inggris.
Karena saya mempunyai prinsip “Ilmumu
adalah Ilmuku”.
Instrumen Supervisi 3 guru
Analisis Daya Beda dan Daya Sama 3 Guru Di SMA Sejahtera 1
Depok

Teori Komparasi Pembahasan Kesimpulan


Perbedaan
Daya Beda Daya Sama
Praktis Adanya perbedaan Dalam pembahasan Adanya suatu
pada bidang yang tersebut memiliki persamaan serta
digarap, yaitu adanya suatu kesamaan perbedaan secara
fungsi personalia, bahwa kepala mendasar, akan
dikatakan bahwa sekolah sebagai tetapi hakikat dari
fungsi kepala supervisor memiliki tujuan yang
sekolah perlu berbagai fungsi, dilakukan memiliki
mengatur sampai mulai dari adanya berbagai perspektif
dengan diri seorang proses mengatur dan untuk mencapai
guru yang memiliki mengawasi tujuan secara
tugas dan tanggung berjalannya suatu menyeluruh
jawab satuan pendidikan
Sistematis Adanya suatu Kepala Sekolah pada Adanya suatu proses
keadaan bahwa awalnya memiliki perencanaan dan
kepala sekolah berbagai tanggung pelaksanaan sebagai
sebagai supervisot jawab yang dimiliki, salah cara atau upaya
memiliki fungsi akan tetapi adanya dalam menjalankan
membingbing, tidak spesifikasi tugas supervise secara
hanya menjalankan secara mendalam, spesifik, hal tersebut
tugas memberikan pertama yaitu adanya memberikan
bimbingan saja mengarahkan tenaga berbagai pandangan
dalam menjalankan kerja yaitu guru adanya kepala
proses pelaksanaan maupun elemen sekolah sebagai
Pendidikan, akan lainnuya dalam supervisor dengan
tetapi adanya melakukan kegiatan menjalankan
bimbingan mulai dari Pendidikan melalui berbagai tugas serta
adanya pemberian aturan yang dimiliki kewajiban yang perlu
upgrading diri untuk dipenuhi, mulai dari
proses pelaksanaan adanya pelaksanaan,
kemampuan tenaga pengawasan serta
kerja perlu adanya bimbingan dalam
perhatian menjalankan suatu
usaha memberikan
pemahaman pada
bidang Pendidikan
Objektif Secara empiris peran Sedangkan pada Pada hakikatnya
kepala sekolah umumnya kepala kepala sekolah
dilakukan dengan sekolah sebagai sebagai supervisor
berbagai pendekatan, supervisor diartikan memiliki peran untuk
pertama yaitu sebagai perencana, meningkatkan
sebagai coordinator, pengarah, serta kemampuan yang
konsultanm pengawas dimiliki untuk
pemimpin dan memberikan mutu
evaluator pendidikan secara
baik, hal tersebut
tentu sudah tertuang
dalam supervis pada
badan satuan
Lembaga Pendidikan
Realistis Kepala sekolah Kesamaan yang Ada berbagai cara
sebagai supervisor terjadi pada dan upaya secara
dapat dilakukan umumnya dalam nyata yang dilakukan
melalui pendekatan melakukan suatu melihat dari berbagai
secara nyata, mulai fungsi kepala sudut pandang, akan
dari adanya sekolah sebagai tetapi hal tersebut
pelaksanaan supervisorn memiliki kesamaan
kurikulum, didlakukan melalui serta perbedaan, hal
pengadaan berbagai pendekatan secara tersebut lazim
pemenuhan nyata dalam proses dimiliki satu dengan
kebutuhan, seta perencanaan, yang lain akan tetapi
aedanya pelaksanaan yang tujuan yang
terjadi, serta atasnya
pengendalian proses dalam dilakukan memiliki
hubungan kerja mengendalikan suatu kesamaan
Antisipatif Adanya suatu Adanya suatu Adanya suatu
perubahan pola pemahaman bahwa kesamaan dampak
pemikiran yang supervise melalui dari upaya fungsi
terjadi, bahwa kepala sekolah kepala sekolah
dengan adanya peran sebagai supervisor sebagai supervisor,
kepala sekolah dapat membentuk hal tersebut
sebagai supervisor suatu keadaan dalam berdampak terhadap
tentu dapat meningkatkan mutu berbagai aspek, baik
memberikan kualitas diri guru dalam segi aspek diri
peningkatan pada sebagai pendidik seorang guru,
mutu Pendidikan maupun adanya
serta kualitas diri peningkatan dari
guru dalam aspek Pendidikan.
melakukan proses
penanaman
pemahaman kepada
siswa
Konstruktif Adanya sifat dalam Adanya keterkaitan Adanya berbagai
memperbaiki yang sama, mulai cara dalam artian
keadaan didapatkan dari membina, konstruktif, hal
dalam pemaknaan merencanakan serta tersebut tentu
kepala sekolah melakukan proses memiliki tujuan
sebagai supervisor perbaikan dalam dalam mempebaiki
dengan memberikan kualitas guru sebagai keadaan yang dirasa
kaitan terhadap pendidik dalam memiliki kekurangan
tujuan sepervisi yang meningkatkan mutu yang perlu adanya
dimiliki, hal tersebut Pendidikan perbaikan secara
sangat berdampak nyata
terhadap berbagai
aspek lainnya
1. LINK GOOGLE DRIVE VIDEO REKAMAN WAWANCARA

https://drive.google.com/file/d/1C7dR-
5AfJ5iHHSySZl7_3RmGqdeYWAVV/view?usp=drivesdk

2. LINK GOOGLE DRIVE AUDIO REKAMAN WAWANCARA

https://drive.google.com/file/d/1uUAkJUynT_8AWZBK2lB1QfxjVLPHJffY/view?
usp=drivesdk

3. Dokumentasi foto Bersama Kepala Sekolah SMA 1 Sejahtera Depok


Supervisi Akademik di SMA Sejahtera 1 Kota Depok

Nabila Nur Aliifa - 2001105065


4A – Adm dan Supervisi Pendidikan

Abstrak
Wawancara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar SMA Sejahtera 1 Depok
yang berkaitan dengan Supervisi Akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Prosedur pengumpulan data adalah observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Hasil pembahasan sebagai berikut: (1) Perencanaan Supervisi akademik yang berupa merumuskan
program supervisi akademik langkah awal yang dilakukan adalah dengan membentuk Tim
Supervisi. 2). Pelaksanaan Supervisi akademik di SMA Sejahtera 1 Depok, kepala sekolah
memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan. (3). Evaluasi supervisi
akademik di SMA Sejahtera 1 Depok dievaluasi kepala sekolah, kemudian hasilnya dievaluasi. (4).
Faktor pendukung dan faktor penghambat supervise akademik, faktor pendukung adalah para guru
mata pelajaran selalu siap untuk disupervisi oleh kepala sekolah karena menyadari bahwa kegiatan
supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah.

Pendahuluan
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia. Untuk itu,
diperlukan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya, yaitu sistem pendidikan yang
memandang bahwa mutu merupakan salah satu tujuan utamanya. Dikarenakan pendidikan terjadi di
lingkungan sekolah, maka peran kepemimpinan menjadi sangat penting. Kepala sekolah sebagai pemegang
kekuasaan utama di sekolah perlu memahami dengan baik bagaimana manajemen supervisi dan
kepemimpinan kepala sekolah, karena supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah merupakan dua hal yang
saling berkaitan dan menguatkan satu sama lainnya. (Suwartini 2017)
Salah satu teknik supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah yaitu supervisi akademik. Fungsi
supervisi akademik merupakan upaya perbaikan sebagai proses yang berkesinambungan dan dilakukan
secara terus menerus. Supervisi akademik ini menjunjung tinggi praktek perbaikan mutu secara
berkesinambungan (continous quality improvement) sebagai salah satu prinsip dasar dan manajemen terpadu
( Hadis, 2010, hlm. 34).
Menurut (Dadang Suhandra, 2014: 42-43), Konsep supervisi akademik atau supervisi pengajaran
dalam literature mutakhir pada dasarnya masih sejalan dengan konsep-konsep yang telah dibicarakan dalam
literatur-literatur yang mendahuluinya. Supervisi pendidikan dipandang sebagai kegiatan yang ditujukan
memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Dalam kontek profesi pendidikan,
khusunya profesi mengajar, mutu pembelajaran merupakan refleksi dari kemampuan profisional gurunya,
oleh karena itu, supervisi pendidikan berkepentingan dengan upaya peningkatan kemampuan profesional
guru yang pada giliranya akan berdampak terhadap mutu proses dan hasil pembelajaran. Gagasan supervisi
dan konsepnya senantiasa berkembang, dan bersamaan dengan itu kegiatan supervisi pun mengalami
perubahan terus. Oleh karena itu permahaman supervisi perlu diupayakan secara dinamis sesuai
perkembangan zaman yang membutuhkannya.
Peran Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan, dan
penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan, pengembangan
Pendidikan, dan pengajaran yang dimaksudkan untuk memperbaiki progam pengajaran dan kegiatan
pengajaran agar dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Ada tiga kompetensi dasar
yang harus dimiliki oleh supervisor dalam melaksanakan tugas-tugasnya yakni, Human Relation,
Administrasi dan Evaluasi. (Yuliana 2007)

Metode
Penelitian kualitatif memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil kontruksi
pemikiran dan interprestasi terhadap gejalah yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek
dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan (Mawarni, Chair, and
Sukmawati 2006). Menurut Sugiyono (2001: 17) Jadi alasan peneliti menggunakan penelitian
kualitatif. karena dalam penelitian ini banyak hal yang belum dipahami sehingga membutuhkan
pengkajian secara mendalam, dan masalah yang timbul sangat kompleks. Penelitian ini bermaksud
untuk memahami situasi sosial secara mendalam, tentang Supervisi Akademik di SMA Sejahtera 1
Depok.
Hasil dan Pembahasan
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA Sejahtera 1
Depok, ada beberapa temuan yang di dapatkan:

Pra Observasi
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak melakukan perencanaan Supervisi dilaksanakan pada setiap semester,
supervise setiap tahun ajaran? Jika ya, biasanya dilakukan 1 kali pelaksanannya untuk
seperti apa wujud perencanaannya? melihat ada atau tidaknya perubahan pada guru
dan untuk melihat kendala apa saja yang ada di
lapangan serta dari bapak dan ibu guru itu
sendiri.

2. Apakah perencanaan disusun Disesuaikan dengan kriteria dengan melihat


berdasarkan kebutuhan guru atau kondisi kebutuhan masing-masig setiap guru.
sekolah?Jika ya, kriteria seperti apa yang
mencerminkan kebutuhan guru?
3. Kompetensi guru seperti apa yang Kompetensi yang ingin dicapai ialah cara
ingin dicapai dalam perencanaan mengajar, pedagogik dan pembelajaran yang
supervisi yang dibuat? sesuai dnegan perangkat pembelajaran.

4. Adakah sumber yang Bapak pakai Sumber acuannya berupa RPP dan Peraturan
sebagai acuan dalam melakukan Perundang-undangan
perencanaan supervisi?

5. Apakah ada kendala yang dihadapi Dalam proses perancanaan hampir tidak ada
dalam membuat perencanaan kendala yang dihadapi, karena kendala cendrung
supervisi ?Jika ya, kendala seperti ada ketika di lapangan.
apa ?

Pelaksanaan
1. Supervisi apa saja yang sudah Bapak Supervisi yang sudah dijalankan antara lain,
jalankan di sekolah? Bagaimana supervisi kepada guru, supervisi tata laksana,
pelaksanaannya? supervisi tata usaha, supervisi keperpustakaan.
Dalam pelaksanannya bapak kepala sekolah
turun langsung ke lapangan untuk melihat
kendala apa yang dihadapi dari masing-masing
perangkat sekolah.

2. Apakah pelaksanaan supervisi itu Supervisi dilaksanankan secara berkala, untuk


dilakukan secara berkala? Atau kapan mengevaluasi dan melihat adanya perubahan
dilakukan supervisi? atau tidak.

3. Bagaimana tahapan pelaksanaan Tahapan pelaksanaan dimuali dari sosialisasi,


supervisi yang Bapak lakukan ? mempersiapkan lembaran RPP

4. Bagaimana respon guru terhadap Respon guru terhadap pelaksanaan supervisi ini
supervisi yang Bapak lakukan ? berbeda-beda, ada yang sudah siap untuk di
Bagaimana respon tsb ? supervisi, dan juga ada yang belum siap untuk di
supervisi karena merasa sudah pernah di
supervisi
5. Adakah kendala yang dihadapi dalam Kendala internal berasal dari kepala sekolah itu
pelaksanaan supervisi ? jika ya, sendiri dan kendala ekstenal berasal dari guru.
kendala seperti apa ? (kendala internal Untuk kendala internalnya terkadang ada jadwal
dan eksternal) rapat yang harus diikuti oleh kepala sekolah dan
kendala ekternalnya ketika guru tidak masuk
karena sakit, ada acara, dsb pada intinya
kendala terjadi ketika waktunya tidak tepat dan
berbeda.

6. Menurut Bapak, faktor-faktor apa saja Faktor eksternal dan internal. Kepala sekolah
yang mendukung pelaksanaan sebagai faktor internal dan Guru sebagai faktor
supervisidapat secara maksimal ? eksternal.

7. Menurut Bapak, faktor-faktor apa Faktor eksternal dan internal. Kepala sekolah
saja yang menghambat dalam sebagai faktor internal dan Guru sebagai faktor
pelaksanaan supervisi ? (faktor eksternal. Tetapi faktor yang lebih dominan
internal dan eksternal berasal dari eksternal.

8. Adakah tindak lanjut dari supervisi yang Tindak lanjutnya melakukan pembinaan dan
Bapak lakukan ? Jika ya, tindak lanjut pelatihan.
seperti apa ? Jika tidak, mengapa ?

Evaluasi
1. Adakhah tindakan evaluasi terhadap Evaluasi dilaksanakan ketika supervsisi selesai
guru yang Bapak lakukan dalam dilaksankan, misal dengan memanggil beberapa
supervisi? guru sesuai dengan mata pelajarannya.

2. Berdasarkan hasil evaluasi, menurut Pencapaian rata-rata di atas 80%, karaena


Bapak sejauh mana pencapaian supervisi ditunjukkan untuk pembinaan.
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
dalam supervisi yang bapak lakukan
untuk peningkatan kompetensi guru?
3. Adakah feedback yang Bapak berikan Feedback yang diberikan berupa misalnya
kepada guru terkait hasil supervisi ? wisata bersama guru-guru, makan bersama
Jika ya, berikan gambaran tentang dengan guru-guru.
feedback ?
4. Adakah kendala yang Bapak Faktor eksternal dan internal. Kepala sekolah
hadapi dalam melakukan sebagai faktor internal dan Guru sebagai faktor
evaluasi? Jika ya, bagaimana eksternal. Salah satunya faktor senioritas yang
kendalanya atau dalam hal apa ? terjadi di sekolah.
(kendala internal & eksternal)

5. Berdasarkan hasil evaluasi bapak, Pasti ada hal yang belum maksimal, dikarenakan
adakah hal yang masih dirasa waktu yang tidak pas dalam pelaksanaan
kurang danbelum maksimal dalam supervisi.
pelaksanaan supervisi ? Jika ya, Apa
? Jika tidak, mengapa ?

6. Menurut evaluasi Bapak, adakah hal Untuk peningkatan pelaksanaansupervisi, kepala


atau bantuan apa yang dibutuhkan oleh sekolah tetap dibutuhkan bantuan dari guru-
Bapak sekarang ini untuk meningkatkan guru.
pelaksanaan supervisi ? Jika iya, apa ?
jika tidak, mengapa ?
Dokumentasi
Daftar Pustaka
Dadang Suhandra. (2014), Supervisis profesional, Layanan dalam meningkatkan mutu
pengajaran di era otonomi daerah, Penerbit Alfabet Bandung.

Mawarni, Riska, H. .. Chair, and H. Sukmawati. 2006. “Supervisi Akademik Di


Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pemangkat Kabupaten Sambas.”
Suwartini, Erni Agustina. 2017. “Supervisi Akademik Kepala Sekolah,
Profesionalisme Guru Dan Mutu Pendidikan.” Jurnal Administrasi Pendidikan
24(2):62–70.
Yuliana, Lia. 2007. “Peranan Kepalasekolah Sebagai Supervisor Dalam Kematangan
Profesional Guru.” Jurnal Manajemen Pendidikan UNY 63–71.

Anda mungkin juga menyukai