MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Oleh :
Awan Suryana ( 1252100293 )
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Sosiologi Pendidikan”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi
Pendidikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi acuan untuk
mengetahui dan menerapkan peranan sebagai calon guru di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung, Maret 2015
Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
Guru mempunyai peran dan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat.
sehingga guru bisa disebut sebagai agent of change yang berperan dalam inovator, motivator,
maupun fasilitator. Jadi, jelas bahwa guru merupakan peranan aktif dalam seluruh aktifitas
masyarakat secara holistik. Posisi strategis guru di tengah masyarakat idealnya, antara lain:
1. Menjadi Contoh/ Model dan Teladan
Guru adalah bagian dari perangkat komunitas masyarakat yang tidak bisa dipisahkan segala
aktifitas kehidupannya sekalipun tugas pokoknya di lingkungan sekolah, sebab ia pergi dan pasti
kembali ke tengah masyarakat. Semestinya sebagai guru harus menyadari bahwa ia tidak sekedar
menyampaikan teori ilmu pada anak didiknya namun harus mampu mengaplikasikan nilai ilmu
itu sendiri. Dengan demikian seorang guru akan menjadi panutan yang baik bagi anak didiknya
di sekolah maupun di lingkungan masyarakat dimana ia tinggal.
Dan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, maka jasanya akan selalu dikenang walaupun masa
tugasnya telah habis bahkan sungguh berbahagia bila ia telah tiada ilmu yang diajarkannya akan
menjadi amal jariyah yang tiada putus-putusnya. Tapi waspadalah bila guru hanya sekedar
menyampaikan teori ilmu namun tidak mengamalkan nilai ilmu itu sendiri, maka Allah akan
mengecamnya dengan kecaman yang paling besar.
Firman Allah SWT,
ََكب َُر َم ْقتًا ِع ْن َدهللاِ اَ ْن تَقُوْ لُوْ ا َماالَ تَ ْف َعلُوْ ن
Artinya: “ Allah lebih murka pada orang yang mengatakan baik, tapi ia sendiri tidak
mengamalkannya.”
Sebagai tauladan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru :
a. Sikap dasar
b. Berbicara dan gaya bicara
c. Kebiasaan bekerja
d. Sikap melalui pengalaman dan kesalahan
e. Pakaian
f. Hubungan kemanusiaan
g. Proses berfikir
h. Gaya hidup secara umum
“ Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa
yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus
diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.”
2. Pendidik
Seorang guru bukan hanya mendidik anak didiknya di sekolah namun seorang guru juga
harus memberikan pendidikan umum kepada masyarakat sekitarnya agar apa yang diajarkan
kepada siswanya dapat disambut baik dan juga dipahami secara umum oleh masyarakat sekitar.
Hal ini penting untuk meningkatkan rasa percaya masyarakat pada kemampuan seorang guru.
3. Mempertajam kepekaan sosial
Tidak dapat dipungkiri siapapun akan menilai bahwa guru itu adalah mereka orang yang
berilmu, tapi perlu diingat sebenarnya yang menjadi sorotan masyarakat bukanlah tergantung
pada kwalitas keilmuannya dan kefigurannya, namun yang terpenting bagaimana seorang guru
menempatkan dirinya dalam beradabtasi dengan lingkungan masyarakatnya, kepekaannya
dengan segala hal dan aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Penggerak Potensi
Seorang guru yang dianggap sebagai tokoh penting dalam masyarakat harus menggunakan
posisi strategisnya untuk melihat bagaimana potensi yang dimiliki masyarakat sekitarnya.
Terlebih jika guru tersebut berada di lingkungan yang minim SDM terpelajarnya. Karena dengan
kemampuan seorang guru menilik potensi masyarakat di sekitarnya, akan menjadi modal
penting bagi pendidikan di daerah tersebut karena dapat digunakan sebagai arah tujuan kemana
peserta didik ini akan diarahkan.
5. Manager
Dianalogikan seperti seorang manager yang mengatur jalannya tahapan-tahapan teknis dalam
perencanaan. Begitu pula fungsi guru dalam masyarakat sebagai pengatur arahnya pendidikan
baik terhadap peserta didik secara langsung dan masyarakat di sekitarnya secara tidak langsung.
Seorang guru harus mampu mengajak masyarakat yang heterogen untuk melakukan fungsi
masyarakatnya dalam hidup berbangsa dan bernegara. Karena tidak semua masyarakat tahu
bagaimana melaksanakan hak dan kewajibannya.
6. Penengah Konflik
Masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai macam etnis budaya yang berbeda biasanya
akan memiliki tingkat ego yang berbeda. Masalah akan muncul ketika ego di sini bertentangan
dan konflik baru. Disinilah peran guru sebagi pengah konflik yaitu mampu mencari solusi dari
permasalahan yang ada dengan kepala dingin, mengedepankan akal dan hati dari pada nafsu
amarah, mengutamakan pendekatan psikologi persuasif daripada emosional oportunis sangat
dinantikan demi tercapainya kerukunan warga.
7. Pemimpin kultural
Peran-peran diatas dengan sendirinya menempatkan seorang gurusebagai pemimpin yang
lahir dan muncul dari bawah secara alami, bakat, potensi, aktualisasi, dan kontribusi besarnya
dalam pemberdayaan potensi masyarakat. Seorang guru lebih enjoy bersama rakyat yang bebas
dari kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.uns.ac.id/data/sp6/pdf
Isla, A. (2013). Peran Guru di Masyarakat. [Online].
Tersedia: http://anis-permata.blogspot.com/2013/12/peran-guru-di-masyarakat.html. [16 Februari
2015]
Mizan, HMI. (2012). Peranan Guru di Sekolah dan Masyarakat. [Online].
Tersedia:http://mizaneducation.blogspot.com/2012/04/peranan-guru-di-sekolah-dan-
masyarakat.html. [16 Februari 2015]
Saleh, F. (2011). Pendidikan Berkarakter. [Online]. Tersedia: http://fadillah91-
pendidikanberkarakter.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-gb-x-none.html. [16
februari 2015]