“KOMPETENSI SOSIAL”
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 2
Nama Anggota :
Khairunnisa 191424002
PG-PAUD 5H
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Yang terhormat Ibu Juli Yanti Harahap, S.Psi., M.Psi selaku Dosen Mata
Kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar. Dan Teman-teman yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah memberikan saran dan masukan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya guru merupakan faktor paling dominan dalam
pendidikan formal, bagi peserta didik seorang guru dijadikan sebagai
teladan dan panutan, peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan
peserta didik. Dalam membina kemampuan peserta didik seorang guru
diharuskan memiliki kemampuan tersendiri. Adapun kemampuan yang
harus dimiliki guru meliputi kemampuan mengawasi, membina dan
mengembangkan kemampuan peserta didik baik dalam lingkup personal
maupun sosial.
Guru harus memiliki standar profesi dengan menguasai materi serta
strategi pembelajaran dan dapat mendorong peserta didiknya untuk belajar
bersungguhsungguh, untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam suatu
rangkaian kegiatan pendidikan dan pembelajaran, seorang guru dituntut
untuk memiliki kualifikasi tertentu atau yang disebut dengan kompetensi.
Kompetensi merupakan komponen 2 terpenting yang tidak terpisahkan
dari eksistensi guru dalam melaksanakan profesinya.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10, sebagaimana dikutip oleh
Mulyasa (2012:227), “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Kompetensi
bagi guru meliputi, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Kompetensi sosial guru mempunyai nilai penting. Nilai penting
dari kompetensi sosial guru terletak pada peran pribadi guru yang hidup
ditengah masyarakat untuk bersosialisasi dengan masyarakatnya, untuk itu
guru perlu memiliki kemampuan tersebut secara santun dan luwes dengan
masyarakat melalui kegiatan olahraga, keagamaan dan kepemudaan.
1
Keluwesan bergaul harus dimiliki oleh guru agar dapat bergaul
secara leluasa dan tidak kaku dalam pergaulan. Oleh karena itu, guru tidak
hanya dituntut untuk menguasai bidang ilmu pengetahuan, metode
pembelajaran, memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang
tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan. Akan tetapi,
juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia.
Menurut Saudagar dan Idrus (2009: 62), “kompetensi sosial adalah
kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan 4 bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar”.
Sebagai makhluk sosial guru harus dapat berperilaku yang santun
dan mempunyai rasa empati yang tinggi terhadap sesama. Guru diharuskan
memiliki kompetensi sosial yang memadahi yang dikembangkan dalam
kegiatan di dalam sekolah maupun di luar sekolah yaitu kegiatan yang
berlangsung di masyarakat.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Kompetensi Sosial ?
2. Apa saja aspek-aspek kompetensi sosial ?
3. Bagaimana kompetensi sosial guru dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja syarat-syarat kompetensi sosial guru ?
5. Bagaimana peran guru di masyarakat ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian Kompetensi Sosial
2. Agar mengetahui Apa saja aspek-aspek kompetensi sosial
3. Agar mengetahui kompetensi sosial guru dalam proses pembelajaran
4. Agar mengetahui syarat-syarat kompetensi sosial guru
5. Agar mengetahui peran guru di masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjadi bagian dari proses pembelajaran didalam kelas dan sesama
pendidik yang merupakan teman sejawat dalam dunia pendidikan namun
juga seorang guru harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat sekitar yang juga bagian dari
lembaga pendidikan yang seharusnya saling bekerja sama untuk dapat
menciptakan suasana kondusif dalam proses belajar dan mengajar, serta
dapat terjalinya kantinuitas antara apa yang diajarkan dalam kelas dapat
diterapkan dan dipelajari kembali dalam lingkup keluarga dan masyarakat
demi tercapainya tujuan pendidikan.
4
C. Syarat-syarat Kompetensi Sosial Guru
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, guru
sekurang-kurangnya harus memiliki kompetensi untuk:
1. Berkomunikasi dengan baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat.
Bobbi DePorter dalam buku Quantum Teaching menyebutkan prinsip
komunikasi ampuh yakni menimbulkan kesan, mengarahkan atau focus
pada materi yang disampaikan, dan spesifik. Guru hendaknya kreatif untuk
mengoptimalkan kemampuan kinerja otak sebagai tempat menimbulkan
kesan. Maka guru dituntut mampu menentukan kata-kata yang tepat dalam
memberi penjelasan pada siswa. Oleh karena itu, sebaiknya guru
menyusun perkataan yang komunikatif serta santun untuk pembelajaran
yang berkesan dan bermakna. Jika seorang guru tidak mampu untuk
berkomunikasi, maka materi yang harus disampaikan kepada murid
akhirnya tidak jelas tersampaikan yang mengakibatkan murid kebingungan
dan tidak mengerti dengan penjelasan guru.
5
(5) memfasilitasi pembentukan keterampilan,
(6) mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan,
(7) meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, dan
(8) mengurangi kesenjangan digital.
6
orang tua, kakak, teman ataupun sahabat. Hal ini akan mempengaruhi
karakter dari siswa yang guru tersebut ajarkan, sehingga mereka akan lebih
mudah menerima dan mengikuti apa yang guru tersebut sampaikan. Guru
juga harus memupuk semangat kebersamaan dengan adanya diskusi
kelompok sehingga terbentuk ikatan emosional dengan teman-temannya.
7
sosial sebagai ilmu pengetahuan yang mempunyai segi-segi psikologis dari
tingkah laku manusia, yang dipengaruhi oleh interaksi sosial.
Guru merupakan sosok yang diteladani siswa. Pepatah yang
terkenal dan sangat sering dilontarkan bahwa guru digugu dan ditiru yang
berarti guru dianut dan diteladani. Maka dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, guru diharapkan mampu melakukan hubungan sosial yang
baik dengan siswa melalui interaksi dan komunikasi. Walau bagaimana
pun, kepribadian guru akan selalu menjadi perhatian setiap siswa. Dalam
tulisannya, Suwardi mengatakan bahwa guru memang perlu
memperhatikan hubungan sosial dengan siswa. Karena hubungan
keduanya berlangsung di dalam dan di luar kelas, hubungan tersebut
berpengaruh langsung terhadap tujuan pembelajaran. Kesuksesan
hubungan guru dan siswa juga akan mendukung suasana pembelajaran
yang menyenangkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan pada
tingkah laku dipengaruhi oleh interaksi sosial. Hal ini juga berlangsung
dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat terlaksana secara
efektif dan menarik dari adanya interaksi guru dan siswa. Dengan
demikian, penguasaan psikologi sosial menjadi salah satu kriteria guru
yang memiliki kompetensi sosial. Guru harus memahami pola tingkah laku
siswa, sehingga interaksi guru dan siswa dapat berjalan dengan lancar,
Guru dapat dengan membantu siswa untuk memecahkan masalah yang
mengganggu terhadap kelancaran belajar. Dan dengan pelaksanaan proses
pembelajaran, guru di tuntut untuk memiliki kompetensi sosial. Dalam
melakukan pendekatan dengan siswa guru harus memperhatikan
bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Dengan
demikian, guru akan diteladani oleh siswa.
8
E. Peran guru di masyarakat
Guru merupakan kunci penting dalam menjalin hubungan antara
sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia harus memiliki kompetensi
untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut: a) Membantu sekolah
dalam melaksanakan tekhnik-tekhnik hubungan sekolah dan masyarakat,
b) Membuat dirinya lebih baik lagi dalam masyarakat karena pada
dasarnya guru adalah tokoh milik masyarakat, dan c) Guru merupakan
teladan bagi masyarakat sehingga ia harus melaksanakan kode etiknya.
Adapun peran guru di masyarakat dalam kaitannya dengan kompetensi
sosial dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Guru sebagai Petugas Kemasyarakatan
Guru memegang peranan sebagai wakil masyarakat yang
representatif sehingga jabatan guru sekaligus merupakan jabatan
kemasyarakatan. Guru bertugas membina masyarakat agar mereka dapat
berpartisipasi dalam pembangunan.
9
dan beban membina dan membimbing masyarakat ke arah norma yang
berlaku. Guru perlu memiliki kompetensi sosial untuk berhubungan
dengan masyarakat dalam rangka menyelenggarakan proses belajar
mengajar yang efektif karena dengan dimilikinya kompetensi sosial
tersebut, otomatis hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan
dengan lancer sehingga jika ada keperluan dengan orangtua peserta didik
atau masyarakat tentang masalah peserta didik yang perlu diselesaikan
tidak akan sulit menghubunginya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) butir d,
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Karena hakikatnya guru sebagai panutan yang perkataanya selalu
digugu dan di tiru. Kompetensi sosial guru erat kaitanya dengan bagimana
cara guru dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. guru
adalah agen perubahan yang mampu mendorong terhadap pemahaman dan
toleransi, dan tidak sekedar hanya mencerdaskan peserta didik tetapi
mampu mengembangkan kepribadian yang utuh.
Seorang guru yang memiliki kompetensi sosial akan diterima baik
di lingkungan masyarakat sekitar. Hal tersebut terjadi karena dengan
penguasaan kompetensi sosial bagi guru, maka ia mampu berkomunikasi
dengan baik dengan masyarakat, dapat menyesuaikan diri dengan nilai-
nilai yang menjadi pegangan masyarakat dimana ia bertugas, serta mampu
mengatasi masalah sosial yang timbul di masyarakat. Seorang guru juga
menjadi teladan bagi masyarakat. Oleh sebab itu kompetensi sosial perlu
dimiliki oleh setiap guru agar nantinya ia mampu beradaptasi dan diterima
oleh masyarakat dengan baik. Apabila guru bisa beradaptasi dengan baik
dan tidak ada pertentangan di dalam masyarakat, maka tujuan pendidikan
pun akan mudah untuk dicapai.
B. Saran
Setelah masalah kompetensi sosial guru teruraikan secara rinci,
maka kami sebagai pemakalah menyarankan agar setiap tenaga pengajar
dan calon tenaga pengajar, hendaknya memiliki kompetensi sosial yang
11
lebih tinggi di banding dengan profesi yang lain, dan semakin
meningkatkan kualitas dirinya dalam menjalin hubungan dengan
lingkungan di sekitarnya. Selain perlu mengembangkan kompetensi
sosialnya, guru pun harus menjaga tindak-tanduknya dalam
bermasyarakat. Karena hakikat guru adalah sebagai pendidik yang mana
tingkah lakunya selalu menjadi panutan bagi anak didik dan masyarakat di
sekitarnya.
Demikian makalah kami sampaikan, mohon maaf apabila terjadi
banyak kesalahan dalam penulisan ataupun dalam penggunaan bahasa
yang kami gunakan.Untuk itu, kami sebagai penulis, berharap mendapat
masukan dan saran agar kedepanya menjadi semakin baik dalam
pembuatan makalah.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/23184/2/BAB_I.pdf
13