Oleh
Kelompok 4 :
1. Lina kartika (E1E018081)
2. Lukmanul Hakim (E1E018084)
3. Nuzwatun adawiyah (E1E018111)
4. Nurmala kartina (E1E018107)
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
taufik serta hidayahnya. Sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan kompetensi guru
professional (kompetensi sosial dan kompetensi professional) pada Mata Kuliah profesi
kependidikan
Shalawat dan salam semoga selalu senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hinggga akhir zaman. Yang
telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam terang benderang bercahayakan iman,
islam, dan ihsan.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Dosen Mata Kuliah
profesi kependidikan yang telah mendukung kami hingga terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum sempurna apa yang kami
sampaikan, sehingga apabila ada kekurangan dalam penulisan serta isi atau materi, kami mohon
saran dan kritiknya secara langsung maupun tidak langsung, untuk kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang yang telah
lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak sejak kecil adalah
bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan memperoleh
pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
memanusiakan manusia, di mana saat ini tugas seorang guru bukan hanya sebagai pengajar
namun juga menjadi seorang pendidik. Seorang pendidik diharapkan mampu melaksanakan
fungsi pendidikan dan dapat mencapai tujuan pendidikan. Pendidik adalah seorang manusia
yang dengan kesadarannya mampu mempengaruhi orang lain dengan tujuan transfer
pengetahuan dan karakter. Pembelajaran dengan memberikan pengetahuan yang tinggi tanpa
dibarengi dengan karakter yang baik, maka akan menjadikan ilmu yang diperoleh kurang
bermanfaat. Begitu juga sebaliknya, orang berkarakter tetapi tidak berilmu, maka sama saja
kebermanfaatanya kurang maksimal. Sehingga perlu adanya keseimbangan antara keduanya.
Peran pendidik dalam menjadikan peserta didik yang berwawasan luas dan berkarakter
sangat penting. Sehingga kualitas pendidik sangat diperhatikan demi terciptanya peserta
didik yang diharapkan. Ada beberapa syarat agar sesorang bisa dikatakan pendidik. Noeng
Muhadjir menyebutkan sebagaimana dikutip oleh Siswoyo (2013: 117), bahwa prasyarat
seseorang bisa sebagai pendidik apabila seseorang tersebut: (1) memiliki pengetahuan lebih,
(2) mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan itu dan (3) bersedia menularkan pengetahuan
beserta nilainya kepada orang lain.
Di era yang serba modern di mana belajar itu mudah dilakukan dengan berbagai media
yang ada, membuat guru sebagai pendidik harus bisa memberikan pelayanan pendidikan
kepada peserta didik sesuai kebutuhan dan jamannya. Dengan begitu guru harus memiliki
kemampuan mengelola pembelajaran, kemampuan memberikan teladan yang baik,
kemampuan menjadi guru yang profesioanl, dan kemampuan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi. Maka dari itu seorang pendidik atau guru harus memiliki 4 kompetensi yaitu
kompetensi paedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan kompetensi
personal, dalam makalah ini akan dibahas tentang kompetensi profesionl dan kompetensi
sosial
LUKMANUL HAKIM
2.1.1 pengertian kompetensi professional guru
Guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
pendidikan tinggi, Berkaitan dengan profesional yang di maksud dengan Guru profesional adalah
guru yang memiliki kemampuan mengorganisasikan lingkungan belajar yang produktif. Kata
“profesi” secara terminologi diartikan suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi
bagi pelakunya dengan titik tekan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual. Kamampuan
mental yang dimaksudkan di sini adalah ada persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen
untuk melakukan perbuatan praktis.
1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis, dan
sebagainya.
3. Mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan kepadanya.
5. Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas belajar lain.
1. penguasaan pelajaran yang terkini atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan
konsep-konsep dasar keilmuan bahan yang diajarkan tersebut,
LINA HARTIKA
NURMALA KARTINA
Menurut Buchari Alma (2008:142), kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah. Seorang guru harus berusaha mengembangkan komunikasi dengan orang
tua peserta didik sehingga terjalin komunikasi dua arah yang berkelanjutan. Dengan adanya
komunikasi dua arah, peserta didik dapat dipantau secara lebih baik dan dapat mengembangkan
karakternya secara lebih efektif pula. Suharsimi juga memberikan argumennya mengenai
kompetensi sosial. Menurut beliau, kompetensi sosial haruslah dimiliki seorang guru, yang mana
guru harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan siswa, sesama guru, kepala
sekolah, dan masyarakat sekitarnya.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) butir d, dikemukakan bahwa yang
dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar,
kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-
kurangnya memiliki kompetensi untuk:
1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
2. Menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali peserta didik.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial menurut Slamet yang dikutip oleh Syaiful Sagala dalam bukunya kemampuan
Profesional Guru dan tenaga Kependidikan terdiri dari sub kompetensi yaitu :
1. Memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik
dan benturan.
2. Melaksanakan kerja sama secara harmonis.
3. Membangun kerja team (team work) yang kompak, cerdas, dinamis dan lincah
4. Melaksanakan komunikasi secara efektif dan menyenangkan.
5. Memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan perubahan lingkungan yang
berpengaruh terhadap tugasnya.
6. Memiliki kemampuan menundukkan dirinya dalam system nilai yang berlaku di
masyarakat.
7. Melaksanakan prinsip tata kelola yang baik.
Berdasarkan beberapa pengertian kompetensi sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi sosial guru adalah kemampuan dan kecakapan seorang guru dalam berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif pada pelaksanaan proses pembelajaran serta masyarakat sekitar
NUZWATUN ADAWIYAH
1. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
2. Bersikap simpatik.
3. Dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/komite sekolah.
4. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
5. Memahami dunia sekitarnya (lingkungannya).
LUKMAN
secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi
professional guru sebagai berikut.
1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis,
sosiologis, dan sebagainya;
2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik;
3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang setudi yang menjadi tanggungjawabnya;
4. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi;
5. Mampu mengembangkan dan menggunakan sebagai alat, media dan sumber belajar yang
relevan;
6. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran;
7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik;
8. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik;
kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Berkaitan dengan ruang lingkup kompetensi sosial guru, Sanusi (1991) mengungkapkan bahwa
“kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru”. Menurut Permendiknas
No. 16 tahun 2007 terdapat 5 kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh guru yang diuraikan
secara perinci sebagai berikut:
1. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
2. Bersikap simpatik.
3. Dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/komite sekolah.
4. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
5. Memahami dunia sekitarnya (lingkungannya).
3.2 Saran
Menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada para
pembanca guna menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya, pemakalah ucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA