Anda di halaman 1dari 11

Makalah

“PENGEMBANGAN KEPROFESIAN KARIR PENDIDIKAN”

Disusun Oleh:
Grasela Salsabillah Hamzah (3114)
Sarapina Mokodompit (311420057)
Lastri Octapiani Pipi (311420014)

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Profesi Kependidikan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “Pengembangan Keprofesian Karir Pendidikan”. Ucapan terima
kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik
lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena
kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Gorontalo, September 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Tugas-Tugas Seorang Guru..................................................................................6
2.2 Bagaimana Seorang Guru Dikatakan Profesional..............................................7
2.3 Pengertian Evaluasi Hasil Belajar .......................................................................9
2.4 Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar.......................................................10
2.5 Prinsip dan Teknik Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik.............................12
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan
suatu bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam
konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses
pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik
dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat. Dengan mengingat hal
tersebut, maka jelas bahwa upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi
pendidik (Guru) menjadi suatu syarat mutlak bagi kemajuan suatu bangsa,
meningkatnya kualitas pendidik akan mendorong pada peningkatan kualitas
pendidikan baik proses maupun hasilnya. Proses pendidikan merupakan suatu proses
yang snagat profesional artinya dilaksanakan oleh pelaku-pelaku yang profesional.
Karena guru sebagai salah satu pelaku pendidikan, maka guru di dalam masyarakat
adalah seorang profesional. Sama halnya dengan profesi-profesi lainnya, profesi guru
di dalam masyarakat adalah suatu profesi yang kompetitif. Ini memberi pemahaman
bahwa profesi guru haruslah betul-betul memiliki karakteristik yang profesional
karena sifat pekerjaannya, tetapi juga profesional guru harus berhadapan dan
bersaingan dengan profesi-profesi lainnya di dalam masyarakat.

Berbagai kegiatan di dalam masyarakat hanya menerima para profesional,


artinya barang siapa yang tidak profesional tidaka akan survive. Karena mereka tidak
mampu berkompetisi dengan orang lain yang lebih profesional atau juga profesi
ainnya yang lebih kompetitif. Jika profesi gur tidak kompetitif dan tidak profesional,
maka dengan sendirinya akan berakibat kepada mati atau hilangnya profesi tersebut
dari masyarakat. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan masyarakat abad 21
(merupakan satu kesatuan dari masyarakat teknologi, masyarakat terbuka, dan
masyarakat madani) yang menuntut adanya perkembangan manusia, dan itu tidak
mungkin tanpa adanya guru yang profesional.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pengembangan profesi kependidikan?
1.2.2 Apa saja upaya yang termasuk pengembangan profesi kependidikan?
1.2.3 Bagaimana teknik pengembangan profesi kependidikan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui maksud dari pengembangan profesi kependidikan
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja upaya-upaya yang termasuk
pengembangan profesi kependidikan
1.3.3 Untuk mengetahui teknik pengembangan profesi kependidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Profesi Kependidikan
Guru-guru yang profesional diharapkan dapat membawa atau mengantar peserta
didiknya mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki
masyarakat abad 21 yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sangat
kompetitif. Jika guru tidak mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin
mereka dapat membantu dan membimbing peserta didiknya mengarungi dunia
pengetahuan dan teknologi tersebut.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh guru yang profesional
bukanlah pengetahuan yang setengah-tengah tetapi merupakan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tuntas, karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu
sendiri berkembang dengan cepat. Guru yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan
yang kuat, tuntas dan setengah-setengah akan tercecer dan tidak mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia akan berada jauh di belakang, dan
akhirnya akan tertinggal dari profesinya.
Jadi profesi guru adalah suatu profesi yang harus terus-menerus berkembang
karena praktis pendidikan akan terus menerus terjadi dan unik bagi setiap individu
dan masyarkaat di dalam situasi dan waktu yang berbeda sesuai dengan perkembanga
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sinyalemen ini memberikan makna bahwa guru
sebagai pelaku proses pendidikan harus terus menerus mengubah diri, sehingga
mereka memiliki ilmu pengeratahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah
sebagai professional kependidikan.
Selain itu, karena profesi guru merupakan suatu profesi untuk membantu dan
membimbing perkembangan anak didik (manusia), maka hubungan antara manusia
dengan manusia menjadi penting untk diperhatikan dalam rangka pengembangan
profesionalisme guru. Dengan kata lain, pengembangan diri guru sebagai profesional
kependidikan harus dapat membantu guru bukan hanya sekedar memiliki ilmu

3
pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah tetapi tidak kalah
pentingnya untuk membantu mereka memiliki kepribadian yang matang dan terus
berkembang.
Termasuk di dalam kepribadian ini ialah sifat-sifat fisiknya yang memungkinkan
ia dapat membimbing peserta didik yang sedang dalam tahap perkembangannya,
mempunyai ciri-ciri kepribadian yang kuat dan seimbang, mempunyai visi tentang
etik tingkah laku manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.
Kepribadian diri seorang guru profesional adalah kepribadian yang prima yang secar
ektrim dikatakan oleh Maister dalam buku True Professionalism bahwa
“professionalism is predominantly an attitude, not a set of competencies”.
Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak
setengah-setengah, serta didukung dengan kepemilikan kepribadian yang prima,
maka diharapkan guru akan terampil membangkitkanminat peserta didik kepada ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dan akhirnya melalui proses pendidikan yang
professional yang dilaksanakan oleh pelaku-pelaku (khususnya guru yang profesional
dengan karakteristiknya tersebut di atas), maka peserta didik dapat dibantu dean
dibimbing untuk mampu berkompetitif di masyarakat abad 21 yang ditandai dengan
perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi secara cepat. Berangkat dari pemahaman
tersebut, maka disadari ata tidak pengembangan profesi guru secara
berkesinambungan mutlak dilakukand alam kondisi formal maupun tidak di dalam
perencanaan pengembangan profesional. Berbagai strategi pengembangan perlu
dikembangkan secara komprehensif, sehingga guru benar-benar menjadi tenaga
profesional yang dapat memenuhi berbagai tantangna dan menyelesaikan berbagai
persoalan di dalma melaksanakan tugas rutinnya maupun hal-hal lain yang tak
terduga yang dihadapinya sehari-hari di dalam proses pendidikan yang profesional.
Mereka harus didorong, diberi kesempatan, dan difasilitasi secara optimal untuk
melakukanberbagai kegiatan pengembangan. Dengan demikian guru akan memiliki
kesempatan berbagai kegiatan pengembangan.

4
2.2 Upaya-upaya yang Termasuk Pengembangan Profesi Kependidikan
Pengembangan profesi guru mencakup tiga aspek mendasar yang saling
mempengaruhi dan kait-mengkait, yaitu: kualifikasi akademik, kompetensi, dan
system remunerasi yang mencakup pemberian penghargaan, peningkatan
kesejahteraan dan perlindungan profesi. Kualifikasi akademik guru pada satuan
pendidikan jalur formal minimum adalah diploma empat (D IV) atau sarjana (S1)
(Mulyadi, 2007: 3). Sedangkan kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak (Dit Tendik, 2003 dalam Mulyadi, 2007:5). Kualifikasi, kompetensi, dan
remunerasi merupakan aspek-aspek determinan dalam pembentukan profesionalisme
guru. Jika salah satu bahkan aspek diantaranya tidak terpenuhi diyakini kurang
mendukung peningkatan-peningkatan kinerja sebagai seorang yang kompeten,
terstandar dan professional. Peningkatan kinerja dapat terjadi apabila kualifikasi dan
kompetensi dalam jabatan/pekerjaannya diberikan remunerasi yang proporsional
(Mulyadi, 2007: 6).

a. Program pre-service education


Program ini merupakan upaya pemerintah untuk perbaikan mutu guru. Oleh
karena itu sejak Pelita III, dimulai tahun 1979/1980 diadakan pembaharuan
pendidikan guru, sehingga ditetapkan suatu pola pembaharuan sistem pendidikan
tenaga kependidikan. Pembaharuan itu menetapkan satu pola pengembangan pada
IKIP atau FKIP/FIP yang disebut Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan
(LPTK).
Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan mempunyai empat macam
program pendidikan guru, yaitu:
1) Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (SI) dengan lama studi 4 - 7 tahun.
2) Program Pascasarjana dengan lama studi 6 - 9 tahun (S2).
3) Program Doktor dengan lama studi 8 - 11 tahun (S3)

5
4) Program non-Gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut:
(1) Program Diploma (D1) dengan lama studi 1 - 2 tahun.
(2) Program Diploma (D-2) dengan lama studi 2 - 3 tahun
(3) Program Diploma (D-3) dengan lama studi 3 - 5 tahun

b. Program In- service Education


Bagi mereka yang sudah memiliki jabatan guru dapat berusaha meningkatkan
profesinya melalui pendidikan lanjutan. Guru yang berijasah diploma dapat
melanjutkan ke S-1, dari S1 dapat melanjutkan ke S-2 dan dari S-2 ke S-3. sudah
tentu untuk itu harus melalui seleksi dan melalui kriteria penerimaan yang ditentukan
oleh LPTK yang bersangkutan. Dikatakan in-service education bila mereka sudah
menjabat dan kemudian mengikuti kuliah lagi. Dari sisi ini LPTK mempunyai fungsi
in- service.

c. Program In-service Training


Pada umumnya yang paling banyak dilakukan ialah melalui penataran. Ada
tiga macam penataran:
1. Penataran penyegaran, yaitu usaha peningkatan kemampuan guru agar sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memantapkan kemampuan
tenaga kependidikan tersebut agar dapat melakukan tugas sehari-harinya dengan lebih
baik. Sifat penataran ialah memberi kesegaran sesuai dengan perubahan yang terjadi.
2. Penataran peningkatan kualifikasi, yaitu usaha peningkatan kemampuan guru
sehingga mereka memperoleh kualifikasi formal tertentu sesuai dengan standart yang
ditentukan.
3. Penataran penjenjangan adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan guru
sehingga dipenuhi persyaratan suatu pangkat atau jabatan tertentu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

6
2.3 Teknik Pengembangan Profesi Kependidikan
Tentang macam-macam teknik pengembangan profesi guru menurut Neagley
Dean Evans (dalam Piet A. Sahertian, 1994: 82) membedakan dua macam teknik,
yaitu:
1. Teknik yang bersifat individual
2. Teknik yang bersifat kelompok

Teknik pengembangan tersebut diarahkan pada jenis-jenis kegiatan sebagai berikut:


a. Melaksanakan kegiatan karya tulis ilmiah bidang pendidikan
b. Menemukan teknologi tepat guna
c. Membuat alat peraga pembelajaran
d. Menciptakan karya seni
e. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

BAB III

7
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Daftar Pustaka
Greg, 2017. Evaluasi Hasil Belajar: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Cakupannya.
Hikmah, 2017. Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam
Vol. 6, No. 1
Man, 2018. Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Guru
Syukir, 2012. Tugas dan Guru Profesional. STKIP PGRI Jombang

Anda mungkin juga menyukai