Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN DASAR
Pendidikan Berorientasi
Penciptaan Lapangan Kerja

Oleh :

KELOMPOK 1

FITRI ANDAYANI

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dra. ERGUSNI, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia- Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontibusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dra. Ergusni, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Kewirausahaan Dasar prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada teman - teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca . bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari - hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang Panjang, 31 Desember 2021

Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang makalah.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................ 1
1.3 Batasan masalah ......................................................................................................... 1
1.4 Tujuan ......................................................................................................................... 1
1.5 Manfaat........................................................................................................................ 1

Bab II Pembahasan......................................................................................................... 2
2.1 Pendidikan berwawasan penciptaan lapangan kerja................................................... 2
2.2 Menjadikan mahasiswa berwawasan penciptaan lapangan kerja................................ 5
2.3 Pimnas......................................................................................................................... 11

Bab III Penutup............................................................................................................... 20


3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 20

Daftar Pustaka................................................................................................................. 21
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan tegnologi yang terus berkembang pesat sekarang ini
akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu
pembangunan yang berencana dan bertahap harus dilakukan dengan harapan terjadinya
pertumbuhan yang mantap dan stabil. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi tersebut diperlukan SDM yang
berkualitas. Salah satu usaha untuk menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui
pendidikan.
Perencanaan pendidikan dan perencanaan tenaga kerja mempunyai peranan yang
menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan ini. Pembangunan bangsa Indonesia
yang berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya menjadikan pembangunan bidang
pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Oleh karena itu, bidang pendidikan
masih harus mendapat prioritas, perhatian, dan pengerahan yang serius, baik pemerintah,
masyarakat pada umumnya dan pengelolaan pada khususnya.
1.2 Batasan Masalah
Pada pembahasan kali ini penulis membatasi masalah pada ;
1. Pendidikan berwawasan penciptaan lapangan kerja.
2. Menjadikan mahasiswa berwawasan penciptaan lapangan kerja.
3. Pimnas
Maka dari itu penulis hanya berfokus dalam membahas hal yang tersebut diatas.
1.3 Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penulis dalam membuat makalah ini maka terdapat beberapa
rumusan masalah yang membantu penulis sebagai berikut :
1. Bagaimana pendidikan yang berwawasan penciptaan lapangan kerja?
2. Bagaiman mahasiswa menjadi berwawasan penciptaan lapangan kerja?
3. Apa itu pimnas?
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pendidikan berwawasan penciptaan lapangan kerja.
2. Mengetahui mahasiswa berwawasan penciptaan lapangan kerja.
3. Mengetahui pimnas.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam penulisan makalah ini ialah penulis dapat tau dengan
jelas tentang pendidikan berwawasan penciptaan lapangan kerja dan sebagai
mahasiswa memiliki wawasan seputar penciptaan lapangan kerja serta mengetahui
tentang pimnas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan berwawasan penciptaan lapangan kerja


Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk
melanjutkan atau memperluas pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan
timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuannya lebih lanjut dalam dunia kerja atau perguruan tinggi.
Salah satu bentuk pendidikan menengah adalah sekolah menengah kejuruan
(SMK). Menurut Undang-Undang Sistem Nasional Tahun 2003 Pasal 15 menyebutkan
bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Sebagai salah satu yang
menghasilkan lulusan siap kerja di tuntut untuk memiliki keterampilan untuk
memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sesuai dengan tujuan sekolah menengah kejuruan (SMK) yaitu menciptakan
tenaga kerja tingkat menengah, siswa di harapkan mampu mengisi kebutuhan tenaga
kerja pada instansi pemerintah maupun swasta. Siswa SMK setelah lulus akan mencari
pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Walaupun demikian tidak semua
lulusan SMK mendapatkan pekerjaan, sehingga dapat menimbulkan pengangguran.
Pengangguran adalah salah satu permasalahan yang cukup besar yang dihadapi bangsa
Indonesia sekarang ini. Suatu fakta dalam masyarakat menunjukan bahwa lapangan
kerja semakin sempit, sedangkan tenaga kerja lulusan pendidikan formal dari berbagai
jenjang pendidikan semakin melimpah memperebutkan tempat di lapangan kerja, baik
sebagai pegawai negeri sipil, pegawai swasta, dan lain sebagainya.
Upaya untuk mengurangi pengangguran tersebut minimal harus ada perubahan
pola pikir masyarakat khususnya pada lulusan SMK dari mencari kerja menjadi
menciptakan lapangan kerja. Oleh kerena itu sangat penting memberikan pendidikan
wirausaha serta bekal-bekal keterampilan kepada siswa, agar bila mereka tidak
menemukan lapangan pekerjaan, mereka dapat mengatasinya dengan merintis
lapangan kerja sesuai bidang keterampilannya yang disertai sikap mental wirausaha
yang berani, ulet, tekun, kreatif, mandiri, menjadi pencipta lapangan kerja dan bukan
sekedar pencari kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Selain itu, pendidikan menengah tidak hanya mampu menghasilkan lulusan
semata, pendidikan juga harus memiliki orientasi yang jelas kearah mana lulusan akan
berkontribusi dimasyarakat. Pendidikan tingkat menengah, khususnya SMK memiliki
karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja. Sesunguhnya potensi
lulusan SMK bukan hanya siap kerja, namun memiliki peluang besar ikut
mengembangkan ekonomi melalui kewirausahaan. Siswa SMK yang sedang
menempuh pendidikan harus dipersiapkan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja
sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang
memberikan lulusan SMK memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik
kewirausahaan.
Untuk mengurangi pengangguran tersebut juga harus di dorong dengan
menghasilkan output yang berkualitas dalam proses pendidikan. Keberhasilan dalam
proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Menurut Sukmadinata (2003: 101), “Prestasi belajar adalah realisasi dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Prestasi belajar
merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usaha belajarnya maka semakin
baik pula prestasinya. Prestasi yang diraih seseorang dapat dilihat dari seberapa besar
kuantitas pengetahuan yang dimilikinya.
Salah satu tujuan meningkatkan prestasi belajar tersebut adalah mewujudkan
cita-cita yaitu setelah lulus nanti akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Sedangkan kenyataannya tidak sesuai karena
jumlah peluang kerja di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah lulusan pendidikan.
Masalah peluang kerja tidak dapat dipisahkan dengan dunia pendidikan karena
tenaga kerja sebagian besar merupakan output dari lembaga pendidikan. Menurut
Bambang Tri Cahyono (1983 : 93) mengemukakan bahwa “Kegiatan pembangunan
yang semakin meluas dan meningkat saat ini menuntut akan tenaga-tenaga yang cakap
dan tekun baik dalam kegiatan penelitian, perencanaan, latihan, pelaksanaan maupun
dalam kegiatan pengawasan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak jumlah
pengangguran disebabkan tidak relevan dan kurang berkualitasnya lulusan lembaga
pendidikan dengan kebutuhan atau daya tampung tenaga kerja, lulusan lembaga
pendidikan disinyalir rendah kualitasnya sehingga diragukan skillnya untuk
menggeluti lapangan kerja yang tersedia.
Dengan demikian lulusan pendidikan itu harus berkualitas serta mampu untuk
menghasilkan sesuatu yang positif dan diharapkan mampu mengatasi permasalahan
yang ada dalam masyarakat, tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang cakap
dan terampil. Jadi peranan pendidikan berlaku terus sepanjang masa dari dahulu
sampai sekarang. Hal ini dapat dibuktikan dengan prestasi belajar pada diri seseorang
dan jiwa kewirausahaan yang tinggi. Seseorang tidak hanya berharap dengan peluang
kerja pada sektor formal saja tetapi dengan keterampilan yang dimiliki, maka orang
tersebut dapat menciptakan usaha baru.

2.2 Menjadikan mahasiswa berwawasan penciptaan lapangan kerja


Indonesia banyak memiliki generasi penerus bangsa yang dapat
mengharumkan nama bangsa tercinta ini. Terutama mahasiswa, yaitu seseorang yang
sedang menempuh pembelajaran pendidikan tinggi dalam bidang akademik. Seorang
mahasiswa harus berpikir kreatif dalam membuka sebuah lapangan pekerjaan.
Untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi calon entrepreneur terdapat dua hal
yang menjadi faktor kunci menurut Asmani (2011), yaitu: (1) metode pembelajaran
yang akan disampaikan ke mahasiswa adalah berbasiskan pengalaman atau yang
disebut experimental learning. Metode ini para mahasiswa dibawa ke dalam situasi
khusus dimana mereka akan sekaligus memahami konsep, melatih keterampilan, dan
membentuk sikap serta semangat seorang entrepreneur; (2) metode dan lingkungan
belajar yang melibatkan mentor atau yang disebut mentor based learning. Metode ini
melibatkan mentor yang merupakan entrepreneur aktif dimana dapat mempengaruhi
mahasiswa dengan memberikan semangat dan pola pikir entrepreneur kepada para
mahasiswa.
Pendidikan entrepreneurship yang hendaknya diberikan kepada para
mahasiswa tidak hanya berupa teori yang berkaitan satu sama lain akan tetapi juga
adanya praktek langsung dilapangan baik kerjasama dengan perusahaan Perusahaan
yang terlibat harus menyediakan tempat bagi para mahasiswa untuk mempraktekkan
apa yang didapat selama perkuliahan dan juga mengasah jiwa entrepreneurshipnya.
Pemerintah juga mempunyai peran aktif untuk membantu mahasiswa, institut
pendidikan dan perusahaan dalam penyelenggaraan tersebut. Memberikan fasilitas dan
sarana yang memadai sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan lancar tanpa
ada gangguan dan ditunggangi kepentingan tertentu.
Semua pihak harus terlibat dan memberikan sumbangsih tidak hanya dalam
bentuk pengajaran teori akan tetapi juga praktiknya secara nyata di lingkungan baik
perusahaan kecil, menengah dan besar, institut pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan juga pemerintah. Insitiut pendidikan dalam kerjasamanya mengembangkan
mata kuliah dan pengajaran entrepreneurship harus melibatkan semua pihak. Dengan
tujuan agar mata kuliah yang dihasilkan bisa langsung digunakan bagi para mahasiswa
untuk dipakai di lapangan tanpa ada kendala. Instititut pendidikan, perusahaan skala
kecil, menengah dan besar begitu juga pemerintah harus memberikan sarana dan
fasilitas yang akan membantu pengajaran bagi mahasiswa.

2.3 Pimnas
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan event resmi
tahunan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
bidang penalaran untuk memperlombakan karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional.
Event ini merupakan salah satu penjabaran dari program Pusat Prestasi Nasional untuk
menciptakan iklim akademis yang kompetitif di kalangan mahasiswa Indonesia. Event
ini merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional dan
diselenggarakan di perguruan tinggi yang ditetapkan Pusat Prestasi Nasional atas
kesediaan dan kesepakatan seluruh pimpinan perguruan tinggi. PIMNAS sebagai
forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa, diikuti oleh
mahasiswa atau kelompok tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Mahasiswa sebagai aset bangsa memiliki potensi yang besar untuk
berkembang dan perlu secara dini digali kreativitasnya sebagai calon penerus dan
pemimpin bangsa. Untuk itu diperlukan media dan forum kompetisi kreativitas dan
komunikasi ilmiah diantara mahasiswa atau kelompok mahasiswa guna menampilkan
hasil kreativitasnya. Kegiatan ini memberi peluang kepada mahasiswa untuk
memaparkan karya kreatif dan inovatif berupa presentasi, lomba poster, dan gelar
produk yang dapat dipamerkan kepada masyarakat luas. Wadah ini memberi
kesempatan lebih luas bagi perguruan tinggi untuk mengikuti kompetisi dan wahana
belajar yang baik bagi mahasiswa Indonesia.
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan kegiatan puncak
pertemuan nasional perwujudan kreativitas dan penalaran ilmiah mahasiswa yang
terjadwal secara akademik oleh perguruan tinggi dalam meningkatkan budaya
kompetisi akademik dan unjuk prestasi di kalangan mahasiswa yang dilaksanakan oleh
perguruan tinggi berdasarkan kesepakatan pimpinan perguruan tinggi yang disetujui
oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (d/h Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat).
PIMNAS sebagai media pertemuan nasional dan forum kompetisi kreativitas
diikuti oleh mahasiswa atau kelompok mahasiswa baik yang telah terpilih melalui
seleksi maupun peserta mahasiswa bebas untuk kegiatan lainnya dengan dukungan
dana mandiri dan atau dari perguruan tinggi pengirim. Wadah ini untuk memberi
kesempatan lebih luas bagi mahasiswa dan pihak perguruan tinggi untuk saling
berkomunikasi, bertukar pengalaman dan informasi serta sebagai ajang proses belajar.
PIMNAS juga berfungsi sebagai forum diskusi dan dialog tentang masalah
pembangunan nasional dan atau daerah serta masalah aktual lainnya. Oleh karena itu
dalam pelaksanaannya perlu ditetapkan ”tema” yang relevan sesuai dengan
perkembangan aktual saat pelaksanaan PIMNAS di setiap perguruan tinggi
penyelenggara.
PIMNAS dilaksanakan setiap tahun secara terprogram dengan melibatkan
perguruan tinggi negeri/swasta di seluruh tanah air. Besarnya jumlah peserta serta
banyaknya kegiatan yang dilaksanakan dalam PIMNAS memerlukan perencanaan dan
pengelolaan secara seksama, karena itu diperlukan suatu panduan untuk pelaksanaan
kegiatan yang dimaksud.
Pelaksanaan PIMNAS dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan dan
kemampuan akademik mahasiswa, mengembangkan komunikasi ilmiah, memacu dan
membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK).
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan PIMNAS yang
diselenggarakan setiap tahun antara lain:
 Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan IPTEK;
 Mengembangkan kemampuan ilmiah mahasiswa;
 Meningkatkan mutu karya ilmiah mahasiswa;
 Mengembangkan wawasan dan meningkatkan kedewasaan akademik
mahasiswa;
 Memantapkan jati diri intelektual mahasiswa sebagai cerminan masyarakat
ilmiah;
 Sebagai bahan umpan balik evaluasi proses belajar mengajar;
 Sebagai ajang latihan bagi generasi muda untuk tampil dalam forum ilmiah;
 Mempererat ikatan tali persaudaraan dalam bingkai NKRI.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

pengaruh
DAFTAR PUSTAKA

Wicaksono, Kuspuji Catur Bagus. "Mempersiapkan Lulusan Sarjana menjadi Pencipta


Lapangan Pekerjaan." Binus Business Review 2.1 (2011): 370-378.

Wulandari, Puput, and H. M. Yahya. Pengaruh Prestasi Belajar Kewirausahaan Dan


Persepsi Peluang Kerja Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Program
Keahlian Akuntansi Di SMK Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Diss. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Anda mungkin juga menyukai