PENGANTAR PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
OR519 SURADI
OR51915 AKHMAD SAKHID
OR519 RIZKY HIDAYAT
FAKULTAS PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS MA’ARIF NU KEBUMEN
2019
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
A. KESIMPULAN .............................................................................................
................................................................................................................. 132
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
14 dari 14 negara berkembang. Ini juga kesalahan negara yang tidak serius untuk
meningkatkan kualitaspendidikan. Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas
lebih dalam mengenai pendidikan di Indonesia dan segala dinamikanya.
Dari uraian di atas dilihat begitu kompleksnya permasalahan dalam
pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu Penulis membatasi beberapa
masalah dalam penulisan makalah dengan “Masalah-masalah mendasar
pendidikan di Indonesia, Kualitas pendidikan di Indonesia, dan Solusi Pendidikan
di Indonesia”.
Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan
pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang keadaan pendidikan
sekarang ini sehingga kita dapat mencari solusinya secara bersama agar
pendidikan di masa yang akan dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun
kuantitas yang diberikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan Pendidikan
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan),dengan
kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu
yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang
maksimal.
Sementara itu, Pendidikan adalah persoalan asasi bagi manusia.
Manusia sebagai makhluk yang dapat didik dan harus dididik akan tumbuh
menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya.
Semenjak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang bersifat
universal.
Dalam perjalanannya menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan
pendidikan nasional adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab dan
kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Masalah-masalah pendidikan (umum) yang perlu dipecahkan adalah :
a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan pembelajaran
c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
g. Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang dapat mengikat, mudah
dicerna, dan mudah diperoleh
3
j. Belum meluasnya kesempata kerja (pembuatan dan pemanfaatan
teknologi, komunikasi, software dan hardware).
Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang
lain, masalahnya bersifat kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan
masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan
masalah-masalah social lain dalam masyarakatnya, secara sederhana masalah
pendidikan dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, :
1. Masalah pemerataan
2. Masalah Mutu / kualitas
3. Masalah efektivitas dan relevansi
4. Masalah efisiensi.
Pemecahan masalah-masalah pendidikan yag komplek itu dengan cara
pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif.
Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai persepektif baru
dalam dunia pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan
masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara
konvensional secara tuntas
4
Pemecahan Permasalahan Pemerataan Pendidikan
Banyak macam masalah yang telah dan sedang dilaksanakan oleh
pemerintah untuk meningkatkan pemerataan pendidikan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, langkah – langkah ditempuh melalui
cara konvensional dan cara inovatif.
Cara konvensional, antara lain :
a. Membangun gedung sekolah, seperti SD inpres dan atau ruang
belajar,
b. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem
bergantian).
Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk
pendidikan dasar adalah membangkitkan kemauan belajar bagi
masyarakat/keluarga yang kurang mampu agar mau menyekolahkan
anaknya.
Cara inovatif, antara lain :
a. Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orangtua dan guru)
atau INPACT (instructional management by parent, community and
Teacher).Sistem tersebut dirintis di Solo dan didesiminasikan ke
beberapa provinsi.
b. SD kecil pada daerah terpencil,
c. Sistem Guru Kunjung,
d. SMP Terbuka ( ISOSA-In School out of School Aproach ),
e. Kejar paket A dan B,
f. Belajar Jarak jauh seperti Universitas terbuka.
5
peningkatan mutu masukan dan lulusan, proses, guru, sarana dan
prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan.
Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas
pendidikan dapat mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh
sebab itudalam mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha dengan
sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan guru melalui training-
training, dengan menambah fasilitas, dengan menambah dana
pendidikan, mencari sestem pengajaran tepat guna, serta sistem eveluasi
yang sebaik mungkin dengan tujuan dapat meningkatkan mutu
pendidikan secara bertahap.
Pemecahan Pemerataan Mutu Pendidikan
Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya
meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan
manajemen, sebagai berikut :
1. Seleksi yang lebih raional terhadap masakan mentah, khususnya
SLTA dan PT.
2. Pengembang kemampuan tenaga kependidikan melalui study
lanjut.Latihan, penataran,seminar, kegiatan-kegiatan kelompok,
studi seperti PKG dan lain-lain.
3. Penyempurnaan kurikulum (materi yang esensial) dan mengandung
muatan lokal, metode yang menantang dan menggairahkan
belajar,evaluasi yang beracuan PAP
4. Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang
tentram untuk belajar, penyempurnaan sarana belajar ,seperti buku
paket, media pembelajaran dan peralatan laboratorim,
5. Peningkatan administrasi manajemen khususnya mengenai
anggaran
6. Kegiatan pengendalian mutu berupa kegiatan-kegiatan :
a. Laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga
pendidikan,
b. Supervisi dan monitoring pendidikan oleh pemilik dan
pengawas.
6
c. Sistem ujian nasional /negara seperti UAN, EBTANAS,
SIPENMARU.
d. Akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan
status suatu lembaga.
7
meningkatkan efiktifitas dan efisiensi sestem penyajian, dapat ditempuh
melalui :
a. Memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan
kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.
b. Memberikan pengalaman yang bulat agar peserta didik mandiri dan
memiliki sikap tanggung jawab.
c. Megintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan
d. Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna,
tepat
4. Permasalahan Relevansi
Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan
dengan perkembangan di masyarakat. Misalnya:Lembaga pendidikan
tidak dapat mencetak lulusan yang siap pakai. tidak adanya kesesuaian
antara output (lulusan) pendidikan dengan tuntutan perkembangan
ekonomi.
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam
kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan
persiapan kerja. Hal tersebut lebih jelas dengan digulirkannya konsep
Link and Match yang salah satu tujuannya adalah untuk mengatasi
persoalan relevansi tersebut.
Cara meningkatkan relevansi (keserasian) pendidikan dengan
pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan :
a. Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
fungsional untuk kehidupan dimasyarakat kelak.
b. Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan
permasalahan yang actual dalam masyarakat.
8
Masalah makro berupa antara lain masalah perkembangan internasional,
masalah demografi, masalah politik, ekonomi,sosial budaya, masalah
perkembangan regional.
Uraian selanjutnya akan mengemukakan masalah-masalah makro yang
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah
pendidikan masalah pendidikan, yaitu:
1. Perkembangan iptek
Terdapat hubungan erat antara pendidikan dengan iptek. Ilmu
pengetahuan merupakan hasil eksploitasi sacera sistematis dan
terorganisir mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan
yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi hidup
masyarakat. Suatu teknologi baru digunkan dalam suatu proses produksi
menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan
persyaratan kerja atau jam kerja,kebutuhan bahan-bahan baru, sistem
pelayanan baru, sampai berkembangnya gaya hidup yang baru. Semua
perubahan tersebut tentu membawa masalah dalam skala nasional yang
tidak sedikit memakan biaya. Hal ini sudah disinggung dalam butir 3
masalah efisiensi pendidikan tentang perubahan kurikulum.
2. Perkembangan Seni
Kesenian adalah merupkan aktivitas berkreasi manusia secara
individual atau kelompok menghasilkan sesuatu yang indah,Barksenian
mejadi kebutuhan hidup manusia. Melalui kesenian manusia dapat
menyalurkan dorongan berkreasi( mencipta) yang bersifat orisinal (bukan
tiruan) dan dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni
membutuhkan pengembangan.
Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia
seutuhnya, aktivitas kesenian mempunyai adil yang besar, karena dapat
mengisi pengembangan domain afektif khususnya emosi yang positif
dan konstruktif serta keterampilan disamping domain kongnitif yang
sudah digarap melalui program/bidang studi lain.
9
Dilihat dari lapangan kerja, dewasa ini dunia seni dengan segenap
cabangnya telah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat
tempat dalam kehidupan masyarakat.
3. Pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut
adanya perubahan, sekaligus pertambahannya keinginan masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut dari segi
sarana pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut menyatakan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang mneyebabkan sulitnya
menentukan bagaiman relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai
akibat tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan
kesempatan yang tersedia.
Persebaran penduduk yang tidak merata di negeri ini juga menjadi
masalah tersendiri dalam munculnya permasalahan pendidikan.
10
penting. Namun bagi beberapa kalangan yang sudah hidup dengan
berbagai kemajuan teknologi menganggap, orang-orang yang memegang
erat kebudayaan sebagai hal yang tertinggal dan primitif.
Faktor keterbelakangan ini di picu beberapa sebab diantaranya :
1. Faktor geografis (daerahnya terpencil)
2. Penolakan masyarakat terhadap pembaruan/unsur budaya baru
3. Ketidak mampuan masyarakat dalam ekonomi.
11
3. Masalah peran guru
Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat juga
menuntut penyesuaian dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Hal ini dimaksudkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik
dengan tidak mengurangi peran guru dalam proses pendidikan.
4. Masalah wajib belajar
Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun mempunyai landasan yang
kuat. Hal ini memiliki tujuan untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan yaitu menciptakan manusia yang seutuhnya, yang mampu
bersaing dalam dunia kerja maupun dalam pendidikan yang lebih tinggi
jenjangnya.
D. Upaya Penanggulangan
Beberapa upaya yang diperlukan untuk menanggulangi masalah aktual
diantaranya.
1. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan.
2. Pelaksanakan ko dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan penuh
kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dengan baik.
3. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan terjun dalam dunia kerja dan
melanjutkan ke jenjang berikutnya.
4. Peningkatan kemampuan dan kualitas tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Permasalahan pendidikan :
a. Pemerataan pendidikan
Merupakan persoalan yang terkait dengan pelaksanaan
sistem pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada warga Negara untuk memperoleh pendidikan.
b. Mutu Pendidikan
Mutu Pendidikan berarti meningkatkan kualitas pendidikan
sehingga menghasilkan lulusan lulusan tang terbaik dan menjadi
tenaga propesional.
c. Permasalahan Relevansi
Merupakan kesesuain program pendidikan yang dilakukan
oleh lembaga pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dengan
penggunaan yang tepat.
d. Permasalahan Efisiensi
Merupakan apabila hasil yang dicapai maksimal dengan
biaya yang wajar karena biaya merupakan ukuran efisien dalam
proses pendidikan teruta apabila dalam proses pendiikan dapat
menghasilkan output pendidikan dengan biaya yang efisien.
2. Faktor pendukung permasalahan pendidikan :
a. IPTEK dan seni
b. Pertambahan Penduduk
c. Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan
yang lebih baik
d. Menurunnya Kualitas Pendidikan
e. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan
masyarakat yang sudah membangun.
13
DAFTAR PUSTAKA
14