Anda di halaman 1dari 6

KAUTSAR (KAMUS, GOES TO SCHOOL, GEMAR) :

UPAYA MEMBANGUN MUSLIMAH SADAR BERJILBAB

(KAJIAN IMPLEMENTATIF SPJ (SOLIDARITAS PEDULI JILBAB) BOGOR)

Pardiana, Sarah Mutiah Widad


PENDIDIKAN KIMIA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENDAHULUAN

Pembahasan mengenai perkembangan jilbab di Indonesia sangat menarik


untuk dibahas, karena jilbab memiliki cerita revolusi yang dialami muslimah
Indonesia. Pada tahun 90-an jilbab menjadi hal yang tabu. Beberapa pengalaman
yang didapatkan dari wawancara mengenai kondisi muslimah saat itu yang
dianggap teroris dengan stigma menyembunyikan racun atau bom di balik khimar
panjang. Tantangan muslimah dalam berjilbab di lingkungan sekolah yang
berurusan dengan pihak kepala sekolah, berurusan dengan kepolisian, pemaksaan
pelepasan hijab di tempat kerja. Larangan dari keluarga sampai mendapatkan
ancaman pembakaran jilbab, karena dalih akan sulit mendapatkan pekerjaan
dengan berjilbab.

Disekitar tahun 2012 jilbab berkembang pesat sehingga menjadi trend


muslimah. Perusahaan busana muslimah dengan jilbab stylish, karena
perkembangan globalisasi, mode pemakaian jilbab wanita muslimah di Indonesia
terkontaminasi dengan unsur kebarat-baratan; memakai hijab tetapi tidak
menutupi dada, pakaiannya ketat, kain yang dipakainya transparan, atau bahkan
bajunya masih menampakkan aurat tubuh yang lain. Gencarnya propaganda
tentang mode pakaian dan perhiasan ini bermula dari budaya Barat yang tidak
memiliki aturan yang mengikat dan mengatur dalam kehidupan bermasyarakat
(Anwar Jundi, 1993: 72). Sungguh ironis memang jika kita merenungi akan hal
tersebut. Sehingga, diperlukan adanya suatu upaya nyata dalam aspek
menyadarkan para muslimah untuk berjilbab sesuai dengan tuntunan syari’at
islam.
Oleh sebab itu, dalam karya tulis ini akan membahas mengenai
implementasi KAUTSAR (Kamus, Goes To School, Gemar) dengan kajian
implementatif Solidaritas Peduli Jilbab Bogor sebagai upaya membangun
muslimah sadar berjilbab. Metode yang digunakan penulis adalah metode
wawancara dan observasi yang merupakan data primer, serta metode studi pustaka
yang merupakan data sekunder.

PEMBAHASAN
Urgensi Berjilbab Perspektif Islam

Allah telah menjelaskan secara rinci mengenai jilbab bagi muslimah


sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al-ahzab ayat 59; Islam
mewajibkan bagi setiap muslimah untuk senantiasa mengenakan busana muslimah
yang menutup seluruh auratnya, kecuali telapak tangan dan muka (Anwar Jundi,
1993: 72). Allah sangat memperhatikan keselamatan bagi wanita msulimah,
karena dalam Islam diatur mengenai tatanan yang patut dilaksanakan.
Berhubungan dengan Q.S.Al-Ahzab: 59, bahwa budak wanita termasuk yang
dikucilkan. Ia tidak perlu mengenakan penutup di hadapan laki-laki yang bukan
muhrim, dan bila mengenakan pakaian luar, ia tidak mengenakannya sampai
menutupi rambutnya. Ayat ini diturunkan agar mereka mengenakan penutup
sehingga mereka akan dikenali, dan supaya kelompok munafik yang berpenyakit
di dalam hatinya tidak mengganggu mereka. (Murtadha Muthahhari, 1995: 172).

Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan, “Jilbab menurut bahasa Arab yang


disebutkan oleh Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam adalah pakaian yang
menutupi seluruh badan, bukan hanya sebagiannya.” Sedangkan Ibnu Katsir
mengatakan, “Jilbab adalah semacam selendang yang dikenakan di atas khimar
yang sekarang ini sama fungsinya seperti izar (kain penutup).” (Muhammad Al-
Bahi, 1990: 67-68).

Tinjauan SPJ (Solidaritas Peduli Jilbab) Bogor

Berangkat dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan


muslimah di Indonesia mengenai jilbab, maka pada tanggal 5 Mei 2012 salah
seorang muslimah terinspirasi dari hadis Nabi Muhammad, ”sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain” maka Amalia Dian Ramadhini
tergerakkan hatinya untuk membuat sebuah komunitas yang kini sudah tersebar
dibeberapa daerah di Indonesia, yaitu Solidaritas Peduli Jilbab yang sering
disingkat dengan istilah SPJ. Komunitas tersebut memiliki satu misi yaitu
membumikan jilbab syar’i dengan slogan Beauty Inside, Syar‟i Outside.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Solidaritas Peduli Jilbab


terdapat di berbagai daerah di Indonesia agar syi‟ar dakwah komunitas ini
tersebar luas dan dirasakan kebermanfaatannya oleh para muslimah di banyak
wilayah. Salah satu daerahnya yaitu Bogor yang sering melakukan pertemuan di
Masjid Raya Bogor atau yang sering disebut Mesra oleh anggota SPJ yang
berdomisili di Bogor ini.

KAUTSAR (KAMUS, GOES To SCHOOL, GEMAR) : Upaya Membangun


Muslimah Sadar Berjilbab

KAMUS (Kajian Muslimah)

Pada kajian ini terdapat dua target yang dituju, yaitu internal pengurus
Solidaritas Peduli Jilbab dan masyarakat umum, terutama bagi para muslimah
yang berdomisili di Bogor. Kajian internal pengurus biasanya membahas
mengenai strategi dakwah SPJ (Solidaritas Peduli Jilbab) Bogor dan
meningkatkan kualitas bagi para pengurus untuk tetap solid pada misi dakwah
yang ingin dicapai dengan melakukan kunjungan silaturahim tanpa
menghilangkan unsur menuntut ilmu untuk meningkatkan kualitas anggota SPJ
Bogor. Contoh tema yang dibahas dalam kajin internal adalah “Peran Muslimah
dalam Membangun Peradaban dalam Mencetak Generasi Islam” dan “Bersyukur
Dilahirkan dan Menjadi Muslimah”. Dalam kegiatan internal lebih menitik
beratkan pada ukhuwah (persaudaraan antar muslim) dan mengokohkan
istiqomah (teguh pendirian) dalam mensyiarkan jilbab syar’i.

Kajian Muslimah yang ditujukan untuk masyarakat umum adalah tujuan


utama. Memberikan motivasi kepada muslimah agar tidak ragu berjilbab syar’i
dan istiqomah pada jalan kebaikan. Penyampaian materi kajian tidak hanya pada
materi urgensi berjiblbab syar’i, tetapi juga ilmu bermanfaat lainnya agar
muslimah-muslimah Bogor menjadi muslimah yang cerdas sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Diantara kajian tersebut adalah
MAWADDAH (kajian pra nikah), KASHMIRA singkatan dari Kajian Muslimah
Ramadhan yang rutin dilaksanakan pada bulan Ramadhan.

GOES TO SCHOOL

Definisi dari program Goes To School adalah langkah pengurus SPJ Bogor
mengunjungi sekolah atau universitas yang berada di wilayah Bogor dalam
mensosialisasikan hijab syar’i. Pada program inilah tim SPJ mendapatkan
keluhan-keluhan dari para muslimah yang menghadapi tantangan dalam berjilbab
syar’i yang mereka dapatkan dari orang tua, masyarakat, maupun teman bergaul.
Pada program Goes To School, SPJ Bogor berupaya untuk meningkatkan
kepercayaan diri pemuda muslimah untuk menjalankan kewajiban yang Allah
perintahkan tanpa sedikitpun alasan dalam menggunakan hijab syar’i. Universitas
yang telah dikunjungi oleh tim SPJ Bogor adalah Kampus Educare Bogor yang
dalam kegiatannya adalah penyampaian materi tentang belajar dari para
muslimah yang menginspirasi . Dalam pembahasan tersebut diberikan paparan
bahwa muslimah yang terpandang, kaya, cantik, terkenal, sexy adalah anugerah
yang Allah berikan terlebih jika pada seorang akhwat (perempuan muslimah).
Namun hal tersebut bisa mencelakakan kita jika tidak digunakan dengan sebaik-
baiknya.

GEMAR (Gerakan Menutup Aurat)

Aksi ini serentak dilakukan di beberapa wilayah Indonesia seperti Jakarta,


Bandung, Semarang, Malang, Pekan Baru, Aceh, Riau, Jayapura dan yang
lainnya. Terdapat sekitar 32 titik wilayah pelaksanaan aksi Gemar yang tersebar di
seluruh Indonesia. Tidak hanya memberikan edukasi kepada para muslimah tetapi
juga kepada para laki-laki muslim yang patut untuk menutup aurat, maka aksi
gemar ini dihadiri oleh para muslim dan muslimah yang mayoritas adalah pelajar
dan mahasiswa. Acara ini mengusung tema Gemar For Humanity, sebagai upaya
untuk mengajak dan memberikan edukasi berjilbab syar’i kepada masyarakat,
serta peduli terhadap sesama muslim yang sulit menutup aurat akibat bencana atau
diskriminasi.

Jakarta menjadi tuan rumah aksi GRMAR beberapa kota; Bogor, Depok,
dan Bekasi. Pada acara GEMAR di Jakarta menghadirkan berbagai kegiatan,
seperti longmarch, orasi dari tokoh masyarakat hingga beberapa perwakilan
komunitas. Kemudian juga ada penampilan seni yang meliputi teatrikal,
pembacaan puisi, dan musik islami, diakhiri dengan Deklarasi Menutup Aurat
yang dibacakan oleh Koordinator Pusat SPJ (Solidaritas Peduli Jilbab), Amalia
Dian Ramadhini.

SPJ Bogor ikut berpartisipasi mengikuti serangkaian acara GEMAR


dengan memberikan kontribusi pakaian-pakain untuk muslimah;
khimar,rok,gamis, dan baju atasan panjang yang nantinya akan digabung dengan
donasi dari berbagai donatur untuk diberikan pada masyarakat sekitar aksi
GEMAR yang berada di wilayah car free day Jakarta Pusat.

KESIMPULAN

Penjelasan di atas merupakan telaah atas memprihatinkannya masalah


muslimah yang tida berjilbab serta muslimah yang berjilbab tetapi tidak sesuai
dengan tuntunan syariat islam . KAUTSAR (Kamus, Goes To School, Gemar)
merupakan konsepsi yang digagas penulis sebagai upaya membangun kesadaran
muslimah untuk berjilbab serta sesuai dengan tuntunan syariat islam tersebut.
Bagi para muslimah yang sudah menjadi anggota Solidaritas Peduli Jilbab, SPJ
menjadi wadah belajar memperbaiki diri karena berada diantara muslimah-
muslimah yang terus berusaha untuk menjadi baik dan dalam menebar kebaikan
tidak bisa sendiri, dengan SPJ inilah salah satu anggota SPJ Bogor
mengungkapkan mampu berjama’ah dalam berdakwah. Komunitas SPJ
memberikan gambaran bahwa muslimah yang berhijab syar’i tidak eksklusif,
menunjukkan kerahaman, sehingga objek dakwah dapat tertarik dan merasa
nyaman dalam menumbuhkan kemauan, kesadaran, dan keberanian dalam
berhijrah untuk menjadi muslimah kaffah.
Diharapkan SPJ Bogor semakin solid dengan gerakan-gerakan yang
semakin bermanfaat secara berkesinambungan. Melakukan kerjasama dengan
pihak pemerintah setempat agar lebih banyak muslimah yang teredukasi mengenai
identitasnya dan agar dakwah SPJ Bogor lebih diterima dan dicontoh oleh
masyarakat di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahi, Muhammad. 1990. Langkah Wanita Islam Masa Kini. Diterjemahkan


oleh: Fathurrahman. Jakarta : Gema Insani Press
Jundi, Anwari. 1993. Gelombang Tantangan Muslimah. Diterjemahkan oleh: Ahsin
Wijaya dan Ahmad Hakim. Solo : CV. Mustaka Mantik
Muthahhari, Murtadha. 1995. Gaya Hidup Wanita Musliam. Diterjemahkan oleh:
Agus Efendi dan Alawiyah Abdurrahman. Bandung : Penerbit Mizan

LAMPIRAN

Kajian Internal SPJ Bogor Rihlah SPJ Bogor Kajian MAWADDAH

KASMIRHA Penyampaian materi pada program Sesi foto bersama Mahasiswi Kampus
Goes To School Edu Care Bogor setelah program Goes
To School

Orasi yang disampaikan oleh Founder


Suasana Gemar Jabodetabek
SPJ pada acara Gemar

Anda mungkin juga menyukai