Anda di halaman 1dari 6

ETIKA MENURUT SOCRATES, PLATO, ARISTOTELES

Nofia Miftakhul Janah1. Putri Shela Damayanti2. Achwan Amiruddin Ahmad3.


Nofiaa173@gmail.com 1. Sheladamayanti44@gmail.com 2. achwanad@gmail.com 3.
Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Kediri

Abstrak
Tujuan dari pembuatan artikel ini untuk dalam bidang tertentu saja, melainkan semua
menemukan perbedaan etika menurut socrates, aspek yang melingkupinya. sehingga segala
plato dan aristoteles. Dalam konteks sesuatu menurut Aristoteles harus dapat
permasalahan ini berpikir menjadi lebih jelas, didefinisikan dan dikategorikan. Kebaikan
sehingga mau tidak mau kajian filsafat perlu moral dapat dimegerti sebagai Eudaimonia
dipekenalkan dalam berbagai macam (Kebahagiaan). Namun kebahagiaan sejati
bentuknya. dalam hal ini filsafat adalah upaya menurut Aristoteles adalah bila manusia
untuk mengajak manusia agar dapat mampu mewujudkan kemungkinan terbaik
menggunakan potensi akal yang luar biasa sebagai manusia artinya bahwa kebahagiaan
hebat. Dalam kajian ini pemikiran dari ketiga dapat tercapai ketika manusia mewujudkan
tokoh mengenai etika akan dipaparkan. kebijaksanaan tertinggi.
Penulisan ini dibuat dengan membaca Kata kunci : Etika, Sokrates, Aristoteles
buku,jurnal dan artikel agar menjadi sebuah
karya tulis. Sehingga konteks pemikiran ini Abstract
akan menjadi suatu bidang kontemplasi yang The purpose of making this article is to
mengarah pada cara berpikir pada etika yang find ethical differences according to Socrates,
pada saatnya pemikiran ini akan mencapai Plato and Aristotle. In the context of this
hakikat sebuah kebenaran dengan cara problem thinking becomes clearer, so that
mengenal metode secara kuantitatif sehingga inevitably the study of philosophy needs to be
menjadi karya tulis. introduced in various forms. In this case,
philosophy is an attempt to invite humans to use
Etika Socrates dalam pandangannya ia the extraordinary potential of reason. In this
lebih menekankan penekanan pada argument- study, the thoughts of the three figures
Nya dan cara berpikir secara intelektual dan regarding ethics will be presented.
rasional dapat dilihat pada anggapannya bahwa This writing is made by reading books,
etika ialah budi sehingga mengetahui hukum journals and articles in order to become a
pasti melakukan sesuai pengetahuannya, tidak written work. So that the context of this thought
mungkin ada pertentangan antara keyakinan will become a field of contemplation that leads
dan perbuatan Oleh karena itu budi berdasarkan to a way of thinking on ethics which in time this
pengetahuan, maka budi dapat dipelajari. thinking will reach the essence of a truth by
Etika Plato sendiri memberi anggapan recognizing quantitative methods so that it
bahwa kebenaran yang ada di kehidupan sosial becomes a written work.
ini juga harus sesuai antara idea pengetahuan Socratic ethics in his view he places
bahwa manusia memperoleh kesenangan hidup more emphasis on his arguments and ways of
dan kesenangan hidupnya diperoleh dengan thinking intellectually and rationally can be
pengetahuan Sedangkan pengetahuan hanya seen in his assumption that ethics is reason so
mungkin dicapai dan dimiliki, lewat dan oleh that knowing the law must do according to his
akal budi. knowledge, there can be no conflict between
belief and action Therefore reason is based on
Sedangkan Etika Aristoteles sendiri knowledge, then wisdom can be learned.
menganggap kebaikan etika atau moral sebagai Plato's ethics itself assumes that the
tujuan akhir perbuatan manusia artinya bukan truth that exists in social life must also match
the idea of knowledge that humans get pleasure filsuf terkemuka yaitu socrates,plato dan
in life and pleasure in life is obtained by aristoteles menelusuri sebuah konsep berpikir
knowledge. Meanwhile, knowledge can only be etika secara rasional, yang masing masing
achieved and possessed, through and by reason. memiliki sebuah pemikiran brilian.
While Aristotle's own ethics considers
ethical or moral goodness as the ultimate goal Etika Socrates dalam pandangannya ia
of human action, meaning not only in certain lebih menekankan penekanan pada argument-
fields, but in all aspects that surround it. so that Nya dan cara berpikir secara intelektual dan
everything according to Aristotle must be rasional dapat dilihat pada anggapannya bahwa
defined and categorized. Moral goodness can etika ialah budi sehingga mengetahui hukum
be understood as Eudaimonia (Happiness). But pasti melakukan sesuai pengetahuannya, tidak
true happiness according to Aristotle is when mungkin ada pertentangan antara keyakinan
humans are able to realize the best possibilities dan perbuatan Oleh karena itu budi berdasarkan
as humans, meaning that happiness can be pengetahuan, maka budi dapat dipelajari.
achieved when humans realize the highest Penjelasan tersebut bahwa ajaran etika Socrates
wisdom. bersifat intelektual dan rasional.
Key word : Ethics, Sokrates, Aristoteles Etika Plato sendiri memberi anggapan
bahwa kebenaran yang ada di kehidupan sosial
ini juga harus sesuai antara idea pengetahuan
bahwa manusia memperoleh kesenangan hidup
Sebagai salah satu cabang filsafat etika menjadi dan kesenangan hidupnya diperoleh dengan
ranah dalam pembahasan ini mengenai pengetahuan Sedangkan pengetahuan hanya
tindakan benar atau salah;baik atau buruk mungkin dicapai dan dimiliki, lewat dan oleh
sehingga dalam cabang filsafat etika akal budi. Plato juga mengatakan bahwa orang
melibatkan suatu perkara secara itu baik apabila ia dikuasai oleh akal budi,
sistematis,membela, dan merekomendasikan sedangkan orang itu dikatakan buruk jika ia
kedalam konsep perilaku benar atau dikuasai oleh keinginan atau hawa nafsu.
salah.Bahwasannya etika bukan menjadi
sumber tambahan bagi moral akan tetapi, etika Sedangkan Etika Aristoteles sendiri
merupakan filsafat atau pemikiran kritis dari menganggap kebaikan etika atau moral sebagai
ajaran mendasar dan pandangan pandangan tujuan akhir perbuatan manusia artinya bukan
moral (Franz Magnis Suseno, 1987:14) Dengan dalam bidang tertentu saja, melainkan semua
demikian etika menjadi landasan dasar atau aspek yang melingkupinya. sehingga segala
pertimbangan setiap perilaku manusia termasuk sesuatu menurut aristoteles harus dapat
bidang keilmuan, dalam kaitannya ini etika didefinisikan dan dikategorikan. Kebaikan
mengajarkan kita untuk lebih dewasa dalam moral dapat dimegerti sebagai Eudaimonia
menyikapi berbagai hal dan permasalahan yang (Kebahagiaan) atau dalam bahasa inggris well
ada dengan sikap menyelidiki secara being. kebahagiaan sebagai “barang yang
kritis,toleran, dan bersedia meninjau ulang tertinggi”menurutnya, tidaklah mencapai
dengan perspektif yang berbeda. kebaikan untuk kebaikan, melainkan merasai
kebahagiaan
Seperti yang kita ketahui saat ini para
remaja lah yang akan besar pengaruhnya Dengan keingintahuan penulis mengenai
terhadap bangsa dan negara ini, mengapa gambaran objektif mengenai pandangan
demikian? banyak pada saat ini generasi socrates,Plato dan aristoteles dalam sebuah
generasi yang tidak beretika nyatanya mereka pendapatnya maka dalam prespektif islam etika
yang sudah tertanam etika sedari kecil kini kian juga menduduki rating tertinggi kaitannya
hari semakin pudar. salah satu faktornya yaitu dengan filsafat, sehingga filsafat berbicara
perkembangan zaman. Dalam konteks ini etika tentang sesuatu secara teoritis yakni
menjadi acuan penting dalam bahasannya pembahasan sebagaimana adanya.
bahwa bukan sekedar konsep perilaku baik
buruk saja tetapi juga menyiaratkan makna
pada norma-norma yang menjadi pedoman bagi
suatu kelompok masyarakat dalam mengatur
tingkah lakunya . karena menariknya ketiga
PEMBAHASAN sebaiknya harus menjaga kepercayaan yang
telah dipercayakan oleh Tuhannya.
ETIKA MENURUT SOCRATES
ETIKA MENURUT PLATO
Tidak ada orang yang tahu presis
bilamana SOKRATES dilahirkan. Yang jelas PLATO (427-347) adalah filsuf
ialah, bahwa pada tahun 399 ia dijatuhi Yunani yang pertama yang kita ketahui lebih
hukuman mati dengan harus minum racun. banyak berdasarkan karya-karyanya yang utuh.
Oleh karena pada waktu itu ia berumur 70 Ia dilahirkan dari keluarga yang terkemuka,
tahun, maka barangkali ia dilahirkan pada tahun dari kalangan politisi. Semula ia ingin bekerja
kurang lebih 470 SM. Agaknya ia berasal dari sebagai seorang politikus, akan tetapi kematian
keluarga kaya, yang kemudian menjadi miskin. Sokrates memadamkan ambisinya untuk
Yang terang ialah bahwa ia mendapat menjadi seorang politikus, selama 8 tahun ia
pendidikan yang baik. Dan dengan hal ini menjadi murid Sokrates. Banyak ia berpergian
Sokrates menemukan cara berfikir yang disebut sampai di Itali dan Sisilia dan menemukan cara
induksi. Dengan berfikir secara induksi berarti berpikir yaitu Idea. Idea muncul karena adanya
kita menyimpulkan pengetahuan yang sifatnya pengamatan dan akal. Idea tidak tergantung
umum dengan bersumber dari pengetahuan pada pemikiran manusia, tetapi idealah yang
yang sifatnya khusus. memimpin pikiran manusia. Idea manusia
bersifat kekal dan tidak berubah.
Menurut Socrates pengertian etika
yaitu budi yang ialah tahu. Orang yang Para penulis melabeli etika menurut
berpengetahuan dengan sendirinya berbuat Plato dengan istilah “etika cinta rasa rasional
baik. Paham etikanya merupakan kelanjutan dan intelektual”. Sebab para penulis melabeli
dari metodenya. Siapa yang mengetahui aturan etika menurut plato dengan istilah itu karena,
pasti melakukan sesuai pengetahuannya, tidak baginya tujuan hidup manusia adalah
mungkin ada pertentangan antara keyakinan memperoleh kesenangan hidup dan kesenangan
dan perbuatan. Oleh karena itu budi hidupnya diperoleh dengan pengetahuan.
berdasarkan pengetahuan, maka budi dapat Sedangkan pengetahuan hanya mungkin
dipelajari. Penjelasan tersebut bahwa ajaran dicapai dan dimiliki, lewat dan oleh akal budi.
etika Socrates bersifat intelektual dan rasional. Plato judga membagi etika menjadi dua.
Apabila budi adalah tahu,maka seseorang yang Pertama, etika yang berdasarkan dari budi luhur
tahu akan kebaikan dengan sendirinya pasti yang timbul dari cerminan jiwa. Kedua, etika
akan melakukan kebaikan. Oleh karena itu, atau budi luhur yang tercipta karena dasar
kebaikan adalah untuk mencapai kesenangan kebiasaan moral yang berlaku di suatu
hidup. masyarakat (kontruksi sosial tentang norma).
Plato juga mengatakan bahwa orang itu baik
Menurut Socrates manusia pada apabila ia dikuasai oleh akal budi, sedangkan
dasarnya baik. Seperti benda yang ada pasti ada orang itu dikatakan buruk jika ia dikuasai oleh
tujuannya, begitupun dengan hidup manusia. keinginan atau hawa nafsu.
Keadaan dan tujuan manusia yaitu kebaikan
sifatnya dan kebaikan budinya. Socrates ialah Etika plato masih berkaitan erat dengan
orang yang percaya kepada Tuhan. Alam ini teori idea menurutnya, jika yang terjadi dalam
teratur susunannya menurut wujud tertentu. Hal kehidupan sosial berolak belakang antara idea
tersebut katanya tanda perbuatan Tuhan. dan etika maka ada dua hal yang bisa dilakukan.
Kepada Tuhan dipercayakan segalanya tidak Pertama, meninggalkan etika sosial yang salah
dapat diduga oleh otak manusia. dan menepi untuk menjalankan hidup sendiri
sesuai dengan kehendak dunia ide. Kedua,
Pada intinya semua manusia memiliki berusaha sekuat tenaga untuk menerapkan
dasar etika yang baik, akan tetapi kebaikan dunia budi luhur idea ke dalam kebiasaan moral
sifatnya juga akan dipengaruhi lingkungannya. masyarakat yang jauh berbeda.
Sehingga manusia juga memiliki etika yang
buruk. Manusia memilik otak dan perasaan Pada zaman sekarang pengertian etika
untuk dapat berfikir dan membedakan mana hal dirasa masih sama dengan apa yang
yang baik dan mana hal buruk yang telah disampaikan plato, atau mungkin bisa dibilang
dikaruniai oleh Tuhan. Sebagai manusia lebih mudah dipahami. Karena etika pada
zaman sekarang bisa dikatakan, tingkahlaku filsafat yang bersifat praktis bukan teoritis
manusia terhadap manusia lain baik itu buruk maka dari ini dalam mencapai tujuannya ia
ataupun baik. memberikan tiga pendapatnya untuk mencapai
tujuan hidup yaitu manusia harus memiliki
Sedangkan apabila terjadi ketertolak harta yang cukup, supaya terpelihara, alat yang
belakangan di kehidupan sosial antara idea dan terbaik untuk mencapai kebahagiaan ialah
etika, tidak harus meningalkan etika sosial persahabatan, dan keadilan.
hanya karena demi dunia idea. Dan bisa Pada hal ini Aristoteles
digantikan dengan opsinya yang ke dua yakni, mengedepankan konsep aktus akan potensi
berusaha sekuat tenaga untuk menerapkan yang dilihat sebagai upaya strategis untuk Ethos
dunia budi luhur idea kedalam kebiasaan moral pengembangan diri manusia. Maka
masyaratak atau diterapkan kedalam etika kebahagiaan manusia tidak diukur dengan
masyarakat yang biarpun jauh berbeda tapi nikmat (hedonis) tapi berdasarkan caranya
harus dicoba dan dipaksakan. mengaplikasikan dan mengaktualisasikan diri
ETIKA MENURUT ARTISTOTELES secara bijaksana
Maka dari itu Etika aristoteles
Aristoteles (384-322 SM) dilahirkan di mengedepankan aspek “kebahagiaan” sebagai
Stageira, Yunani Utara, anak seorang dokter tujuan hidup manusia , bahwa konsep
pribadi Raja Makedonia. Pada waktu ia Aristoteles berdimensi “kedisinian” dengan
berumur kira-kira 18 tahun ia dikirim ke Athena begitu konsep jalan tengah (mesotes)
untuk belajar pada Plato. Dan menemukan cara ditawarkan sebagai keutamaan moral untuk
berpikir yaitu Logika. Aristoteles berpendapat memperoleh suatu jalan kebenaran. Sebagai
bahwa etika itu dibagi menjadi 2 yaitu terminus tokoh teologis, bagi Aristoteles tindakan adalah
technikus dan manner and custom. Terminus betul sejauh mengarah pada kebahagiaan dan
technikus sendiri menurutnya suatu etika yang salah sejauh mencegah kebahagiaan, maka dari
mempelajari tentang tindakan atau perbuatan itu upaya manusia untuk pengembangan diri
manusia sedangkan manner custom berkaitan dengan dua upaya yaitu aspek intelektual dan
tentang tata cara adat kebiasaan yang melekat aspek sosial. Sehingga etika Aristoteles yang di
pada kodrat manusia yang juga berkaitan erat sejajarkan pada zaman sekarang mempunyai
dengan baik buruk suatu tingkah laku, atau banyak relevansi dan patut menjadi bahan
perbuatan manusia. pertimbangan untuk upaya pengembanagn diri
manusia zamansekarang.
Menurut Aristoteles dalam
pengembangan filsafatnya eudaemonia,
kebahagiaan sebagai “barang yang tertinggi” PENUTUP
pemahaman inilah yang bersifat realistik dan
sederhana yang menghantarkan suatu KESIMPULAN
pemikiran beliau bahwa kebahagiaan Sebagai salah satu cabang filsafat
menurutnya, tidaklah mencapai kebaikan untuk etika menjadi ranah dalam pembahasan ini
kebaikan, melainkan merasai kebahagiaan. mengenai tindakan benar atau salah;baik atau
Yang pada akhirnya pengembangan filsafat ini buruk sehingga dalam cabang filsafat etika
serupa dengan etika Socrates dan plato,tetapi melibatkan suatu perkara secara
Aristoteles menjerumus pada kebaikan itu sistematis,membela, dan merekomendasikan
tercapai oleh manusia sesuai dengan gendernya, kedalam konsep perilaku benar atau
derajatnya, kedudukannya, atau pekerjaannya. salah.Bahwasannya etika bukan menjadi
Dalam ke-tiga karyanya yaitu Ethica sumber tambahan bagi moral akan tetapi, etika
nicomachea, Ethica eudemia dan magna merupakan filsafat atau pemikiran kritis dari
moralian terdapat empat hal penting yang dapat ajaran mendasar dan pandangan pandangan
diambil inti sari etika Aristoteles dari suatu moral, menariknya etika ketiga filsuf
karya bukunya yaitu: terkemuka yaitu socrates,plato dan aristoteles
menelusuri sebuah konsep berpikir etika
Aristoteles berpendapat bahwa secara rasional, yang masing masing memiliki
eudaimonia atau kebahagiaan sebagai sebuah pemikiran brilian
tujuannya atau dalam bahasa inggris disebut
dengan Well being dengan pemaparan itu yang
dimaksudkan dengan Etika adalah cabang
Etika Socrates dalam pandangannya ia kebahagiaan sebagai “barang yang
lebih menekankan penekanan pada argument- tertinggi”menurutnya, tidaklah mencapai
Nya dan cara berpikir secara intelektual dan kebaikan untuk kebaikan, melainkan merasai
rasional dapat dilihat pada anggapannya bahwa kebahagiaan
etika ialah budi, Etika Plato sendiri memberi
anggapan bahwa kebenaran yang ada di SARAN
kehidupan sosial ini juga harus sesuai antara Dengan ditulisnya artikel ini penulis
idea pengetahuan bahwa manusia memperoleh berharap dapat memberikan manfaat kepada
kesenangan hidup dan kesenangan hidupnya pembaca sehingga dapat menambah referensi,
diperoleh dengan pengetahuan Sedangkan agar dapat berfikir secara cerdas dan rasional
pengetahuan hanya mungkin dicapai dan terkait penerapan etika, semoga dengan adanya
dimiliki, lewat dan oleh akal budi, Sedangkan artikel ini penulis berharap semoga kedepannya
Etika Aristoteles sendiri menganggap kebaikan akan ada penelitian penelitian lanjutan yang
etika atau moral sebagai tujuan akhir perbuatan terkait etika. Jika dalam penulisan artikel
manusia artinya bukan dalam bidang tertentu terdapat kesalahan ataupun dalam penulisan
saja, melainkan semua aspek yang semoga pembaca dapat lebih bijak dalam
melingkupinya. sehingga segala sesuatu menyikapi.
menurut aristoteles harus dapat didefinisikan
dan dikategorikan. Kebaikan moral dapat
dimegerti sebagai Eudaimonia (Kebahagiaan)
atau dalam bahasa inggris well being.

DAFTAR PUSTAKA
Aristoteles, Nicomachean Ethics, ter. Embun Kenyowati, vii
Suseno,Frans magnis, Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral (Yogyakarta:
Kanisius, 1987 ), 14.
Jayanto. Dian Dwi. (2022). Filsafat Plato Tentang Idea, Etika dan Negara. Pojok Wacana
https://www.pojokwacana.com/filsafat-plato-tentang-idea-etika-dan-negara/ diakses
pada tanggal 3 November 2022.
Hatta,Mohammad , Alam Pikiran Yunani, h. 83.
Paradigma Etika Dalam Perspektif Etika Islam
http://moelyanah.blogspot.com/2012/05/paradigma-etika-dalam-
perspektif_5001.html?m=1 diakses pada tanggal 3 November 2022.

Anda mungkin juga menyukai