Anda di halaman 1dari 8

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Pendidikan Akhlak Drs. H. Gusti Abdurrahman, M.Fil.i

AKHLAK BERTETANGGA

Oleh :

Kelompok 4

Saifullah : 1601210638

Sailillah : 1601210639

Saipulah : 1601210640

Novi Misdayani : 1601211647

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2016/2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada
kita semua, sehingga kita dapat mengenal kebenaran dan mengikutinya agar terhindar dari
celaan dan siksaan. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw beserta keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir jaman.
Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen pengasuh mata kuliah Pendidikan Akhlak yakni bapak Drs. H. Gusti
Abdurrahman, M.Fil.i. yang telah memberikan pencerahan ilmu pengetahuan kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca umumnya.

Banjarmasin, 01 Desember 2016

Penulis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akhlak Terhadap Tetangga

Tetangga adalah orang-orang yang berdampingan rumahnya dengan rumah kita,


terhitung sampai pada mereka yang bertempat tinggal sekitar empat puluh rumah pada setiap
penjuru dari rumah kita. Termasuk dalam kategori tetangga ialah penduduk satu kampung
dengan kita, satu lingkungan Rukun Tetangga(RT) atau Rukun Warga(RW).1

Setiap umat Islam harus mengetahui bahwa tetangganya mempunyai hak. Kewajiban
setiap muslim dan muslimah terhadap tetangganya itu diatur di dalam Al-Qur’an maupun Al-
Hadits. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT. Merangkaikan berbuat baik itu dalam rangkaian
kewajiban beribadah kepada Allah SWT.

Allah Swt. Berfirman : “Dan berbaktilah kepada Allah Swt.; jangan


mempersekutukan Dia dengan apapun jua; dan terhadap kedua ibu bapak berbuat baiklah,
demikian juga dengan keluarga dekat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat,
tetangga jauh, teman2 seiring, orang-orang dalam perjalanan dan orang orang yang menjadi
hamba sahayamu, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang congkak dan
sombong, baik dalam ucapan maupun perbuatan“ ( An- Nisa’ : 36 )

Rasulullah SAW. mendapat perintah tentang keharusan atau kewajiban berbuat baik
kepada tetangga. Perintah tersebut berupa hadits, sampai beliau bersabda yang artinya:

“senantiasa Jibril As. Berwashiat kepadaku mengenai tetangga, sehingga akku


menyangka bahwa antara tetangga akan saling mewarisi” (HR. Bukhari dan Muslim, Abu
Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Dan Rasulullah bersabda yang artinya: “Orang-orang yang tidak memberi kedamaian
kepada tetangga, dengan melakukan bermacam-macam kegaduhan dan perbuatan jeleknya
(HR Bukhari dan Muslim).

1
Imam Ghazali, Ketajaman Mata Hati, Berjalan Diatas Tatanan Hidup Yang Diridhai Allah (Surabaya:
Bintang Usaha Jaya, 2003). Hlm, 197-201
2
Abdullaah Salim, Akhlak Islam, Membina Rumah Tangga dan Masyarakat (Jakarta: Media Da’wah,
1994). hlm, 114
Terhadap tetangga ini kita harus berbuat baik, sebab mereka adalah orang yang lebih
dekat tinggalnya dengan tempat tinggal kita, mereka selalu dibutuhkan oleh kita, misalnya
pada suatu ktika diganggu oleh pencuri, kita tidak mempunyai jarum untuk menjahit, tidak
mempunyai garam untuk melengkapi bumbu masakan, tentu saja orang yang pertama yang
dimintai bantuannya adalah tetangga kita terdekat, seperti kita sering meminjam alat-alat tulis
yang tidak kita punyai kepada teman yang duduk disamping kita. Dan masih banyak lagi
kebutuhan-kebutuhan kita yang hendak diperoleh dari tetangga kita, baik kebutuhan bersifat
materiil maupun kebutuhan yang bersifat moril. Untuk ini Islam mengajarkan kepada kita
agar berbuat baik kepada tetangga.

B. Cara Berbuat Baik dengan Tetangga, yaitu:


1. Memuliakan mereka dengan menjenguk mereka bilamana sakit atau memandikan,
mengkafani, mengantarkan jenazahnya ke kuburan dan menguburkannya bilamana ia
meninggal.
Rasulullah SAW. Bersabda: ”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
maka muliakanlah tetangga.
2. Memberikan bantuan dan pertolongan di saat mereka membutuhkan.
3. Tidak boleh menyakiti tetangga baik dengan anggota badan, pembicaraan, maupun
dengan harta kekayaan. Contohnya yang sederhana adalah kalau tepat waktu tetangga
tidur pada jam sepuluh malam, janganlah kita mengganggunya dengan menyuarakan
radio sekeras-kerasnya.
4. Seandainya kita memasak makanan, yang sekiranya bau masakan tersebut dapat
dirasakan oleh tetangga dekat kita, maka menurut anjuran Nabi Muhammad SAW,
tetangga itu harus diberi hadiah, berupa masakan yang kita masak tadi.

C. Hak-Hak Bertetangga
1. Hak Bertetangga Menurut Hadits Rasulullah, yaitu:
a. Apabila seseorang minta tolong kepada kamu maka tolonglah dia.
b. Apabila dia memerlukan pinjaman (utang) pinjamilah dia.
c. Apabila dia memerlukan sesuatu, berilah dia.
d. Apabila dia sakit, kunjungilah dia.
e. Apabila dia mendapat kebahagiaan, ucapkanlah selamat kepadanya.
f. Apabila dia mendapat musibah, hiburlah dia.
g. Apabila dia wafat, antarkanlah jenazahnya.
h. Jangan membuat bangunan yang terlalu tinggi, sehingga menghalangi angin
kerumah tetangga, kecuali dengan izinnya
i. Janganlah kamu sakiti tetangga dengan bau masakan kecuali kamu memberi
kepada tetangga sebagian dari masakan tersebut.
j. Apabila membeli buah-buahan, berilah dia, dan apabila dia tidak kamu beri,
maka bawalah masuk kerumahmu dengan sembunyi-sembunyi. Jangan sampai
anakmu membawanya kaluar sehingga menyakiti anak tetanggamu. “(HR. Ibnu
Majah)

Nabi Muhammad SAW. Bersabda : “Perbaikilah tetangga dengan orang yang


bertetangga denganmu, maka engkau akan menjadi muslim sejati”.

Dan lagi sabda Nabi SAW : “Tidaklah beriman seseorang hamba sehingga
tetangganya bisa merasa aman dari bahayanya”.

Dan lagi Nabi bersabda yang artinya: “ janganlah seseorang melarang tetangganya
meletakkan kayu di halaman rumahnya” (HR. Bukhori).3

Az-Zuhri meriwayatkan, sesungguhnya ada seorang laki-laki datng kepada Rasulullah


SAW. Dan bertindaklah laki-laki itu mengadukan tetangganya. Lalu Nabi SAW.
Memerintahkan untuk di undang ke masjid, lalu beliau bersabda : “Ingat, sesungguhnya
empat puluh rumah adalah tetangga”.

Az-Zuhri berkata : “Empat puluh begini, empat puluh begini, empat puluh begini dan
empat puluh begini”. Ia mengisyaratkan ke empat arah.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya yang merupakan hak bertetangga bukanlah hanya


tidak menyakiti itu saja, tetapi juga tabah menerima gangguan(disakiti). Kerena seorang
tetangga apabila telah menahan diri dari menyakiti, maka tidak ada di dalamnya memenuhi
hak. Dan juga tidak cukup hanya tabah menerima disakiti, tetapi harus pula disertai belas
kasih, dengan menyerahkan kebaikan dan amar ma’ruf nahi mungkar.

3
Rahman Ritonga, AKHLAK, Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, (Surabaya: Amelia
Surabaya, 2005). Hlm, 120
Diantara hak-hak tetangga lagi ialah tidak memanjangkan bersamanya sebuah
pembicaraan dan tidak memperbanyak bertanya kepadanya, berdiri bersamanya dikala
menghadapi kesusahan, mengucap selamat ketika kegembiraan bersamanya, dan memaafkan
dari kekhilafannya. Tidak meneliti atas tingkat rumahnya, tidak membuang debu di halaman
rumahnya, tidak membuat sempit jalannya menuju rumahnya, dan tidak mengikutkan
pandangan kepada apa yang dibawanya ke dalam rumahnya serta menutup kekurangan-
kekurangannya yang terlihat, menyadarkan traumanya apabila ia terkena bencana,
memejamkan pandangan terhadap keharaman kepada istri dan anak perempuannya.

Dan diantaranya lagi, berlemah lembut terhadap anak tetangganya dalam berbicara,
dan menunjukkan kebenaran terhadap urusan agama dan dunianya yang tidak diketahuinya.
Semua ini dan sampai kepada sejumlah hak yang umum bagi semua orang Islam.

Rasulullah SAW. benar-benar telah bersabda : “ Adakah kamu mengetahui, apa hak
tetangga itu ? “ Yaitu kalau dia minta tolong kepadamu engkau harus menolongnya, dan
kalau dia minta bantuan kepadamu engkau harus membantunya, kalau dia ingin berhutang
kepadamu engkau harus menghutanginya, kalau dia fakir engkau harus mengutamakannya
(dengan pemberian), kalau dia sakit engkau harus menjenguknya, kalau dia mati engkau
harus mengiringkan jenazahnya, kalau dia mendapatkan kebaikan engkau harus
mengucapkan selamat kepadanya dan kalau dia tertimpa bencana engkau harus
menghiburnya.

Apabila engkau membeli buah-buahan maka hadiahkan kepadanya, dan kalau kau tidak
melakukannya maka masukkanlah ia dengan sembunyi dan janganlah anakmu keluar
membawanya supaya menjadi jengkel anaknya. Dan janganlah engkau menyakitinya dengan
bau belangamu kecuali kalau engkau mengambil dari belanga itu untuknya. Kemudian beliau
bersabda : “ Apakah kamu mengetahui apa hak tetangga ? Demi Tuhan yang nyawaku ada di
tangan-Nya, tidak akan menyampaikan hak tetangga kecuali orang yang mendapat rahmat
Allah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tetangga merupakan orang yang terdekat dengan kita. Yang mana mereka harus kita
jaga dan pelihara akan hak-hak mereka berupa sikap dan tindakan kita yang baik dan santun.

Tetangga juga merupakan orang yang pertama-tama kita mintai pertolongan jika kita
ada kebutuhan atau hajat yang berhubungan dengan mereka. Maka dari itu Allah SWT. Dan
Rasul-Nya memerintahkan kita untuk bersikap dan menjalani hubungan terhadap tetangga
dengan sebaik-baiknya.

B. Saran

“siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia selalu
menghormati tetangganya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dari hadits di atas, marilah kita berusaha mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari, supaya kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Terhadap ilmu yang diberikan-
Nya kepada kita. Serta kita niatkan untuk mengamalkan (menyebarluaskan) ilmu tersebut
kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ghazali Imam, Ketajaman Mata Hati, Berjalan Diatas Tatanan Hidup Yang Diridhai
Allah (Surabaya : Bintang Usaha Jaya, 2003)
2. Salim Abdullaah, Akhlak Islam, Membina Rumah Tangga dan Masyarakat (Jakarta:
Media Da’wah, 1994).

Anda mungkin juga menyukai