Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATA KULIAH BAHASA ARAB

PEMBAGIAN JENIS ISIM DALAM BAHASA ARAB

Dosen Pengampuh : Irfan, S.Pd.I., M.Pd.I.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

MIFTAHUDIN LAHANGKO (211020008)

NURUL HIKMAH (211020032)

NURLAELA MAMBUHU (211020010)

NUR AMALIAH M.S (211020003)

RINDI HARTIKA (211020018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Yang pertama dan paling utama mari kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun
makalh ini sesuai dengan rencana.Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
limpahkan terhadap pemimpin kita nabi besar Muhammad saw.,kepada para
keluarganya,para sahabatnya,dan kepada para umatnya.

Dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa


arab yang berjudul : Pembagian jenis isim dalam bahasa arab”.

Palu, 18 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian isim ................................................................................... 3


B. Pembagian isim berdasarkan jenisnya ............................................. 3
C. Pembagian isim berdasarkan bilangannya ....................................... 5
D. Pembagian isim berdasarkan kejelasannya ...................................... 6
E. Pembagian isim berdasarkan pembagian harokatnya ....................... 7
F. Pengertian isim alam .......................................................................... 8

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor didunia yang memiliki
penutur yang sangat besar. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam al-Qur’an
didengungkan hingga kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim
Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian dan
keelokan linguistik yang tertinggi yang tiada taranya (the supreme standard
of linguistic excellence and beauty).
Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat
besar bagi kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun
non Arab. Hal ini menjadi wajar karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan
tuntunan bagi kaum muslimin. Disamping itu, juga menjadi bahasa hadits dan
kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu agama islam. Itulah sebabnya, dapat
dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus
juga merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit
penutur bahasa ini yang bukan pemeluk agama Islam.
Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-
pengertian abstraknya, semantic precision (ketepatan makna),
dan derivation (pembentukan kata turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan
jika al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, tetapi justru karena kakayaan
makna dan kesaksamaannya. Lalu, hal apa saja yang harus dipahami dalam
usaha mempelajari bahasa Arab?. Makalah ini mencoba untuk mengelaborasi
salah satu dasar dalam penguasaan bahasa Arab yaitu kalimat dan
Pembagiannya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian isim?
b. Apa saja pembagian isim berdasarkan jenisnya (Muzakkar &
muannats)?
c. Apa saja pembagian isim berdasarkan bilangannya?
d. Apa saja pembagian isim berdasarkan kejelasannya?
e. Apa saja pembagian isim berdasarkan perubahan harokatnya?
f. Apa pengertian dari isim alam?

1
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk menjelaskan pengertian isim
b. Untuk menjelaskan pembagian isim berdasrkan jenisnya
c. Untuk menjelaskan pembagian isim berdasarkan bilangannya
d. Untuk menjelaskan pembagian isim berdasarkan kejelasannya
e. Untuk mengetahui pengertian dari isim alam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISIM
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Contoh : ‫( ُﻣﺤَ ﱠﻤ ٌﺪ‬muhammad), ٌ‫سة‬
َ ‫( َﻣﺪ َْر‬sekolah)

Ciri-ciri isim
a. Bisa menerima tanwin seperti contoh diatas.
b. Bisa menerima (‫) ا ل‬
Contoh : ‫( النﱡ ْو ُر‬Cahaya), ِ‫س َﻤآء‬
‫( ال ﱠ‬Langit)
c. Bisa menerima huruf jer
Huruf jer yang biasa kita jumpai diantaranya adalah:
‫( ﻣِ ْﻦ‬dari) ‫( الي‬ke) ‫( ﻋ َْﻦ‬dari) ‫( ﻋَﻠي‬diatas)‫( ﻓِي‬didalam) ‫( ب‬dengan)
‫( ل‬bagi) ‫( ك‬seperti)
Contoh : ِ‫س َﻤآء‬ ‫( ﻣِ ﻦَ ال ﱠ‬dari langit) ِ‫س َﻤآء‬
‫ ال ﱠ‬adalah merupakan isim dan
karenanya ia bisa dimasuki huruf jer yaitu ‫ﻣِ ْﻦ‬
d. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
Contoh : ِ ‫ص ُر‬ ْ َ‫( ن‬pertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang
digabung menjadi satu dan menghasilkan satu makna.
Catatan :
Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat
berada pada satu isim secara bersamaan.
Contoh : ‫ نُ ْو ٌر‬ketika dimasuki alif lam akan menjadi ‫( اَلنّ ْو ُر‬tanwin-nya
hilang).

B. PEMBAGIAN ISIM BERDASARKAN JENISNYA


Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda
jenis laki-laki (mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas).
Pembagian kata benda berdasarka jenis dalam bahasa arab adalah sangat
penting karena hal ini akan menyangkut pada pemakaian dhomir (kata ganti)
dan juga pemakaian fi’il (kata kerja). Seperti contoh :
َ ‫ ه َُو‬Dia adalah dokter (laki-laki) ٌ‫ط ِب ْي َبة‬
ٌ‫ط ِبيْب‬ َ ‫ِي‬
َ ‫ ه‬Dia adalah dokter (perempuan)
ٌ ‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬ ‫ ﺟﺎ َ َء‬Muhammad telah datang ٌ‫ِه ْنﺪ‬ ْ‫ ﺟﺎ َ َءت‬Hindun telah datang.
َ
Pada contoh diatas : ٌ‫ طبِيْب‬adalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki)
sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis laki-laki
yaitu ‫( ه َُو‬He). Pada contoh ke-2 ٌ‫ط ِب ْيبَة‬
َ adalah isim muannast (kata benda jenis
perempuan) sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis
perempuan yaitu ‫ِي‬ َ ‫( ه‬She).

3
ٌ‫ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬adalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan
juga harus mudzakar. Begitu juga dengan ٌ‫ ِه ْنﺪ‬adalah isim muannast sehingga
menggunakan fi’il muannast.

1. Isim Muzakkar
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia,
hewan ataupun benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
Contoh ‫اَ ﱠ‬
: ‫لر ُﺟ ُل‬ Seorang laki-laki, ٌ‫ُﻣ َﺤ ّﻤﺪ‬ Muhammad,
ْ
ْ ِ‫ اَلﻤ‬Lentera (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai
‫صبﺎ ُح‬
mudzakar.

2. Isim Muannats
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia,
hewan ataupun benda mati yang dikategorikan sebagai muannast.
Contoh : ُ‫ َﻋﺎ ِﺋ َﺸة‬, Aisyah, ُ‫ الﺪ َﱠﺟﺎ َﺟة‬Ayam betina ‫س‬ ‫ ال ﱠ‬Matahari
ُ ‫ﺸ ْﻤ‬
(adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai muannast)
Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan
isim muannast yaitu :
a) Dengan membedakan jenis kelaminnya.
Contoh : Mudzakar ‫لر ُﺟ ُل‬ ‫ اَ ﱠ‬Seorang laki-laki, ُ‫ ال ِّﺪيْك‬Ayam jantan
َ ْ
Muannast ُ ‫ ال َﻤ ْرأة‬Seorang perempuan, ‫ الﺪ َﱠﺟﺎ َﺟة‬Ayam betina
b) Dengan pengelompokan secara bahasa
Isim muannast biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Diakhiri denga ta marbuthoh (‫)ة‬
Contoh : ُ‫ َخ ِﺪ ْي َجة‬Khodijah, ُ ‫ َﻣﺪ َْر َسة‬Sekolah, ‫ﺸ َج َرة‬ ‫ ال ﱠ‬Pohon
 Anggota tubuh yang berpasang-pasang
Contoh : ٌ‫ﻋ ْيﻦ‬ َ Mata
 Jamak Taksir : jamak taksir dikategorikan
sebagai muannast (jamak taksir akan dibahas tersendiri pada bab
Isim Jamak)
Contoh : ٌ‫ بُي ُْوت‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ‫بَيْت‬
ٌ‫سل‬ُ ‫ ُر‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya ‫س ْو ٌل‬ ُ ‫َر‬
Walaupun ٌ‫سل‬ ُ ‫ ُر‬adalah isim yang jelas mudzakar, tetapi karena ia
berbentuk jamak taksir maka dapat dimasukkan dalam
kategori muannast.
Selain yang disebutkan diatas adalah termasuk mudzakar.

4
C. PEMBAGIAN ISIM BERDASARKAN BILANGANNYA
Sebelum kita membahas pembagian isim berdasarkan bilangannya kita
perlu mengenal terlebih dahulu beberapa istilah yang akan digunakan yaitu :
Tunggal ‫ُﻣ ْف َرد‬
‫ تَثْ ِنيﱠه‬Ganda
‫ َﺟ َﻤﻊ‬Jamak
1. Isim mufrod
Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar
maupun muannast.
Contoh : ٌ‫( أُ ْست َﺎذ‬Pak guru), ٌ ‫( أ ُ ْستَﺎذَة‬Bu guru), ‫( ُﻣ ْﺴ ِﻠ ٌﻢ‬Seorang islam laki-laki),
ٌ‫( ُﻣ ْﺴ ِﻠ َﻤة‬Seorang islam perempuan).
2. Isim tastniyah
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun
muannast.
Contoh : ‫ان‬ ِ َ‫أ ُ ْستَﺎذ‬, ‫( اُسْتﺎَذَي ِْن‬dua orang guru laki-laki)
‫أ ُ ْستَﺎذَتﺎ َ ِن‬, ‫( أُ ْستَﺎذَتَيْن‬dua orang guru perempuan)
3. Isim jamak
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar
maupun muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Isim Jamak Taksir
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan
perubahan yang tidak beraturan sehingga perlu dihafal.
Contoh : : ٌ‫ بُي ُْوت‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ٌ‫بَيْت‬
‫س ٌل‬
ُ ‫ ُر‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya ‫س ْو ٌل‬ ُ ‫َر‬
b. Isim Jamak salim
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan
perubahan yang teratur.
Sehingga ada 2 macam isim jamak salim :
a. Isim Jamak Mudzakar Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti laki-laki.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ن‬+ ‫ و‬dan ‫ ن‬+ ‫ ي‬pada
bentuk mufrodnya.
Contoh : َ‫ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْون‬, َ‫( ُﻣ ْﺴﻠِﻤِ يْن‬Orang-orang islam laki-laki)
b. Isim Jamak Muannast Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti perempuan.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ ت‬+ ‫ ا‬pada
bentuk mufrodnya.
Contoh : ‫( ُﻣ ْﺴﻠِﻤﺎَت‬Orang-orang islam prempuan)
‫( ُﻣؤْ ﻣِ نﺎَت‬Oarang-orang mukmin perempuan)

5
D. ISIM BERDASARKAN KEJELASANNYA
Berdasarkan kejelasannya, isim terbagi menjadi dua macam yaitu :
1. Isim Nakiroh
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas
kekhususannya. Dengan kata lain bahwa isim tersebut belum
pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…yang mana?”
Contoh : ‫( َر ُﺟ ٌل‬Orang laki-laki), ٌ‫( َولَﺪ‬Seorang anak laki-laki), ٌ‫( اُسْتﺎَذ‬Pak
Guru), ٌ‫( كِتﺎَب‬Buku).
Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam
sebagaimana contoh diatas.
Adakah isim nakiroh yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam?
Jawabnya ada. Yaitu Isim Mustanna dan Jamak Mudzakar Salim. (Bisa
dilihat pada bab pembagian isim berdasarkan bilangannya)
Contoh : ‫( َر ُﺟﻼَ ِن‬dua orang laki-laki), َ‫( َر ُﺟﻠُ ْون‬orang-orang laki-laki).
2. Isim ma’rifat
Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas
kekhususannya. Dengan kata lain isim tersebut telah diketahui secara
pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan “… yang mana?”.
Contoh : ُ‫الر ُﺟل‬ ‫( ﱠ‬Orang laki-laki itu), ُ‫( اَ ْل َولَﺪ‬Anak laki-laki itu ), ٌ‫( ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬Nama
orang)
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara
isim nakiroh dan isim ma’rifat.
Sedangkan isim-isim yang termasuk isim ma’rifat adalah :
1) Isim yang diawali dengan alif lam.
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah
menjadi isim ma’rifat.
Contoh : ‫الر ُﺟ ُل‬ ‫( ﱠ‬Orang laki-laki itu), ُ‫( اَ ْل َولَﺪ‬Anak laki-laki itu).
2) Isim Dhomir (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk
menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun
sekelompok benda/orang.
Macam-macam isim dhomir yang lain dapat dilihat sebagai berikut:
Contoh:
‫ = أَحْ َﻤﺪُ اْﻷ َ ْوﻻَدَ يَ ْر َح ُﻢ‬Ahmad menyayangi anak-anak
‫ = َي ْر َح ُﻤ ُه ْﻢ ه َُو‬Dia menyayangi mereka
Pada contoh di atas, kata ُ‫ أَ ْح َﻤﺪ‬diganti dengan ‫( ه َُو‬dia),
sedangkan ‫( اﻷ َ ْوﻻَد‬anak-anak) diganti dengan ‫( هُ ْﻢ‬mereka).
Menurut fungsinya, isim dhomir digolongkan menjadi 2 yaitu :
1) DHAMIR RAFA'/MUTTASHIL ( yang berfungsi sebagai Subjek)
2) DHAMIR NASHAB/MUNFASHIL (yang berfungsi sebagai Objek)

6
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga
biasa disebut dhomir muttashil, sedangkan Dhamir Nashab tidak
dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam
kalimat sehingga disebut dhomir munfashil.
Dalam kalimat: ‫( يَ ْر َح ُﻤ ُه ْﻢ ه َُو‬Dia menyayangi mereka):
Kata ‫( ه َُو‬dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan
Kata ‫( هُ ْﻢ‬mereka) adalah Dhamir Nashab
3) Isim Maushul (Kata Sambung)
Adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai
perantara kata yang disebutkan sesudahnya. Dalam bahasa Indonsia
biasa diartikan dengan “yang”
Contoh : ‫( الﱠذِي‬yang,untuk mudzakar), ‫( الﱠتِي‬yang, untuk muannast)
4) Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
Adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu. Dalam
bahasa Indonesia biasa diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh :
‫( َهذًا‬ini, untuk mudzakar), ‫( َه ِذ ِه‬ini, untuk muannast) َ‫ذَالِك‬ (itu,
ْ
untuk mudzakar), َ‫( تِﻠك‬itu, untuk muannast)
5) Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf
panggilan (nida’)
Contoh : َ ‫( َر ُﺟ ُل يﺎ‬wahai laki-laki), َ ‫( اُسْتﺎَذُ يﺎ‬wahai guru)
6) Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)
Adalah isim yang menunjukan arti nama baik nama manusia
ataupun selain manusia.
Contoh : ٌ‫( ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬Muhammad), ‫( َﻣ ﱠﻜ َة‬Kota Makkah), ُ‫( النِّيْل‬Sungai Nil)
7) Isim Nakiroh yang serangkai dengan Isim Ma’rifat
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung
dengan isim ma’rifat.
Contoh : ‫ﻗَﻠَ ُﻢ‬ ‫( ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬Pena Muhammad), ُ‫( ﻗَﻠَ ُﻤه‬Pena-nya).
Kata ‫ ﻗَﻠَ ٌﻢ‬adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena
dirangkai dengan dengan isim ma’rifat yaitu ‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬

E. PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN PERUBAHAN HAROKAT


AKHIR
1. Isim Mu’rob
Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan
‘amil. ‘Amil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah
(kata) dibaca berbeda-beda.

7
Contoh :
‫ﺟﺎ َ َء‬ ٌ‫( ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬Muhammad telah datang)
ُ‫َرأَيْت‬ ‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪًا‬ (Saya telah melihat Muhammad)
ُ‫َﻣ َر ْرت‬ ‫بٍ ُﻤ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ (Saya berjalan dengan Muhammad)

Perhatikan kata ُ‫ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬pada ke-3 kalimat diatas. Pada kalimat pertama


berharokat dhommah, pada kalimat ke-2 berharokat fathah, sedangkan
pada kalimat ke-3 berharokat kasroh. Terjadinya perbedaan harokat akhir
tersebut disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk pada kata
tersebut yaitu ‫ ﺟﺎ َ َء‬, ُ‫رأَيْت‬,
َ dan ُ‫ َﻣ َر ْرت‬. Apabila suatu isim mengalami
perubahan pada bagian akhirnya ketika dimasuki oleh ‘amil yang
berbeda, maka isim tersebut masuk dalam kategori isim mu’rob.
2. Isim Mabni
Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya
walaupun kemasukan ‘amil.
Yang termasuk isim mabni diantaranya adalah :
1. Isim Dhomir (Kata Ganti)
2. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
3. Isim Maushul (Kata Hubung)
4. Isim Syarat (Isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawabnya)
5. Isim Istifham (Kata Tanya)

F. ISIM ALAM
1. Pengertian isim alam
Isim alam adalah macam dari isim ma’rifah ,yaitu kata yang obyek
pembicaraannya telah ditentukan.Dalam bahasa Indonesia,isim alam
dikenal sebagai “kata nama” yang dapat menunjukan pada benda, tempat,
hewan, manusia, baik secara konkret maupun abstrak.
Secara umum,isim alam dalam bahasa arab didefinisikan sebagai
sesuatu yang Nampak secara jelas,seperti gunung-gunung,makkah,nama
orang dan sebagainya.
Syech Muhammad shalih juga menjelaskan mengenai pengertian isim
alam dalam kitabnya syarah Alfiyah Ibnu malik,bahwa isim adalah isim
yang menyatakan atas makna tertentu,dan pernyataan tersebut bersifat
mutlak.Jadi,isim yang belum jelas atau belum tentu maknanya tidak bisa
di katakana sebagai isim alam.
Adapun pengertian mutlak yaitu berarti tidak membutuhkan kepada
perantara lainnya.Jika ia menunjukan makna meskipun tertentu,namun
masih membutuhkan perantara lainnya maka tidak bisa disebut isim

8
alam. Seperti isim isyarah yang masih membutuhkan perantara lainnya
maka tidak bisa disebut isim isyarah.
2. Pembagian isim alam
a. Alam asma’
Adalah isim yang dijadikan tanda atas sesuatu yang dinamai
tanpa menunjukan arti memuji atau mencela. Dengan kata lain, alam
asma’ adalah isim alam yang tidak berupa alam kunyah atau laqob.
Contoh Muhammad (ٌ‫) ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬, Zaid (ٌ‫)زَ ْيﺪ‬, Maryam (‫) َﻣ ْريَ ٌﻢ‬.
b. Isim alam kunyah
Isim alam Kunyah adalah isim alam yang dimulai dengan lafadz
paman (‫ﻋ ﱞﻢ‬ َ ), ), anak laki-laki ( ٌ‫)اِبْن‬, anak perempuan ( ٌ‫)بِ ْنت‬, saudara
laki-laki (‫)ا َ ٌخ‬, saudara wanita ( ٌ‫)ا ُ ْخت‬.Contohnya sebagai berikut : ٌ‫اِبْن‬
ٌ‫( ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬anak Muhammad), ٌ‫(ا َ ٌخ زَ ْيﺪ‬Saudara Zaid), ٌ‫(ا ُ ْختٌ فَﺎطِ َﻤة‬saudara
perempuan Fathimah).
c. Isim Alam Laqob
Adalah isim alam yang menunjukkan arti memuji atau menghina
dengan melihat makna aslinya. Contoh kalimat
 َ‫زَ ْيﺪَ ْال ُﻤؤْ ﻣِ نِيْن‬artinya zaid adalah orang-orang mukminin
 َ‫ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪَ ْال ُﻤت ﱠ ِقيْن‬artinya Muhammad adalah orang-orang bertaqwa
 َ‫ﻋ ْﺴ َﻤﺎنَ ْال ُﻤ ْﺤ ِﺴ ِنيْن‬
ُ artinya Usman adalah orang-orang yang
melakukan kebaikan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda,baik benda mati maupun benda hidup,tanpa berkaitan
dengan masalah waktu.
Isim memliki ciri-ciri yaitu berharokat kasroh,bertanwin,terdapat pada
awal kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah atau penyandaran.
Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya,
berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak
terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda)
akhirnya.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua,yaitu muannats dan muzakkar.
Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga yaitu isim mufrod, isim
mutsanna, dan isim jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak
terdefinisi (umum) terbagi dua,yaitu isim nakiroh dan isim ma’rifat. Isim
berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih
akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun,tentunya masih banyak
kesalahan karena minimnya pengetahuan kami.Kritik dan saran sangat
kami harapkan guna memperbaiki makalah kami selanjutnya,Kurang dan
lebih kami mohon maaf.Semoga bermanfaat dan dapat menambah
khasanah keilmuan bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adib, Abu. “Mengenal 3 Jenis Kata dalam Bahasa Arab.” Program bisa.
http://www.programbisa.blogspot.com/2014/04/mengenal-3-jenis-kata-
dalam-bahasa-arab.html?m=1 (13 April 2014)

Husdiana, Na. “Pembagian Kata dalam Bahasa Arab.” Na Camhiel. http://na-


camhiel.blogspot.com/2012/04/pembagian-kata-dalam-bahasa-arab.
html?m=1 (9 April 2012)
Ibrahim, Arman. “Kalimat dan Pembagiannya.” Arman Ibrahim.
http://armanbram.blogspot.com/2012/12/kalimat-dan-pembagiannya.html
(24 Oktober 2015)

11

Anda mungkin juga menyukai