Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FI’IL AMR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Muthola’ah

Dosen pengampu :
Anailil Fasikhah, M.Pd

Disusun oleh :
1. KURNIANTO LESTARI PUTRA (2001052009)
2. SHILVIA RAHMAH JANATI PUTRI (2001051036)

TBI Kelas A

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunianya, Rahmat, dan Hidayahnya yang berupa kesehatan, sehinggga makalah
yang berjudul “FI’IL AMR” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini di susun sebagai tugas kelompok mata kuliah Muthola’ah, kami
berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu kritik dan saranlah yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
selanjutnya.
Semoga dari makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami pribadi dan
umumnya bagi para pembaca. Atas perhatian dan kesempatan yang di berikan untuk
membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Metro, Maret 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................III
BAB I.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
2.1 Fi’il Amr......................................................................................................................................2
2.2 Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad................................................................................2
BAB III......................................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................5
3.2 Saran............................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................6

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalimah adalah suatu susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang


mempunyai arti/makna, kalimah dibagi menjadi tiga yaitu kalimah isim (kata yang
menujukkan arti suatu benda yang tidak di sertai waktu dan tempat), kalimah fi’il
(kata kerja) dan kalimah huruf (kata yang tidak mampu berdiri sendiri kecuali
jika dirangkai dengan kata yang lain). Jika kalimah itu di masuki ‘amil maka ada
yang akan terjadi suatu perubahan pada kalimat tersebut,dan pula ada yang tetap.
Dalam bahasa Arab terdapat pula Kalimat Fi’il yaitu kata yang
menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau
waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang).
i’il Madhi itu menunjukkan kata kerja di masa lampau, Fi’il Mudhari’ iitu
menunjukkan kata kerja di masa sekarang atau masa yang akan datang, sedangkan
Fi’il Amr itu menunjukkan kata kerja bentuk perintah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Fi’il Amr?


2. Bagaimana Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Fi’il Amr


2. Dapat mengetahui Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fi’il Amr

Fi’il amr atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki
oleh mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan
oleh mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi fa’il (Pelaku) dari fi’il amr adalah dhamir
mukhatab (lawan bicara) atau “orang kedua” sebagai orang yang diperintah untuk
melakkukan pekerjaan tersebut. Dhamir mukhatab tersebut adalah: ,‫ اَ ْنتُ َما‬,‫ اَ ْنتُ ْم‬, َ‫اَ ْنت‬
َ‫ اَ ْنت‬,‫ت‬
ِ ‫اَ ْن‬

Arti Contoh Kalimat

Pergilah (kamu laki-laki) ke masjid! ْ ‫اِ ْذه َْب اِلَى ا ْل َم‬


‫س ِج ِد‬

Beramal lah (kalian) untuk akhirat


‫اِ ْع َماَل أِل َ ِخ َرتِ ُك َما‬
kalian!

Sayangilah (kamu perempuan)


‫أَ ِخبِّي أُ ِّم َك‬
ibumu!

Bacalah (kalian laki-laki) buku ini! َ ‫اِ ْق َرئُوا َه َذا ا ْل ِكت‬


‫َاب‬

Duduklah (Kamu laki-laki) wahai


‫س يَاأَ ِخ ْي‬
ْ ِ‫اِ ْجل‬
saudaraku!

2.2 Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad

Cara membuat fi’il amr bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman
kepada fi’il mudhari’-nya dengan ketetuan sebagai berikut:1[3]

2
1.      Huruf ya (‫ )ي‬mudhara’ah yang terletak di awal fi’il diganti dengan alif (‫)أ‬. Adapun
harakat (tanda baca alif ini memiliki beberapa ketentuan: 1) apabila huruf kedua
terakhir fi’il ber-harakat dhammah, maka alif ber-harakat dhammah, dan 2) apabila
huruf kedua terakhir fi’il ber-harakat kasrah dan fathah, maka alif ber-harakat
kasarah.
Contoh:

Fi’il Amr Fi’il Mudhari’ Fi’il Madhi

‫اُ ْكت ُْب‬ ‫يَ ْكت ُُب‬ ‫َكت ََب‬

‫س‬
ْ ِ‫اِ ْجل‬ ‫س‬
ُ ِ‫يَ ْجل‬ َ َ‫َجل‬
‫س‬

‫اِ ْذه َْب‬ ُ ‫َي ْذه‬


‫َب‬ َ ‫َذه‬
‫َب‬

2.      Apabila setelah huruf ya’ (‫ )ي‬mudhara’ah adalah huruf hijaiyyah yang ber-harakat
baik kasrah, fathah atau dhammah, untuk merubahnya menjadi fi’il amr huruf ya’
dihapus tanpa diganti dengan alif, serta huruf ‘illat (‫ ي‬- ‫ )أ – و‬yang ada pada fi’il
mudhari’ juga dihapus.
Contoh:

Fi’il Amr Fi’il Mudhari’ Fi’il Madhi

‫قُ ْل‬ ‫يَقُ ْو ُل‬ ‫قَا َل‬

‫َن ْم‬ ‫يَنَا ُم‬ ‫نَا َم‬

3.      Apabila setelah dibuang ya Mudhara’ahnya huruf pertamanya merupakan hamzah


yang berharokat sukun, maka dapat mengikuti cara pertama atau mengikuti cara
kedua dengan menghilangkan hamzah yang berharokat sukun.
Contoh:

Fi’il Amr Fi’il Mudhari’ Fi’il Madhi

3
‫ُك ْل‬ ‫يَأْ ُك ُل‬ ‫أَ ُك ْو ُل‬

‫أُ ْأ ُم ْر ‪ُ /‬م ْر‬ ‫يَأْ ُم ُر‬ ‫أَ َم َر‬

‫‪Perhatikan contoh-contoh dengan seksama:‬‬

‫‪Fi’il Amr‬‬ ‫’‪Fi’il Mudhari‬‬ ‫‪Fi’il Madhi‬‬ ‫‪Dhamir‬‬

‫‪-‬‬ ‫يَ ْكتُبُ‬ ‫َكت َ‬


‫َب‬ ‫ُه َو‬

‫‪-‬‬ ‫يَ ْكتُبَا ِن‬ ‫َكتَبَا‬ ‫ُه َما‬

‫‪-‬‬ ‫يَ ْكتُبُوْ نَ‬ ‫َكتَبُوْ ا‬ ‫ُه ْم‬

‫‪-‬‬ ‫تَ ْكتُبُ‬ ‫َكتَبَ ْ‬


‫ت‬ ‫ِه َي‬

‫‪-‬‬ ‫تَ ْكتُبَا ِن‬ ‫َكتَبَتَا‬ ‫ُه َما‬

‫‪-‬‬ ‫يَ ْكتُ ْبنَ‬ ‫َكتَ ْبنَ‬ ‫هُنَّ‬

‫اَ ْكتُبْ‬ ‫تَ ْكتُبُ‬ ‫َكتَبْتَ‬ ‫اَ ْنتَ‬

‫اُ ْكتُبَا‬ ‫تَ ْكتُبَا ِن‬ ‫َكتَ ْبتُ َما‬ ‫اَ ْنتُ َما‬

‫اُ ْكتُبُوا‬ ‫تَ ْكتُبُوْ نَ‬ ‫َكتَ ْبتُ ْم‬ ‫اَ ْنتُ ْم‬

‫اُ ْكتُبِ ْي‬ ‫تَ ْكتُبِي َ‪ْU‬ن‬ ‫َكتَ ْب ِ‬


‫ت‬ ‫اَ ْن ِ‬
‫ت‬

‫اُ ْكتُبَا‬ ‫تَ ْكتُبَا ِن‬ ‫َكتَ ْبتُ َما‬ ‫اَ ْنتُ َما‬

‫اُ ْكتُ ْبنَ‬ ‫تَ ْكتُ ْبنَ‬ ‫َكتَ ْبتُ َّن‬ ‫اَ ْنتُنَّ‬

‫‪-‬‬
‫اَ ْكتُبُ‬ ‫َكتَب ُ‬
‫ْت‬ ‫اَنَا‬

‫‪4‬‬
- ُ‫نَ ْكتُب‬ ‫َكتَ ْبنَا‬ ُ‫نَ ْحن‬

Berdasarkan contoh diatas dapat dipahami bahwa ketentuan-ketentuan berikut:

1.      Fi’il amr ber-dhamir َ‫ اَ ْنت‬huruf akhir fi’il di-harakt-i dengan sukun (ْ).
ِ ‫ اَ ْن‬huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan kasrah dan
2.      Fi’il amr ber-dhamir ‫ت‬
ditambahi huruf ya’ sukun (‫)ي‬.
ْ
3.      Fi’il amr ber-dhamir ‫ اَ ْنتُ َما‬huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan fathah dan
ditambahi dengan alif (‫)ا‬.
4.      Fi’il amr ber-dhamir ‫ اَ ْنتُ ْم‬huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan dhammah
dan ditambahi dengan waw sukun (‫)و‬.
ْ
5.      Fi’il amr ber-dhamir َّ‫ اَ ْنتُن‬huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan sukun dan
ditambahi huruf nun ber-harakat fathah ( َ‫)ن‬.2[4]

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.      Fi’il madhi adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang telah terjadi
di masa lampau.
2.      Fi’il Mudhari’ adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang
atau akan terjadi.
3.      Fi’il amr atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh
mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan oleh
mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat mengetahui kata ganti


kepemilikan atau macam-macam fi’il. Kita sebagai mahasiswa diharapkan agar
dapat dan mampu memahami apa pengertian, dan masing-masing kata kerja (fa’il)
tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nawang Wulandari, Belajar Bahasa Arab Asyik dan Menyenangkan 2, (Metro: CV.
Laduni Alifatama, 2018), Cetakan Kedua

http://dolmaprinting.blogspot.com/2019/03/makalah-fiil-madhi- mudhari-dan-
amr.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai