Anda di halaman 1dari 11

AL HAJB

PENGHALANG HAK WARIS


SEMESTER 3 (GANJIL)
disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah “Fiqh 2”

Disusun Oleh :
Rizqy Ahmad Djarwadi
Tri Anjarsari
Yayat Nurhidayat

Dosen Pengampu :
Udung Hari Darifah, S.Pd.I,.M.Pd.I

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS JAWA BARAT
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendidikan tentang BAB AL
HAJB PENGHALANG HAK WARIS. 
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini. 
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
  Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Ciamis, 29 November 2020


 
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................................... i

Kata Pengantar....................................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN:

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Masalah......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN:

2.1. Pengertian Al Hajb.................................................................................................... 3


2.2. Macam- macam Al Hajb........................................................................................... 3
2.3. Para Ahli Waris Yang Tidak Terhalang Menerima Waris.......................................... 4
2.4. Para Ahli Waris Yang Mahjub....................................................................................4

BAB III PENUTUP:

3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 7

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam pembagian waris yang sesuai Islam ada beberapa aturan
yang salah satunya adalah tentang hijab mahjub. Prinsip hijab mahjub
adalah mengutamakan atau mendahulukan kerabat yang mempunyai jarak
lebih dekat dari pada orang lain dengan yang mewarisi.
Keutamaan dapat disebabkan oleh jarak yang lebih dekat kepada
pewaris dibandingkan dengan orang lain, seperti anak lebih dekat dari
cucu dan oleh karenanya lebih utama dari cucu dalam arti selama anak
masih ada, cucu belum dapat menerima hak kwewarisan.
Keutamaan itu dapat pula disebabkan oleh kuatnya hubungan
kekerabatan seperti saudara kandung lebih kuat hubungannya
dibandingkan saudara seayah atau seibu saja, karena hubungan saudara
kandung melalui dua jalur (ayah dan ibu), sedangkan yang seayah atau
seibu hanya satu jalur.
Adanya perbedaan dalam tingkat kekerabatan itu diakui oleh Allah
dalam Al-Quran surat Al-Anfal : 75
ِ ‫ب هَّللا‬
ِ ‫ض فِي ِكتَا‬ ُ ‫َوأُولُو اأْل َ ْر َح ِام بَ ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم أَ ْولَى ِببَ ْع‬
Artinya : “…orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu
sebagian lebih berhak terhadap sesama didalam kitab Allah…”

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Al Hajb ?
2. Apa Macam- macam Al Hajb ?
3. Siapa Saja Ahli Waris Yang Tidak Terhalang Menerima Waris?
4. Ahli Waris Yang Mahjub?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk Mengetahui Pengertian Al Hajb.

1
2. Untuk Mengetahui Macam- macam Al Hajb.
3. Untuk Mengetahui Siapa Saja Ahli Waris Yang Tidak Dapat
Terhalang Menerima Waris.
4. Untuk Mengetahui Ahli Waris Yang Mahjub.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PengertianAl Hajb


Al-hajb ( ُ‫ ) اَ ْل َحجْ ب‬secara bahasa berarti al-man’u (ُ‫ اَ ْل َم ْنع‬, terhalang). Yang
dimaksud di sini adalah terhalangnya orang tertentu dari seluruh bagian
warisannya atau sebagiannya saja karena adanya orang lain. Dengan
pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa dalam bab hijab ini
tercegahnya seseorang dari mendapatkan warisan bukan karena adanya
sebab-sebab yang menghalanginya mendapat warisan sebagaimana
disebutkan pada bab Penghalang Warisan, namun dikarenakan adanya
ahli waris yang lebih dekat posisinya dengan si mayit. Jadi sesungguhnya
ahli waris yang terhalang (mahjub) ini memiliki hak untuk mendapatkan
harta waris si mayit, hanya saja karena ada ahli waris yang lebih dekat ke
mayit dari pada dirinya maka ia terhalang haknya untuk mendapatkan
warisan tersebut. Bila orang yang terhalang ini disebut dengan “mahjub”
maka ahli waris yang menghalangi disebut dengan “hajib”.

2.2 Macam- Macam Al Hajb


Ada dua macam dari al hajb
a. Hijab Nuqshan
Yaitu penghalang yang menyebabkan berkurangnya bagian
seorang ahli waris, dengan kata lain berkurangnya bagian yang
semestinya diterima oleh seorang ahli waris karena ada ahli waris lain.
Hajib-Mahjub Nuqshan

No Ahli Waris Bagian Terkurangi oleh Menjadi


1 Ibu  1/3 anak atau cucu 1/6
 1/3  2 saudara atau lebih 1/6
2 Bapak As anak laki-laki 1/6
As anak perempuan 1/6 + As

3
3 Isteri  ¼ anak atau cucu 1/8
4 Suami  ½ anak atau cucu ¼
saudara perempuan
sekandung /seayah  ½
anak atau cucu
5 saudara perempuan perempuan ‘amg
sekandung /seayah  2/3
2/lebih
cucu perempuan garis
6 laki-laki 1/2  seorang anak (pr)
1/6
7 saudara perempuan  ½ seorang saudara (pr)
seayah sekandung 1/6
Seperti suami, seharusnya menerima bagian ½, akan tetapi
karena bersama anak perempuan maka bagiannya menjadi ¼.
Seharusnya Ibu mendapat bagian 1/3, karena bersama anak maka
bagian Ibu berkurang menjadi 1/6.

b. Hijab Hirman
    

Yaitu penghalang yang menyebabkan seseorang ahli waris


tidak memperoleh sama sekali warisan disebabkan ahli waris yang
lain. Contoh, seorang cucu akan terhijab jika si mayat mempunyai
anak laki-laki.

2.3 Ahli Waris Yang Tidak Dapat Terhalang Menerima Waris.


Dari semua ahli waris yang ada hanya 6 (enam) ahli waris yang tidak bisa
mahjub dengan hijab hirmân. Keenam ahli waris itu adalah bapak, ibu,
anak laki-laki, anak perempuan, suami, dan istri.

2.4 Ahli Waris Yang Mahjub


1)   Kakek, terhalang oleh:
       Ayah

2)   Nenek dari ibu terhalang oleh:


Ibu
3)   Nenek dari ayah terhalang oleh:
 Ayah

Ibu

4
4)   Cucu laki-laki garis laki-laki terhalang oleh:
Anak laki-laki
5)   Cucu perempuan garis laki-laki terhalang oleh:
Anak laki-laki
Anak perempuan dua orang atau lebih
6)   Saudara sekandung (laki-laki/perempuan) terhalang oleh:
Anak laki-laki
     Cucu laki-laki
Ayah
7)   Saudara seayah (laki-laki/perempuuan) terhalang oleh:
 Anak laki-laki

       Cucu laki-laki

      Ayah

   Saudara sekandung laki-laki


Saudara sekandung perempuan bersama anak/cucu perempuan
8)   Saudara seibu (laki-laki/perempuan) terhalang oleh:
Anak laki-laki dan anak perempuan
 Cucu laki-laki dan cucu perempuan

Ayah
Kakek
9)   Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung terhalang oleh:
Anak laki-laki
Cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekansung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
10)    Anak laki-laki saudara seayah terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
11)    Paman sekandung terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah

5
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
12)    Paman seayah terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
Paman sekandung
13)    Anak laki-laki paman sekandung terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
    Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
Paman sekandung atau seayah
14)    Anak laki-laki paman seayah terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
Paman sekandung atau seayah
Anak laki-laki paman sekandung

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Hijab secara harfiyah berarti satir, penutup atau penghalang. Dalam fiqh
mawaris, istilah hijab  digunakan untuk menjelaskan ahli waris yang jauh
hubungan kerabatnya yang kadang-kadang atau seterusnya terhalang oleh
ahli waris yang lebih dekat. Orang yang menghalangi disebut hajib, dan
orang yang terhalang disebut mahjub. Keadaan menghalangi
disebut hijab.
2. Dalam hukum waris Islam, hijab dikualifikasikan kepada 2 macam
yaitu: Hijab Nuqshan dan hijab Hirman.
3. Hijab Nuqshan yaitu penghalang yang menyebabkan berkurangnya
bagian seorang ahli waris, dengan kata lain berkurangnya bagian yang
semestinya diterima oleh seorang ahli waris karena ada ahli waris lain.
4. Hijab Hirman yaitu penghalang yang menyebabkan seseorang ahli waris
tidak memperoleh sama sekali warisan disebabkan ahli waris yang lain.
Contoh, seorang cucu akan terhijab jika si mayat mempunyai anak laki-
laki

7
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/93069/hijab-dalam-ilmu-
waris-definisi-jenis-dan-contohnya

Referensi: https://almanhaj.or.id/966-ashabah-hajb-dan-hirman.html

Anda mungkin juga menyukai