Tentang :
Disusun Oleh :
DOSEN PENGAMPU :
1442 H / 2020 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT TUHAN semesta alam yang telah menurunkan al-Qur’an
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi seluruh
umat manusia. Selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah mengajarkan al-Qur’an sehingga dapat membawa
manusia dari zaman kejahiliahan menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Alhamdulillah, penulis bersyukur kepada Allah SWT karena berkat karunia dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah mengenai ” Hijab dan
Macam-macamnya ” melalui beberapa tahap dan proses meskipun belum sempurna.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan manfaat
bagi siswa dalam proses belajar. Penulis pastinya membutuhkan saran dan kritik yang
bersifat membangun yang senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat dan mendapatkan ridho dari Allah
SWT. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembagian waris yang sesuai Islam ada beberapa aturan yang
salah satunya adalah tentang hijab mahjub. Prinsip hijab mahjub adalah
mengutamakan atau mendahulukan kerabat yang mempunyai jarak lebih dekat
dari pada orang lain dengan yang mewarisi.
Keutamaan dapat disebabkan oleh jarak yang lebih dekat kepada pewaris
dibandingkan dengan orang lain, seperti anak lebih dekat dari cucu dan oleh
karenanya lebih utama dari cucu dalam arti selama anak masih ada, cucu belum
dapat menerima hak kwewarisan.
Keutamaan itu dapat pula disebabkan oleh kuatnya hubungan kekerabatan
seperti saudara kandung lebih kuat hubungannya dibandingkan saudara seayah
atau seibu saja, karena hubungan saudara kandung melalui dua jalur (ayah dan
ibu), sedangkan yang seayah atau seibu hanya satu jalur.
Adanya perbedaan dalam tingkat kekerabatan itu diakui oleh Allah dalam
Al-Quran surat Al-Anfal : 75
ِ ب هَّللا
ِ ْض فِي ِكتَا ُ َوأُولُو اأْل َرْ َح ِام بَ ْع
ٍ ضهُ ْم أَوْ لَى بِبَع
Artinya : “…orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu
sebagian lebih berhak terhadap sesama didalam kitab Allah…”.1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Hijab (dalam warisan) ?
2. Ada berapa pembagian hijab ?
3. Siapa saja orang yang menjadi hijab dan yang terhijab ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang dimaksud Hijab (dalam warisan)
2. Mengetahui berapa pembagian hijab.
1
Al Quran Al Karim
3. Mengetahui Siapa saja orang yang menjadi hijab dan yang terhijab.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1n 993), hlm. 71
3
Beni Ahmad Sabeni, Fiqh Mawaris (Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009), hlm. 173-174
Hajib-Mahjub Nuqshan
No Ahli Waris Bagian Terkurangi Menjadi
oleh
1 Ibu 1/3 anak atau cucu 1/6
1/3 2 saudara atau 1/6
lebih
2 Bapak As anak laki-laki 1/6
As anak perempuan 1/6 + As
3 Isteri ¼ anak atau cucu 1/8
4 Suami ½ anak atau cucu ¼
5 Saudara perempuan ½ anak atau cucu ‘amg
sekandung /seayah perempuan
saudara perempuan 2/3
sekandung /seayah
2/lebih
6 cucu perempuan garis 1/2 seorang anak 1/6
laki-laki (pr)
7 saudara perempuan ½ eorang saudara 1/6
seayah (pr) sekandung
2. Hijab Hirman
Yaitu penghalang yang menyebabkan seseorang ahli waris tidak
memperoleh sama sekali warisan disebabkan ahli waris yang lain. Contoh,
seorang cucu akan terhijab jika si mayat mempunyai anak laki-laki.4
4
Suhrawardi K. Lubis dan Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Jakarta: Sinar Grafika. 1995),
hlm. 86
Ahli waris yang terhalang secara total adalah sebagai berikut :
Ayah
Ibu
· Ayah
· Ibu
· Anak laki-laki
· Anak laki-laki
· Anak laki-laki
· Cucu laki-laki
· Ayah
· Anak laki-laki
· Cucu laki-laki
· Ayah
· Ayah
· Kakek
· Anak laki-laki
· Cucu laki-laki
· Paman sekandung
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hijab secara harfiyah berarti satir, penutup atau penghalang. Dalam fiqh mawaris,
istilah hijab digunakan untuk menjelaskan ahli waris yang jauh hubungan kerabatnya
yang kadang-kadang atau seterusnya terhalang oleh ahli waris yang lebih dekat.
Orang yang menghalangi disebut hajib, dan orang yang terhalang disebut mahjub.
Keadaan menghalangi disebut hijab.
2. Dalam hukum waris Islam, hijab dikualifikasikan kepada 2 macam yaitu: Hijab
Nuqshan dan hijab Hirman.
4. Hijab Hirman yaitu penghalang yang menyebabkan seseorang ahli waris tidak
memperoleh sama sekali warisan disebabkan ahli waris yang lain. Contoh, seorang
cucu akan terhijab jika si mayat mempunyai anak laki-laki
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu kami sangat
membutuhkan sumbangan pikiran, saran, dan kritikan yang konstruktif demi
kesempurnaan penyusun makalah selanjutnya.
Mudah-mudahan dengan makalah yang singkat ini dapat memenuhi
harapan kita semua dan ada manfaatnya bagi para pembaca yang budiman
sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al Quran Al Karim
Izin bertanya pak. Pak, Kenapa hijab dibagi bagi pak ? Terimakasih pak