Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM
DAN BUDI
PEKERTI
Untuk SMA Kelas XII
BAB VII
DALAM ISLAM
KETENTUAN WARIS

Sumber : Stevebidmead, pixabay.com


Peta
Menganalisis makna
Konsep waris dan ahli waris
dalam Islam

Pembagian harta waris Hikmah pelaksanaan pembagian


dalam Islam harta waris dalam Islam
Pengertian ilmu waris (faraid) dalam Islam

Menurut bahasa; warisa-yarisu-wirsan artinya berpindahnya harta seseorang


yang telah meninggal kepada yang lain.

Menurut istilah; ilmu untuk mengetahui orang yang berhak menerima warisan,
orang yang tidak dapat menerima warisan, kadar yang diterima oleh tiap-tiap
waris dan cara pembagiannya.
Tujuan pembagian harta waris menurut Islam

•Agar tidak terjadi perselisihan dan pertikaian antara


ahli waris
•Agar dapat terwujud keadilan yang berimbang dalam
pembagian harta waris
•Agar dapat memiliki harta secara halal

Sumber : maxmann, pixabay.com


Dalil yang menjadi dasar pelaksanaan pembagian waris
• Surah An-Nisa/4 ayat 11-12
• Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim
• Ijma’ ulama
• Undang-undang nomor 7
tahun 1989

Sumber:
Tayebmezahdia,
pixabay.com
Hukum mempelajari
ilmu waris
Hukum mempelajari ilmu waris
Mempelajari ilmu waris adalah fardhu kifayah,
artinya kewajiban hanya bagi sebagian orang
islam untuk mempelajarinya. Namun apabila
tidak ada seorangpun dari umat Islam Sumber :
felixioncool
mempelajarinya semua umat islam berdosa , pixabay.com
Sebab-sebab memperoleh harta waris

• Hubungan keturunan atau nasab


Umat Islam yang memiliki hubungan darah atau keturunan, menjadi ahli waris dan
berhak memperoleh bagian warisansesuai ketentuan hukum Islam
• Hubungan pernikahan
umat Islam yang memiliki hubungan perkawinan secara sah, berhak menjadi ahli waris
yaitu suami atau istri
• Hubungan seiman dan seagama
antara orang yang mewarisi dengan orang yang diwarisi harus sama-sama sebagai orang
Islam. Sehingga apabila ada keluarga yang berbeda agama, maka tidak berhak untuk
memperoleh harta warisan
1. Pembunuhan

Sebab-sebab terhalang
nya harta waris

3. Budak( saat ini sudah


2. Murtad atau kafir tidak ada lagi sistem
perbudakan)
Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan jenis kelamin
Ahli waris laki-laki
1. Anak laki-laki sampai ke bawah
2. Cucu laki-laki sampai ke atas 10. Paman kandung
dari garis anak laki-laki 11. Paman seayah
3. Ayah 12. Anak paman kandung sampai
4. Kakek sampai ke atas garis ayah ke bawah
5. Saudara laki-laki kandung 13. Anak paman seayah sampai ke
6. Saudara laki-laki seayah bawah
7. Saudara laki-laki seibu 14. Suami
8. Anak laki-laki saudara kandung 15. Laki-laki yang memerdekakan
sampai ke bawah
9. Anak laki-laki saudara seayah
Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan jenis kelamin
Ahli waris perempuan
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan sampai ke atas dari garis anak laki-laki
3. Ibu
4. Nenek sampai ke atas garis ibu
5. Nenek sampai ke atas garis ayah
6. Saudara perempuan kandung
7. Saudara perempuan seayah
8. Saudara perempuan seibu
9. Istri
10. wanita yang memerdekakan
Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta waris

Ahli waris zawilfurud ialah ahli waris yang bagian harta warisan telah
ditentukan berdasarkan dalil nash dan ijma sehingga tidak dapat diubah

Ahli waris asabah artinya ahli waris yang memperoleh bagian warisan
apabila ada sisa

Ahli waris mahjub adalah ahli waris yang tertutupi haknya untuk
memperoleh bagian warisan oleh ahli waris lain

Ahli waris zawil arham adalah ahli waris yang sudah jauh
hubungannya dengan orang yang meninggal dunia
Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta waris
Ahli waris Zawil Furud
Suami, Jika istri meninggal tidak mempunyai anak
Seorang anak perempuan
1/2 Seorang cucu perempuandari anak laki-laki
Saudara perempuan sekandung atau sebapak

Suami, jika istri yang meninggal meninggalkan anak


1/4 Istri, jika suami yang emninggal tidak meninggalkan anak

1/8 Istri, jika suami yang meninggal dunia meninggalkan anak


Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta waris
Ahli waris Zawil Furud
Ibu, jika yang meninggal tidak menggalkan anak atau saudara
perempuan
1/3 Dua orang saudara perempuan atau lebih, jika yang meninggal
tidak mempunyai anak atau orang tua

Dua orang anak perempuan atau lebih, jika tidak ada naklaki-
laki
Dua orang cucuatau lebih dari anak laki-laki, jika tidak ada anak
2/3 perempuan
Dua orang saudara perempuan sekandung atau lebih
Dua orang saudara perempuan sebapak atau lebih
Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta waris
Ahli waris Zawil Furud
Ibu, jika bersama salah satu dari ahli waris
Bapak, jika bersama dengan salah satu ahli waris
Nenek, jika tidak ahli waris

1/6 Cucu perempuan dari anak laki-laki, jika bersama anak perempuan
dan tidak anak laki-laki
Saudara perempuan sebapak, jika bersama saudara perempuan
sekandung dan tidak ada ahli waris
Seorang saudara ibu, baik laki-laki atau perempuan jika tidak ada ahli
waris
Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta waris
Ahli waris ‘Asabah
Anak laki-laki atau cucu laki-laki terus ke bawah
‘Asabah binafsih

Bapak, kakek terus ke atas

Saudara laki-laki sekandung dan sebapak

Anak saudara laki-laki sekandung dan sebapak

Paman sekandung atau sebapak

Anak laki-laki paman sekandung atau sebapak


Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta waris
Ahli waris ‘Asabah
Anak perempuan, jika dengan anak laki-laki
‘Asabah bil-gair

Cucu perempuan, jika dengan cucu laki-laki

Saudara perempuan kandung, jika dengan saudara laki-laki kandung

Saudara perempuan sebapak, jika dengan saudara laki-laki sebapak


Pembagian ahli waris sesuai ketentuan Islam
Ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta waris
Ahli waris ‘Asabah
‘Asabah ma’al-gair

Saudara perempuan sekandung (seorang atau lebih), jika bersama dengan


anak perempuan (baik seorang atau lebih)

Saudara perempuan sebapak (seorang atau lebih), jika bersama dengan


anak perempuan (seorang atau lebih)
Ahli waris hajib
Hajib Mahjub Akibat
Ibu Nenek dari garis ibu Tidak memperoleh bagian waris sama sekali

Ayah dan ibu Nenek dari garis ayah Tidak memperoleh bagian waris sama sekali

Keturunan dari garis laki-laki, Saudara seibu Tidak memperoleh bagian waris sama sekali
bapak dan kakek
Ayah, anak dan cucu dari garis Saudara seayah Tidak memperoleh bagian waris sama sekali
laki-laki
Anak laki-laki dan cucu laki-laki Saudara laki-laki atau saudara Tidak memperoleh bagian waris sama sekali
dari garis laki-laki dan ayah perempuan
Semua ahli waris laki-laki Semua ahli waris perempuan Tidak memperoleh bagian waris sama sekali,
kecuali suami, ayah dan anak laki-laki
Semua ahli waris perempuan Semua ahli waris laki-laki Tidak memperoleh bagian waris sama sekali,
kecuali istri, anak perempuan, ibu, saudara
perempuan sekandung
Cara menghitung harta waris sesuai ilmu waris

1. Ketentuan sebelum pembagian harta waris


• Menunaikan wasiat
• Membayar utang
• Membayar zakat
2. Menentukan jumlah ahli waris
3. Menentukan rincian dan jumlah harta waris
4. Menentukan KPK (kelipatan persekutuan terkecil)
5. Menentukan bagian masing-masing ahli waris
Hikmah pelaksanaan pembagian harta waris dalam islam

1. Memperoleh predikat sebagai umat Islam yang bertakwa


2. Meninggalkan rezeki yang halal dan berkah kepada keturunan
3. Menegakkan keadilan
4. Memelihara keutuhan keluarga
5. Mewujudkan syiar Islam
Perilaku yang dapat diambil dari proses pembagian harta waris

1. Mengutamakan kepentingan Allah daripada kepentingan lainnya


2. Menyadari bahwa kedudukan harta adalah sebagai titipan Allah
3. Menegakkan keadilan dalam pembagian harta
4. Mmenjauhkan diri dari timbulnya fitnah dari harta yang dimiliki

Anda mungkin juga menyukai