Disusun Oleh :
Syukur Alhamdulillah segala puji dan syukur yang mendalam kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta nikmat iman dan islam kepada kita, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul ILMU MAWARIS . Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam proses
pembelajaran mata kuliah Pengantar Studi Islam Interdisipliner.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita beliau Nabi Muhammad
SAW, yang menuntun kita menuju jalan kebaikan, dan menjadi suri tauladan bagi seluruh umat.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dosen Ahmad
Hujaj Nurokhim, LC.M.H. pada mata kuliah Pengantar Studi Islam Interdisipliner. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Hujaj Nurokhim, LC.M.H. selaku dosen
mata kuliah Ilmu Mawaris yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami.
Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A.
Pengertian Hajib dan Mahjub 2
B.
Macam-macam Hajib dan Orang-orang yang Menjadi Hajib dan
Termahjub 2
BAB III PENUTUP 3
A. Kesimpulan 3
Daftar Pustaka 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembagian waris yang sesuai Islam ada beberapa aturan yang salah satunya adalah tentang hajib
mahjub. Prinsip hijab mahjub adalah mengutamakan atau mendahulukan kerabat yang mempunyai jarak
lebih dekat dari pada orang lain dengan yang mewarisi.
Keutamaan dapat disebabkan oleh jarak yang lebih dekat kepada pewaris dibandingkan dengan orang
lain, seperti anak lebih dekat dari cucu dan oleh karenanya lebih utama dari cucu dalam arti selama anak
masih ada, cucu belum dapat menerima hak warisan.
Keutamaan itu dapat pula disebabkan oleh kuatnya hubungan kekerabatan seperti saudara kandung lebih
kuat hubungannya dibandingkan saudara seayah atau seibu saja, karena hubungan saudara kandung
melalui dua jalur (ayah dan ibu), sedangkan yang seayah atau seibu hanya satu jalur.
Adanya perbedaan dalam tingkat kekerabatan itu diakui oleh Allah dalam Al-Quran surat Al-
Anfal : 75
َ َ َ ْ ُ ُ
وأوﻟو ا ﻷ ْر َﺣﺎ ِم ﺑ ْﻌﺿ ُﮭ ْم أ ْو ﻟﻰ ﺑ َﺑ ْﻌض ﻓﻲ ﻛ َﺗﺎب ِﷲ
Artinya : “…orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagian lebih berhak
terhadap sesama didalam kitab Allah…”
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1/3
2 saudara atau lebih
1/6
2
Bapak
As
anak laki-laki
⅙
As
anak perempuan
1/6 + As
3
Isteri
¼
anak atau cucu
1/8
4
Suami
½
anak atau cucu
¼
5
saudara perempuan sekandung /seayah
½
anak atau cucu perempuan
‘amg
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Hijab secara harfiyah berarti satir, penutup atau penghalang. Dalam fiqh mawaris, istilah hijab
digunakan untuk menjelaskan ahli waris yang jauh hubungan kerabatnya yang
kadang-kadang atau seterusnya terhalang oleh ahli waris yang lebih dekat. Orang yang menghalangi
disebut hajib, dan orang yang terhalang disebut mahjub. Keadaan menghalangi disebut hijab.
2. Dalam hukum waris Islam, hijab dikualifikasikan kepada 2 macam yaitu: Hijab Nuqshan dan
hijab Hirman.
3. Hijab Nuqshan yaitu penghalang yang menyebabkan berkurangnya bagian seorang ahli waris,
dengan kata lain berkurangnya bagian yang semestinya diterima oleh seorang ahli waris karena ada ahli
waris lain.
4. Hijab Hirman yaitu penghalang yang menyebabkan seseorang ahli waris tidak memperoleh sama
sekali warisan disebabkan ahli waris yang lain. Contoh, seorang cucu akan terhijab jika si mayat
mempunyai anak laki-laki.
B. Saran
Demikian makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Ilmu mawaris tentang hijab mahjub. Karya
ini merupakan hasil maksimal dari kami, dan kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari harapan dan
sempurna. Karena itu, saran dan masukan,dari pembaca sangat kami harapkan dalam penyempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://islam.nu.or.id/warisan/hijab-dalam-ilmu-waris-definisi-jenis-dan-contohnya-czrcW