Anda di halaman 1dari 16

Psikologi Belajar

Teori-Teori Belajar dan Aliran-Aliran Psikologi


Belajar

Kelompok 8 :
Risma Ariani
Yayat Nurhidayat
Yuli Mauludi Yanti
Tokoh-Tokoh Aliran Psikologi Belajar
 Tokoh-tokoh aliran behavioristik
1. Thorndike 
Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan
respon. Dan perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang
berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud tidak konkrit yaitu tidak dapat
diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran koneksionisme (connectinism).
2. Watson
Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan respon,
namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang
dapat diamati dan dapat diukur. Dengan kata lain, meskipun ia mengakui adanya
perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun
ia menganggap hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia
tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam bentuk benak siswa
itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah
belajar atau belum karena tidak dapat diamati.
3. Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variable hubangan antara stimulus dan respon untuk
menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi
Charles Darwin. Baginya, seperti teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat
terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori ini
mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah
penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh bagian manusia, sehingga stimulus
dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis,walaupun respon
yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
4. Edwin Guthrie
Demikian juga Edwin, ia juga menggunakan variabel stimulus dan respon. Namun ia
mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau
pemuasan biologis sebagaimana Clark Hull. Ia juga mengemukakan, agar respon yang
muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam
stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut.
5. Skinner 
Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu
mengungguli konsep-konsep lain yang dikemukakan oleh para tokoh sebelumnya. Ia
mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun dapat menunjukkan
konsepnya tentang belajar secara lebih komprehensif. Menurutnya, hubungan antara
stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang
kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang
digambarkan oleh para tokoh sebelumnya.
 Tokoh aliran psikologi kognitivistik
1. Jean Piaget (1896–1980)
Jean Piaget adalah psikolog Swiss kelahiran Neuchatel 1896 yang dikenal
sebagai pencetus teori perkembangan kognitif. Ia adalah putra dari Arthur
Piaget, Profesor sastra abad pertengahan di Universitas Neuchatel. Piaget
belajar epistemology dan filsafat di Universitas Neuchatel, kemudian
belajar sebentar di Universitas Zurich.
Jean Piaget adalah pendidik, ilmuwan dan psikolog yang dikenal atas
teori perkembangan kognitif serta perintis teori konstruktivistik.
2. Lev Vygotsky (1896–1934)
Nama lengkapnya Lev Semionovich Vygotsky, psikolog Uni Soviet
kelahiran Orsha, Belarusia 1896 (meninggal 11 Juni 1934) yang dikenal
sebagai contributor teori konstruktivistik sosial, Zone of Proximal
Development dan contributor beberapa teori Marxis. VLev lahir dari
keluarga keturunan Yahudi Rusia.
Lev dikenal dengan perumus Vygotsky circle, dan pencetus teori Zone
of Proximal Development. Menurut Vygotsky, interaksi sosial berperan
penting dalam proses tumbuh kembang kognitif anak. Ia menekankan
pentingnya masyarakat dan budaya dalam mendorong pertumbuhan
kognitif
3. Robert Gagne (1916–2002)
Robert Mills Gagne, psikolog Amerika kelahiran 21 Agustus 1916
(meninggal 28 April 2002). Gagne belajar di Univeristas Yale, kemudian
melanjutkan pascasarjana di Brown University. Selanjutnya Gagne
mengambil gelar Ph.D pada tahun 1940 di Connecticut College for
Women. Studinya banyak mempelajari tentang perilaku.
Belajar menurut Gagne adalah perubahan kemampuan manusia yang
terjadi melalui proses pembelajaran terus menerus, yang bukan saja
disebabkan oleh pertumbuhan saja. Ia mengutarakan teori belajar
spesifik(Specific Learning Condition) .
4. Jerome Bruner (1915–2016)
Jerome Bruner Seymour Bruner, psikolog Amerika kelahiran 1
Oktober 1915 yang dikenal atas kontribusinya dalam psikologi kognitif
dan teori belajar kognitif dalam psikologi pendidikan. Bruner lahir dari
keluarga imigran Yahudi Polandia, orang tuanya menyekolahkan di
Universitas Duke, dan Ph.D dalam ilmu psikologi dari Universitas
Harvard.
Menurut Bruner, pembelajaran bisa muncul melalui tiga tahap, yaitu
enactive, iconic dan symbolic. Ia juga dikenal sebagai pencetus teori
discovery learning.
5. David Ausubel (1918–2008)
David Ausubel adalah psikolog Amerika kelahiran
Brooklyn, New York 25 Oktober 1918 yang dikenal atas
kontribusinya dalam bidang psikologi pendidikan.
Ausubel belajar di University of Pennsylvania dalam
bidang psikologi, kemudian melanjutkan studi
kedokteran di Universitas Middlesex, kemudian magang
di Rumah Sakit Gouverneur. Ausubel mendapat gelar
master dan Ph.D dalam psikologi perkembangan dari
Universitas Columbia pada tahun 1950. Ausubel dikenal
atas kontribusinya dalam teori belajar bermakna.
 Tokoh Psikologi humanistik
1.  Jean Paul Sartre dan Albert Camus
Sartre mengungkapkan mengenai eksistensialisme
yang menyatakan bahwa manusia itu memiliki
kebebasan. Yang paling terkenal dari ide Sartrer
adala Bein and Nothingness.
Seperti Sartre, Camus juga memiliki kontribusi ide
mengenai humanistik. Camus menyatakan bawa
manusia adalah makhluk yang absurd.
2. Martin Heidegger
Sumbangan Heidegger untuk humanistik
diantaranya adalah Dasein. Maksud dariDasein adalah
hubungan manusia dengan alam/dunia.
Bagi Heidegger, manusia dan dunia saling berkaitan
satu sama lain.
3. Ludwig Binswanger
Konsep Binswaner yang paling penting adalah Weltanschauung
atau desain dunia. Secara umum, desain dunia adalah bagaimana
seseorang memandang dan memeluk dunia.
4. Rollo May
May menunjukkan bahwa manusia adala objek, dalam artian
manusia ada secara fisik dan karena itu ada hal-hal yang terjadi
pada manusia. Namun, May juga menyatakan bawa manusia juga
sebagai subjek.
5. George Kelly
Pendekatan terapi menurut Kelly berdasarkan pemikiran
bahwa masalah psikologis merupakan kesalahan dalam persepsi,
sehingga terapis berfungsi untuk membantu klien melihat sesuatu
dengan cara yang berbeda.
Kelly memulai terapi dengan meminta klien menuliskan self-
characterization, dari hal tersebut, Kelly dapat melihat bagaimana
klien memandang dirinya sendiri, dunia, serta orang lain.
6. Abraham Maslow
Abraham Harold (Abe) Maslow lahir pada 1 April 1908 di
Manhattan, New York. Dia adalah anak tertua dari 7
bersaudara. Ayahnya bernama Samuel Maslow.
Memiliki pandangan atheis. Masa kecil Maslow bisa
digambarkan dengan masa kecil yang tidak menyenangkan,
kisahnya dipenuhi dengan bagaimana beralih dari buku ke
buku untuk belajar melepaskan diri dari perasaan kesepian
dan inferioritasnya.
Menurut Maslow, setiap orang memiliki kecenderungan
bawaan terhadap aktualisasi diri. Keadaan ini merupakan
kebutuhan tertinggi dari kebutuhan manusia, melibatkan
aktifitas yang menggunakan semua kualitas dan kemampuan
kita, pengembangan dan pemenuhan potensi kita.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar
1. Behavioristik
Kelebihan
Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan
pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan,
refleks, dan daya tahan.
Mampu mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak
produktif.
membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik
untuk bisa bebas berkreasi dan berimajinasi.
Kekurangan
Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan ,
jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-
hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi
sekedar hubungan stimulus dan respon.
tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus
dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
2. Kognitivistik
Kelebihan
Teori pembelajaran kognitivistik memiliki kelebihan sebagai berikut:
Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan
pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang
dimiliki pada setiap individu.
Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasar-
dasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya
deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan
menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah diberikan.
Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan
ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi
yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada
daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah
diberikan.
Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu hal
baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka dari itu dalam
metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru
yang belum ada atau menginovasi hal yang yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan
pada pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan
Kekurangan
Berikut adalah beberapa kelemahan dari metode pembelajaran kognitivistik:
Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan
ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta
didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap
semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan
tidak dibeda-bedakan.
Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik
dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara
peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing
peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.
Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka
dipastikan peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang
diberikan .
Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa
adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam
praktek kegiatan atau materi.
Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan
kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah
diterimanya.
3. Humanistik
Kelebihan
Bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap,analisis
terhadapfenomenasocial. Siswa merasa senang,berinisiatif dalam belajar. Guru
menerima siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.
siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya dan mempunyai pengaruh yang signifikan pada ilmu
psikologi danbudaya populer.
selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-
dialogis dan humanis.
Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat,
kebebasan mengungkapkan gagasan.
keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih
adalahkemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta
didik yang tentunyamempunyai pandangan yang berbeda-beda.
Kekurangan
Bersifat individual, proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan
lingkungan yang mendukung, sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada
diri mereka.
Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam
psikologi humanistik
4. Konstruktivistik
Kelebihan
 Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan
berfikir untuk menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat
mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan.
 Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung
dalam mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik
akan lebih faham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi.
 Daya ingat artintya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat
secara langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua
konsep yang ada yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina
sendi kehafaman mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
 Kemahiran sosial artinya, dalam proses belajar kemahiran sosial diperoleh
apabila seorang murid berinteraksi dengan guru dan rekan dalam membina
pengetahuan baru.
 Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya akan
terlibat secara terus menerus dan semakin lama mereka akan faham, ingat, dan
lebih yakin dalam memutuskan sebuah pengetahuan baru. Apabila peserta
didik melakukan interaksi secara sehat dengan guru atau rekan, maka mereka
akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
Kekurangan
Ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain:
 Kadang guru itu tidak memperhatikan muridnya secara keseluruhan misalkan guru
tidak pernah memberi kesempatan pada peserta didiknya untuk menyelesaikan
suatu masalah atau berdiskusi sehingga peserta didik hanya mendapat
pembelajaran yang itu-itu saja, jadi pola pikir peserta didik tidak berkembang.
 Tidak semua guru atau pendidik itu mempunyai karakter atau sifat yang sama,
pada dasarnya guru hanya memberi penjelasan saja saat pembelajaran sehingga
peserta didik dituntut untuk hanya memahami saja tanpa terlibar secara langsung
dalam mengaplikasikan sebuah situasi baru.
 Membahas tentang sifat seorang guru, guru seharusnya tidak berperan sebagai
orang yang kaku dan harus ditakuti, guru seharusnya berperan sebagai teman bagi
peserta didiknya sehingga peserta didik dapat beriteraksi dengan baik dalam
membina pengetahuan baru.
 Pada dasarnya guru itu dijadikan sebuah panutan bagi peserta didiknya maka dari
itu guru tidak diwajibkan memberi contoh yang negativ kepada peserta didiknya,
kadang ada guru yang memiliki sifat yang buruk yaitu sering berkata kotor atau
kasar di depan peserta didiknya, itu sangat dilarang dalam aturan etika seorang
guru, karena apabila itu dihadapkan pada anak usia sekolah dasar sangat tidak
pantas untuk dilakukan.
 Apabila peserta didik tidak dilibatkan dalam pembelajaran praktik maka daya ingat
dan pengetahuan peserta didik tidak akan berkembang dengan baik, dan apabila
diberi materi baru pasti materi sebelumnya akan dilupakan

Anda mungkin juga menyukai