Nurul Huda
Faruq Al Farisi
Burhan Hanafi
Hadang Rahmatullah
Ahmad Rofiqi
Anita, S.Pd
XII putra.
putri.
putra.
level IX putri.
putra.
putra.
11. Ahmad Rofiqi 085643366146 Pengampu level IX
putra.
putri.
putri.
DATA SISWA
1. VII 28 20 48
2. VIII 24 12 36
3. IX 11 12 23
4. X 29 42 73
5. XI 5 8 13
6. XII 12 21 33
Program ini diadakan setiap hari pagi dan sore. Program dzikir
masing.
6. Mutabaah Yaumiyah
dan Inggris. Setiap hari ada penambahan kosa kata dan kalimat yang
8. Riyadhoh
9. Piket Boarding
1. Renang
2. Rihlah
3. Reward Siswa
dan lain-lainnya.
4. Ujian Boarding
5. Classmeeting Boarding
raport sekolah.
JADWAL HARIAN
Waktu Hari
06.45-12.00 Sekolah**
12.30-15.30 Lain-lain
21.30-03.00 Istirahat
Jadwal Perpulangan
Siswa/i Pekan
I II III IV V
Catatan:
jadwal.
Program Kedisiplinan.
A. UMUM.
Sistem Boarding School (asrama) yang diterapkan di Unit
Sekolah Yayasan Al-Abidin Surakarta, adalah sistem pelayanan
pendidikan dan bimbingan yang diupayakan oleh Yayasan Al-Abidin
Surakarta untuk mewadahi putra-putri dari orang tua yang
mengharapkan :
1. Penanaman lebih pada nilai-nilai keIslaman dan pembangun
karakter serta mental.
2. Pelayanan pendidikan dan bimbingan selama 24 jam dengan sistem
pembelajaran dan aktivitas yang terjadwal dan terpantau.
3. Lahirnya generasi Rabbani yang mengaplikasikan nilai-nilai Islam,
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sendi-sendi
kehidupan.
B. PANDUAN DAN PERATURAN BOARDING.
PASAL 1
PERATURAN KAMAR
1. Kamar harus selalu bersih dan rapi
2. Ranjang, almari dan rak buku harus dalam keadaan rapi
3. Dilarang menaruh pakaian kotor didalam kamar
4. Siswa/siswi wajib melaksanakan tugas piket kamar
5. Dilarang tidur bersama diatas satu ranjang
6. Dilarang makan didalam kamar (kecuali snack)
7. Dilarang menyimpan makanan yang mudah basi
PASAL 2
PERATURAN KAMAR MANDI
1. Berdoa sebelum dan sesudah masuk kamar mandi
2. Masuk dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan
3. Buanglah sampah pada tempat sampah yang tersedia
4. Dilarang mencuci pakaian dan alat makan didalam kamar mandi
5. Dilarang meninggalkan barang pribadi apapun didalam kamar mandi
6. Dilarang berbicara, bernyanyi dan bersiul didalam kamar mandi
7. Dilarang mandi pada waktu yang tidak diperbolehkan
PASAL 3
PERATURAN TEMPAT JEMURAN
1. Siswa boarding diwajibkan menjemur dengan hanger
2. Siswa boarding diharapkan segera mengambil jemuran yang telah
kering
3. Siswa boarding dilarang bermain, nongkrong, berteriak-teriak dan
makan
4. Dilarang berganti pakaian
PASAL 4
PERATURAN TEMPAT CUCI PIRING
1. Seluruh siswa boarding wajib mencuci peralatan makan sendiri.
2. Dilarang keras membuang sisa makanan kedalam lubang saluran air
3. Dilarang meninggalkan peralatan makan ditempat cuci piring
4. Taruhlah piring, gelas yang telah dicuci di rak piring
PASAL 5
PERATURAN DI AULA
1. Semua siswa bertanggungjawab menjaga kebersihan dan
keselamatan peralatan di dalam aula.
Siswa dilarang meninggalkan sampah di aula.
Merapikan tikar setelah kegiatan.
2. Semua siswa bertanggungjawab untuk mematikan kipas dan lampu
di aula setelah kegiatan selesai.
PASAL 6
PERATURAN DI DAPUR
Siswa/i wajib menjaga kebersihan dapur.
a. Siswa/i bertanggungjawab mencuci dan mengembalikan alat-
alat dapur setelah pemakaian pada tempatnya.
b. Tidak meninggalkan sampah di dapur.
c. Mematikan kompor setelah pemakaian.
d. Siswa wajib memastikan tidak ada sisa nasi
( makanan) yang tercecer di lantai.
PASAL 7
PERATURAN PAKAIAN
1. Siswa/i dapat mencuci sendiri ditempat yang disediakan
2. Siswa/i meloundrykan pakaiannya hanya diloundry Albi
3. Siswa/i di haruskan memakai pakaian yang rapi dan sopan :
a. Siswa dilarang menggunakan celana pendek, baju transparan
dan ketat, baju bergambar/bertulis tidak sopan, provokatif, tidak
sesuai dengan ajaran Islam.
b. Siswa wajib memakai celana longgar minimal satu jengkal (
lima jari ).
c. Siswi dilarang membawa celana pendek (diharuskan minimal
¾), pakaian ketat, blouse dan T-Shirt berlengan pendek dan
ketat, segala bentuk barang emas dan hiasan kecuali anting.
PASAL 8
PERATURAN TEMPAT CUCI BAJU
1. Seluruh siswa/i boarding wajib memiliki ember pribadi
2. Tidak diperbolehkan meletakkan alat cuci pribadi ditempat cuci baju
3. Dilarang meletakkan ember kosong di sembarang tempat
4. Ember yang berserakan akan disita
5. Tidak diperbolehkan mencuci baju dengan mesin cuci
6. Tidak diperbolehkan merendam pakaian lebih dari 24 jam
7. Mesin cuci dikhususkan hanya sebagai pengering pakaian
8. Dilarang membuang sampah bungkus deterjen disembarang tempat
PASAL 9
PERATURAN PENGAMBILAN DAN PELAKSAANAAN MAKAN
1. Seluruh siswa boarding wajib makan ditempat makan
2. Lauk, sayur dan minuman akan dibagikan langsung oleh petugas
piket
3. Siswa wajib mengantri dan mengambil sendiri jatah makannya
4. Siswa wajib makan pada waktu yang sudah ditetapkan
Makan pagi pukul : 05.45-6.15
Makan siang pukul : 12.00-12.30
Makan malam pukul : 18.15-18.45
5. Tidak ada jatah makan diluar jadwal makan kecuali bagi yang puasa.
6. Alat makan wajib langsung dicuci setelah selesai makan
PASAL 10
PERATURAN JAM BELAJAR
1. Setiap level diwajibkan belajar malam pada tempat yang telah
ditetapkan
2. Belajar malam akan dilaksanakan pukul 20.00 – 21.30
3. Dilarang belajar didalam kamar
4. Dilarang keras bersendau-gurau, bermain atau tidur
5. Tidak diperbolehkan menggunakan handphone boarding
6. Tidak diperbolehkan jajan atau izin keluar
PASAL 11
PERATURAN SHOLAT WAJIB
1. Putra wajib memakai songkok dan baju koko serta terpakai dari
boarding.
2. Putra dilarang melepas baju di perjalanan pulang dari masjid.
3. Putra wajib shalat dimasjid dan putri jama`ah dipendopo.
4. Jama`ah sholat putri didirikan 10 menit setelah adzan masjid
Syari’ah.
5. Siswa putra wajib sholat fardu di masjid syari’ah kecuali sholat isya’
6. Sholat isya’ putra, dimasjid yang sudah ditentukan dan digilir sesuai
jadwal
PASAL 12
PERATURAN SEKOLAH
1. Waktu berangkat maksimal pukul 06.45 dan gerbang ditutup.
2. Berseragam sesuai ketentuan sekolah.
3. Memakai sepatu
4. Dilarang kembali keboarding untuk keperluan apapun.
5. Siswa/i wajib langsung kembali ke boarding setelah KBM di sekolah
selesai, kecuali bagi yang memiliki surat rekomendasi dari pihak
sekolah.
PASAL 13
PEMAKAIAN HANDPHONE BOARDING
1. Setiap level disediakan satu handphone.
2. Dilarang menggunakan handphone yang bukan milik levelnya.
3. Dilarang menggunakan handpone ketika agenda boarding
berlangsung.
4. Tidak diperbolehkan membuka dan mengganti SIM handphone
boarding
PASAL 14
PERATURAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN HP
Laptop
1. Seluruh siswa boarding diperbolehkan membawa laptop di
boarding
2. Seluruh siswa boarding wajib mengumpulkan laptop di ruangan
yang telah disediakan pada jam 17.00
3. Dilarang menggunakan laptop untuk menonton film
4. Untuk penggunaan laptop diboarding wajib menunjukkan surat
izin
5. Pengambilan laptop dipagi hari dilayani pukul 06.00-06.30
6.
Handphone
1. Seluruh siswa boarding tidak diperbolehkan membawa
handphone ketika masuk boarding,
2. Kecuali bagi siswa/i dari luar kota yang membawa handphone
wajib menitipkan kepada musyrif/ahnya, dan diperbolehkan
mengambil ketika hendak pulang ke rumah
3. Bagi siswa yang diketahui membawa handphone illegal, akan
segera ditindak khusus dan handphone yang disita tidak akan
dikembalikan.
PASAL 15
UANG SAKU DAN JAJAN
1. Bagi siswa/i yang membawa ATM wajib menitipkan ke musyrif/ah.
2. Besar uang saku perpekan maksimal SMA Rp. 50.000,- dan SMP
Rp. 35.000,-
3. Mendepositkan uang loundry kepada musyrif/ah.
PASAL 16
JADWAL PULANG
1. Dua kali dalam satu bulan.
2. Hari libur yang ditetapkan Boarding.
3. Pada liburan semester.
4. Libur hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
5. Ketika perpulangan ( liburan ) siswa/i dilarang bermalam di rumah
kawan kecuali mendapat izin dari orang tua dan musyrif/ah.
PASAL 17
JADWAL MENJENGUK
1. Setiap hari Ahad pukul 08.00 – 12.00
PASAL 18
TAMU BOARDING
1. Tamu wajib lapor kepada musyrif atau musyrifah.
2. Tamu tidak diperbolehkan masuk asrama siswa/i.
3. Tamu tidak diperbolehkan menjenguk selama waktu belajar dan
kegiatan wajib asrama.
4. Tamu diperbolehkan menjenguk ditempat yang telah disediakan.
5. Menghargai hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi siswa/i asrama.
Meliputi : merokok, mendengarkan music serta yang berbau non
Islami.
6. Menjenguk siswa/i sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
7. Tamu yang hendak bermalam, diharapkan lapor kepada petugas
asrama.
8. Tamu wajib berpakaian Islami ( wanita wajib berjilbab ).
9. Tamu wajib mematuhi tata tertib bertamu yang telah ditetapkan.
PASAL 19
TANGGUNG JAWAB KEPEMILIKAN BARANG
1. Siswa/i bertanggung jawab penuh terhadap kepemilikan barang (
laptop dll ) dan uang yang dimiliki.
2. Jika terjadi kehilangan barang dan uang, pengurus boarding (
mudhir, musyrif/ah ) tidak bertanggung jawab dan hanya bersifat
membantu penyelesaian masalah tersebut.
PASAL 20
ADAB SISWA/I BOARDING
1. Siswa/i wajib menghormati dan mematuhi segala arahan
musyrif/musyrifah dan mudir boarding.
2. Siswa/i dilarang membuat bising dan gaduh apabila di asrama.
3. Siswa/i boarding dilarang membuat hubungan dengan siapa saja
yang bukan mahramnya melalui surat menyurat, telepon, facebook,
twitter dan media social lainnya.
PASAL 21
TINDAKAN TATA TERTIB
Berikut adalah sanksi yang akan dikenakan terhadap siswa/i yang
melakukan kesalahan dan melanggar peraturan :
1. Nasihat.
2. Peringatan pribadi.
3. Membersihkan lingkungan.
4. Surat kepada ibu-bapak / wali.
5. Panggil ibu-bapak / wali ke sekolah.
6. Surat peringatan.
7. Dikembalikan ke orang tua
HASIL WAWANCARA
Penulis: Apakah padanan kata yang cocok untuk musyrifah ala Boarding
Al-Abidin?
Miss. Zulfa: Padanan kata yang cocok untuk musyrifah Boarding Al-
Abidin adalah pendamping.
Penulis: Mengapa disebut pendamping?
Miss. Zulfa: Karena mendampingi dan membersamai setiap kegiatan anak.
Penulis: Menurut teori metode pembentukan karakter 6 metode yaitu
pembentukan karakter menggunakan metode keteladanan,
nasihat, penghargaan dan hukuman, pembentukan disiplin,
pembiasaan dan menciptakan suasana yang kondusif.
Penulis: Kemudian seperti apa metode teladan diaplikasikan di boarding
ini?
Miss. Zulfa: take and give dari anak-anak (mengambil dan memberi) yaitu
anak-anak mengisi kotak saran yang sudah disediakan, tapi tidak
pada mengisi, dan anak-anak diminta menulis kritik dan saran
atau masukan untuk musyrifah minimal dilakukan satu semester
sekali di akhir semester, kemudian musyrifah menanggapi dan
menjawab beberapa yang perlu ditabayunkan di forum besar.
Dari kritik saran tersebut kita tahu bahwa apa yang bisa
diteladani dari musyrifah dan atau bahkan musyrifah belum bisa
memberi teladan yang bagus menurut pandangan anak-anak.
Penulis: Dalam bentuk apa metode nasihat dijalankan di boarding?
Miss. Zulfa: Haduh kalau nasihat dijalankan dalam bentuk apa ya? Ya
bentuknya nasihat, nasihat itu kan dari hati ke hati secara lisan.
Nasihat diwujudkan dalam bentuk tulisan yang ditempel di
kamar atau aula.
Penulis: seperti ini saja, kapan nasihat itu diberikan?
Miss. Zulfa: musyrifah memberikan nasihat yaitu waktu mentoring,
evaluasi organisasi boarding Ahad malam, tausiyah musyrifah
setiap Jum’at malam, musyrifah yang tausiyah bergantian,
waktu dalam forum besar setelah al-ma’tsurot pagi dan sore.
Penulis: Metode ini ada ndak di boarding? Kalau ada, dalam metode
reward and punishment apa yang dilakukan musyrifah dengan
metode ini?
Miss. Zulfa: Penghargaan yang diberikan dilihat dari dokumen dan
keseharian siswa, dokumen meliputi muttaba’ah yaumi dan
checklist. Pemberian hukuman sesuai dengan kesepakatan yang
sudah dibuat musyrifah “pembimbing” dan organisasi boarding
dan ada juga SP (Surat Peringatan) bagi yang melanggar.
Penulis: Karena melanggar apa anak kok sampek di SP?
Miss. Zulfa: karena ketemuan dengan ikhwan (lawan jenis) yang pada
intinya juga tidak pada ijin keluar boarding, sembunyi-
sembunyi ketemuan. Berarti anak tersebut tidak bertanggung
jawab di boarding ini, sudah dipercayakan orang tuanya di
boarding malah seperti itu.
Penulis: Kemudian apa lagi?
Miss. Zulfa: di boarding banyak iqob, misalkan yaitu bagi yang
tahajjudnya tidak memenuhi target 6 kali satu pekan, anak
diminta membuat mading berbarengan dengan teman yang
tahajjudnya sama-sama tidak memenuhi target.
Penulis: Kalau penghargaannya apa ya Miss?
Miss. Zulfa: yang rangking 1-3 disekolah diapresiasi, yang rajin ibadahnya
dilihat dari muttaba’ah yaumi dikasih hadiah, 3 yang datang
terawal ke boarding setelah liburan dikasih hadiah, supaya anak-
anak senang dan lebih termotivasi untuk berbuat baik. Berarti
yang mendapat reward itu dia anak yang bertanggung jawab
pada dirinya.
Penulis: Kalau dalam metode displin , apa bentuk pendisiplinan siswa
untuk membentuk karakter tanggung jawab di boarding ini?
Miss. Zulfa: Musyrifah “pembimbing” bekerjasama dengan organisasi
boarding yang diketuai Wulan siswi kelas XI, berusaha
membuat checklist untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.
Jadi siswa juga ikut dilibatkan, agar bertanggung jawab dengan
kesepakan yang sudah dibuat bersama. Checklist pengumpulan
laptop yang diisi anak-anak setiap pengambilan dan
pengembalian, karena laptop harus dititipkan ke musyrifah,
kemudian checklist belajar malam yang dibuat oleh anak-anak
si-pendidikan dari organisasi. Surat penggunaan laptop ketika
dipakai di boarding, buku pelanggaran, keterlambatan kembali
ke boarding setelah perpulangan, anak-anak yang menulis
kemudian diserahkan ke musyrifah untuk ditindak lanjuti,
kemudian ngecek kelengkapan anggota boarding ketika setiap
kali agenda bareng-bareng misal ketika al-ma’tsurot, tilawah
berjama’ah, supaya diketahui siapa anggota boarding yang tidak
ikut agenda, ini dilaksanakan oleh anak-anak bagian
kedisiplinan dan di follow up i musyrifahnya, kemudian kalau
ada yang tidak ikut agenda berarti bisa diketahui dia sakit apa
tidak, kalau tidak ya ada teman yang
memanggilkan/meningatkan supaya ikut agenda boarding
bersama-sama.
Penulis: Dalam bentuk apa pembiasaan dilakukan di boarding?
Miss. Zulfa: Pembiasaan piket harian digilur dan satu pekanan sekali piket
bersama-sama. Pembiasaan ibadah anak harus mengisi
muttaba’ah yaumi supaya terlihat rajin tidaknya anak dalam
beribadah.
Penulis: Dalam menciptakan suasana kondusif apa yang dilakukan
musyrifah?
Miss. Zulfa: Dengan peraturan, terbentuk lingkungan kondusif karena
peraturan boarding yang disampaikan musyrifah dan secara
tertulis di buku panduan boarding yang mana masing-masing
anak diberikan sebagai pegangan.
3. Hasil wawancara ke-1 dengan Miss. Nunung Ambarwati, S.P, pada
hari Kamis, 25 Februari 2016 (Mudhiroh Boarding dan Musyrifah
Kelas XII Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016).
Penulis: Apa peran dan tugas musyrifah menurut anda selaku mudhiroh di
boarding ini?
Miss. Nunung: Peran utamanya adalah sebagai pengganti orang tua di
rumah, penanggung jawab anak-anak boarding, membentuk
akhlak dan karakter, bisa memberika tauladan yang baik. Tugas
musyrifah adalah sebagaimana visinya membiasakan ibadah
atau amal yaumi untuk kepentingan ukhrowi dan pembiasaan
displin untuk kepentingan duniawi.
Penulis: Apa upaya anda selaku musyrifah yang mengampu kelas XII
untuk membentuk karakter tanggung jawab siswa?
Miss. Nunung: Yang pertama adalah memberikan amanah, larangan,
nasihat dan dibiasakan bertanggung jawab atas kesalahannya
yaitu dimulai dari kesalahan terkecil dan kemudian yang besar
apa pun itu. Selanjutnya adalah memberikan dasar-dasar
tentang tanggung jawab dan amanah karena keduanya tidak
dapat dipisahkan, yaitu kalau berbuat baik maka akan memanen
kebaikan begitu sebaliknya, dan bertanggung jawab terhadapa
apa yang dilakukan. Selanjutnya aplikatif.
Penulis: Apa maksud dari aplikatif ini?
Miss. Nunung: Jadi tidak hanya sekedar melarang tapi juga menjelaskan
esensi dan konsekuensinya, dengan diberi tanggung jawab,
kemudian diajak berfikir pada suatu pilihan, supaya bertanggung
jawab atas pilihannya.
Penulis: Selain itu apa upaya yang anda lakukan?
Miss. Nunung: Melalui kegiatan boarding, yaitu peraturan dan agenda
siswa dikasih konsekuensi, dikasih iqob sebagai wujud dari
konsekuensi atas perbuatan yang salah. Jadwal-jadwal yang
sudah dibuat dari disiplin dan aturan-aturan, berani
mempertanggung jawabkan, menyampaikan dan megakui
kesalahannya pada musyrifah apabila bersalah.
Penulis: Apa motode pembentukan tanggung jawab di boarding ini?
Miss. Nunung: Teladan, pembelajaran tanggung jawab melalui organisasi
di boarding, pembebanan tugas. Pembiasaan kemudian reward
dan punishment dan dengan metode disiplin.
Penulis: Bagaimana hasil upaya pembentukan karakter tanggung jawab
menurut pandangan anda?
Miss. Nunung: Sebagian sudah bertanggung jawab, beranjak dewasa, lebih
baik dari kelas sebelumnya, memahami arus boarding,
esensinya, maknanya apa, selaras dengan kedewasaan.
Penulis: Apa faktor yang menghambat upaya pembentukan karakter
tanggung jawab di boarding ini?
Miss. Nunung: Pengaruh dari teman lain, pemahaman kurang tentang
tanggung jawab, kedewasaan kurang, pemikirannya masih anak-
anak yang suka senang-senang, niatnya di boarding belum lurus,
maka perlu diluruskan.
4. Hasil wawancara ke-2 dengan Miss. Nunung Ambarwati, S.P, pada
hari Selasa 19 April 2016.
Penulis: Apa menurut anda padanan kata yang pas untuk musyrifah di
boarding ini sesuai musyrifah khasnya Al-Abidin seperti apa?
Miss. Hannah: Musyrifah ala boarding Al-Abidin adalah sebagai orang
tua, karena ketika sakit yang membawa ke dokter adalah
musyrifah, menitipkan uang dan mengambilnya ke musyrifah,
belajar dan jika ingin les yang mencarikan adalah musyrifah,
bangun tidur sampai akan tidur lagi ketemu dengan musyrifah,
seakan-akan musyrifah adalah asisten atau pengganti orang tua
di rumah.
Penulis: Sudah berapa lama anda mengampu kelas XII?
Miss. Hannah: Saya disini baru 1 minggu, menggantikan Miss. Nisa, Miss.
Nisa ditugaskan menjadi musyrifah kelas VII.
Penulis: Apa kesan pertama yang anda rasakan di boarding ini?
Miss. Hannah: Luar biasa sekali, baru menemui anak-anak seperti ini,
boarding ini berbeda dengan pondok, karena berdasarkan
pengalaman saya di pondok Ta’mirul Islam Surakarta. Di
pondok para santrinya lebih mudah dibimbing dan diingatkan
serta diarahkan tapi kalau di boarding anaknya lebih susah
untuk diarahkan, harus berkali-kali diingatkan.
Penulis: Apa upaya anda dalam membentuk karakter tanggung jawab
siswa di boarding ini?
Miss. Hannah: Tidak bosan-bosan memberi tahu, mengingatkan, menjadi
contoh yang baik, karena dari tingkah laku musyrifah bisa
dilihat dan ditiru anak-anak. Kemudian dinasihati pelan-pelan
karena ada beberapa ada yang kurang suka kalau diingatkan
secara langsung oleh musyrifahnya.
Penulis: Bagaiman hasil upaya yang dilakukan?
Miss. Hannah: Mayoritas belum bisa bisa diamanahi tanggung jawab,
contohnya anak-anak di larang makan di kamar masih saja
makan di kamar, dan beberapa tidak ijin ketika keluar boarding.
Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin
Surakarta Tahun 2015/2016
Gambar 13. Suasana Ujian hadits Gambar 14. Pembagian hadiah untuk
Arba’in. siswa yang terajin beribadah.
Gambar 19. Daftar kelompok piket Gambar 20. Mading hukuman yang
bersih-bersih boarding. tidak memenuhi target tahajjud.
Gambar 23. Muttaba’ah yaumi siswa Gambar 24. Catatan munfarid sholat,
(Wulan siswa kelas XI). ditulis oleh bag.ibadah organisasi.
Gambar 25. Checklist setor hafalan Gambar 26. Arsip buku pelanggaran
siswa. siswa.
Gambar 27. Kritik dan saran dari Gambar 28. Arsip buku perijinan
siswa untuk musyrifah. siswa.
Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin
Surakarta Tahun 2015/2016
Gambar 29. Catatan hafalan hadits Gambar 30. Catatan bag. displin saat
Arba’in siswa. mengecek kelengkapan anggota.
Gambar 33. Surat ijin penggunaan Gambar 34. Chek piket kebersihan.
laptop.