KARANTINA TAHFIDZ
Tim Al Qur’an
Mengesahkan, Mengetahui,
Kepala SMAIT Al Uswah Surabaya Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum
Proposal Karantina Tahfidz SMAIT Al Uswah Surabaya | Untuk Penuntasan Capaian Target 1
Hafalan
A. LATAR BELAKANG
Al-Quran merupakan pedoman hidup yang mengatur segala aspek kehidupan. Tatanan
kehidupan ideal bisa terwujud ketika setiap muslim berupaya bertingkahlaku sesuai dengan apa
yang telah Allah perintahkan dalam Al-Quran. Al-Quran memiliki nilai ibadah bagi siapapun
yang mau berinteraksi dengannya, apapun bentuk interaksinya. Membacanya membuat lisan
terpelihara dari perkataan yang kurang bermanfaat. Menghafalnya membuat koneksi sel-sel
otak lebih baik dan meningkatkan daya pikir manusia. Mentadabburinya membuat hati semakin
lembut dan mudah menerima nasehat, serta ketenangan jiwa sebagai jaminannya.
Mengamalkannya merupakan setinggi-tingginya kualitas interaksi dengan Al-Quran. Semua
jaminan kebaikan akan Allah limpahkan baik di dunia maupun di akhirat untuk setiap muslim
yang gemar berinteraksi dengan Al-Quran.
SMAIT Al Uswah Surabaya memiliki program-program unggulan, salah satunya
merupakan program yang meningkatkan interaksi peserta didik dengan Al-Quran. Di antara
program-program Al-Quran yang rutin dilakukan di SMAIT Al Uswah Surabaya adalah
menyetorkan hafalan setiap hari kepada guru-guru Al-Quran sesuai dengan kelompoknya.
Kemudian, hafalan peserta didik divalidasi dengan adanya kegiatan Sertifikasi Tahfidz dan
Ujian Akhir Tahfidz setiap semesternya.
Oleh karena latar belakang tersebut, kami bermaksud melaksanakan program Karantina
Tahfidz secara offline yang bertujuan sebagai fasilitas sekolahan kepada Ananda siswa-siswi
untuk menuntakan target hafalan yang belum tercapai, dengan harapan ananda mampu
memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksimalkan ikhtiyar untuk menuntaskan semua target
hafalannya.
B. TUJUAN
1. Mengawal penuntasan hafalan peserta karantina yang belum tuntas dari program tahfidz di
SMAIT Al Uswah Surabaya.
2. Memotivasi peserta didik karantina agar lebih giat menjaga hafalan yang telah dimiliki sejak
SD hingga SMA.
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. 100 % peserta karantina menuntaskan capaian target hafalan
D. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh peserta didik di kelas X dan XI Tahun Ajaran 2021/2022
yang belum tuntas target hafalannya.
E. BENTUK, NAMA, DAN TEMA KEGIATAN
Bentuk Kegiatan : Setoran Hafalan Al Qur’an
Nama Kegiatan : Karantina Tahfidz
Tema Kegiatan : Dengan Al-Qur’an Kita Raih Kemuliaan Dunia & Akhirat.
G. SUSUNAN PANITIA
Terlampir
H. SUSUNAN ACARA
Terlampir
I. PESERTA KARANTINA
Terlampir
J. ANGGARAN DANA
Terlampir
K. EVALUASI
Terlampir
L. REKOMENDASI
Terlampir
M. DOKUMENTASI
Terlampir
N. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun dan diajukan dengan harapan mendapat persetujuan dari
sekolah. Kami selaku panitia akan berusaha menyelenggarakan kegiatan ini dengan sebaik-
baiknya hingga mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Atas perhatian dan bantuannya
kami sampaikan terima kasih.
Panitia
Ketua Pelaksana : Nurul Mudzakir, S.Pd.I
Bendahara : Hikmatus Sa’diyah, S.Pd.I, M.Pd.I
Musyrif Karantina : Nurul Mudzakir, S.Pd.I
Muhlis Anwar, S.E.I, M.E
Fathul Mubin, S.Pd.I
Camelia Rizka Maulida Syukur, S.E, M.E
Lampiran 2
SUSUNAN ACARA
Lampiran 3
PESERTA KARANTINA
Lampiran 4
ANGGARAN DANA
Lampiran 5
EVALUASI KARANTINA
1. Koordinasi dengan wali murid perlu ditekankan lagi, agar peserta karantina didorong untuk
serius menuntaskan. Agar tidak terjadi kealpaan peserta karantina.
2. Grup khusus peserta karantina belum terbentuk sehingga koordinasi belum terpusat dalam satu
grup wa, sehingga masih secara pribadi untuk koordinasi dengan peserta karantina.
3. Masih terdapat peserta karantina yang terlambat datang ke asrama selama pelaksanaan agenda
karantina.
4. Ketuntasan peserta karantina belum 100%, terdapat dua peserta karantina yang belum mencapai
target.
5. Terdapat beberapa waktu yang terpotong untuk peserta karantina mencari makan siang diluar
asrama yang berdampak pada molornya durasi waktu ishoma.
6. Pelaksanaan karantina tahfidz beririsan dengan agenda classmeeting, menyebabkan Sebagian
peserta karantina izin terlambat mengikuti dikarenakan terlibat dalam kepanitiaan classmeeting.
Lampiran 6
REKOMENDASI KARANTINA
1. Ketuntasan Tahfidz Per Semester dijadikan syarat untuk pengambilan raport, sehingga peserta
karantina mau tidak mau harus menuntaskan sesuai durasi waktu pelaksanakan karantina.
2. Dibuatkan grup wa khusus peserta karantina untuk memudahkan koordinasi antara musyrif dan
peserta karantina.
3. Komitmen khusus yang disepakati bersama untuk kebijakan bagi peserta karantina yang
terlambat datang atau alpa tanpa keterangan.
4. Ada persediaan makan siang yang disiapkan pihak sekolah untuk peserta karantina untuk
efisiensi waktu ishoma.
5. Panitia agenda yang beririsan dengan agenda karantina tahfidz dipastikan bebas dari peserta
karantina.
Lampiran 7
DOKUMENTASI KARANTINA