FIQH PERNIKAHAN
Islam Menganjurkan Nikah
. َفْلَيَّتِق َهللا ِفي الِّنْص ِف اْلَباِقى، َم ْن َتَز َّو َج َفَقِد اْس َتْك َم َل ِنْص َف ْاِإل ْيَم اِن
“Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh imannya. Dan
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya
lagi.’”
Hadits hasan: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani
Dalam lafazh yang lain disebutkan, Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
. َفْلَيَّتِق َهللا ِفي الَّش ْطِر الَّثاِنى،َم ْن َر َز َقُه ُهللا اْمَر َأًة َص اِلَح ًة َفَقْد َأَع اَنُه ُهللا َع َلى َش ْطِر ِد ْيِنِه
َفَأِقْم َو ْج َهَك ِللِّد يِن َحِنيًفاۚ ِفْطَر َت ِهَّللا اَّلِتي َفَطَر الَّناَس َع َلْيَهاۚ اَل َتْبِد يَل ِلَخ ْلِق ِهَّللاۚ َٰذ ِلَك الِّد يُن
اْلَقِّيُم َو َٰل ِكَّن َأْك َثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم وَن
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam),
(sesuai) fitrah Allah, disebabkan Dia telah menciptakan manusia
menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” [Ar-Ruum : 30]
Islam Tidak Menyukai Hidup Membujang
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk
menikah dan melarang keras kepada orang yang tidak mau menikah.
Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk menikah dan
melarang membujang dengan larangan yang keras.”
. َفِإِّني ُم َك اِثٌر ِبُك ُم ْاَألْنِبَياَء َيْو َم اْلِقَياَم ِة، َتَز َّو ُجوا اْلَو ُد ْو َد اْلَو ُلْو َد
َج اَء َثاَل َثُة َر ْهٍط ِإَلى ُبُيوِت َأْز َو اِج الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيْس َأُلوَن َع ْن ِعَباَد ِة
الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَلَّم ا ُأْخ ِبُروا َك َأَّنُهْم َتَقاُّلوَها َفَقاُلوا َو َأْيَن َنْح ُن ِم ْن
الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقْد ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذ ْنِبِه َو َم ا َتَأَّخ َر َقاَل َأَح ُدُهْم َأَّم ا
َأَنا َفِإِّني ُأَص ِّلي الَّلْيَل َأَبًد ا َو َقاَل آَخ ُر َأَنا َأُصوُم الَّدْهَر َو اَل ُأْفِط ُر َو َقاَل آَخ ُر َأَنا
َأْع َتِزُل الِّنَس اَء َفاَل َأَتَز َّو ُج َأَبًد ا َفَج اَء َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل َأْنُتْم
اَّلِذ يَن ُقْلُتْم َك َذ ا َو َك َذ ا َأَم ا َو ِهَّللا ِإِّني َأَلْخ َش اُك ْم ِهَّلِل َو َأْتَقاُك ْم َلُه َلِكِّني َأُصوُم َو ُأْفِط ُر
َو ُأَص ِّلي َو َأْر ُقُد َو َأَتَز َّو ُج الِّنَس اَء َفَم ْن َرِغَب َع ْن ُس َّنِتي َفَلْيَس ِم ِّني
Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
menanyakan tentang ibadah beliau. Maka tatkala mereka telah diberitahu, seakan-akan
mereka menganggap bahwa ibadah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu sedikit. Lalu
mereka mengatakan, “Siapa kita dibandingkan dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ?
Sesungguhnya Beliau telah diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” Salah
seorang dari mereka berkata, “Adapun saya, maka saya akan shalat malam terus menerus
(tidak akan tidur).” Dan yang lainnya mengatakan, “Saya akan berpuasa terus selamanya
dan tidak akan berbuka.” Yang lainnya lagi mengatakan, “Saya tidak akan menikah
selamanya.” Lalu datanglah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya bersabda,
“Apakah kalian yang telah mengatakan seperti ini dan itu? Demi Allâh Azza wa Jalla
sesungguhnya saya adalah orang yang paling takut kapada Allâh Azza wa Jalla dan yang
paling bertakwa di antara kalian. Akan tetapi saya berpuasa dan berbuka, saya sholat dan
saya tidur, dan saya menikahi wanita. Barangsiapa yang benci dengan sunnahku, maka ia
bukan dari golonganku. (HR. Bukhari & Muslim)
Dan sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
َو َم ْن َك اَن َذ ا، َفِإِّني ُم َك اِثٌر ِبُك ُم ْاُألَمَم، َو َتَز َّو ُج ْو ا،َالِّنَك اُح ِم ْن ُس َّنِتي َفَم ْن َلْم َيْع َم ْل ِبُس َّنِتي َفَلْيَس ِم ِّني
َو َم ْن َلْم َيِج ْد َفَع َلْيِه ِبالِّص َياِم َفِإَّن الَّص ْو َم َلُه ِو َج اٌء، َطْو ٍل َفْلَيْنِكْح.
. َو َال َتُك ْو ُنْو ا َك َر ْهَباِنَّيِة الَّنَص اَر ى، َفِإِّني ُم َك اِثٌر ِبُك ُم ْاُألَمَم َيْو َم اْلِقَياَم ِة،َتَز َّو ُج ْو ا
“Menikahlah, karena sungguh aku akan
membanggakan jumlah kalian kepada ummat-
ummat lainnya pada hari Kiamat. Dan
janganlah kalian menyerupai para pendeta
Nasrani
Hadits hasan: Diriwayatkan oleh al-Baihaqi
Nikah adalah sumber Rizki
وأنِكُحوا اَأْلَياَم ٰى ِم ْنُك ْم َو الَّصاِلِح يَن ِم ْن ِعَباِد ُك ْم َو ِإَم اِئُك ْم ۚ ِإْن َيُك وُنوا ُفَقَر اَء ُيْغ ِنِهُم
َو الَّناِكُح اَّلِذ ي، َو اْلُم َك اَتُب اَّلِذ ي ُيِرْيُد ْاَألَد اَء، َاْلُم َج اِهُد ِفْي َس ِبْيِل ِهللا: َثَالَثٌة َح ٌّق َع َلى ِهللا َعْو ُنُهْم
َو َأْن ُيِح َّب اْلَم ْر َء َال، َأْن َيُك وَن ُهَّللا َو َر ُسوُلُه َأَح َّب ِإَلْيِه ِمَّم ا ِس َو اُهَم ا: َثَالٌث َم ْن ُك َّن ِفيِه َو َج َد َح َالَو َة اِإل يَم اِن
متفق عليه. َو َأْن َيْك َر َه َأْن َيُعوَد ِفى اْلُك ْفِر َك َم ا َيْك َر ُه َأْن ُيْقَذ َف ِفى الَّناِر،ُيِح ُّبُه ِإَّال ِهَّلِل
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan
betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding
selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya
kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran
setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila
hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
عْن اْبِن َع َّباٍس َقاَل
َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َلْم َنَر ِلْلُم َتَح اَّبْيِن ِم ْثَل الِّنَك اِح
، َيا َر ُس ْو َل ِهللا: َقاُلْو ا. َال ُتْنَك ُح ْاَألِّيُم َح َّتى ُتْس َتْأَم َر َو َال ُتْنَك ُح اْلِبْك ُر َح َّتى ُتْس َتْأَذ َن
َأْن َتْس ُك َت: َو َك ْيَف ِإْذ ُنَها؟ َقاَل