Oleh:
Taupiq Nugraha
selamat natal bagi seorang muslim dan muslimah kepada umat nasrani, sebetulnya
bukan sekarang saja, bahkan hampir setiap natal terutama di era millenial, hal ini
terus lah menjadi perdebatan tak berujung, bahkan sampai muncul isu-isu
selamat natal, atau bisa terjadi karena isi konten media sosial pribadi tiap-tiap
mengucapkan selamat natal, atau hanya ikut-ikutan teman saja, oleh karena itu
izinkan saya berbagi sedikit dasar hukum mengucapkan natal berikut ini, moga
Persatuan Ulama Dunia), Habib Umar bin Hafidz (Ulama Yaman), Majelis Ulama
tidak disertai dengan iqrar memeluk nasrani). Mereka pun berdasar pada ayat Al-
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu
اق َبن ۡ ِٓى ا ِۡس َرٓا ِء ۡي َل اَل َت ۡع ُب ُد ۡو َن ِااَّل هّٰللا َ َو ِب ۡال َوالِ د َۡي ِن ا ِۡح َس ا ًنا َّوذِى ۡالقُ ۡر ٰبى
َ َوا ِۡذ اَ َخ ۡذ َنا م ِۡي َث
ِااَّل َقل ِۡياًل م ِّۡنکُمۡ َواَ ۡنـ ُتمۡ م ُّۡع ِرض ُۡو َن
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada
berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih
Adapun, para ulama yang melarang natal berdasarkan pada ayat qur’an
dan berikut:
َو َم ۡن ي َّۡبتَ ِغ َغ ۡي َر ااۡل ِ ۡساَل ِم ِد ۡينًا فَلَ ۡن ي ُّۡقبَ َل ِم ۡن هُ ۚ َوهُ َو فِى ااۡل ٰ ِخ َر ِة ِم َن ۡال ٰخ ِس ِر ۡي َن
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di
akhirat dia termasuk orang yang rugi” (QS. Ali Imran Ayat 85).
ُةccَه َو ۡال ُم ۡن َخنِقcc هّٰللا ۤ ر َو َمcc َّد ُم َولَ ۡح ُم ۡال ِخ ۡنز ۡيccةُ َوالccَرِّ َم ۡت َعلَ ۡي ُك ُم ۡال َم ۡيتccُح
ٖ ِ ِر ِ بcc َّل لِغ َۡيccا اُ ِهcc ِ ِ
ب ُ َُّو ۡال َم ۡوقُ ۡو َذةُ َو ۡال ُمتَ َر ِّديَةُ َوالنَّ ِط ۡي َحةُ َو َم ۤا اَ َك َل ال َّسبُ ُع اِاَّل َما َذ َّك ۡيتُمۡ َو َما ُذ بِ َح َعلَى الن
ِ ccص
ف اِّل ِ ۡث ۙ ٍم فَا ِ َّن هّٰللا َ َغفُ ۡو ٌر َّر ِح ۡي ٌم ۡ ااۡل ِ ۡساَل َم ِد ۡينًا ؕ فَ َم ِن
َ اضطُ َّر فِ ۡى َم ۡخ َم
ٍ ِص ٍة غ َۡي َر ُمتَ َجان
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging)
hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu
perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan
telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat
Ayat 3).
Dari Amr ibn Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Rasulullah
shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
Dari Ibn Umar beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
بعثت بين يدي الساعة بالسيف حتى يعبد هللا تعالى وحده ال شريك له و جعل
رزقي تحت ظل رمحي و جعل الذل و الصغار على من خالف أمري و من تشبه
بقوم فهو منهم
“Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga mereka menyembah
Allah Ta’ala semata dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatupun, dan
telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan
kerendahan bagi siapa yang menyelisihi perkaraku. Dan barangsiapa
menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR Ahmad,
dishahihkan oleh Al Albani)
dengan disertai berbagai dalil baik dari Al Qur’an maupun Hadits Nabi saw
sebagai berikut :
Kesimpulan
Telah saya bagikan sedikit, dasar-dasar hukum boleh dan tidak bolehnya
mengucapkan selamat natal bagi umat muslim kepada nasrani, hendaknya kita
https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hukum-mengucapkan-
selamat-natal.htm#.XgTaq1UzbIU
https://www.alkhoirot.net/2011/12/hukum-ucapan-selamat-natal.html#haram
https://kalam.sindonews.com/
https://muslim.or.id/22750-fatwa-ulama-batasan-dalam-menyerupai-orang-
kafir.html