Anda di halaman 1dari 2

BIOTEKNOLOGI

Allah SWT telah mengutus Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia dengan membawa
risalah islam yang sempurna dan mampu menjawab setiap masalah yang muncul dalam kehidupan
manusia hingga hari qiyamat.
Sebagaimana firman-Nya:

ُ‫و َذة‬.ْ .ُ‫ةُ َو ْال َم ْوق‬. َ‫ه َو ْال ُم ْن َخنِق‬.ٖ .ِ‫ر هّٰللا ِ ب‬.
ِ .‫ َّل لِ َغ ْي‬.‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َو َمٓا اُ ِه‬ ْ ‫ُح ِّر َم‬
‫ ُم ْوا‬. ‫ب َواَ ْن تَ ْستَ ْق ِس‬ ِ .‫ص‬ ُ ُّ‫َو ْال ُمتَ َر ِّديَةُ َوالنَّ ِط ْي َحةُ َو َمٓا اَ َك َل ال َّسبُ ُع اِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ۗ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى الن‬
‫و َم‬.ْ .َ‫ ْو ۗ ِن اَ ْلي‬. ‫اخ َش‬
ْ ‫ ْوهُ ْم َو‬. ‫ر ُْوا ِم ْن ِد ْينِ ُك ْم فَاَل تَ ْخ َش‬. َ‫س الَّ ِذي َْن َكف‬ ْ .َ‫ق اَ ْلي‬
َ ِ.‫و َم يَ ِٕٕى‬. ٌ ۗ ‫بِااْل َ ْزاَل ۗ ِم ٰذلِ ُك ْم فِ ْس‬
‫طُ َّر فِ ْي‬..‫اض‬ ْ ‫ا فَ َم ِن‬..ۗ ً‫اَل َم ِد ْين‬..‫ْت لَ ُك ُم ااْل ِ ْس‬ ُ ‫ي‬..‫ض‬ ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْي َو َر‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم َواَ ْت َم ْم‬ُ ‫اَ ْك َم ْل‬
‫ف اِّل ِ ْث ۙ ٍم فَاِ َّن هّٰللا َ َغفُ ْو ٌر َّر ِح ْي ٌم‬
ٍ ِ‫ص ٍة َغ ْي َر ُمتَ َجان‬ َ ‫َم ْخ َم‬
Artinya :

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan
atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada
hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama
kalian dan telah Aku cukupkan atas kalian nikmat-Ku dan telah Aku ridloi islam sebagai agama
bagi kalian.” (QS. Al-Maidah: 3). 

Dan firman-Nya :

‫ا‬..َ‫ؤُاَل ۤ ۗ ِء َونَ َّز ْلن‬.ٓ‫ ِه ْيدًا َع ٰلى ٰه‬.‫ك َش‬.


َ ِ‫ا ب‬.َ‫ ِه ْم َو ِج ْئن‬.‫ث فِ ْي ُكلِّ اُ َّم ٍة َش ِه ْيدًا َعلَ ْي ِه ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس‬
ُ ‫ويَ ْو َم نَ ْب َع‬
ࣖ ‫ب تِ ْبيَانًا لِّ ُكلِّ َش ْي ٍء َّوهُدًى َّو َرحْ َمةً َّوبُ ْش ٰرى لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن‬ َ ‫ك ْال ِك ٰت‬ َ ‫َعلَ ْي‬
Artinya :
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari
mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka.” Dan telah kami
turunkan atasmu Al-Qur’an yang menjelaskan segala sesuatu” (QS. An-Nahl : 89)
Allah pun telah mewajibkan setiap muslim untuk menyesuaikan seluruh aktivitasnya dengan perintah dan
larangan-Nya seperti yang dibawa oleh Rasulullah SAW. 

Firman Allah SWT:


ٰ ‫هّٰللا‬
‫س ْو ِل َولِ ِذى ا ْلقُ ْر ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى‬ ُ ‫س ْولِ ٖه ِمنْ اَه ِْل ا ْلقُ ٰرى فَلِلّ ِه َولِل َّر‬ ُ ‫مٓا اَفَ ۤا َء ُ َع ٰلى َر‬
ُ ‫ٓا ٰا ٰتى ُك ُم ال َّر‬NN‫ا ِء ِم ْن ُك ۗ ْم َو َم‬Nۤ Nَ‫ةً ۢ بَ ْي َن ااْل َ ْغنِي‬N َ‫و َن د ُْول‬N
‫ ْو ُل‬N ‫س‬ َّ ‫ ِك ْي ِن َوا ْب ِن‬N ‫َوا ْل َم ٰس‬
ْ N‫بِ ْي ۙ ِل َك ْي اَل يَ ُك‬N ‫الس‬
‫ب‬ َ َ ‫فَ ُخ ُذ ْوهُ َو َما نَ ٰهى ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَ ُه ْو ۚا َواتَّقُوا ال ٰلّ َهۗاِنَّ هّٰللا‬
ِ ۘ ‫ش ِد ْي ُد ا ْل ِعقَا‬
Artinya :
Harta rampasan (fai') dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari penduduk
beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya
saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. “Dan apa saja yang
diperintahkan oleh Rasul kepada kalian maka kerjakanlah, dan apa saja yang dilarang oleh Rasul
kepada kalian, maka tinggalkanlah”. (QS. Al-Hasyr:7)

Oleh karena itu seorang muslim yang taat akan menilai sesuatu itu baik jika sesuatu tersebut baik
menurut Islam dan sesuatu akan dinilai jelek jika menurut Islam jelek, sebagaimana kaidah syara’ :

‫ا لهنسنو ما حسنهو السراء والكوبيهون ما كاوبيهاهو الصيرا‬


Al-hasanu maa hasanahu as-syar’u wal qobiihu maa qobiihahu as-syar’u.

“Baik itu adalah apa-apa yang baik menurut syara’ dan buruk itu adalah apa-apa yang buruk menurut
syara’”
Penemuan-penemuan ilmiah meskipun merupakan hasil eksperimen ilmiah yang bersifat universal tidak
didasarkan pada pandangan hidup (aqidah) tertentu, tetapi penggunaan dan pengambilannya tetap akan
didasarkan pada pandangan hidup tertentu. Para ilmuwan sekuler yang berazaskan manfaat semata tidak
akan memperhitungkan aspek apapun kecuali bahwa penemuan itu akan mendatangkan nilai materi yaitu
kemanfaatan. Mereka tidak akan mempertimbangkan lagi apakah penemuan itu sesuai atau tidak dengan
nilai-nilai rohani, akhlaq, dan kemanusiaan, sebab nilai-nilai tersebut memang bukan standar perbuatan
mereka.  Sebaliknya ilmuwan muslim yang  menjadikan standar hidupnya halal dan haram, hanya akan
melakukan penelitian  pada apa-apa yang dihalalkan oleh Allah SWT, dan tidak akan melakukan 
penelitian pada apa-apa yang telah Alloh haramkan meskipun ada unsur manfaat,  karena justru manfaat
itu ada pada pelaksanaan hukum syara’, sesuai dengan  kaidah syara’ : “Dimana ada hukum syara’ disana
ada maslahat (manfaat)”.

Anda mungkin juga menyukai