Anda di halaman 1dari 6

Assalamu ‘alaikum Warahmatullaahi wa barakatuhu

ُ‫ي لَه‬
َ ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫ت َأ ْع َمالِنَا َم ْن َي ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬
ِ ‫ِإ ّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو َسيَّئا‬
ُ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ هللاُ َوَأ ْشهَ ُد َأ ّن ُم َح ّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ له‬

‫ص ّل َو َسلّ ْم عَلى سيّدنا ُم َح ّم ٍد َوعَلى آلِ ِه ِوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ّديْن‬
َ ‫اَللهُ ّم‬.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ ّن ِإالّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬


ّ ‫يَاَأيّهَا الّ َذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتّقُوا هللاَ َح‬

ِ ‫يَاَأيّهَا الّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع‬
‫َظ ْي ًما‬

Kaum muslimin rahimakumullah.

Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan
hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan solat berjamah

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi
wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita
termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal
menjemput kita.

Kaum muslimin rahimakumullah

Diantara hal yang harus selalu diperhatikan dan dijaga oleh orang sedang melakukan ibadah puasa
adalah usaha mereka menjaga puasa dari segala hal yang bisa menghilangkan atau mengurangi
pahala puasa mereka. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahihnya yang
menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ب‬
َ ‫ض َر‬ َ ‫ك َد َم هَ َذا َو‬ َ َ‫ َو َسف‬،‫ َوَأ َك َل َما َل هَ َذا‬،‫ َوقَ َذفَ هَ َذا‬،‫ َويَْأتِي قَ ْد َشتَ َم هَ َذا‬،‫ َوزَ كَا ٍة‬،‫صاَل ٍة‬ َ ‫ َو‬،‫صيَ ٍام‬ ِ ِ‫س ِم ْن ُأ َّمتِي َم ْن يَْأتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ب‬
َ ِ‫ِإ َّن ْال ُم ْفل‬
،‫ت َعلَ ْي ِه‬ ‫ُأ‬
ْ ‫ فَطُ ِر َح‬،‫ض َي َما َعلَ ْي ِه ِمنَ ْال َخطَايَا ِخ َذ ِم ْن َخطَايَاهُ ْم‬ ِ ‫ت َح َسنَاتُهُ قَب َْل َأ ْن يَ ْق‬
ْ َ‫ فَِإ ْن فَنِي‬،‫ َوهَ َذا ِم ْن َح َسنَاتِ ِه‬،‫هَ َذا فَيُ ْعطَى هَ َذا ِم ْن َح َسنَاتِ ِه‬
َّ
‫ث َّم ط ِر َح فِي النار‬ُ ُ

Sesungguhnya orang yang merugi (bangkrut) diantara ummat adalah orang yang datang pada hari
kiamat dengan pahala shalat, puasa, zakat, sementara dia juga dahulu (waktu di dunia) pernah
mencela ini, menuduh ini berzina, memakan harta ini dan itu (dengan cara yang tidak halal-red),
membunuh orang ini dan itu, dan memukul ini dan itu. Maka (pada hari kiamat), yang ini (yaitu
orang yang dizhaliminya itu-red) akan diberi kebaikan yang diambilkan dari kebaikan-kebaikannya,
yang itu juga akan diberi kebaikan yang diambilkan dari kebaikan-kebaikannya. Jika pahala kebaikan
yang dimilikinya telah habis, sementara dosa-dosanya pada orang-orang yang dizhaliminya belum
terbayar semuanya, maka dosa-dosa orang-orang yang dizhaliminya itu akan dibebankan kepadanya,
kemudian dia dilemparkan kedalam api neraka. [HR. Muslim].

Meski hamba ini telah melakukan ibadah shalat, puasa, zakat, akan tetapi dia kehilangan pahala
amalan-amalan tersebut disebabkan oleh keburukan yang dilakukan oleh anggota badannya berupa
perbuatan zhalim dan melampaui batas, dan juga disebabkan oleh keburukan yang dilakukan oleh
lisannya yang selalu mencela dan berdusta. Akhirnya dia menjadi orang yang merugi (bangkrut).

Oleh karena itu, diantara faidah yang bisa dipetik oleh seorang Muslim dari ibadah puasa yang
dilakukannya pada bulan Ramadhan adalah hendaknya dia menyadari dan mengetahui bahwa
kewajiban berpuasa (menahan diri) dari makan, minum beserta semua yang membatalkan puasa,
waktunya di bulan Ramadhan, dimulai sejak terbit fajar sampai tenggelam matahari. Adapun
(kewajiban) berpuasa (yaitu menahan diri) dari semua yang diharamkan oleh Allah Azza wa Jalla,
waktunya adalah sepanjang tahun, bahkan selama hidupnya. Jadi, pada bulan Ramadhan, seorang
Muslim wajib berpuasa (yaitu menahan diri) dari apa-apa yang dihalalkan oleh Allah Azza wa Jalla
pada bulan-bulan lain selain Ramadhan dan juga menahan diri dari yang diharamkan oleh Allah Azza
wa Jalla. Dan seorang Muslim wajib berpuasa dari yang diharamkan oleh Allah Azza wa Jalla selama
hidupnya. Karena shaum (puasa) secara bahasa berarti menahan diri. Jadi menahan dan menjaga
mata, lisan, telinga, tangan, kaki, farji dan anggota tubuh lainnya dari segala yang diharamkan
termasuk shaum (puasa) menurut bahasa. Yang ini merupakan kewajiban setiap manusia selama
hidupnya.

Allah Azza wa Jalla ketika menganugerahkan kepada para hamba-Nya berbagai nikmat berupa mata,
lisan, telinga, tangan, kaki, kemaluan, dan yang lainnya, Allah Azza wa Jalla mewajibkan kepada
mereka agar menggunakannya pada hal-hal yang Allah Azza wa Jalla ridhai; Dan Allah Azza wa Jalla
mengharamkan mereka untuk menggunakannya pada hal-hal yang dimurkai-Nya. Dan diantara
bentuk realisasi rasa syukur kepada Allah Azza wa Jalla atas segala nikmat yang diberikan-Nya adalah
memanfaatkan nikmat-nikmat tersebut pada hal-hal yang Allah perintahkan, dan tidak
menggunakannya pada hal-hal yang Allah Azza wa Jalla haramkan.

Mata –misalnya- disyariatkan penggunaannya untuk melihat dan memperhatikan hal-hal yang
dihalalkan oleh Allah Azza wa Jalla, dan dilarang untuk melihat yang diharamkan, seperti melihat
wanita yang bukan mahramnya, menonton tayangan-tayangan tv berupa drama yang jorok, film
porno, atau tayangan-tayangan amoral lainnya. Jadi menjaga mata dari hal-hal seperti ini termasuk
puasa bagi mata, dan kewajiban ini terus berlangsung selama hidup.

Kemudian telinga disyariatkan penggunaannya untuk mendengarkan hal-hal yang Allah perintahkan
dan bolehkan, serta diharamkan untuk mendengar hal-hal yang tidak boleh didengar seperti
nyanyian, perkataan dusta, ghibah (gosip), namimah (adu domba), dan hal-hal lain yang telah Allah
haramkan. Menjaga telinga dari hal-hal tersebut di atas merupakan puasa baginya, dan hukum
wajibnya berlangsung sepanjang usia. Begitu pula tangan dan kemaluan disyariatkan penggunaannya
pada hal-hal yang telah Allah halalkan, dan diharamkan menggunakannya pada hal-hal yang haram.
Ini merupakan puasa bagi tangan dan kemaluan, dan hukum wajibnya terus berlangsung selama
hayat masih dikandung badan.

Allah Azza wa Jalla telah berjanji akan memberikan pahala dan kebaikan berlimpah di dunia dan di
akhirat bagi orang yang bisa mensyukuri segala nikmat yang Allah Azza wa Jalla berikan dan
menggunakannya pada hal-hal yang Allah ridha. Sebaliknya, kepada siapa saja yang tidak menjaga,
tidak memperhatikan hikmah dan tujuan dari penciptaan nikmat-nikmat tersebut, bahkan dengan
tanpa rasa sungkan dia menggunakannya pada hal-hal yang Allah Azza wa Jalla murkai, Allah
mengancam akan memberikan adzab dan hukuman yang pedih kepada mereka.

Allah mengabarkan bahwa kelak di hari kiamat, anggota-anggota badan akan ditanya tentang
pemiliknya dan pemiliknya juga akan dimintai pertangungjawaban terhadap anggota badan. Allah
Azza wa Jalla berfirman:

َ ‫ص َر َو ْالفَُؤا َد ُكلُّ ُأو ٰلَِئ‬


‫ك َكانَ َع ْنهُ َم ْسُئواًل‬ َ َ‫ْس لَكَ بِ ِه ِع ْل ٌم ۚ ِإ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬
َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَي‬

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya. [al-Isra’/17:36]

َ‫يَ ْك ِسبُون‬

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. [Yasin/36:65]

Dan firman-Nya:

﴾٢٠﴿ َ‫صا ُرهُ ْم َو ُجلُو ُدهُ ْم بِ َما كَانُوا َي ْع َملُون‬ َ ‫﴾ َحتَّ ٰى ِإ َذا َما َجا ُءوهَا َش ِه َد َعلَ ْي ِه ْم َس ْم ُعهُ ْم َوَأ ْب‬١٩﴿ َ‫ار فَهُ ْم يُوزَ ُعون‬ ِ َّ‫َويَوْ َم يُحْ َش ُر َأ ْعدَا ُء هَّللا ِ ِإلَى الن‬
‫هَّللا‬ َ ْ ‫َأ‬ ُ ُ ُ ُ
ُ ‫﴾ َوقَالوا لِ ُجلو ِد ِه ْم لِ َم َش ِه ْدتُ ْم َعلَ ْينَا ۖ قَالوا نطقَنَا‬٢٠﴿ َ‫صا ُرهُ ْم َو ُجلو ُدهُ ْم بِ َما كَانُوا يَ ْع َملون‬ ُ ‫َأ‬
َ ‫َحتَّ ٰى ِإ َذا َما َجا ُءوهَا َش ِه َد َعلَ ْي ِه ْم َس ْم ُعهُ ْم َو ْب‬
َ‫َي ٍء َوه َُو خَ لَقَ ُك ْم َأ َّو َل َم َّر ٍة وَِإلَ ْي ِه تُرْ َجعُون‬ْ ‫ق ُك َّل ش‬ َ َ‫الَّ ِذي َأ ْنط‬

“Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan
semuanya. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka
menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata
kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah
yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan
Dialah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan”.
[Fusshilat/41:19-21]

Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada Mu’adz bin Jabal untuk
menjaga lisannya, dan Mu’az radhiyallahu anhu bertanya kepada Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ,
“Wahai Nabi Allah, apakah kita akan dihisab atas apa yang telah kita ucapkan?” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab:

‫صاِئ ُد َأ ْل ِسنَتِهُ ْم؟‬


َ ‫َار َجهَنَّ َم ِإاَّل َح‬ َ َّ‫ َوهَلْ يَ ُكبُّ الن‬،‫ك يَا ا ْبنَ ُأ ِّم ُم َعا ٍذ‬
ِ ‫اس َعلَى َمنَا ِخ ِر ِه ْم فِي ن‬ َ ‫ثَ ِكلَ ْتكَ ُأ ُّم‬

Celaka kamu Mu’adz! Tidak ada yang menyebabkan manusia tersungkur di dalam neraka selain hasil
lisan-lisan mereka [HR. At-Turmudzi]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

َ‫َم ْن يَضْ َم ْن لِي َما بَ ْينَ لَحْ يَ ْي ِه َو َما بَ ْينَ ِرجْ لَ ْي ِه َأضْ َم ْن لَهُ ْال َجنَّة‬

Imam Tirmizi meriwayatkannya dan beliau menilai hadits ini hasankan dari shahabat Abu Hurairah
radhiyallahu anhu dengan lafazh:

َ‫َم ْن َوقَاهُ هَّللا ُ َش َّر َما بَ ْينَ لَحْ يَ ْي ِه َو ِرجْ لَ ْي ِه َد َخ َل ْال َجنَّة‬

Barangsiapa dipelihara oleh Allah dari keburukan mulut dan keburukan kemaluannya, maka dia akan
masuk surge [HR. At-Turmudzi]

Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu , Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ ‫َم ْن َكانَ يُْؤ ِمنُ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر فَ ْليَقُلْ خَ ْيرًا َأوْ لِيَصْ ُم‬
‫ت‬

Barangsiapa beriman kepada hari akhir hendaknya dia berkata yang baik atau diam [Muttafaqun
‘alaih]

Masih didalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari shahabat Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu
anhu, Para shahabat bertanya:
‫ض ُل قَا َل َم ْن َسلِ َم ْال ُم ْسلِ ُمونَ ِم ْن لِ َسانِ ِه َويَ ِد ِه‬
َ ‫ُول هَّللا ِ َأيُّ اِإْل سْاَل ِم َأ ْف‬
َ ‫يَا َرس‬

Wahai Rasulullah! Islam seperti apakah yang paling baik?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Islamnya orang yang semua muslim lainnya selamat dari lisan dan
tangannya[Muttafaqun ‘alaih]

Nash-nash di atas dan nash lain yang semakna menunjukkan bahwa seorang hamba wajib hukumnya
menjaga lisan, kemaluan, pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya dari hal-hal yang
diharamkan. Dan ini merupakan pengertian puasa dari segi bahasa. Puasa seperti ini tidak memiliki
waktu khusus akan tetapi terus berkelanjutan sampai meninggal dunia, sebagai bentuk ketaatan
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar berhasil meraih ridha dan pahala dari Allah, selamat dari
murka dan siksa-Nya.

Apabila seorang Muslim memahami bahwasanya pada bulan Ramadhan dia diharamkan melakukan
dan memakan apa-apa yang Allah halalkan baginya (pada waktu-waktu yang lain), karena Allah Azza
wa Jalla mengharamkan perkara-perkara tersebut pada bulan Ramadhan, maka hendaknya dia juga
memahami bahwa Allah Azza wa Jalla juga mengharamkan untuknya hal-hal yang haram selama
hidupnya. Maka wajib bagi setiap Muslim menjauhi apa yang diharamkan oleh Allah Azza wa Jalla
selamanya agar terhindar dari adzab yang disiapkan buat orang yang menyelisihi perintah-Nya dan
melakukan yang diharamkan-Nya.

‫ َأقُوْ ُل‬،‫ي َسيِّ ِد ال ُمرْ َسلِ ْينَ َوقَوْ لِ ِه القَ ِوي ِْم‬ِ ‫ َونَفَ ْعنَا بِهَ ْد‬،‫الح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َونَفَ ْعنِي وَِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اَأليَا‬،‫آن ال َع ِظي ِْم‬
َ ‫ت َوال ِّذ ْك ِر‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي القُر‬
َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
ْ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ ه َُو ال َغفُوْ ُر ال َر ِحي ُم‬،‫ب‬ ْ َ ُ ْ ْ ْ ُ َ ْ َ ْ ‫َأ‬
ٍ ‫قوْ لِي هَذا َو ستغفِ ُر هللاَ لِي َولك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُمسلِ ِمينَ ِمن ك ِّل ذن‬. َ َ

Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat, terutama bagi diri
kami dan jama’ah sekalian

Semoga kita tetap didalam golongan hamba2 Allah yg soleh

ِ ِ‫ت َو ِم ْن فِ ْتـنَ ِة ْال َمسي‬


‫ح ال َّدجا َّ ِل‬ ‫ب ْالقَب ِْر َو ِم ْن فِ ْتـنَ ِة ْال َمحْ يا َ َو ْال َمما َ ِـ‬
ِ َ‫ َو ِم ْن عَذا‬،‫ب َجهَنَّ َم‬ َ ِ‫ني َأع ُو ُذ ب‬
ِ َ‫ك ِم ْن عَذا‬ ِّ ‫اَللَّهُـ َّم ِإ‬

َ ‫ يَاَأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا‬،‫صلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‬


‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ُ‫ِإ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬.

َ‫ص َحابَ ِة َرسُوْ ِل هللاِ َأجْ َم ِع ْين‬


َ ‫ض َي هللاُ تَ َعالَى ع َْن ُك ِّل‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬.
ِ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
ِ ‫آل ُم َح َّم ٍد َو َر‬

ِ ‫ت اَْألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا‬


‫ت‬ ِ ‫ـ َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬،‫ت‬
ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬

ُ‫ َوَأ ِرنَا ْالبَا ِط َل با َ ِطالً َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَه‬،ُ‫ق َحقًّا َوارْ ُز ْقنَا اتِّبَا َعه‬
َّ ‫اَللَّهُ َّم َأ ِرنَا ْال َح‬.
‫‪.‬ربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َوا ِجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما‬
‫َ‬
‫ار‬ ‫‪.‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬ ‫َ‬

‫صفُوْ نَ ‪َ ،‬و َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ‬


‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬
‫ُس ْبحَانَ َربِّ َ‬
‫َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬

Anda mungkin juga menyukai