Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO

PROJECT BASED LEARNING


DI SD MODEL AL AZHAR MEDAN

Disusun oleh
Nama : MUHAMMAD TAUFIQ AL HAKIM
NPM : 1908260128
Kelompok : 3B
Nama Dosen Observer :
dr. Hervina, Sp.KK
dr. Robita Asfur, M.Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2019
Kata Pengantar

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayahNya kami
dapat melaksanakan program Project Based Learning; Penyuluhan Cara Cuci Tangan
menurut WHO. Untuk memenuhi salah satu syarat sebagai mahasiswa baru di Fakultas
Kedokteran UMSU.

Atas bimbingan dosen-dosen yang bersangkutan dan teman-teman satu kelompok maka
dibuatlah laporan praktikum ini semoga dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat
berguna bagi kita semua dalam memenuhi salah satu syarat dan tugas untuk menyelesaikan
program Project Based Learning.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini saya telah berusaha dengan segenap kemampuan
saya sebagai mahasiswa baru tentunya yang cukup awam dengan penyusunan laporan
praktikum ini. Dan pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk memperbaiki
kemampuan dalam menulis, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca agar laporan praktikum selanjutnya lebih baik dan berguna sebagaimana fungsinya.

Rasa dan ucapan terima kasih patut saya sampaikan kepada pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun laporan ini, pihak berikut adalah :
1. Ibu dr. Hervina, Sp.KK
2. Ibu dr. Robita Asfur, M.Biomed
3. Miss Erija (Kepala Sekolah SD MODEL AL AZHAR MEDAN) dan guru-
guru lainnya.
4. Semua teman-teman dari kelompok 3B yang banyak andil dalam kegiatan
penyuluhan.

Saya berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya dan
dapat memenuhi persyaratan tugas pada Program PBL kali ini.
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

Bab II Isi
2.1 Rencana Kegiatan
2.2 Realisasi Kegiatan
2.3 Refleksi Diri

Bab III Kesimpulan dan Saran


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kurikulum FK UMSU merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan strategi


SPICES (student centred, problem based, integrated, community based, early clinical
exposure, systematic). Problem based learning (PBL) merupakan salah satu strategi dalam
model SPICES. Prinsip PBL adalah konstruktif, kolaboratif, kontekstual dan self directed
learning. Prinsip tersebut bisa dicapai melalui kegiatan belajar seperti small group discussion,
keterampilan klinik dasar dan project based learning.

Project based learning merupakan pendekatan belajar yang berpusat pada mahasiswa
dan difasilitasi oleh dosen. Mahasiswa meningktakan pemahaman dengan menanyakan
pertanyaan yang menunjukkan rasa ingin tahu yang alami. Membuat proyek untuk
membagikan pengalaman. Pilihan mahasiswa merupakan elemen penting pada pendekatan
ini. Dosen mengawasi setiap langkah pada proses dan menerima tiap pilihan sebelum
mahasiswa memulai proyek.

Project based learning merupakan strategi kunci untuk menciptakan pemikir dan
pembelajar yang mandiri. Mahasiswa menyelesaikan masalah nyata dengan merancang
pertanyaan, merencanakan pembelajaran, mengorganisir penelitian dan menerapkan strategi
belajar. Project based learning bukan aktivitas pendukung melainkan dasar dari sebuah
kurikulum. Tujuan dari project based learning adalah pembelajaran yang mendalam,
membaca dan mendengarkan secara aktif, meningkatkan motivasi belajar.

1.2 Tujuan

1. Mampu mendengar secara aktif harapan pasien atau masyarakat terhadap dokter
Indonesia (FK UMSU)
2. Mampu melakukan refleksi diri terhadap proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan
dan tujuan pembelajaran
3. Mampu bekerja sama, menghormati teman dan orang lain, bertanggungjawab
terhadap tugas, jujur, memiliki sikap menolong sesama, berempati, enterpreneurship
BAB II
Isi

2.1 Rencana Kegiatan

Survey dilakukan oleh saya dan teman-teman selaku perwakilan tim penyuluhan,
Muhammad Taufiq Al Hakim, Alwi Friendly, Arfandi Bayu, Hasabi Pratomo, dan
Hildaini Fatma pada H-5 sebelum acara. Mereka melakukan pengamatan tempat dan
menemui kepala sekolah SD MODEL AL AZHAR untuk meminta izin akan melakukan
penyuluhan tentang cara cuci tangan yang baik.

Kegiatan direncanakan akan dilakukan oleh siswa kelas 4a dan 4b SD. Kegiatan
direncanakan dibagi oleh 2 kelompok yang ditentukan oleh pihak dosen. Dimana
kelompok A bertugas di kelas 4A yang terdiri dari Arfandi Bayu, Hasabi Pratomo, Naura
Nefisa Medina, Tara Afara, dan Yulia Riskiya. Sedangkan, kelompok B bertugas dikelas
4B yang terdiri dari Alwi Friendly, Muhammad Taufiq Al Hakim, Azzura Sufina, Nadilla
Shinta Kasih, dan Hildaini Fatma. Kelompok A dibimbing oleh ibu dr. Hervina, Sp.KK
dan kelompok B dibimbing oleh ibu dr. Robita Asfur, M.Biomed.

Kegiatan akan dimulai dengan pembukaan oleh Nadilla Shinta Kasih sebgai MC dan
memperkenalkan anggota kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci
Alqur’an oleh Alwi Friendly. Dan dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang
berjudul “Cuci Tangan menurut WHO” oleh saya sendiri, Muhammad Taufiq Al Hakim.
Namun diselingi dengan nyanyian oleh Azzura Sufina dan Hildaini Fatma dan untuk
menyemangati adik-adik SD diadakan pembagian hadiah untuk siswa yang bisa
memperagakan langkah-langkah cuci tangan yang benar dan menjawab pertanyaan yang
kami berikan. Setelah itu, kami semua beserta adik-adik SD berjalan ke fasilitas cuci
tangan terdekat untuk melakukan kegiatan praktek mencuci tangan sesuai dengan
langkah-langkah yang dianjurkan oleh WHO. Semua adik-adik SD MODEL AL AZHAR
sangat berantusias akan setiap pertanyaan yang di ajukan. Setelah melakukan kegiatan
mencuci tangan, kami semua kembali ke ruangan dan membagikan bingkisan kepada
semua adik-adik yang telah berpartisipasi. Setelah itu, acara ditutup ole MC dan diakhiri
dengan foto bersama.
Berikut ini adalah susunan panitia untuk kegiatan Penyuluhan Kesehatan yang
bertemakan “Cara Cuci Tangan yang Benar menurut WHO” :

Ketua Panitia : Hasabi Pratomo


Wakil Ketua Panitia : Arfandi Bayu Ramadhan
Sekretaris Panitia : Tara Afira Aurunnisa
Bendahara : Azzura Sufina Ginting
Seksi Pemateri : Muhammad Taufiq Al Hakim
Hildaini Fatma
Seksi Dokumentasi : Alwi Friendly Tarigan
Seksi Konsumsi : Yulia Riskiya
Naura Nafisa Medina
Seksi Humas : Nadilla Shinta Kasih

Berikut ini rincian rundown acara Penyuluhan Kesehatan yang bertemakan “Cara Cuci
Tangan yang Benar menurut WHO” :

Tempat : SD MODEL AL AZHAR MEDAN


Alamat : Jl. Pintu Air IV No.214, Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan,
Sumatera Utara 20146
Waktu : 13.00 – 15.00
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019

NO. Acara Waktu Pengisi Acara


1. Persiapan 12.40 – 13.00 Semua Anggota
2. Pembukaan oleh MC 13.01 – 13.10 Nadilla Sinta Kasih
3. Pembacaan Alqur’an 13.11 – 13.20 Alwi Friendly Tarigan
4. Penyampaian Materi 13.21 – 13.45 Muhammad Taufiq Al
Hakim
5. Hiburan 13.46 – 14.00 Hildaini Fatma
Azzura Sufina Ginting
6. Praktek Mencuci Tangan 14.01 – 14.45 Semua Anggota
7. Pembagian Hadiah dan 14.46 – 15.00 Nadilla Sinta Kasih
Penutup oleh MC
2.2 Realisasi Kegiatan

Dalam kegiatan yang dilakukan di SD MODEL AL AZHAR secara keseluruhan telah


berjalan dengan seru dan baik walaupun diawal kegiatan sempat terjadi beberapa kedala
seperti cara pembukaan yang terlalu formal sehingga terasa kaku, tetapi hanya diawal
karena selanjutnya suasana penyuluhan sudah cair karena banyak hal yang menarik
perhatian siswa-siswi SD.

Pada saat sesi penyampaian materi, kondisi kelas cukup kondusif, para siswa SD
MODEL AL AZHAR memerhatikan materi dan cuplikan animasi anak-anak yang cukup
menarik perhatian para murid. Mereka juga aktif mendengarkan sehingga dapat maju dan
mencontohkan langkah-langkah yang diberikan dan mampu menjawab pertanyaaan yang
dilontrakan oleh pemateri.

Selanjutnya, kegiatan mencuci tangan di wastafel terdekat, para murid sangat antusias
walaupun harus mengantri karena wastafel yang ada hanya satu. Dan pada saat keluar
ruangan siswa-siswi sangat senang karena bisa berkeliaran dan bermain, tapi
alhamdulilahnya, ada guru SD yang membantu kami mengawasi murid-murid agar tetap
berada di sekitar wastafel. Sehingga semua siswa SD Hikmatul Fadhillah tetap mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan. Jadi, keseuaian antara rencana yang sudah disusun dan
pelaksanaan kegiatan yang terjadi sudah sangat sesuai dan berjalan dengan baik.

2.3 Refleksi Diri

Pada kegiatan Project Based Learning kali ini saya menjadi seorang anggota tim yang
bertugas sebagai pemberi materi Cara Mencuci Tangan yang Benar menurut WHO. Saya
berpikir awalnya akan menjadi sedikit sulit karena saya harus menyesuaikan cara
penyampaiannya agar dapat dimengerti dan diterima anak-anak SD. Saya berusaha
membawa mereka kedalam suasana yang seru dan menyenangkan, dengan menanyakan
cita-cita mereka dan menanyakan pengetahuan umum mereka mengenai cuci tangan.
Setelah itu, saya memberikan mereka tontonan kartun yang cocok untuk anak-anak dan
disesuaikan dengan tema penyuluhan Cuci Tangan yang kami bawa. Disamping itu, saya
dibantu oleh teman-teman saya untuk memperagakan nyanyian langkah-langkah cuci
tangan yang dapat memicu para siswa untuk meningkatkan konsenterasi mereka masing-
masing dengan materi yang telah diberikan.

Selama kegiatan PBL ini berlangsung, saya merasa sangat bahagia karena teman-
teman, pihak sekolah, dosen pembimbing, dan adik-adik yang mengikuti kegiatan ini
sangat mendukung sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancer dan kondusif.
Saat kami ingin memasuki kelas, adik-adik sangat antusias melihat kami datang dan mau
masuk keleas mereka dengan membawa bingkisan-bingkisan yang penuh dengan snack.
Hal ini membuat kami bahagia dan mengurangi rasa gugup, karena sikap lucu mereka
membuat kami sangat senang menjalankan acara ini. Awal nya saya cukup gugup karena
takut materi yang ingin saya sampaikan tidak dimengerti oleh adik-adik, karena cara
penyampaian saya yang menurut saya sulit dimengerti anak-anak. Tetapi setelah saya
melakukan presentasi ternyata adik-adik memahami materi, dengan cara penyampaian
presentasi yang lebih banyak menggunakan objek visual seperti PPT yang penuh gambar
dan ditambahi cuplikan kartun. Dan selama kegiatan berlangsung tidak susah untuk
mengatur dan mendiamkan adik-adik SD MODEL AL AZHAR karena ada walikelas
mereka yang ikut mengawasi dan juga mereka sudah kelas 4 jadi sudah mengerti tata
tertib di kelas tanpa harus disuruh oleh ibu gurunya.

Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan dari kegiatan ini, diantaranya saya
menyadari bahwa masih banyak anak Indonesia yang membutuhkan edukasi cara
mencuci tangan, tampak sepele memang tetapi dengan membiasakan mencuci tangan
akan menghasilkan kebiasaan yang peduli akan menjaga kebersihan dan kesehatan. Dan
pada akhirnya saya sadar, bahwa tugas seorang dokter tidak hanya mengobati penyakit,
tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, nusa, dan bangsa. Disamping
semua itu, kegiatan ini mengasah skill saya dalam berkomunikasi sesuai dengan kondisi
dan belajar agar apa yang ingin kita sampaikan dipahami pendengar. Dan juga
mengajarkan bagaimana mengadakan kegiatan penyuluhan di salah satu instansi seperti
SD yang baru saja kami lakukan.

Jika dapat mengikuti lagi program seperti ini, saya dengan senang hati akan
mengikuti kegiatan ini. Karena dengan adanya kegiatan ini saya senang berbagi dengan
sesama, berbagi ilmu pengetahuan dan juga dapat menambah pengalaman saya. Jika
selanjutnya ada kesempatan untuk mengikuti program seperti ini, saya akan bekerja lebih
maksimal dalam persiapan kegiatan acara, lebih melatih sikap empati saya, dan belajar
berkomunikasi sesuai dengan banyak kalangan masyarakat. Terjun langsung ke
masyarakat merupakan suatu program yang luar biasa. Dikegiatan seperti inilah saya
dapat merasakan dan mengetahui sebenarnya apa saja yang terjadi di luar sana dan apa-
apa saja yang harus saya perbaiki dari diri saya sendiri. Terakhir saya dan teman-teman
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak FK UMSU, dengan program ini saya
dapat menambah pengalaman dan wawasan bagi saya dan teman-teman.
Bab III
Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Faktor Pendorong berupa siswa-siswi memiliki pengetahuan yang kurang mengenai cuci
tangan. Seluruh siswa-siswi hanya sebatas tahu tentang cuci tangan akan tetapi siswa-siswi
tidak dapat menyebutkan dengan benar terkait langkah cuci tangan yang baik dan benar
sesuai dengan anjuran dari WHO. Manfaat yang dirasakan oleh siswa-siswi terkait dengan
Penyuluhan Cuci Tangan yaitu menghilangkan kuman dan bakteri.

Sikap siswa-siswi mendukung jika cuci tangan karena merupakan hal yang baik dan
bermanfaat. Perilaku cuci tangan dilingkungan sekolah masih kurang meskipun setelah
melakukan aktifitas kotor berupa olahraga, gotong royong, dan sebagainya. Kebiasaan siswa-
siswi terkait cuci tangan kurang baik, dikarenakan siswa-siswi mengatakan bahwa saat
hendak mengkonsumsi makanan seharusnya melakukan cuci tangan terlebih dahulu. Akan
tetapi setelah berolah raga, siswa-siswi tersebut langsung mengkonsumsi makanan tanpa
melakukan cuci tangan terlebih dahulu.

Faktor pemungkin agar siswa-siswi SD MODEL AL AZHAR MEDAN dalam perilaku


cuci tangan adalah tersedianya fasilitas untuk mencuci tangan yang baik dan mendukung,
namun masih belum memadai jika dilihat dari kualitas dan jumlahnya. Fator Penguat perilaku
cuci tangan di SD MODEL AL AZHAR MEDAN adalah dukungan dari guru berupa
motivasi.

3.2 Saran

Saran saya untuk kegiatan Program Based Learning selanjutnya adalah agar kegiatan ini
dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Dan yang paling utama untuk pihak Fakultas
Kedokteran UMSU saya harap kedepannya, pihak fakultas dapat ikut andil dalam
penyelenggaraan kegiatan Project Based Learning, dengan memfasilitasi kelompok dengan
properti seperti cindera mata atau pertinggalan yang dapat diberikan ke pihak
sekolah/lembaga yang telah diberikan penyuluhan agar adanya kenangan berupa dokumentasi
fisik.
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai