1
Thaharah
dan Air
Thaharah Daftar Bahasan
Thaharah
Thaharah Menurut Bahasa Definisi Thaharah
Pembagian Thaharah
Bersih dan suci dari segala bentuk kotoran 1. Thaharah Maknawiyah
Thaharah Menurut Istilah Syar’i 2. Thaharah Hissiyah (Secara Fisik)
Air
Mengangkat dan menghilangkan kotoran Jenis-Jenis Air
atau najis 1. Air Thahur (Suci dan Mensucikan)
2. Air Najis
Pembagian Thaharah
Thaharah
Maknawiyah
Thaharah
Hissiyah
ﱫﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ
ﭤﭥﭦﭧﭨﭩ
Suci Dari
ﭪ ﭫﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ
Suci Dari
Hadats Najis
ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶﭷ ﭸ ﭹ
٢٨ :ﭺ ﭻ ﭼ ﱪ التوبة
Hadats Hadats
Kecil Besar “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya
orang-orang musyrik itu adalah najis maka janganlah
mereka mendekati Masjidilharam setelah tahun ini,
dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah
1. Thaharah Maknawiyah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari
adalah: karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesunguhnya
Bersihnya hati dari segala bentuk kesyirikan dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. ” (At
kemaksiatan serta penyakit-penyakit hati lainnya. Taubah: 28)
Hakikat thaharah tidak akan terwujud selama
Rasulullah bersabda, “Orang-orang mukmin itu
kesyirikan masih bersarang dalam hati. Allah
bukan najis.”(1)
berfirman,
Membersihkan Pakaian
Mensucikan)
Yaitu air yang tidak berubah warna, rasa dan
baunya walaupun telah tercampur dengan benda
najis.
Contoh: Air Laut Air Sumur Air Hujan
A. Air Muthlaq
Yaitu air yang tidak berubah dari bentuk dasarnya. B. Air Musta’mal (yang Telah Digunakan)
Baik air yang turun dari langit seperti air hujan, salju, Yaitu air yang menetes dari anggota badan orang
dan embun, atau air yang mengalir seperti air laut, air yang berwudhu’ atau mandi.
sungai, air hujan dan air sumur. Allah berfirman, Dibolehkan menggunakan air tersebut untuk
bersuci. Berdasarkan riwayat yang shahih dari Ibnu
٤٨ : ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﱪ الفرقان... ﱫ ‘Abbaas , “Beberapa istri Rasulullah pernah
“…Dan kami turunkan dari langit air yang sangat
mandi menggunakan jufnah (bejana)(4), lalu Rasulullah
bersih.” (Al Furqaan: 48)
hendak berwudhu’ dengan air di bejana tersebut,
kemudian istrinya berkata, “wahai Rasulullah , saya
Allah juga berfirman, tadi mandi junub menggunakan air itu”, lalu beliau
ﱪ... ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ...ﱫ bersabda, ”sesungguhnya air ini tidak berjunub.”(5)
C. Air yang Bercampur dengan Benda
١١ :األنفال
yang Suci
“…Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari
Yaitu air yang tercampur dengan benda yang
langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu…” (Al
bersih dan suci seperti tercampur dengan dedaunan,
Anfaal: 11).
atau tanah, atau karat tempat penampungan air.
Rasulullah berdo’a sambil mengucapkan, “Ya Allah Namun benda tersebut tidak mengubah sifat air itu.
bersihkanlah aku dari semua kesalahanku dengan salju, Berdasarkan sabda Nabi kepada para wanita yang
air dan embun(1).”(2) sedang mengurus jenazah putrinya, “Mandikanlah
Beliau juga bersabda berkenaan dengan air laut, ia tiga kali, atau lima kali, atau lebih dari itu jika
“Laut itu suci airnya dan halal bangkainya.”(3) diperlukan dengan menggunakan air yang dicampur
(1) Al barad atau Embun adalah butiran air kecil yang jatuh dari langit. (4) Maksudnya: bejana besar (tempat mandi)
(2) HR. Muttafaqun ‘Alaihi. (5) HR. Tirmidzi
(3) HR. Ahmad dan Abu Dawud
Perubahan Air
Jika sebuah benda telah mengubah bentuk
dasar air seperti berubah menjadi teh, jus atau Bangkai Yang Merubah Dzat Air
lainnya, maka air tersebut tidak sah digunakan
untuk bersuci, karena tidak lagi dinamakan air.