Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih
Dosen Pengampu :
Dr. Ridwan, M. Pd. I
Disusun Oleh:
HAIFA NUR ALIFAH (202302032)
SYAHLA NAKIYAH ZAHRA (202302020)
Hal
DAFTAR ISI ............................................................................................................ I
BAB I PENUTUPAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 17
B. Saran ............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu pengajaran kepada peserta didik agar menumbuh
kembangkan potensi yang dimilikinya yang tidak terlepas dari kurikulum dan
juga buku acuan yang mempengaruhi peserta didik untuk memenuhi standar
pendidikan yang telah ditetapkan. Pendidikan juga mengarahkan peserta didik
agar mempunyai akhlak yang baik, termasuk pendidikan agama yaitu fiqih,
pengajaran fiqih bagi peserta didik sangat diperlukan agar peserta didik dapat
terarah dan selalu menyempurnakan ibadah nya kepada Allah SWT,
Mengetahui hukum-hukum yang bersumber dari Allah SWT, pengajaran fiqih
pada peserta didik juga dapat menjadi motivasi yaitu agar kehidupan yang
dijalani nya seimbang dan mengenai hubungan nya dengan manusia dan Allah
terjaga dengan baik sesuai syariat Agama.
Islam merupakan agama yang senantiasa mengajarkan dan menyukai
kebersihan. Terutama pada saat ingin melaksanakan ibadah sholat dan ibadah
lainnya maka diwajibkan atasnya harus bersuci agar terhindar dari najis, hadas
kecil dan hadas besar.. Bersuci bukan hanya pada saat akan melaksanakan
sholat saja, tetapi juga badan, pakaian, dan tempat atau benda-benda yang
dipergunakan setiap hari, harus senantiasa bersih dan suci. Oleh karena itu
pengetahuan terhadap bersuci sangat penting dan dubutuhkan dalam Islam.
Maka dari itu penulis bertujuan membuat makalah materi Fikih MTs
Kelas VII yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai cakupan kurikulum,
serta mengenai buku yang akan dijadikan acuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa alat-alat yang digunakan untuk bersuci?
2. Bagaimana kesesuaian kompetensi dengan peserta didik?
3. Apa kesesuaian materi dengan peserta didik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui alat-alat yang digunakan untuk bersuci.
2. Mengetahui bagaimana kesesuaian kompetensi dengan peserta didik.
3. Mengetahui kesesuaian materi dengan peserta didik.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Alat- Alat Bersuci
1. Bersuci
Bersuci dalam bahasa Arabnya disebut dengan thaharah ()الطهارة. Istilah
thaharah dari segi Bahasa berarti membersihkan diri, pakaian, tempat dan
benda-benda lain dari najis dan hadast dengan tata cara yang ditentukan oleh
syariat Islam. Bersuci menempati kedudukan yang penting dalam ibadah.
Setiap orang yang akan mengerjakan shalat dan tawaf diwajibkan terlebih
dahulu berthaharah, seperti berwudhu, tayamum atau mandi.
Pembagian bersuci dapat dibedakan menjadi dua bagian:
1). Bersuci Lahiriyah
Bersuci lahiriyah (hissiyah) yaitu meliputi kegiatan bersuci dari najis dan
hadats. Contoh: membersihkan badan, tempat tinggal, dan lingkungan dari
segala bentuk kotoran atau najis. Bersuci lahiriah ada dua yaitu
a. Bersuci dari najis adalah berusaha untuk membersihkan segala bentuk
kotoran. yang melekat pada badan atau yang ditempati. Cara membersihkan
sesuai dengan bentuk dan jenis kotoran yang dihilangkan, seerti dibasuh
sampai hilang rasa, bau dan warnanya.
b. Bersuci dari hadats adalah menghilangkan atau membersihkan hadats
dengan cara berwudhu atau mandi. Cara menyucikannya disesuaikan dengan
jenis hadats yang akan dibersihkan.
2). Bersuci Batiniah
Bersuci batiniah adalah membersihkan jiwa dari kotoran batin berupa
dosa dan perbuatan maksiat, seperti syirik, takabur, hasud, dendam, nifak, dan
ria'. Cara membersihkan sifat atau perilaku tercela ini, adalah dengan bertobat
kepada Allah Swt., berjanji tidak mengulangi perbuatan tersebut, serta
mengikutinya dengan perilaku terpuji.
Kesimpulannya adalah, "bersuci sudah pasti menyertakan perbuatan
membersihkan diri, tetapi membersihkan diri belum tentu termasuk bagian
dari bersuci".
2. Dasar Hukum Bersuci
a) Dalam al-Qur'an, Allah Swt. berfirman:
ُّ ني َو حُِي
٢٢٢ ب ال حْمتَطَ ِه ِريْ َن
َ َِّواب ُّ اَّللَ حُِي
َّ ب الت َّ إِ َّن
Artinya:
"Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang
menyucikan diri. "QS. Al-Baqarah (1): 222
b) Allah Swt. juga berfiman:
ال ُُِّيبُّ ْو َن اَ ْن يَّتَطَهَّرْو ۗا َو ه
ُّ اَّللح حُِي
١٠٨ ب ال حْمطَّ ِه ِريْ َن
ٌ فِْي ِه ِر َج
ح
Artinya:
"Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai
orang-orang yang bersih. "QS. Al-Taubah (9): 108.
c) QS. Al-Maidah (5): 6
ح ْوا بِحرءح ْو ِس حك ْم ِ ِ ِ ِ ِ هاٰيَيُّ َها الَّ ِذيْن اهمنحواا اِ َذا قحمتحم اِ ََل َّ ه
سحَ الصلوة فَاغْسل ْحوا حو حج ْو َه حك ْم َواَيْديَ حك ْم ا ََل ال َْم َراف ِق َو ْام ْ ْ َْ َ
ۗ َّ ِ ِۗ واَرجلَ حكم اِ ََل الْ َكعب
٦ .......... َّرْوا ني َوا ْن حك ْن تح ْم حجنح ًبا فَاطه ح
ْ َْ ْ َ ْح
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan
shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu
junub, maka mandilah."
Ayat al-Qur'an di atas memiliki kesamaan kandungan yang sangat erat dengan
bersuci. Allah Swt. menyukai orang yang membiasakan dan selalu
membersihkan diri dengan bersuci, baik badannya, pakaian yang melekat pada
tubuhnya, dan lingkungan sekitarnya. Allah Swt. juga memerintahkan agar
setiap muslim menjadi contoh bagi orang lain, baik keberhasihan yang
bersifat dhahir maupun batin.
2. Kedudukan Air dalam Bersuci
1. Air Sebagai Alat Bersuci terbagi menjadi berapa bagian air. Alat yang
paling utama untuk bersuci adalah air. Namun tidak semua air dapat
digunakan sebagai alat bersuci. Untuk mengetahui air yang dapat
digunakan bersuci, maka harus mengetahui air di tinjau dari
pembagiannya dan ditinjau dari segi hukum penggunaannya.
2. Air Ditinjau dari Pembagiannya
Secara garis besar, alat yang dapat digunakan untuk thaharah ada dua
macam,yaitu air dan benda-benda selain air (benda padat). Air merupakan
alat thaharah yang utama. Meskipun demikian, tidak semua air dapat kita
gunakan untuk thaharah.
2.1 Air suci dan mensucikan.
01. Air hujan
Air hujan adalah air yang berasal uap air laut kemudian membentuk awan.
Dan pada ketinggian tertentu akan membentuk Kristal es lalu berubah
menjadi butiran air dan jatuh lagi ke bumi
ۗ ۤ ۤ
١١ الس َما ِء َما ًء لِيحط َِه َرحك ْم َام
َّ اس اَ َمَنةً ِم ْنهح َويحَن ِز حل َعل َْي حك ْم ِم َن
َ ُّع
ِ
َ يحغَش ْي حك حم الن
Artinya:
"Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan
kamu… QS. Al-Anfal (8): 11.
02. Air dari mata air
Air dari mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke
permukaan tanah yang tidak terpengaruh oleh musim. Contoh air pada
mata air sungai berantas.
03. Air laut
Air laut adalah air berada di samudera. Air laut dapat digunakan untuk
bersuci.
Berdasarkan Hadis dari Abu Hurairah RA, ia berkata: "Seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah Saw, "Wahai Rasulullah, kami berlayar
mengarungi lautan dan hanya membawa sedikit air. Jika kami
menggunakannya untuk berwudhu, kami akan mengalami dahaga.
Bolehkah kami berwudhu dengan air laut?" Rasulullah
menjawab:
Artinya:
"Bagaimana pendapat kalian, seandainya di depan pintu masuk salah
seorang diantara kalian ada sungai, kemudian ia mandi di sungai itu lima
waktu dalam sehari, apakah masih ada kotoran (yang melekat
dibadannya?) (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
05. Air sumur
Air sumur adalah air yang terdapat pada lubang atau galian dengan
kedalaman tertentu.
Artinya:
Dari Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya air itu tidak ada
sesuatu pun yang dapat menajiskannya kecuali oleh sesuatu yang dapat
mengubah bau, rasa, atau warnanya.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dan
dianggap lemah oleh Ibnu Hatim)
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Alat-alat Bersuci
Bersuci dalam bahasa Arabnya disebut dengan thaharah ()الطهارة. Istilah
thaharah dari segi Bahasa berarti membersihkan diri, pakaian, tempat dan
benda-benda lain dari najis dan hadast dengan tata cara yang ditentukan oleh
syariat Islam.
Pembagian bersuci dapat dibedakan menjadi dua bagian:
1). Bersuci Lahiriyah
2). Bersuci Lahiriyah
Air Sebagai Alat Bersuci terbagi menjadi berapa bagian air. Alat yang
paling utama untuk bersuci adalah air. Namun tidak semua air dapat
digunakan sebagai alat bersuci. Untuk mengetahui air yang dapat digunakan
bersuci adalah ada air suci dan mensucikan, Air suci Tetapi Tidak
Mensucikan.
Benda-benda bersuci selain air yaitu benda Padat, benda padat selain
batu. Hikmah dalam penggunaan alat-alat bersuci yaitu bersuci menjaga
kelangsungan hidup manusia, bersuci dan menjaga kelangsungan hidup
ekosistem.
2. Kesesuaian Kompetensi dengan Peserta Didik
Peserta didik mampu mengimplementasikan tentang bagaimana bersuci
menggunakan alat-alat bersuci. Kompetensi ini memiliki tantangan agar bisa
sesuai dengan usia peserta didik. Maka ditinjau dari segi materinya ini sudah
sesuai dengan peserta didik.
3. Kesesuaian Materi dengan Peserta Didik
- Kelengkapan Materi
Materi yang disajikan dalam buku Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VII
sudah memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup
yang mendukung tercapainya materi.
- Keluasan Materi
Penyajian konsep, definisi, contoh-contoh, dan pelatihan yang terdapat
dalam buku fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VII sesuai dengan
kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya KI dan KD.
- Kedalaman Materi
Di dalam buku fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VII peserta didik harus
menerapkan pengetahuan sesuai dengan materi yang telah dijelaskan.
Setelah kami analisis, dalam buku ini penulis dapat memberikan
tanggapan bahwa buku fiqih ini KIKD telah sesuai dengan kurikulum 2013,
tetapi disini juga guru dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam
memberikan pembahasan atau materi terhadap peserta didik, agar peserta
didik mampu lebih mengetahui dan memahami.
A. Saran
Jika melihat dari isi materi, sudah cukup baik, karena selalu terdapat dalil-
dalil yang shahih dan kuat, dari Al-Qur’an dan Hadits. Namun tak hanya itu,
diharap untuk lebih membuat ilustrasi yang menarik agar peserta didik
semakin faham pada pelajaran yang akan dipelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA