Dosen Pengampuh:
NURHIDAYA, M. pd.
Disusun Oleh:
PERBANKAN SYARIAH
2022
Page 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Wudhu dan
Tayamum”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah
praktek ibadah. Atas bimbingan bapak dosen dan saran dari teman-teman maka di susunlah
makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan.Makalah ini diharapkan
bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan. Dalam menyusun makalah ini,
kami banyak memeroleh bantuan dariberbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini kami berusaha dengan
segenap kemampuanuntuk membuat makalah yang sebaik-baiknya. Sebagai pemula tentunya
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.Demikianlah kata
pengantar makalah ini dan kami berharap semogamakalah ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 4
Page 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
Wudhu menurut bahasa artinya bersih, indah dan bagus. Menurut syara’
wudhu ialah membasuh, mengalirkan dan membersihkan dengan menggunakan
airpada setiap bagian dari anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadast
kecil.Menurut Sayyid Sabiq, definisi wudhu adalah kegiatan bersuci
denganmenggunakan air. Anggota badan yang disucikan di dalam wudhu adalah
wajah,kedua tangan, kepala dan kedua kaki. Sedangkan menurut abu sangkan,
wudhuadalah ibadah zikir yang merupakan sarana pembersihan jiwa, yang dimulai
darisisi paling luar (fisik) sampai ke dalam rohaninya.
Perintah wajib wudhu bersamaan dengan perintah wajib shalat lima waktu,yaitu
satu tahun setengah sebelum tahun hijriah. Firman Allah Swt dalam QS. Al-
Maidah: 6 :
س ُح ْوا ِب ُر ُء ْو ِس ُك ْم َواَ ْر ُجلَ ُك ْم اِلَى ِ ص ٰلو ِة فَا ْغ ِسلُ ْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم َوا َ ْي ِد َي ُك ْم اِلَى ْال َم َرا ِف
َ ق َوا ْم َّ ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا قُ ْمت ُ ْم اِلَى ال
ْال َك ْعبَي ِْن
B. Pengertian Tayamum
Pengertian tayamum adalah alternatif bersuci dai hadats kecil maupun hadats
besar, menggunakan debu sebelum menunaikan sholat dalam Islam. Sebagai
pengganti dari media bersuci primer, yakni wudhu dan mandi wajib.
Tayamum ialah mengusapkan tanah kemuka dan kedua tangan sampai siku
dengan beberapa syarat. Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi, sebagai
Rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena
beberapahalangan (uzur), yaitu:
1. Uzur karena sakit. Kalau ia memakai air, bertambah sakitnya atau lambat
sembuhnya.
Page 5
2. Karena dalam perjalanan.
3. Karena tidak ada air
َ َ ِعيْدا
َيِِّبا َ ِِّسفَ ٍر ا َ ْو َج ۤا َء ا َ َحد ٌ ِ ِّم ْن ُك ْم ِ ِّمنَ ْالغ َۤا ِٕى ِط ا َ ْو ٰل َم ْست ُ ُم الن
َ س ۤا َء فَلَ ْم َ َِِد ُْوا َم ۤاء فَتَيَ َّم ُم ْوا َ ضى ا َ ْو َع ٰلى
ٰٓ ٰ َوا ِْن ُك ْنت ُ ْم َّم ْر
ُس ُح ْوا بِ ُو ُج ْو ِه ُك ْم َواَ ْي ِد ْي ُك ْم ِ ِّم ْنه
َ فَا ْم
Artinya: “dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalananatau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan,
lalu kamutidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih);sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”
1. Islam
2. Mumayiz, karena wudhu itu merupakan ibadah yang wajib diniati,
sedangkanorang yang tidak beragama islam dan orang yang belum mumayiz
tidak diberihak untuk berniat.
3. Tidak berhadas besar.
4. Dengan air yang suci dan menyucikan.
5. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit, seperti getah
dansebagainya yang melekat di atas kulit anggota wudhu.
B. Syarat Tayamum:
1. Sudah masuk waktu shalat. Tayamum disyariatkan untuk orang yangterpaksa.
Sebelum masuk waktu shalat ia belum terpaksa, sebab salat belumwajib
atasnya ketika itu.
2. Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat, sedangkan waktu
sudahmasuk. alasannya adalah kita disuruh bertayamum bila tidak ada air
sesudahdicari dan kita yakin tidak ada kecuali orang sakit yang tidak
diperbolehkanmemakai air, atau ia yakin tidak ada air di sekitar tempat itu,
maka mencariair tidak menjadi syarat baginya.
Page 6
3. Dengan tanah yang suci dan berdebu. Menurut pendapat Imam Syafii tidaksah
tayamum selain dengan tanah menurut pendapat imam yang lain, boleh(sah)
tayamum dengan tanah, pasir, atau batu.
4. Menghilangkan najis. Berarti sebelum melakukan tayamum itu hendaklahia
bersih dari najis, menurut pendapat sebagian ulama; tetapi menurutpendapat
yang lain tidak.
Page 7
B. Fardhu Tayamum:
1. Siapkan tanah atau debu. Boleh menggunakan debu yang berada di tembok,
kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih. Disunahkan menghadap kiblat.
2. Disunahkan menghadap kiblat.
3. Niat. orang yang akan melakukan tayamum hendaklah berniat karena hendak
mengerjakan salat dan sebagainya, bukan semata-mata untuk menghilangkan
hadas saja sebab sifat tayamum tidak dapat menghilangkan hadas hanya
diperbolehkan untuk melakukan salat karena darurat.
Niat tayamum, sebagai berikut:
ص ََلةِ للِ ََعَالَى
َّ ن ََويْتُ التَّيَ ُّم َم ِال ْستِبَا َح ِة ال
Artinya: "Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah."
4. Letakkan kedua telapak tangan pada debu dengan posisi jari-jari kedua telapak
tangan dirapatkan, lalu angkat kedua telapak tangan setelah itu ditiup/dikibas-
kibas.
5. Usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah cukup dengan satu kali
menyentuh debu. Dianjurkan untuk meratakan debu pada seluruh bagian wajah.
6. Selanjutnya letakkan kembali telapak tangan pada debu dengan jari
direnggangkan. Lalu angkat kedua telapak tangan setelah itu ditiup/dikibas-
kibas.
7. Tempelkan telapak tangan kiri ke punggung tangan kanan. Ujung-ujung jari dari
salah satu tangan tidak melebihi ujung jari telunjuk dari tangan yang lain.
8. Usapkan telapak tangan kiri ke punggung lengan kanan sampai ke bagian siku.
Lalu, balikkan telapak tangan kiri ke lengan kanan dan ratakan hingga ke
pergelangan.
9. Usapkan bagian jempol kiri ke jempol kanan dan lakukan hal sama pada bagian
kirinya. Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usap di antara jari-jarinya.
10. Setelah itu membaca doa setelah tayamum, sebagai berikut:
ْ ْ َ َُ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ا ُ َ ا ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ َ ُ ا ْ َ ْ ن َ ا ا ْ ن َْ َ ُ َْ َ َ َ ا
اج َعل ِ ن ين و، اللهم اجعل ِ ين ِمن التو ِابي، و أشهد أن محمدا عبده ورسوله،شيك له ِ وحده َل،أشهد أن َل ِإله ِإَل هللا
َ ْ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ا َ َ َ ْ م َن ْال ُم َت َط ِّهر ْي َن َو
اج َع ْل نن م ْن ع َباد َك ا
أ ْستغ ِف ُرك، أش َهد أن َل ِإله ِإَل أنت،ي ُس ْب َحانك الل ُه ام َو ِب َح ْم ِدك
َالصالح ْ ن
ِ ِ ِ ِ ِ ِي ِ ِ
َ ْ َ ُ ْ َُ َ
وأتوب ِإليك
Artinya: "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-
Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya
Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku
sebagai orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-
Page 8
Mu yang saleh. Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi
bahwa tiada tuhan selain Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon
ampunan dan bertaubat pada-Mu."
Page 9
15. Jangan bercakap-cakap sewaktu berwudhu, kecuali apabila ada hajat.
16. Bersiwak (bersugi atau menggosok gigi) dengan benda yang kesat, selainbagi
orang yang berpuasa sesuadah tergelincir matahari.
17. Membaca dua kalimat syahadat dan menghadap kiblat ketika wudhu
18. Berdoa sesudah selesai wudhu.
19. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai wudhu.
B. Sunnah Tayamum:
1. Membaca bismillah. Dalilnya adalah hadits sunnah wudhu, tayamum
merupakan pengganti wudhu.
2. Mengembus tanah dari dua tapak tangan supaya tanah yang diatas tangan itu
menjadi tipis.
3. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum sebagaimana sesudah
selesai berwudhu
Page 10
B. Hal Yang Membatalkan Tayamum:
1. Tiap hal yang membatalkan wudhu juga membatalkan tayamum
2. Ada air. Mendapatkan air sebelum salat, batallah tayamum bagi orang yang
tayamum, karena ketiadaan air bukan karena sakit.
3. Murtad.
a) Niat berwuhu, menyuruh orang agar dalam melakukan apapun dibekali dengan
tekat yang baik, tidak ragu-ragu dan tanpa pamrih.
b) Berkumur untuk membersihkan mulut dari kotoran-kotoran yang bisa
membahayakan perut. Dan juga agar mulut dijaga jangan sampai mengeluarkan
perkataan-perkataan yang kotor dan menyakitkan orang
c) Membersihkan hidung, agar pernapasan lancer, tidak tersumbat oleh kotoran-
kotoran
d) Membasuh muka, agar muka selalu bersih. Berarti juga perintah supaya muka
kita selalu berseri-seri dalam menghadapi setiap orang.
e) Membersihkan kedua tangan dari tapak tangan sampai ke siku. Karena itulah
anggota tangan yang banyak beraktivitas supaya selalu bersih. Termasuk
Page 11
membersihkannya dari pekerjaan tangan yang baik, seperti mencuri, memukul
orang lain dan sebagainya
f) Mengusap sebagian kepala, dimana terdapat otak sebagai sarana berpikir, agar
pikiran senantiasa bersih dan digunakan untuk memikirkan sesuatu yang baik.
g) Membersihkan kedua telinga agar selalu bersih dan dapat digunakan untuk
mendengarkan suara-suara yang baik dan berguna.
h) Membersihkan kedua kaki. Sebagai anggota badan yang membawa dan
menyangga untuk manusia agar selalu bersih. Begitu pula langkahnya agar
melangkah pada jalan-jalan baik.
i) Tertib, berarti mengajarkan agar hidup ini rapi, tertib dan disiplin.
B. Hikmah Tayamum
a. Memudahkan umat islam karena debu atau tanah mudah didapatkan, sehingga
ajaran islam ini tidak memberatkan pemeluknya.
b. Untuk mengingat asal mula manusia, yaitu dari tanah, sehingga tidak patut
berlaku sombong karena juga nanti akan kembali ketanah.
c. Mengajarkan kedisiplinan dalam melakukan peraturan.
Page 12
DAFTAR PUSTAKA
Liqa’at Al-Bab Al-Maftuh. Cetakan pertama, Tahun 1438 H. Syaikh Muhammadbin Shalih
Al-‘Utsaimin. Penerbit Muassasah Syaikh Muhammad bin ShalihAl-‘Utsaimin;
Samidi. Konsep Al Ghuslu Dalam Kitab Fikh Manhaja. Jurnal Analisa. XVII (01),101-103
Syarh Manhaj As- Salikin. Cetakan kedua, Tahun 1435 H. Dr. Sulaiman bin‘Abdillah Al
Page 13