Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIMBINGAN IBADAH

"WUDHU"

Disusun Oleh : Kelompok 2

Kelas : PMTK 3D

1. Septia Tri Yolanda (2420116)


2. Angelia Permata Rahayu (2420128)

Dosen Pengampu :

Padriyanti,M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI BUKITTINGGI

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. atas curahan nikmat dan limpahan rahmat-
Nyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Wudhuk” ini sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Ibadah yang diampuh oleh Ibuk
Padriyanti,M.Pd.

Terima kasih yang seluas-luasnya kepada rekan-rekan serta berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran,dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Penulis sendiri maupun orang yang
membacanya.

Bukittinggi, 13 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….........i

DAFTAR ISI……………………………………….................………………......ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………........1

A. Latar Belakang……………………………………………...……….........1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………....2

C. Tujuan………………………………………………………………...…...2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..3

A. Pengertian Wudhuk……………………………………..................……..3

B. Tujuan Wudhuk…………………………………………….......................4

C. Fardhu-Fardhu Wudhuk .............................................................................6

D. Rukun Wudhuk ..........................................................................................7

E. Sunnah -sunnah Wudhuk ............................................................................8

F. Hal-hal yang Membatalkan wudhuk ...........................................................9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………....11

A. Kesimpulan…………………………………......………………………..11

B. Saran…………………………………………............................………..11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setiap orang yang akan melaksanakan sholat tentu akan berwudhu terlebih dahulu. Banyak
yang kita lihat orang berwudhu asal-asalan atau tidak sempurna. Kadang-kadang ada bagian
anggota wudhu yang tidak terkena air. Padahal kalau mereka tau betapa agungnya syariat Islam
tentang wudhu ini tentu akan berusaha menyempurnakan wudhunya.

Dari kegiatan yang dilakukan dengan berwudhu, jelas sekali prinsip Islam dalam menjaga
kebersihan anggota tubuh yang sering terbuka. Kebersihan pangkal kesehatan. Ini dilakukan
minimal 5 kali sehari. Belum lagi kalau ditinjau dari segi rohaninya. Semua anggota tubuh dari
sering bermaksiat, sering berbuat dosa. Dengan melakukan wudhu dengan sempurna, rohani dan
jasmani menjadi bersih, jernih dan segar. Maka dapat disimpulkan bahwa wudhu sangat penting
bagi setiap ummat islam. Karena tanpa berwudhu tidaklah sah sholat seseorang. Dalam arti
tidaklah sempurna ibadah yang kita lakukan.

Wudhu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Kewajiban tersebut
telah ditetapkan di dalam Al-Qur‟an surah Al-Maidah ayat 6 sebagai berikut;

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua
kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka

1
jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah
wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu
bersyukur.”(Al-Maidah:6)

Di dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa sebelum melaksanakan shalat diwajibkan untuk
berwudhu, karena wudhu merupakan syarat sah nya shalat seseorang, tanpa berwudhu tidak sah
shalat seseorang tersebut. Untuk melaksanakan wudhu otomatis perlu pemahaman tentang tata
cara melaksanakannya, supaya dapat dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.

Oleh karena itu, di dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai penegertian
wudhuk , tata cara dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian wudhuk ?


2. Apa tujuan wudhuk ?
3. Apa saja fardhu-fardhu wudhuk?
4. Apa saja rukun-rukun wudh ?
5. Apa saja sunnah-sunnah wudhu ?
6. Apa saja hal-hal yang membatalkan wudhu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian wudhuk.


2. Untuk mengetahui tujuan dari wudhuk.
3. Untuk mengetahui fardhu-fardhu wudhuk.
4. Untuk mendeskripsikan rukun-rukun wudhu.
5. Untuk mendeskripsikan sunnah-sunnah wudhu.
6. Untuk mendeskripsikan hal-hal yang membatalkan wudhu.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wudhu'

Di dalam kamus bahasa arab, “al Wudhu” dengan dhommah, berarti pekerjaan bersuci dan
dengan huruf wawunya (Wadhu), berarti air yang dipergunakan untuk berwudhu. Wudhu
menurut bahasa artinya bersih dan indah, sedang menurut syara‟ artinya membersihkan anggota
wudhu untuk menghilangkan hadats kecil mengutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh
Moh. Rifa‟i.

Al Imam Ibnu Atsir Al-Jazary rohimahumullah (seorang ahli bahasa) menjelaskan bahwa jika
dikatakan wadhu‟ maka yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu. Bila dikatakan
wudhu maka yang diinginkan di situ adalah perbuatannya. Jadi, wudhu adalah perbuatan dan
wadhu adalah air wudhu.

Ayat dan Hadist Tentang Wudhu

Berikut ini adalah beberapa ayat dan hadist tentang wudhu yaitu:

1. Ayat Al-Qur’an tentang wudhu

‫ل ِذالا َأي ْما ِذ ُن ا ُن ُن وَأ ُن ْم ا َأ اَأ ْم ِذ َأ ُن ْم ائِذاَأ ا ْما َأ َأ ِذ ِذا َأ ْمآ َأ ُن ا ِذ ُن ُن ِذو ُن ْما‬
‫َأيا اَّل ِذ يَأ ا َأآ ُن ائِذ َأ ا ُن ْم ُن ْم ائِذاَأ ا ا َّل‬ ‫ياَأ ُّي‬
‫ْم ُن َأ ُن ْم ائِذاَأ ا ْما َأ ْم َأ ْم ِذا‬
‫ي‬ ‫ا َأ اَأ‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua
kakimu sampai ke kedua mata kaki”. (Al-Maidah :6)

Kewajiban ayat di atas ada empat: membasuh muka dari bagian atas tempat tumbuhnya
rambut hingga ke bawah dagu dan lebarnya diantara dua buah telinga, membasuh kedua tangan
dari ujung jari hingga siku, siku adalah sebelah atas hasta dan sebelah bawah lengan, wajib
hukumnya membasuh siku,selanjutnya mengusap sebagian kepala, misalnya seperempat kepala
atau semuanya, inilah yang dianjurkan menurut Hanabilah dan Malikiyah. Selanjutnya

3
membasuh kedua kaki hingga mata kaki. Mata kaki adalah tulang menonjol didekat persendian
betis dan kaki di kedua sisi kaki. Dianjurkan niat, tertib, melakukan amalan-amalan wudhu
secara berselang tanpa jeda (muwalat), ditekan, berkumur, dan menghirup air kehidung
berdasarkan perbedaan pendapat tentang apakah hukumnya wajib atau tidak menurut imam-
imam mazhab

2. Hadist tentang wudhu

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi
wasallam bersabda

‫اح َّل ا َأ َأ َأ ضَّلأ‬ ‫ُناص َأ الُنااَأ َأح ِذ ُنك ْم ائِذ َأ ااَأحْم َأ‬
‫َأث َأ‬ ‫َأَلاتُن ْمق َأل َأ‬

“Tidak akan diterima shalat seorang diantara kalian jika ia berhadats hingga dia berwudhu”
[Muttafaqun alaihi, Bukhari (135), Muslim (225)]

3. Keistimewaan Wudhu

Terdapat hadis yang panjang, Rasulullah saw. bersabda, yang artinya sebagai berikut :

“Bila seorang hamba berwudhu lalu berkumur-kumur, maka keluarlah dosa-dosa dari
mulutnya jika ia membersihkan hidung, maka dosa-dosanya akan keluar dari hidungnya, begitu
juga tatkala ia membasuh muka, maka dosa-dosanya akan keluar dari mukanya sampai-sampai
dari bawah pinggir kelopak matanya. Jika ia membasuh kedua tangan, maka dosa-dosanya akan
keluar dari kedua tangan ia sampai-sampai dari bawah kukunya, demikian pula halnya dengan ia
menyapu kepala, maka dosa-dosanya akan keluar dari kepala bahkan dari kedua telinganya.
Begitupun tatkala ia membasuh kedua kaki, maka keluarlah dosa-dosa tersebut dari dalamnya,
sampai-sampai bawah kuku jari-jari kakinya. Kemudian tinggallah perjalanannya ke masjid dan
shalatnya menjadi pahala yang bersih baginya “(HR. Malik, Nasa‟i, Ibnu Majah dan Hakim).

B. Tujuan Wudhuk

Tujuan disyariatkannya wudhu adalah untuk membersihkan segala kotoran najis dan hadas.
Menurut Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim dalam kitabnya Fiqh at-Thaharah, najis dan
hadas itu adalah kotoran manusia (tinja), air kencing, madzi, wadzi, darah haid, kotoran hewan

4
yang tidak dimakan dagingnya, air liur anjing, daging babi, bangkai, sisa air yang diminum
binatang buas, dan hewan yang tidak boleh dimakan dagingnya.

Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam Syarh al-Mumti‟ „ala zadi al-mustaqni‟ bab
Thaharah (bersuci) menjelaskan, bersuci (thaharah) itu adalah membersihkan atau
menghilangkan hadas yang menempel di tubuh, seperti kencing atau kotoran manusia.

Syarat – Syarat Wudhu

Ada beberapa syarat – syarat yang harus dipenuhi dalam berwudhu‟, diantaranya :

1. Air yang digunakan untuk berwudhu‟ harus air yang mutlaq / suci.
2. Air yang halal, bukan hasil ghasab (hasil curian)
3. Suci anggota wudhu‟ dari najis -najis.
4. Untuk sah nya wudhu‟, disyaratkan adanya waktu yang cukup untuk wudhu‟ dan shalat,
dalam arti bahwa setelah berwudhu‟ yang bersangkutan masih memungkinkan untuk
melaksanakan shalat yang dimaksud pada waktunya yang telah ditentukan.
5. Sedangkan jika waktunya sempit, dimana jika ia berwudhu‟ maka keseluruhan shalatnya
atau sebahagian shalatnya berada diluar waktu shalat yang telah ditentukan.

Manfaat berudhuk untuk kehidupan sehari-hari


1. Menghapus dosa
Setiap muslim yang berwudhu maka Allah SWT akan mengampuni kesalahan-
kesalahannya. Selain itu, berwudhu juga dapat meningkatkan derajat seseorang dan akan
selalu diberikan kesabaran saat menghadapi perkara yang tidak disenangi. Hal ini
sebagaimana yang tercantum dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Maukah kalian aku tunjukkan kepada kalian atas apa yang membuat Allah menghapus
kesalahan dan mengangkat derajat?" Para sahabat menjawab, "Tentu, ya Rasul." Beliau
melanjutkan, “Menyempurnakan wudhu di pagi hari yang dingin, bersabar menghadapi
perkara yang tidak disenangi, memperbanyak langkah ke masjid, dan menanti shalat
setelah shalat. Itulah ribath," (HR. Muslim)

5
2. Melepaskan Belenggu dan Dikabulkan Keinginannya

Rasulullah SAW pernah menggambarkan bahwa orang yang tidur memiliki beberapa
belenggu. Akan tetapi, jika orang tersebut bangun dan berwudhu, belenggu-belenggu
tersebut akan terlepas dan akan dikabulkan segala keinginannya

3. Wajah Terlihat Berseri


Salah satu manfaat berwudhu lainnya yaitu wajah akan terlihat berseri. Setiap muslim
yang terbiasa berwudhu, akan memberikan bekas pada wajah dan tangannya. Bahkan di
hari kiamat nanti, orang yang senantiasa berwudhu wajahnya akan terlihat terang.

4. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Manfaat berwudhu untuk kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah menjaga daya


tahan tubuh. Seperti dikutip dari NU Online, psikiater dan neurolog berkebangsaan
Austria, Leopold Werner von Ehrenfels, mengatakan bahwa berwudhu menjadikan tubuh
lebih sehat. Pasalnya, air wudhu dapat merangsang saraf-saraf tubuh, sehingga bisa
menjaga daya tahan tubuh.

5. Menjaga Kesehatan Kulit

Berwudhu memang memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan, salah
satunya adalah mencegah penyakit kulit. Seseorang yang berwudhu, setidaknya lima kali
dalam sehari, bisa menjaga kebersihan kulitnya. Selain itu, wudhu juga berfungsi efektif
untuk menjaga kulit dari berbagai serangan penyakit.

C. Fardhu-Fardhu Whuduk

Ada enam fardhu wudhu yaitu berniat, membasuh muka, membasuh tangan hingga
kedua siku, mengusap sebagian rambut kepala, membasuh kaki sampai kedua mata kaki, dan
tertib.

Sementara itu, berikut cara wudhu yang benar:

6
1. Membaca niat wudhu "Nawaitul wudhuu'a li raf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi
ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah."

2. Membaca 'Basmallah' dan membasuh tangan pergelangan tangan hingga bersih sebanyak
tiga kali.
3. Berkumur sebanyak tiga kali sambil membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan.
4. Membersihkan lubang hidung tiga kali untuk membersihkan kotoran.
5. Membilas wajah tiga kali, mulai dari dahi sampai dengan dagu, serta hingga ke garis tepi
dekat rambut.
6. Mencuci kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali, dimulai dari tangan kanan.
7. Mengusap kepala sebanyak tiga kali.
8. Selesai mengusap kepala, dilanjutkan mengusap dua telinga sebanyak tiga kali.
9. Membasuh kedua kaki sampai di atas mata kaki sebanyak tiga kali, dimulai dari kaki
kanan terlebih dahulu.
10. Berdoa setelah berwudhu: Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa
asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat
tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina."

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari
golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang
bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh."

D. Rukun Whudu'

1.Niat( ketika membasuh muka)

Adapun bacaannya sebagai berikut,

‫ثا ْمَلَأصْم َأغ ِذ ا َأ ْم ضً ياِذهللِذاتَأ َأ ياَأ‬


‫ض ْم َأ ااِذ َأ ْم ِذعا ْما َأ َأ ِذ‬
‫ْمتا ْما ُن ُن‬
‫نَأ َأ ُن‬

Arab-latin: Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.

7
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah
Ta'ala"

2. Membasuh muka(mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai
dagu,dan dari telinga kanan sampai kiri

3. Membasuh kedua tangan sampai siku

4. Mengusap sebagian kepala atau rambut kepala

5. Membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki

6. Tertib

E. Sunah-sunah wudhu'

1. Membaca basmalah sebelum berwudhu.

2. Mendahulukan membasuh anggota tubuh bagian kanan daripada yang kiri.

3. Mencuci telapak tangan sampai pergelangan.

4. Berkumur- kumur.

5.Membasuh lubang hidung dengan cara memasukkan/menghirup air kehidung lalu


dibuang lagi

6. Mengusap semua rambut kepala dengan air

7. Mengusap kedua telinga baik bagian luar maupun dalam

8. Menyilang nyilang jari tangan dan kaki

9. Membasuh setiap anggota sebanyak 3x

10. Tidak mengeringkan bekas basuhan

11. Membaca doa sesudah wudhu

8
Dari „Umar bin Khatthab radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;
"Siapa yang berwudhu dengan memperbagus wudhunya lalu ia mengucapkan;

‫اَأ ْم َأ ُنااَأ ْم اَلَأائِذاَأ َأائِذَلَّلا َّل ُنا َأ حْم َأ ُناَلَأا َأ ِذ يَأااَأ ُنا َأ اَأ ْم َأ ُنااَأ َّل ا ُنآ َأ َّل ً ا َأ ْم ُن ُنا َأ َأ ُنو اُن ُنا ا َّل ُن َّل ا ْم َأ ْم ِذ ا ِذآيَأ ا ا َّل َّل ِذ يَأ ا َأ ْم َأ ْم ِذ ا ِذآيَأ ا ْما ُن َأ َأ ِّه ِذ يَأا‬

Artinya: "Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagai orang yang bersuci),
dengan ia membacanya maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga, ia akan masuk lewat
pintu mana saja yang ia mau." (HR. Tirmidzi).

F. Hal-hal yang membatalkan wudhu'

1). Kencing dan Buang Air Besar

Hal yang membatalkan wudhu dan disepakati bersama adalah keluarnya kencing dan tinja dari
seseorang. Tentang batalnya wudhu karena kencing dan tinja adalah sesuatu yang sudah sangat
diketahui dan disepakati .

2. Madzi dan Wadi

Termasuk yang membatalkan yang keluar dari kemaluan depan seorang laki-laki adalah madzi
dan wadi. Madzi adalah sesuatu yang keluar dari penis seseorang lelaki setelah dia bercumbu,
melihat atau berpikir mengenai seks. Dia adalah air yang kental yang keluar dengan cara
mengalir dan tidak memancar laksana mani. Sedangkan wadi adalah air berwarna putih yang
keluar setelah buang air kecil.

Keduanya membatalkan wudhu laksana kencing, dan tidak ada kewajiban apa-apa lagi bagi
seseorang yang keluar madzi dan wadi kecuali istinja‟ dan wudhu.

3. Keluarnya Angin dari Anus

Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan dari Abu Hurairah, bahwa Rosululloh
SAW bersabda:

9
‫اح َّل ا َأ َأ َأ ضَّلي َأا‬ ‫ص َأالَأا َأ َأح ُن ُنك ْم ائِذ َأ ااَأحْم َأ‬
‫َأث َأ‬ ‫َلَأ َأ ْمق َألُنا َأا َأ‬

Artinya: Alloh tidak menerima shalat salah seorang dia nataramu bila ia berhadats, sehingga ia
berwudhu”.

Abu Hurairah menafsirkan kata “hadats”, di sini ada orang bertanya kepadanya: “apa yang
dimaksud dengan hadats”? Dia berkata: kentut yang tidak ada suaranya dan kentut yang ada
suaranya.

Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Zaid dari Ashim Al-Anshari,
bahwa dia mengadukan sesuatu kepada Rosululloh tentang seseorang yang ragu merasakan
sesuatu pada saat shalat yakni dia merasakan ada angin keluar dari anusnya, maka Rosululloh
SAW bersabda:

‫ص ْم تًيااَأ ْم ا َأ ِذج َأ ِذ ْم ً ي‬
‫فا َأح َّل ا َأ ْم َأ َأعا َأ‬ ‫َلَأ َأ ْمفَأ ِذلْم ااَأ ْم اَلَأا َأ ْم َأ‬
‫ل ِذ ْم‬

."”uab‫ا‬muicnem‫ا‬aid‫ا‬uata‫ا‬iynub‫ا‬ragnednem‫ا‬aid‫ا‬aggnih‫)ا‬gnilapreb(‫اا‬jitnehreb‫ا‬aid‫ا‬halnagna“

Artinya, dia masih tetap berada dalam keadaan suci dan dalam wudhunya, karena itu adalah
keyakinan, dan keyakinan tidak hilang disebabkan keraguan, lain halnya jiak dia mendengar
suara kentutnya atau mencium baunya.

4. Tidur Berat

Hal yang disepakati membatalkan wudhu adalah tidur berat dan panjang. Sebagaimana
tidurnya seseorang yang tidur di malam hari, kemudian dia bangun pagi.

Sedangkan yang berupa kantuk, maka dia tidak membatalkan wudhu, sebab itu adalah tidur
ringan.

‫ما َأ َأ ا َأ ْم ِذ ِذ ا َأ ْم َأ ِذظ ُن ْم َأ ا ْما ِذ شَأي َأ ا َأح َّل اتَأ ْم فِذ َأا َأ ُنؤ ُنو ُن ْم اثُن َّل ا‬.‫ا( َأكي َأ ااَأصْم َأ يبُن ا َأ ُنو ْم اُنا ِذاص‬:‫ا‬ ‫ض َأ ا ُنا َأ ْم ُنا َأي َأا‬ ‫يا َأ ِذ‬ ‫ِذا ْم ِذيا َأآياِذ ِذ‬ ‫ْمَأيااَأنَأ‬
‫ص َّل َأ ُنا ا َّل َأ ا ُن ْم ِذ ا َأ َأصْم ُن ُنا ِذ ا ُنآ ْم ِذ ٍما‬
‫ض ُنإ َأ ا(اَأ ْم َأ َأ ُناا ُن ْم ا َأ ُن َأا َأ َأ‬
‫َأ ا َأ َلَأا َأ َأ َأ َّل‬ ‫ُنل ُّي ْم‬
‫َأ‬

5. Bersentuhan laki-laki dan perempuan yang boleh nikah yang sudah baligh dan berakal,
dan tidak ada penghalang keduanya.

6. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan tanpa ada penghalang

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wudhu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Dengan melakukan
wudhu dengan sempurna, rohani dan jasmani menjadi bersih, jernih dan segar. Karena tanpa
berwudhu tidaklah sah sholat seseorang. Dalam arti tidaklah sempurna ibadah yang kita lakukan.

Berudhuk memiliki tujuan penting yaitu untuk membersihkan segala kotoran najis dan hadas.
dan juga memiliki manfaat yang luar biasa, penghapus dosa, melepaskan belenggu dan
dikabulkan keinginannya, wajah terlihat berseri, menjaga daya tahan tubuh, dan menjaga
kesehatan kulit.

Wudhu merupakan syarat sah sholat. Hal ini dijelaskan dalam H.R. Muslim yang berbunyi,
"Tidaklah sholat itu diterima apabila tanpa wudhu" jadi sebagai umat islam , patuhilah tata cara
wudhu yang benar dan jauhilah hal-hal yng membatalkan wudhuk, niscaya Allah akan menjaga
kita dari perbuatan yang buruk.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak luput dari kesalahan sebagaimana
kata pepatah “ Tak ada gading yang tak retak “ sehingga saran dan masukan dari teman-teman
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami yang akan
datang

11
DAFTAR PUSTAKA
Rudiana, Ahmad. Abdul Khodir. Ali Khosim. Ahmad Gojin. Tuntunan Praktek Ibadah.
TRESNA BAKTI Bandung. Bandung (2014)

Zulkifli, Fiqh Ibadah, (Yogyakarta:Kalimedia, 2016), h. 43

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjremahan, (Bandung: Diponegoro, 2008), h.108

Al-Thoyaar, Abdullah bin Muhammad. Risalah fi Al-Fiqh. Al-Muyassar Cet I. Riyadh: Madar Al
Watoni lin Nasyr. tt.

Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih. Al-Nihayah fi Ghorib Al-Hadits wal atsar Cet. 5.
Mesir: Jannatul Afkar. 2008.

Mas‟ud, Ibnu dan Zainal Abidin. Fiqih Madzab Imam Syafi‟I, Bandung: Pustaka Setia Bandung.
2007.

Abu Masyad, Tuntunan Shalat Lengkap, Semarang: MG, 1408H

https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-cara-wudhu-yang-benar-agar-sholat-menjadi-sah-
beserta-doanya-kln.html

https://pakdosen.co.id/pengertian-wudhu/

12

Anda mungkin juga menyukai