Anda di halaman 1dari 6

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, No. 7, Desember 2022

PERAN ETIKA PROFESI GURU DALAM MENCIPTAKAN MAHASISWA


JURUSAN MATEMATIKA SEBAGAI CALON GURU YANG
BERKEPRIBADIAN PROFESIONALISME

Anjeli Rosliani
Universitas Islam Syech M.Djamil Djambek Bukittinggi
Email: @anjelirosliani29.com

Abstrak
Etika pada sebuah profesi digunakan sebagai pedoman sikap, perilaku, dan tindakan baik
dalam melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Etika memiliki peran
yang sangat penting bagi mahasiswa, dengan itu mahasiswa dapat membedakan mana
yang baik dan buruk untuk diambil sehingga mahasiswa dapat memiliki sifat yang sopan
serta memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
Mahasiswa dapat menjadikan etika sebagai suatu prinsip dalam menjalankan
aktivitasnya. Namun, tidak banyak mahasiswa yang sudah mengimplementasikan etika
profesi dalam kehidupannya. Penelitian mengenai pengimplementasian etika profesi
sejak dini di kehidupan calon guru dalam hal ini adalah mahasiswa pendidikan
matematika sangat diperlukan. Metode dalam penelitian ini akan menggunakan studi
literatur dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan buku, artikel
ilmiah dan sumber lainnya yang berkaitan dengan implementasi etika profesi bagi
kehidupan mahasiswa. etika profesi seorang guru memberikan pengaruh positif terhadap
kompetensi profesional guru dan kompetensi profesional guru memberikan pengaruh
positif terhadap mutu pembelajaran (Nofriyanti & Nurhafizah, 2019).
Kata kunci: etika profesi, guru, mahasiswa.

Abstract
Ethics in a profession is used as a guide for attitudes, behavior and actions both in
carrying out duties and in everyday life. Ethics has a very important role for students,
with that students can distinguish which is good and bad to take so that students can have
a polite nature and have the freedom to express opinions that can be accounted for.
Students can make ethics a principle in carrying out their activities. However, not many
students have implemented professional ethics in their lives. Research on the
implementation of professional ethics from an early age in the lives of prospective
teachers, in this case, students of mathematics education is very much needed. The
method in this study will use literature studies with data collection techniques carried out
by collecting books, scientific articles and other sources related to the implementation of
professional ethics for student life. the professional ethics of a teacher has a positive
influence on the professional competence of teachers and the professional competence of
teachers has a positive influence on the quality of learning (Nofriyanti & Nurhafizah,
2019).
Keywords: professional ethics, teachers, students.

How to cite: Nama Author (tahun terbit) Judul, (Volume) Issue, http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6

E-ISSN: 2548-1398
Published by: Ridwan Institute
Anjeli Rosliani

Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia semakin maju. Salah satu
disiplin satu disiplin ilmu ialah di bidang filsafat. Salah satu cabang ilmu filsafat yaitu
mempelajari problematika kesusilaan dan moralitas manusia adalah filsafat moral atau
bisa disebut juga dengan Etika. Dalam dunia pekerjaan, etika sangat penting dan harus
dimiliki oleh seorang pekerja. Apapun jenis pekerjaanya setiap orang harus memiliki
etika yang baik. Salah satunya yaitu guru, seorang guru harus memiliki etika yang baik.
Guru yang memiliki etika yang baik merupakan guru yang menjadi contoh bagi peserta
didiknya. Dengan adanya etika dalam profesi guru, dapat dijadikan sebagai tolak ukur
seorang guru dalam bertindak, bersikap, dan berperilaku di kehidupannya, baik
dilingkungan maupun diluar lingkungan sekolah.
Matematika merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan khususnya dunia
pendidikan. Seorang guru professional harus menguasai 4 kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,kompetensi social dan kompetensi profesional.
Selain itu, guru matematika juga harus memiliki keterampilan berpikir kritis, berpikir
kreatif, komunikasi dan kolaborasi. Jika guru tersebut telah menguasai semua
keterampilan maka ia dapat mencontohkan keterampilan tersebut kepada peserta didiknya
agar mereka dapat meniru keterampilan gurunya sehingga dapat diimplementasikan
dalam pembelajaran matematika.
Etika memiliki peran yang sangat penting bagi mahasiswa, dengan itu mahasiswa dapat
membedakan mana yang baik dan buruk untuk diambil sehingga mahasiswa dapat
memiliki sifat yang sopan serta memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat yang dapat
dipertanggung jawabkan. Mahasiswa dapat menjadikan etika sebagai suatu prinsip dalam
menjalankan aktivitasnya. Namun, tidak banyak mahasiswa yang sudah
mengimplementasikan etika profesi dalam kehidupannya. Mahasiswa masih sering
melakukan pelanggaran etika profesi berupa perilaku-perilaku yang menyimpang seperti
menyontek saat ujian, menyalin tugas teman, datang terlambat, tidak menghormati dosen,
tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen, sering bolos, dan tidak memenuhi aturan
saat berada dikelas. Adanya pelanggaran dan perilaku menyimpang tersebut dapat kita
ketahui bahwa kurangnya implementasi dalam etika profesi kepada mahasiswa sebagai
calon guru yang seharusnya mendapatkan Pendidikan yang lebih mengenai etika profesi
guru sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja, terutama dunia pendidikan yang akan
menciptakan generasi yang unggul sebagai penerus bangsa.
etika profesi seorang guru memberikan pengaruh positif terhadap kompetensi profesional
guru dan kompetensi profesional guru memberikan pengaruh positif terhadap mutu
pembelajaran (Nofriyanti & Nurhafizah, 2019). Harapannya agar mahasiswa pendidikan
matematika tidak hanya mengetahui tentang teori etika profesi tetapi dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, ketika nanti mahasiswa menjadi
guru sudah terbiasa dengan etika profesinya. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah
mengkaji tentang implementasi etika profesi dalam kehidupan mahasiswa pendidikan
matematika.

2
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Desember 2022
Peran Etika Profesi Guru Dalam Menciptakan Mahasiswa Jurusan Matematika Sebagai
Calon Guru Yang Berkepribadian Profesionalisme

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur. Studi literatur adalah kegiatan
mencari dan mengumpulkan data pustaka, membaca, mencatat, serta mengolah data
(Purnama et al., 2021). Data-data dikumpulkan dari sumber pustaka atau dokumen yang
berasal dari buku, jurnal, artikel ilmiah dan sumber yang terkait dengan topik yang
dibahas. Sehingga peneliti dapat menarik suatu kesimpulan mengenai implementasi etika
profesi dalam kehidupan mahasiswa matematika Penelusuran pustaka bukan hanya
sebagai awal menyiapkan kerangka penelitian (research design) akan tetapi sekaligus
memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian (Yunita
et al., 2021). Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif.

Hasil dan Pembahasan


Etika secara bahasa di bentuk oleh dua kata yaitu ethos dan ethikos. Ethos memiliki
makna sebadgai sifat, watak, atau kebiasan. Sedangkan ethikos dapat diartikan sebagai
susila, kelakuan, atau kelakuan baik (Fauzi, 2018). Etika berkaitan dengan konsep yang
dimiliki individu maupun sekelompok orang untuk menilai apakah tindakan yang
dikerjakan sudah benar atau salah. Etika membutuhkan sikap kritis, metodis, dan
sistematis dalam melakukan refeleksi, dengan demikian etika merupakan sebuah ilmu
yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Etika pada sebuah profesi digunakan sebagai pedoman sikap, perilaku, dan tindakan baik
dalam melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Annisa et al.
(2021) terdapat tujuan melakukan perumusan etika pada kode etik keguruan yaitu untuk
a) membantu para profesional membuat keputusan dalam menghadapi masalah
pekerjaan; b) Menjaga reputasi profesional adalah tujuan dari standar etika; c) memantau
perilaku, integritas, dan kejuruan tenaga profesi; d) Menjadi citra moral masyarakat
sehingga setiap anggota profesi dapat mempertimbangkan UU kode etik dalam
melaksanakan tugas profesinya.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan seseorang yang menuntut keahlian dimana
memerlukan suatu pendidikan yang tinggi, keahlian dan juga perlu penguasaan materi
dengan keahlian bidangnya.
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan
dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi dengan penuh ketekunan dan melakukan
Pekerjaan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan Pendidikan yang diambil olehnya.
Seorang yang professional selalu mengembangkan kemampuannya secara terus menerus
sehingga menjadi ahli dibidangnya.
Setiap mahasiswa ataupun mahasiwi yang berkuliah di perguruan tinggi terutama yang
memilih program studi pendidikan matematika itu disebut sebagai calon dari guru
matematika. Untuk menjadi seorang guru matematika hendaknya memiliki beberapa
keterampilan yang harus mereka pegang atau kuasai, seperti : 1) Dapat menguasai bahan
ajar, 2) Memiliki Pengetahuan yang sangat dalammengenai siswa - siswi yang hendak
diajarkan nantinya, 3) teori dan keterampilan keguruan harus dapat dikuasainya, 4)

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Desember 2022 3


Anjeli Rosliani

memiliki keterampilan mendemonstrasikan atau menunjukkan skillsdari kinerjanya,


5)sikap, nilai dan kecenderungan serta yang penting adalah kepribadian adalah hal
penunjang dalam hal melaksanakan suatu kewajiban pendidik seperti salah satunya
mengerjakan tugas – tugas yang ada dan 6) mampu mengerjakan tugas-tugas profesional
lainnya dengan baik (Abdullah, S. S., 2015).
Seorang guru haruslah memiliki etika dan kepribadian yang baik (Annisa et al., 2021;
Ruslan, 2016). Hal ini dikarenakan nantinya sebagai seorang pendidik, sikap dan perilaku
yang kita berikan akan menjadi contoh dari peserta didik. Dengan membiasakan upaya
yang dianjurkan tersebut, mahasiswa pendidikan matematika yang merupakan calon
pendidik akan terbiasa melakukan tindakan yang baik dalam pelaksanaan proses
pembelajaran bersama peserta didik nantinya.
Standar dari seorang guru matematika yang disebut sebagaai guru yang ahli atau
profesional Abdullah, S. S. (2015) meliputi 4 aspek yaitu merangsang atau memotivasi
siswa untuk menggunakan banyak cara untuk penilaian diri dalam konteks hitung, dalam
menyelesaikan suatu masalah hitungan menggunkan banyak cara dan bisa mengupayakan
adanya refleksi dari siswa dan adanya evaluasi dari cara–cara alternatif yang dapat
memunculkan kesempatan bagi siswa agar dapat mengevaluasi dirinya sendiri diri dan
teman lainnya, serta mengupayakan kepada siswa untuk dapat menemukan dan
mengaplikasikan setiap kesalahan sebagai peluang emas untuk memperbaiki setiap
kekurangannya, dan juga menjadi fasilitator dalam hal keluh kesah saat proses
pembelajaran mulai dari keterampilan hitung, pengetahuan dan pemahaman, dan
memberikan penyadaran bagi mereka yang belum terbiasa dengan konteks hitung itu
sendiri.
Salah satu profesi yang berperan dalam pendidikan adalah guru.Seorang guru juga
memiliki etika profesi yang harus dipedomani. Guru adalah tanaga kependidikan yang
menyelenggarakan tugas pembelajaran di kelas. Dengan begitu, guru merupakan sosok
yang mempunyai karakteristik: 1) Berkomitmen dalam hal profesionalitas; 2)
Berkomitmen terhadap mutu proses serta hasil kerja; 3) Mempunyai penguasaan pada
ilmu dan dapat melakukan pengembangan serta menjelaskan penerapannya pada
kehidupan; 4) Mendidik dan mempersiapkan siswa supaya dapat berkreasi; 5) dapat
menjadi panutan, teladan dan konsultan siswanya; 6) peka terhadap intelektual dan
informasi; 7) bertanggung jawab dalam hal pembangunan peradaban yang berkualitas.
Sehingga disarankan mahasiswa harus mempunyai karakteristih guru yang professional.
Sehingga mahasiswa dapat mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas yang
berkepribadian profesionalisme.

Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini adalah pada dasarnya dalam membangun keprofesionalan
seorang calon guru terutama calon guru matematika dalam perkuliahan menjadi sangat
mutlak dan penting adanya.Salah satu hal yang bisa membantu adalah melalui adanya
mata kuliah Etika profesi dimana mata kuliah ini jelas mengajarkan bagaimana sikap
seorang guru yang diperlukan saat mengajar di kelas, dan bagaimana menumbuhkan

4
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Desember 2022
Peran Etika Profesi Guru Dalam Menciptakan Mahasiswa Jurusan Matematika Sebagai
Calon Guru Yang Berkepribadian Profesionalisme

keprofesionalan secara langsung dalam diri calon guru matematika.Pemberian mata


kuliah yang sangat baik dengan menerapkan model pembelajaran yang aktif, dengan
mengajarkan bagaimana menganalisis setiap undang-undang tentang etika profesi
seorang guru sampai bagaimana untuk dapat menyelesaikan sebuah kasus yang bisa saja
dihadapi saat mengajar nantinya.
Dalam proses pembekalan tersebut, mahasiswa diharapkan menjalankan upaya yang
dapat membiasakan atau dapat dikatakan mengimplementasikan ilmu mengenai etika
profesi yang telah diberikan selama mahasiswa menempuh bangku perguruan tinggi.
Pengimplementasian ini sebaiknya dipantau secara berkala sehingga tindakan/sikap yang
tidak baik dapat diminimalisir sehingga nantinya memberikan hasil yang baik dalam
pelaksanaannya.

BIBLIOGRAFI
Bibliografi
Fauzi, I. (2018). Makna Etika. In I. Fauzi, Etika Profesi Keguruan (p. 9). Jember: IAIN
Jember Press.
Muharani, Ade, Firly Agrisa, Nora Nurhalita, Tiara Salwadilla, Zulkardi, & Sari, Novita.
(2022). Implementasi Etika Profesi dalam Kehidupan Mahasiswa Pendidikan
Matematika. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 3-5.
Yunita, Ayu, Alifa, Karennina Rizka, Sari, Khofifah Indah, Hairany, Tasya Sabrina,
Zulkardi, & Sari, Novita. (2021). Peran Etika Profesi Dalam Membangun
Keprofesionalan Mahasiswa Calon Guru Matematika Guna Mewujudkan Generasi Emas
2045. Lentera Sriwijaya:Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(2), 40-45.
Wahyu, Maulana, Wisnu, Fitrisyah, Muhammad Aidil, Zulkardi, & Sari, Novita. (2021).
Peran Etika Profesi Guru Matematika Dalam Menghadapi Tantangan Abad 21. 𝜋 (Phi):
Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 156-159.
Nofriyanti, Y., & Nurhafizah. (2019). Etika Profesi Guru Paud Profesional Dalam
Mewujudkan Pembelajaran Bermutu. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2), 276–684.
Purnama, J., Nehru, N., Pujaningsih, F. B., & Riantoni, C. (2021). Studi Literatur Model
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 5(2), 272– 277.
Yunita, A., Alifa, K. R., Sari, K. I., Hairany, T. S., Zulkardi, Z., & Sari, N. (2021). Peran
Etika Profesi Dalam Membangun Keprofesionalan Mahasiswa Calon Guru Matematika
Guna Mewujudkan Generasi Emas 2045. Lentera Sriwijaya : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, 3(2), 38–46.
Annisa, N., Elfariana, R., Triwulan, S. A., Melinia, T., Zulkardi, Z., & Sari, N. (2021).
Etika Dan Profesi Dalam Membentuk Karakter Dan Kepribadian Mahasiswa Calon Guru
Matematika. Lentera Sriwijaya : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(2), 27–37.
Ruslan. (2016). Etika Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Al-Riwayah: Jurnal
Kependidikan, 8(1), 59–72.
Abdullah, S. S. (2015). Mahasiswa (Calon) Guru Matematika yang Profesional.In
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, Hal (pp. 721-
726).

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Desember 2022 5


Anjeli Rosliani

Copyright holder:
Nama Author (Tahun Terbit)

First publication right:


Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

This article is licensed under:

6
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai