Anda di halaman 1dari 8

Tugas 2 KODE ETIK PSIKOLOGI Universitas Tama Jagakarsa

Nama Kelompok : Semester VII (C)

1). Ratinia Sarani (19700046)

2). Dhea Ayu Ardani (19700047)

Buatlah kelompok yang terdiri dari 2 orang kelompok silahkan diskusi dan jawab
beberapa pertanyaan berikut ini:

1. Carilah artikel terkait dengan budaya akademik, lalu analisa dan buat rangkum
pook inti masalah yang dibahas pada arikel yang dibahas, setelah itu berikan
tanggapan atas pokok bahasan yang dibahas ?
Jawaban:
Pokok inti masalah :
Ada pengertian Menurut Maehr & Midlgey (1996), beberapa persoalan yang
berhubungan dengan peningkatan mutu pendidikan di sekolah tidak sepenuhnya
disebabkan oleh mutu guru yang rendah, rendahnya dukungan masyarakat, atau
kurikulum yang tidak sesuai. Persoalan-persoalan tersebut sebenarnya berakar pada
nilai-nilai yang dianut oleh kepala sekolah, guru, staf dan siswa.
Saphier dan King juga menyebutkan bahwa tiga norma yang memiliki
pengaruh yang besar terhadap peningkatan kualitas peserta didik yaitu: collegiality,
experimentation, and reaching out to the knowledge base.
 Collegiality adalah budaya dimana orang-orang merasa aman dan nyaman
secara psikologis. Di sekolah, collegiality merupakan budaya dimana guru
saling membantu satu sama lain untuk meningkatkan kualitas siswa.
 Experimentation adalah keterbukaan terhadap ide-ide baru dan keinginan
untuk mengaplikasikannya. Selain bekerja sama antara sesamanya, guru
juga perlu dimotivasi untuk mencoba hal-hal baru yang berhubungan
dengan tugasnya.
 Reaching out to the knowledge base adalah pembelajaran yang konsisten
tentang strategi-strategi pembelajaran yang baru. Sebagai sebuah organisasi
pembelajar, sekolah seharusnya memberikan peluang kepada guru untuk
meningkatkan pengetahuannya dalam hal pembelajaran, penelitian dan
inovasi-inovasi yang berhubungan dengan belajar dan pembelajaran.
Permasalahan dalam artikel
1) Pengembangan profesionalisme guru yaitu apakah guru melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk meningkatkan kemampuan
profesionalismenya dalam rangka meningkatkan kualitas siswanya, dan
2) Nilai, norma dan keyakinan, yaitu nilai-nilai apakah yang guru percaya
tentang belajar, ekspektasi terhadap siswanya, dan strategi pembelajaran
yang digunakannya.
untuk menemukan informasi empiris tentang nilai-nilai dan keyakinan yang
membentuk budaya sekolah dan peranannya dalam manajemen sekolah.
Manajemen sekolah yang baik akan terbentuk jika semua komponen sekolah
dilibatkan yang dapat membentuk nilai, keyakinan, dan pemahaman
bersama tentang sekolah guna menuju tujuan bersama yaitu perbaikan
kualitas pendidikan.
Tanggapan terhadap pokok bahasan pada artikel :
Budaya sekolah adalah asumsi dasar dan keyakinan yang dimiliki oleh
warga sekolah yang tanpa sadar memberikan pengaruh terhadap bagaimana warga
sekolah itu berpikir, berperilaku, dan berinteraksi.
Setiap individu di sekolah akan memberikan kontribusi terhadap
terbentuknya sebuah budaya sekolah yang akan berpengaruh terhadap sekolah
sebagai sebuah organisasi, fungsinya, siswa-siswanya, guru-gurunya, dan praktek-
praktek pembelajaran yang terjadi, baik antara guru dan siswa, siswa dan siswa,
maupun antara guru dan guru.
Aspek Pengembangan Profesionalisme Guru adalah aspek yang diteliti
untuk mengetahui tentang aktivitas apa saja yang dilakukan oleh guru dalam
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar.
untuk menilai budaya akademik yang berlaku di sebuah sekolah, maka salah satu
faktor yang bisa dinilai adalah sejauh mana guru aktif mengembangkan
profesionalisme atas inisiatif sendiri. Dalam hal ini termasuk membaca artikel-
artikel terbaru, mengembangkan metode mengajar, dan mengikuti pelatihan untuk
pengembangan diri.
Dari hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa guru di hampir
semua jenjang baik SD, SMP, SMA, dan SMK memperlihatkan perilaku positif
dengan senantiasa berusaha melakukan kegiatan-kegiatan tertentu seperti membaca
artikel-artikel yang berhubungan dengan strategi pembelajaran dan
mengaplikasikan apa yang sudah mereka baca guna meningkatkan kemampuan
profesionalismenya. Namun pada hal yang menanyakan tentang perlunya untuk
mencoba strategi pembelajaran baru meskipun tidak ada masalah dengan kelas
yang diajar, cukup banyak guru yang menjawab bahwa mereka tidak perlu
melakukannya, cara nya dengan adanya motivasi untuk melakukan eksperimen,
diharapkan akan muncul ide-ide baru yang berkaitan dengan strategi pembelajaran
yang mungkin dapat lebih meningkatkan kualitas peserta didik. Apalagi dengan
mempertimbangkan bahwa karakteristik siswa adalah unik, dan gurulah yang
paling mengetahui kebutuhan siswanya.
Untuk Nilai, Norma dan Kepercayaan, hasil yang diperoleh memperlihatkan
bahwa guru memiliki keyakinan yang positif tentang apa yang mereka lakukan di
kelasnya. Selain itu, guru juga memiliki harapan dan keyakinan yang positif
tentang siswanya dalam proses pembelajaran yang dialaminya. Hal ini tentu akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap siswa jika mengetahui gurunya
memiliki kepercayaan bahwa siswa memiliki potensi dan kemampuan untuk
beprestasi lebih baik jika diberi kesempatan dan stimulus untuk itu. Nilai dan
kepercayaan ini akan berpengaruh pada proses interaksi yang terjadi antara guru
dan siswa.

2. Bagaimana peran anda sebagai mahasiswa menginternalisasi nilai - nilai etika


dalam kehidupan sehari - hari terutama ketika anda berada di kehidupan kampus.
Jawaban:
Etika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari – hari (kehidupan kampus)
Seseorang yang beretika mampu mengontrol sikap dan tutur katanya terhadap
orang lain.
1) Pertama adalah menyapa jika kita bertemu dengan teman, dengan dosen,
karyawan yang ada dikampus. Jika kita bertemu orang yang lebih tua dari
kita hendaknya kita sapa dengan sapaan mas/mbak, atau pak/bu.
2) Menghargai teman yang sedang berbicara, mengeluarkan pendapat.
3) Memperhatiakn dosen menerangkan materi.
4) Tidak lupa jika kita akan masuk ke sebuah ruangan hendaknya mengetok
pintu dan mengucapkan salam kepada orang yang ada di dalam ruangan atau
saat zoom meeting kelas pun mengucapkan salam, dan terima kasih untuk
Dosen.
5) Memberi atau menerima dengan menggunakan tangan kanan Jadi etika juga
timbul karena adanya lingkungan sekelilingnya.
6) Berbahasa yang baik dan sopan ketika sedang berada dalam room kelas.
7) Menggunakan pakaian yang pantas dan sopan ketika sedang pergi ke
kampus bahkan jika sedang zoom kelas hendak nya kita pun harus
memperhatikan penampilan supaya terlihat sopan, dalam kehidupan sehari
hari pun sama.
8) Beretika ketika mengirim pesan untuk dosen (memperhatikan waktu dan
hari).
9) Tidak memandang orang dengan rendah.
10) Terbuka untuk menerima kritik
11) Salah satu hak mahasiswa adalah menerima pendidikan/ pengajaran dan
pelayanan akademik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
Mahasiswa memiliki hak untuk bisa memperoleh pelayanan akademik dan
menggunakan semua prasarana dan sarana maupun fasilitas kegiatan
kemahasiswaan yang tersedia untuk menyalurkan bakat, minat serta
pengembangan diri.
12) Selalu ingin tahu. Hal ini sangat penting karena merupakan suatu motivator
yang mendorong seseorang untuk menyelesaikan suatu permasalahn dan
titik awal bagi tumbuhnya ilmu pengetahuan.
13) Teliti, yakni selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan untuk
pencapaian suatu kesempurnaan.
14) Rasional, artinya dalam memecahkan suatu permasalahn yang ditemukan
selalu menggunakan pikiran dan timbangan yang logis dan melakukan
penelitian yang kritis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.
15) Objektif, artinya dalam mengemukakan sesuatu, harus sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya yang disertai dengan bukti otentik tanpa ada
manipulasi dan pembelokan karena intimidasi pihak-pihak tertentu.
16) Jujur, artinya bertindak sesua dengan kenyataan tanpa rekayasa dan tanpa
ada yang ditutupin dengan maksud mencari keuntungan pribadi.
17) Inovatif, yakni memiliki daya cipta atau kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru baik dalam bentuk ide ataupun karya nyata.
18) Terbuka, artinya bias menerima gagasan baru dari pihak lain tanpa ada
singgungan.
19) Produktif, kaum intelektual tidak hanya hebat dalam menelurkan gagasan,
tetapi juga harus dibarengan karya nyata dan penerapan di masyarakat.
20) Multidimensi, artinya bahwa kebudayaan dapat berdampak sangat
kompleks.

3. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan etika penelitian? berikan contoh konkrit
dalam menerapkannya ?
Jawaban:
Etika ilmiah dan penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
fakta – fakta dengan menganalisis data secara sistematis dan sesuai dengan nilai –
nilai dan moral – moral yang berkembang pada masyarakat dan menjadi pegangan
bagi seseorang / kelompok dalam mengatur tingkah lakunya dalam melakukan
penelitian ilmiah.
Contoh:
- Peneliti Membaktikan Diri Pada Pencarian Kebenaran Ilmiah yaitu wajib
menjelaskan fenomena sebagaimana mestinya atau apa adanya. Pada peraturan yang
dikeluarkan oleh LIPI tahun 2013 mereka yang melakukan penelitian dilarang
memanipulasi data dengan tujuan apapun.
- Peneliti Melakukan Kegiatannya Dalam Cakupan Dan Batasan Sesuai Dengan
Hukum yaitu mampu bertindak dengan mendahulukan kepentingan semua pihak yang
terkait dengan penelitiannya termasuk di dalamnya adalah keselamatan dengan tetap
berasaskan tujuan mulia berupa penegakan HAM dan kebebasannya.
- Pengelolaan Sumber Daya Keilmuan Dengan Penuh Rasa Tanggung Jawab yaitu
dalam menyajikan data hasil penelitiannya dengan memberikan akses dan izin kepada
peneliti lain untuk melihat baik segi kelebihan dan kekurangan dalam penelitian
sehingga dapat dikembangkan kembali.
- Peneliti Mengelola Penelitiannya Secara Jujur, Dan Adil Terhadap Lingkungan
Penelitiannya yaitu dengan memberikan akses pada pihak lain untuk memverifikasi
hasil serta melakukan penelitian lanjutan, menghargai sesama baik itu pada informan
maupun sesama peneliti tanpa menggunakan prasangka.
- Peneliti Menghormati Segala Bentuk Objek Dalam Penelitian Baik Hayati Maupun
Non-Hayati
- Peneliti Membuka Diri Terhadap Tanggapan, Kritik, Dan Saran Baik Dari Peneliti
Lain Maupun Dari Pihak Luar
- Peneliti Dilarang Melakukan Duplikasi atau Plagiat
- Peneliti Memberikan Pengakuan Berupa Kutipan Dalam Penelitiannya

4. Sikap seperti apa yang bisa anda terapkan antara mahasiswa dan dosen dalam
menerapkan nilai - nilai etika akademik?
Jawaban:
 Bertutur kata baik dan sopan yaitu pilihan kata-kata saat berkomunikasi harus
baik, dan tidak memotong ucapannya saat sedang bicara.
 Memberi senyuman yaitu sebaiknya tetap tersenyum kalau berpapasan dengan
dosen. Itu akan menunjukkan bahwa kamu bersahabat dan menghargai dosen
tersebut.
 Menyapa dan tidak berpaling muka yaitu menyapa dosen terlebih dahulu
seperti mengucapkan salam atau menanyakan kabar menunjukkan etika baik
yang kita miliki.
 Menjaga sikap yaitu Meskipun hubungan sudah dekat, tata krama harus tetap
dijaga. Misalnya saat menghubungi dosen, terutama dalam pesan singkat, tetap
harus dengan bahasa yang sopan, seperti mengucap salam, memohon maaf,
dan mengucap terima kasih. Jangan pernah menggunakan bahasa seperti kamu
lagi chat dengan teman kamu

5. Apakah yang dimaksud dengan life long learning dalam konsep etika akademik?
Jawaban:
Lifelong Learning adalah upaya seseorang untuk terus belajar secara sukarela dan
berkelanjutan untuk alasan pribadi yang bertujuan untuk pengembangan pribadi,
meningkatkan daya saing dan kemampuan kerja. Lifelong Learning adalah usaha
yang  harus dilakukan dengan sadar dan menikmati setiap proses belajarnya karena
dilakukan dengan sukarela.
Menurut Parsudi Suparlan, hakekat etika akademik yang terserap dalam kebebasan
ilmiah ialah kejujuran, yaitu kejujuran dalam mencari dan menemukan kebenaran
serta mengungkapkannya, dan inti kejujuran yang hanya mungkin terwujud bila di
dukung oleh kebenaran, kebebasan, dan kearifan.
Menurut Prof. Imam Barnadib telah mengidentifikasi hal-hal yang merupakan etika
akademik, yakni
1) Perlu pengembangan kepribadian ang khas dlam bidang tertentu, yaitu wtak
akademik. dan watak akademik ini tidak terbentuk secara formal belaka.
2) Civitas akademika, yang selama ini diindentikkan sebagai warga perguruan
tinggi, adalah mengembangkan pemikiran disipliner dengan disiplin tertentu
yaitu berkisar pada nilai-nilai kejujuran dan kebenaran.
3) Ada semboyan yang mempunyai nilai perenial yaitu the truth shall make you
free dengan kata lain, mencari dan menemukan kenyataan dan kebenaran itu
berarti mengarungi alam kebebasan.
4) Adanya tradisi keilmuan memperkuat identitas individu dan atau lembaga
pendukungnya.

Maka dengan itu bisa dirumuskan life long learning dalam etika akademik
dengan maksud agar tradisi keilmuan yang sudah berjalan lama ini tetap
terpelihara dan ditaati oleh civitas akademiknya, juga dimaksud agar
pelaksanaan dan hasil-hasil dari kegiatan keilmuan di perguruan tinggi tetap
dapat dipertanggung jawabkan baik secara akademik maupun secara moral
kepada tuhan dan masyarakat.

6. Berikan pendapat anda terkait budaya akademik yang diterapkan di kampus ?


Jawaban:
Budaya akademik sebagai suatu subsistem perguruan tinggi memegang peranan
penting dalam upaya membangun dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban
masyarakat (civilized society) dan bangsa secara keseluruhan. Indikator kualitas
perguruan tinggi sekarang dan terlebih lagi pada milenium ketiga ini akan ditentukan
oleh kualitas civitas akademika dalam mengembangkan dan membangun budaya
akademik ini. Maka dari itu budaya akademik di kampus harus terus di kembangkan
dan di sosialisasi terus menerus.
Daftar pustaka

https://www.ganipramudyo.web.id/2017/05/etika-ilmiah-dan-penelitian.html
https://tambahpinter.com/etika-penelitian/
http://matematika.unsil.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Etika-Akademik-
FKIP-2019.pdf
Universitas Airlangga, Siper user 28 MEI 2019
https://mm.feb.unair.ac.id/akademik/kurikulum/etika-akademik.html
admin univ 20 DESEMBER 2021
https://fkip.umsu.ac.id/2021/12/20/apa-itu-lifelong-learning/
https://bam.stiki.ac.id/etika-dalam-masa-perkuliahan/
Jaja suteja juni 2020 membangun budaya akademik
https://www.researchgate.net/publication/
342519955_MEMBANGUN_BUDAYA_AKADEMIK
di ambil tanggal 8 November 2022
oleh F Faridah · 2006 Budaya akademik pada sekolah sekolah
http://eprints.unm.ac.id/10373/1/Artikel%20Budaya%20Akademik.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/130936811/pengabdian/etika-akademik.pdf

Anda mungkin juga menyukai