OLEH:
TYO KRISTIAWAN
Artikel ini memiliki tujuan supaya guru menjadi peran penting dalam
medidik etika murid di zaman milenial, karena zaman sekarang ini banyak murid
yang tidak paham mengenai etika, budi pekerti luhur, dan akhlak yang baik. Serta
supaya pembaca artikel ini mampu mengembangkan dan menambah wawasan
mengenai beretika yang baik, dalam hal ini beretika yang baik terhadap yang lebih
tua maupun muda.
Saat ini negara Indonesia sering di terpa masalah mengenai etika murid
yang tidak sopan terhadap guru di sekolah, salah satu contoh yang sering
ditampilkan di media sosial maupun televisi yaitu seorang siswa yang melakukan
pemukulan atau perlawanan apabila ditegur kepada gurunya, ini adalah salah satu
sikap atau etika yang sangat tidak terpuji dan tidak baik dicontoh bagi para pelajar
yang ada di Indonesia, karena dapat berdampak merusak nama baik atau citra
sekolah.
Etika adalah penilaian sifat benar atau tidak baiknya dari tindakan sosial
berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh individu maupun kelompok ataupun
pihak-pihak yang lain. Pembentukan etika melalui proses filsafat sehingga etika
merupakan bagian dari filsafat, Unsur utama yang membentuk etika adalah moral,
Moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, dan sebagainya. Moral merupakan suatu perilaku yang berada dalam
diri seseorang baik itu guru, murid dan orang tua. Moral mengajarkan berperilaku
yang baik dan benar yang nantinya dapat di aplikasikan kepada murid ataupun
masyarakat sekitar.
Guru harus selalu memantau etika murid apabila ada seorang murid yang
memiliki etika yang tidak baik, maka dari itu sebaiknya guru mengantisipasi
dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan religius atau keagamaan supaya murid
tersebut bisa menerapkan etika yang baik di kehidupan sehari-hari. Serta guru
perlu membimbing, melatih, dan memotivasi bagi murid yang belum memahami
betapa pentingnya etika yang baik.
Menurut Aristoteles, etika dapat dibagi menjadi dua antara lain terminius
technikus dan manner and custom. Terminius technikus ialah etika yang dipelajari
sebagai ilmu pengetahuan untuk mempelajari suatu problema tindakan manusia.
Sedangkan manner and custom adalah membahas mengenai etika yang
berhubungan atau berkaitan dengan tata cara serta adat kebiasaan yang sudah
melekat terhadap kodrat manusia yang terkait dengan baik dan buruk perilaku,
tingkah laku, ataupun perbuatan manusia yang tidak sesuai. Menurut K Bertens
etika adalah nilai dan norma ataupun moral yang menjadi pegangan seseorang
atau suatu kelompok untuk mengatur perilaku yang baik dan benar. Menurut WJS
Poerwadarminto berpendapat etika yakni ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak atau moral. Sedangkan Menurut Hamzah Yakub etika adalah menyelidiki
suatu perbuatan yang baik dan buruk.
Slogan guru digugu dan ditiru memiliki makna dalam bagi kehidupan
seorang guru. Landasan falsafah dibalik slogan ini adalah sosok guru dapat
dipercaya dan ditiru. Hal ini mengisyaratkan dalam berbagai kegiatan kehidupan,
masyarakat berharap guru sebagai teladan bagi murid.
Walaupun peran yang lain juga sangat penting, namun jika kompetensi
guru sudah terbangun baik, pastinya elemen yang lain dapat kita selaraskan
dengan saling bersinergi dalam membangun etika dan akhlak yang baik terhadap
murid. Justru itu seorang guru profesional harus memiliki skil yang baik dalam
peningkatan etika murid, dan guru profesional tidak boleh menyontohkan yang
tidak baik terhadap muridnya tetapi guru harus mampu menjaga sikap dan etika
kepada siapapun karena murid akan menyontohi perbuatan apa saja yang
dilakukan oleh seorang guru.
Sejalan dengan yang telah dijelaskan oleh bapak Prof. Dr. Drs. I Ketut
Suardika S.Pd., M.Si banyak hasil kuliah yang kami dapatkan selaku mahasiswa,
salah satunya adalah pemaparan mengenai seorang guru yang berjualan
dilingkungan sekolah sedangkan seperti yang kita tahu bahwa guru sudah
mendapatkan tunjangan dan ini merupakan tindakan guru yang tidak profesional,
tetapi dalam pemaparan oleh bapak Prof. Dr. Drs. I Ketut Suardika S.Pd., M.Si
beliau tidak menyalahkan seorang guru, Tuturnya “Guru boleh berjualan tetapi
berjualan jangan dilakukan didalam sekolah tetapi dilakukan diluar sekolah
supaya tidak menghambat dan menggangu konsentrasi siswa saat belajar”.
Disdikpora(2016)https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/
pengertian-profesionalisme-guru-63 Buleleng
Media Indonesia (2022)
https://mediaindonesia.com/humaniora/499059/pengertian-etika-menurut-para-
ahli-fungsi-dan-contoh Jakarta
Budy sulistiawan (2020)
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13270/Generasi-Millennial-
Sumber-Ide.html Jakarta Pusat