BERWUDHU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Ibadah
Dosen Pengampu: Wawan Trans Pujianto, M.Sos
Disusun Oleh:
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “berwudhu”. Shalawat dan salam
untuk Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam
sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus baik di dunia maupun
akhirat.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Fiqih Ibadah
pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan
Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Lampung. Dalam proses penyusunan
makalah ini saya mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian saya ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.
Dan saya memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya karya kami di lain waktu.
Rahmad Ardiansyah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan dasar hukum wudhu..............................................2
B. Tata cara wudhu..............................................................................2
C. Perbedaan pendapat dalam masalah wudhu....................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................4
B. Saran.................................................................................................4
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berwudhu merupakan salah satu aktifitas bagi seorang muslim untuk
menjalankan ibadah, kegiatan ini dilakukan minimal 5 kali dalam sehari. Dimasjid-masjid
pada umumnya memiliki beberapa jenis penampungan sebagai tempat untuk berwudhu,
yang pertama menggunakan bak air sebagai penampung air, dan menggunakan gayung
sebagai alat untuk berwudhu. Kedua menggunakan tedmond sebagai wadah penampung
air dan menggunakan kran sebagai alat untuk berwudhu.1
Wudhu merupakan sarana untuk mendekatkandiri kepada Allah SWT karena sang
pencipta menyukai orang-orang yang menyucikan diri. Wudhu juga salah satu ‘Amaliyah
Ta’abbudiysebagai syarat sahnya melaksanakan Ibadah Shalat. Selain menjadi perintah
agama, wudhu adalah ritual pengkondisian seluruh aspek hidup, mulai dari psikologis
hingga fisiologis.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berwudhu?
2. Apakah hukum dasar wudhu dalam Al-Quran?
3. Apakah hukum dasar wudhu dalam hadis?
4. Bagaimanakah tata cara wudhu?
5. Apa saja perbedaan pendapat dalam masalah berwudhu?
C . Tujuan
Guna mengetahui pengertian berwudhu dan hukum-hukum dasar berwudhu baik
dalam al-quran maupun hadis, serta tata cara berwudhu dan perbedaan pendapat dalam
masalah berwudhu.
1
repository, “makalah berwudhu.”
2
unikom, “makalah berwudhu.”
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah muka dan tangan kalian samai ke siku. Kemudian sapulah kepala kalian dan
basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.”(Al-Maidah:6).4
3
Syafrida dan Nurhayati Zein, Fiqh Ibadah,(Kota Pekanbaru: CV Mutiara Pesisir Sumatra, 2015), h. 41
4
Supiana dan Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009), h. 4
2
6. Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
7. Mengusap kepala 3 kali
8. Mengusap kedua telinga secara bersamaan sebanyak 3 kali
9. Mencuci kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali, diikuti dengan jari-jari
kaki disela-selai dengan jari tangan
10. Membaca doa setelah wudhu sebagai penyempurna, berikut doanya:
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan
jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)." 5
5
rahma, “tata cara berwudhu.”
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara bahasa wudhu adalah menyucikan diri hadas kecil dan hadas besar. Dalam
pengertianya tersebut kita dapat menyimpulkan betapa pentingnya wudhu untuk
beribadah, agar ibadah yg kita kerjakan sah .
Adapun hukum hukum tentang berwudhu dalam al-qur’an dan al-hadis adalah
wajib. Tata cara berwudhu adalah pengetahuan yang wajib dipahami oleh umat islam.
Perbedaan pendapat dalam masalah berwudhu yg paling menonjol ialah dalam 4
madzab:
1. Madzab hanafi
2. Madzab hambali
3. Madzab syafi’i
4. Madzab maliki
B. Saran
Sebaiknya bagi kita hendaknya selalu bersuci setiap kali akan melakukan ibadah
agar ibadah kita mejadi sah atau lebih baik dan dengan demikian bersuci bisa
mendekatkan diri kepada allah swt. Dan saya sendiri memohon maaf jika terdapat salah
kata dalam pembuatan makalah ini, kritik dan saran siap saya terima.
4
DAFTAR PUSTAKA
Syafrida dan Nurhayati Zein, Fiqh Ibadah,(Kota Pekanbaru: CV Mutiara Pesisir Sumatra,
2015), h. 41
Supiana dan Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2009), h. 4