Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BERWUDHU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Ibadah
Dosen Pengampu: Wawan Trans Pujianto, M.Sos

Disusun Oleh:

RAHMAD ARDIANSYAH (2204012010)

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULITAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “berwudhu”. Shalawat dan salam
untuk Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam
sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus baik di dunia maupun
akhirat.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Fiqih Ibadah
pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan
Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Lampung. Dalam proses penyusunan
makalah ini saya mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian saya ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.

Dan saya memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya karya kami di lain waktu.

Metro,17 September 2022


Penulis

Rahmad Ardiansyah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan dasar hukum wudhu..............................................2
B. Tata cara wudhu..............................................................................2
C. Perbedaan pendapat dalam masalah wudhu....................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................4
B. Saran.................................................................................................4
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berwudhu merupakan salah satu aktifitas bagi seorang muslim untuk
menjalankan ibadah, kegiatan ini dilakukan minimal 5 kali dalam sehari. Dimasjid-masjid
pada umumnya memiliki beberapa jenis penampungan sebagai tempat untuk berwudhu,
yang pertama menggunakan bak air sebagai penampung air, dan menggunakan gayung
sebagai alat untuk berwudhu. Kedua menggunakan tedmond sebagai wadah penampung
air dan menggunakan kran sebagai alat untuk berwudhu.1
Wudhu merupakan sarana untuk mendekatkandiri kepada Allah SWT karena sang
pencipta menyukai orang-orang yang menyucikan diri. Wudhu juga salah satu ‘Amaliyah
Ta’abbudiysebagai syarat sahnya melaksanakan Ibadah Shalat. Selain menjadi perintah
agama, wudhu adalah ritual pengkondisian seluruh aspek hidup, mulai dari psikologis
hingga fisiologis.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berwudhu?
2. Apakah hukum dasar wudhu dalam Al-Quran?
3. Apakah hukum dasar wudhu dalam hadis?
4. Bagaimanakah tata cara wudhu?
5. Apa saja perbedaan pendapat dalam masalah berwudhu?

C . Tujuan
Guna mengetahui pengertian berwudhu dan hukum-hukum dasar berwudhu baik
dalam al-quran maupun hadis, serta tata cara berwudhu dan perbedaan pendapat dalam
masalah berwudhu.

1
repository, “makalah berwudhu.”
2
unikom, “makalah berwudhu.”
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Dasar Hukum Berwudhu


Secara bahasa wudhu adalah menyucikan diri (sebelum sholat) dengan membasuh
muka, tangan mengusap kepala dan membasuh kaki. Kata wudhu dalam bahasa Arab
berasal dari kata al-Wadha‟ah yang bermakna al-Hasan, yaitu kebaikan, dan juga
sekaligus bermakna an-Nadzafah yaitu kebersihan.3
Dalil wajibnya wudhu didasarkan pada Al-Qur‟an, hadis (sunnah), dan ijmak
(konsensus) ulama. Dalil al-Qur‟an dapat dilihat dalam surat al-Maidah ayat 6.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah muka dan tangan kalian samai ke siku. Kemudian sapulah kepala kalian dan
basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.”(Al-Maidah:6).4

B. Tata Cara Berwudhu


Tata cara wudhu yang benar dari awal sampai akhir merupakan pengetahuan
wajib yang dipahami oleh umat muslim.
1. Membaca niat
2. Membasuh telapak tangan 3 kali hingga ke sela-sela jari
3. Berkumur 3 kali
4. Membersihkan lubang hidung 3 kali, dengan cara menghirup air ke dalam hidung
untuk kemudian mengeluarkannya lagi
5. Membasuh muka dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu

3
Syafrida dan Nurhayati Zein, Fiqh Ibadah,(Kota Pekanbaru: CV Mutiara Pesisir Sumatra, 2015), h. 41
4
Supiana dan Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009), h. 4
2
6. Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
7. Mengusap kepala 3 kali
8. Mengusap kedua telinga secara bersamaan sebanyak 3 kali
9. Mencuci kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali, diikuti dengan jari-jari
kaki disela-selai dengan jari tangan
10. Membaca doa setelah wudhu sebagai penyempurna, berikut doanya:

َ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن ّآلاِلَهَ ِإالَّهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.


ُ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬
َ‫تَطَه ِِّر ْينَاللّهُ َّم اجْ َع ْلنِ ْى ِمنَ التَّوَّابِ ْينَ َواجْ َع ْلنِ ْى ِمن‬

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan
jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)." 5

C. Perbedaan Pendapat Dalam Masalah Berwudhu


Secara istilah fikih, para ulama Mazhab mendefinisikan wudhu menjadi beberapa
pengertian, antara lain:
1. Menurut Mazhab Hanafi wudu adalah membasuh dan menyapu dengan air pada
anggota badan tertentu.
2. Menurut Mazhab Maliki, wudu adalah taharah dengan menggunakan air yang
mencakup anggota badan tertentu dengan cara tertentu.
3. Dalam pengertian Mazhab Syafii, penggunaan air pada anggota badan tertentu.
Menurut arti syarak merupakan perbuatan tertentu diawali dengan niat.
4. Menurut mazhab Hambali, penggunaan air yang suci pada keempat anggota tubuh
dengan tata cara tertentu.

5
rahma, “tata cara berwudhu.”
3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara bahasa wudhu adalah menyucikan diri hadas kecil dan hadas besar. Dalam
pengertianya tersebut kita dapat menyimpulkan betapa pentingnya wudhu untuk
beribadah, agar ibadah yg kita kerjakan sah .
Adapun hukum hukum tentang berwudhu dalam al-qur’an dan al-hadis adalah
wajib. Tata cara berwudhu adalah pengetahuan yang wajib dipahami oleh umat islam.
Perbedaan pendapat dalam masalah berwudhu yg paling menonjol ialah dalam 4
madzab:
1. Madzab hanafi
2. Madzab hambali
3. Madzab syafi’i
4. Madzab maliki

B. Saran
Sebaiknya bagi kita hendaknya selalu bersuci setiap kali akan melakukan ibadah
agar ibadah kita mejadi sah atau lebih baik dan dengan demikian bersuci bisa
mendekatkan diri kepada allah swt. Dan saya sendiri memohon maaf jika terdapat salah
kata dalam pembuatan makalah ini, kritik dan saran siap saya terima.

4
DAFTAR PUSTAKA

repository, “makalah berwudhu.”

unikom, “makalah berwudhu.”

Syafrida dan Nurhayati Zein, Fiqh Ibadah,(Kota Pekanbaru: CV Mutiara Pesisir Sumatra,
2015), h. 41

Supiana dan Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2009), h. 4

rahma, “tata cara berwudhu.”

Anda mungkin juga menyukai