THAHARAH
Kelompok 1:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan atas kehadiran Allah Swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami bias menyelesaikan makalah
Studi Fiqih yang berjudul “TAHARAH“
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tak lepas dari
bantuan berbagai pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik
supaya terselesaikannya makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga sepenuhnya menyadari bahwa makalah yang kami buat tidak
lepas dari kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Kami mengharapkan segala bentuk kritik, saran
serta masukan yang bisa membangun dari berbagai pihak yang akan menjadi
suatu motivasi untuk kedepannya supaya kami lebih semangat dan cerdas
dalam menyelesaikan tugas-tugas berikutnya. Dan kami berharap semoga
makalah kami memberikan dampak positif serta manfaat yang baik di dunia
Pendidikan nantinya. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6
2.1 Pengertian thaharah.................................................................................................6
2.1.1 Macam-macam thaharah..................................................................................7
2.1.2 Alat yang di gunakan untuk thaharah................................................................7
2.2 Macam-macam hadas..............................................................................................8
2.3 Macam-macam najis................................................................................................9
2.3 Tata cara thaharah................................................................................................10
2.3.1 istinjak.............................................................................................................10
2.3.2 Wudhu............................................................................................................11
2.3.3 Mandi.............................................................................................................12
2.3.4 Tayamum........................................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَذ ا ُقْم ُتْم ِإَلى ٱلَّص َلٰو ِة َفٱْغ ِس ُلو۟ا ُوُجوَهُك ْم َو َأْيِدَيُك ْم ِإَلى ٱْلَم َر اِفِق َو ٱْمَس ُحو۟ا ِبُر ُء وِس ُك ْم
َو َأْر ُج َلُك ْم ِإَلى ٱْلَكْع َبْيِن ۚ َوِإن ُك نُتْم ُج ُنًبا َفٱَّطَّهُرو۟ا ۚ َو ِإن ُك نُتم َّم ْر َض ٰٓى َأْو َع َلٰى َس َفٍر َأْو َج ٓاَء َأَح ٌد ِّم نُك م ِّم َن
ٱْلَغٓاِئِط َأْو َٰل َم ْس ُتُم ٱلِّنَس ٓاَء َفَلْم َتِج ُدو۟ا َم ٓاًء َفَتَيَّمُم و۟ا َصِع يًدا َطِّيًبا َفٱْمَس ُحو۟ا ِبُو ُجوِهُك ْم َو َأْيِد يُك م ِّم ْنُهۚ َم ا ُيِر يُد ٱُهَّلل
ِلَيْج َعَل َع َلْيُك م ِّم ْن َحَر ٍج َو َٰل ِكن ُيِريُد ِلُيَطِّهَر ُك ْم َو ِلُيِتَّم ِنْع َم َت ۥُه َع َلْيُك ْم َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُروَن
1
Ust. H. Nailul Huda, Fathal Qorib Istimewa, 2016,[Kediri: Santri Salaf Pres,2016],hal 13
2
Bahrun Abubakar, LC, H. Anwar Abubakar, LC, Terjemah Tafsir Jalalain,[Bandung;Sinar Baru
Argesindo, 2017], hal 429 Departemen agama Republik Indonesia.
yang menyucikan diri.3 Pada hadis nabi juga disebutkan mengenai thaharah,
Berdasarkan buku Ringkasan Ihya' Ulumuddin karya Imam al-Ghazali yang
diterjemahkan oleh 'Abdul Rosyad Siddiq, Rasulullah SAW pernah bersabda:
3
Bahrun Abubakar, LC, H. Anwar Abubakar, LC, Terjemah Tafsir Jalalain,[Bandung:Sinar Baru
Argesindo, 2017], hal 119
Adapun untuk air, tidak semua air dapat kita gunakan untuk
bersuci. Pembagian air sendiri dibagi menjadi lima bagian. Yang
pertama adalah air yang suci dan menyucikan, kedua air suci dan dapat
menyucikan tetapi makruh di gunakan, ketiga air suci tetapi tidak dapat
menyucikan, dan yang terahir adalah air mutanajis atau air yang terkena
najis. Jika kita akan melaksanakan thaharah harus menggunakan air
yang suci dan menyucikan, karena hanya dengan air yang suci dan
menyucikan saja yang bisa digunak.4Air yang suci dan menyucikan
maksudnya adalah air yang turun dari langit dan keluar dari bumi yang
belum dipakai untuk bersuci. Air yang suci dan menyucikan ini ada tuju
yaitu:
1. Air hujan
2. Air sumur
3. Air laut
4. Air sungai
5. Air salju
6. Air telaga
7. Air embun
Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seseorang yang sudah balig dan
berakal sehat. Hadas di bedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Hadas kecil
4
Drs. MOH. Rifa’I, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap,[Semarang:PT. Karya Toha Putra], hal13.
5
Kulit binatang yang di awetkan agar tahan lama.
Hadas kecil adalah sesuatu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
seseorang harus bersuci dengan cara wudhu atau tayamum. Contohnya
seperti buang air kecil maupun besar, bersentuhan dengan yang bukan
mahram, menyentuh kemaluan, dan lainnya.
2. Hadas besar
Hadas besar adalah seuatu perkara yang menyebabkan seseorang harus
bersuci dengan mandi wajib. Contohnya seperti haidh bagi perempuan,
keluar air mani, jima’6, dan lainya.
Najis merupakan sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Najis sendiri dibagi
menjadi 3 bagian, pembagian najis ini juga merujuk pada cara menyucikanya,
karena cara menyucikan tiap najis berbeda. Adapun pembagian najis sebapai
berikut:
2.3.1 istinjak
1. menggunakan air dan batu. Cara ini merupakan cara yang paling
utama. Batu dapat menghilangkan bentuk fisik najis. Sementara itu,
air yang digunakan harus suci dan menyucikan. Air tersebut dapat
menghilangkan bekas najis
2. menggunakan air saja.
3. menggunakan batu saja. Adapun, batu yang diperbolehkan untuk
beristinja haruslah suci bukan najis atau terkena najis, merupakan
benda padat, kesat, dan bukan benda yang di hormati.
2.3.2 Wudhu
Fardhu wudhu:
1. Niat
Niat menyengaja menghilangkan hadats atau menyengaja wudhu.
َنَو ْيُت اْلُوُضْو َء ِلَر ْفِع اْلَح َد ِث ْاَالْص َغ ِر َفْر ًضاِ ِهلل َتَع اَلى
Cara berwudhu:
الَّلُهَّم اْج َع ْلِنى ِم َن.َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهَّللا َو ْح َد ُه َال َش ِريَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسوُلُه
الَّتَّواِبيَن َو اْج َع ْلِنى ِم َن اْلُم َتَطِّهِريَن
Artinya:” Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha
Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk
orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang
menyucikan diri.”
2.3.3 Mandi
1. Bersetubuh, baik keluar mani atau tidak, baik sadar maupun tidak
2. Keluar mani [sperma], baik karena mimpi atau sebab lain, baik
sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau tidak.
3. Mati,bukan mati syahid atau bayi yang keguguran yang belum
terbentuk tubuhnya
4. Selesai nifas
5. Wiladah [setelah melahirkan]
6. Selesai haidh
Fardhu mandi:
1. Niat
Bersmaan dengan awalan menyiram tubuh
Lafat niat:
َنَو ْيُت اْلُغ ْس َل ِلَر ْفِع اْلَح َد ِث ْاَالْك َبِر َفْر ًضاِ ِهلل َتَع اَلى
2.3.4 Tayamum
Syarat-syarat tayamum:
Fardhu tayamum:
1. Niat
Lafal niat:
َنَو ْيُت الَّتَيُّم َم اِل ْس ِتَباَحِة الَّص اَل ِة ِهلل َتَع اَلى
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Thaharah merupakan sebuah proses untuk menyucikan diri kita dari hadas
dan najis. Thaharah di bagi menjadi dua, yaitu ma’nawiyah dan hassiyah
2. Hadats dan najis itu memiliki macamnya sendiri-sendiri. Hadats dibagi
menjadi dua yaitu hadats besar dan hadats kecil. Sedangkan najis dibagi
menjadi 3 yaitu najis mughallazah, najis mukhaffafah, dan najis
mutawassitah
3. Cara melakukan thaharah atau bersuci bisa dengan istinja, wudhu, mandi,
dan tayamum ketika dalam keadaan darurat
3.2 Saran
Drs. MOH. Rifa’i.[2021]. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT. Karya Toha
Putra. Semarang.
Ust. H. Nailul Huda.[2016]. Fathal Qorib Istimewa. Santri Salaf Pres. Kediri
Ust. Hambali.[2012]. Aku Anak Sholeh Pandai Sholat dan Berdo’a. Tawadhu.
Jawa Tengah