Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indanya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammada Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena, telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah “Ilmu Fiqih” yang berjudul “Hadas dan Najis”.
Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, Penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki
karya-karya saya diwaktu-waktu mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.3.5. Wadi...................................................................................................6
2.3.6. Bangkai..............................................................................................6
ii
2.4.3. Darah Wiladah...................................................................................8
BAB III..................................................................................................................18
KESIMPULAN......................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................18
3.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Hadats kecil yaitu suatu keadaan seseorang yang tidak suci yang
disebabkan oleh sesuatu dan bersucinya bisa menggunakan dengan
berwudhu atau tayamum.
B. Hadats Besar yaitu keadaan seseorang yang tidak suci yang di sebabkan
oleh sesuatu dan bersucinya harus dengan mandi wajib, dan tayamum
(jika tidak ada air)
3.1 Kesimpulan
Najis merupakan lawan dari thaharah yaitu segala sesuatu yang kotor
dan menjijikan dalam pandangan Syara’. Najis juga diartikan sebagai suatu
benda yang kotor dan menjadi penghalang kesahannya shalat. Shalat tidak
akan sah jika tubuh, pakaian, atau tempat orang yang mengerjakan shalat itu
terkena najis, seperti bangkai, tulang dan rambut bangkai. Kecuali bangkai
manusia, ikan dan belalang
Sedangkan penertian Hadats sendiri secara Bahasa Al hadats dalam
Bahasa Arab berate sesuatu yang baru, maksudnya sesuatu uang
sebelumnya tidak ada kemudian menjadi ada. Atau secara istilah Hadats
adalah keadaan tidak suci pada seseorang yang telah baligh dan berakal
sehatm timbul karena datangnya sesuatu yang ditetapkan oleh hukum syara’
sebagai yang membatalkan keadaan suci. Hadats juga dapat diartikan
sebagai suatu keadaan badan yang tidak suci atau kotor dan dapat
dihilangkan dean cara tertentu seperti wudhu, tayamum, dan mandi wajib.
Adapun mengenai perbedaan antara keduannya yaitu jika najis
memiliki wujud suatu bendanya, sedangkan hadast adalah status hukum
seorang karena melakukan suatu perbuatan atau mengalami suatu kejadian.
Dilihat dari cara mensucikannya jika najis mensucikannya tidak harus
dengan niat sedangkan bersuci dari hadats harus disertai dengan niat. Najis
digambarkan sebagai kotoran dzahir atau tampak, sedangkan hadats berupa
kotoran hati yang tidak tampak.
18
3.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar
pembaca dapat lebih memahami tentang Imu Fiqih dan penjelasannya
Semoga makalah ini berguna, saran dan kritiknya saya berharapkan dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
20