DisusunOleh :
Putu Agus Yoga Suryadinatha (15101153)
Sybase Power Designer adalah sebuah paket program desain tools yang digunakan untuk
membuat visualisasi, dokumentasi dan mendesain suatu sistem perangkat lunak. Paket ini
meliputi:
1. Process Analyst Model (PAM)
2. Data Architect tools
3. Application modeler tools
4. Metawork tools
Produk ini adalah merupakan suatu alat (tools) yang dapat digunakan untuk membuat
pemodelan aliran informasi suatu sistem perangkat. Dengan menggunakan produk
software ini diharapkan dapat :
2. Data Architect
Data architect adalah sebuah tools yang digunakan untuk mendesain suatu data base.
Tools ini akan memberikan keuntungan yaitu akan dapat memberikan dua tingkat
pendekatan dalam desain pemodelan data yaitu tingkat konseptual atau logikal (CDM ;
Conseptual data Model) dan tingkat fisikal (PDM : Physical data Model). Dengan
menggunakan data architect kita akan dapat :
- Membuat Model suatu sistem informasi dengan menggunakan suatu entity-
relationship diagram. Model ini disebut Conceptual Data Model (CDM)
- Menghasilkan suatu Physical Data Model ( PDM) untuk suatu target database
management sistem ( DBMS), mempertimbangkan pokok-pokok dari DBMS
- Mengcustumize PDM untuk menyesuaikan performa tingkah laku dan fisik
- Menghasilkan script database untuk target DBMS
- Menghasilkan suatu referensi integritas jika mereka didukung oleh target database
- Meng-customize dan mencetak laporan model
- Merekayasa balik aplikasi dan database dan aplikasi
- Menggambarkan atribut yang diperluas untuk PDM object
4. Metaworks
Metaworks merupakan kamus adalah suatu alat untuk me-manage pengembangan
aplikasi di dalam suatu kelompok lingkungan perangkat lunak. Dengan menggunakan
Metaworks kamus kita dapat:
- Menciptakan profil dan rekening/tg-jawab untuk para pemakai kamus
- Menciptakan proyek, model dan submodels, dan menugaskan [mereka/nya] ke para
pemakai
- Mengunci dan membuka kunci model
- Menyuling/Menyadap dan memperkuat model dan submodels
- Membandingkan definisi obyek dan mengatur konflik data
- Membuat kamus query
- Memodifikasi object di (dalam) kamus
Apa yang merupakan tujuan dari suatu kamus? Bagian ini menjelaskan bagaimana
kamus Metaworks dapat membantu untuk mengembangkan aplikasi.
1. Memungkinkan kerjasama sekelompok
Manakala mengembang;kan aplikasi yang besar diperlukan pembagian dan
organisasi tenaga kerja. Hal ini dimungkinkan untuk menyimpan atau memelihara
aplikasi yang besar seghingga dapat dikendalikan dalam dunia waktu nyata. Para
pengembang dapat Berbagi informasi, membuat aplikasi secara bersama-sama.
2. Memastikan integritas data
Team perancang memberikan permasalahan yang serupa kepada user lain yang
jumpai di (dalam) multiuser database. Para perancang mungkin punya daerah
tanggung jawab yang tumpang-tindih dan boleh mengakses data yang sama secara
serempak, hal ini akan dapatmembahayakan integritas data. Oleh karena itu perlu
komunikasi dan kerjasama secara saksama dan kontinyu antar anggota.
Kamus Metaworks membantu pengembang memastikan integritas data selagi
sejumlah besar para pemakai mengijinkan untuk mengakses data yang sama.
3. Memastikan konsistensi
Yang tidak kalah penting untuk team perancang aplikasi adalah pemusatan
data. Dengan ituteam perancang dapat menggunakan kembali bagian-bagian dari
model, adalah mungkin untuk membangun aplikasi tambahan selagi pemeliharaan
model tetap (konsisten). Sehingga keseluruhan proses pengembangan akan
menjadi lebih efisien. Kamus Metaworks memusatkan data disain untuk semua
sistem informasi aplikasi dan dapat memastikan kecocokan dan konsistensi dari
aplikasi yang berbeda .
4. Memungkinkan data untuk bersama
Di dalam banyak organisasi, aplikasi jarang beroperasi dengan bebas dari satu/
orang ke orang lain. Operasi mandiri akan bisa dipastikan di dalam data
inconsistencies dan akan mendorong kearah suatu gangguan di dalam sistem
informasi. Kamus Metaworks membantu team perancang mengatur definisi
daerah dan data. [kamus metaworks akan menyimpan semua data di dalam sistem
informasi, dan mungkin dapat digunakan untuk proyek yang berbeda. Hal ini
memungkinkan semua para perancang, mengikuti hak akses yang sudah dikenal
mereka
6. Konsep Dasar
Semua metodologi yang diimplementasikan dalam ProcessAnalyst menggunakan konsep
pemrosesan data yang sama. Process Analyst men-support empat metodologi:
- Object Modeling Technique (OMT) functional model
- Yourdon/DeMarco
- Gane & Sarson
- Structured System Analysis and Design Methodology (SSADM)
Untuk memilih metoda dalam ProcessAnalyst:
1. Pilih menu File, lalu Model Options.
2. Pilih radio button dalam groupbox Method.
Untuk memulai, pilih method OMT Functional Model.
Pada bagian Data items/Domain, isi checkbox Enforce dan Data type.
Pada bagian Model type, isi checkbox Context model.
3. Click OK
Maka Tools palette dan simbol objek dalam model berubah.
7. Beberapa Definisi
- Process: "Black box" yang menerima data, mentransformasikannya dan memberikan
hasil (output).
- Process decomposition: Memecah process menjadi beberapa level hirarki yang lebih
rendah.
- External entity: Sumber data yang digunakan dalam model.
- Data store: Lokasi pada sistem di mana data di simpan untuk sementara atau
permanen.
- Data flow: Perpindahan data antar komponen dalam sistem.
BAB II
KOMPONEN APLIKASI PROSES
Menu
Toolbar
Tools
Workspace
Seperti tampak pada gambar di atas, maka tampilan program terdiri dari komponen-
komponen:
1. Menu, terdiri dari 8 komponen menu utama, yaitu File, Edit, Dictionary, Arrange, Format,
View, Window, dan Help.
2. Toolbar, merupakan shortcut yang menunjuk pada sub menu yang paling sering diakses.
3. Tools, digunakan untuk menggambar objek-objek dalam model yang bersangkutan.
4. Workspace, digunakan untuk tempat meletakkan objek-objek yang dipilih.
Tampilan flow dapat diatur sehingga tidak akan tumpang tindih dengan flow lain.
Misalnya saja titik pusat flow yang terdapat pada suatu proses dapat diatur dipatahkan
bentuknya. Caranya:
1. Pilih flow yang akan dibengkokkan.
2. Tekan CTRL sambil meng-klik bagian tengah flow.
3. Drag flow ke arah lain untuk membuatnya patah.
1. Mendekomposisi Proses
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Pilih proses yang akan didekomposisi.
2. Klik kanan pada proses tersebut, kemudian pilih Decompose, maka akan muncul
window lain yang merupakan workspace bagi DFD level selanjutnya.
3. Untuk kembali ke awal, pilih menu Window, dan pilihlah Window yang
diinginkan.
3. Memeriksa Model
ProcessAnalyst dapat memeriksa apakah suatu PAM secara metodologi sudah benar.
Adanya pesan error dan warning menandakan masih terdapat masalah dalam PAM.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Pilih menu Dictionary | Check Model. Maka akan muncul window yang
menunjukkan proses pemeriksaan dan akan menampilkan pesan error dan warning.
Pesan terakhir menunjukkan apakah model benar atau tidak.
2. Klik OK.
4. Mengatur Tampilan
1. Menambahkan Title Box
Title box adalah kotak yang berisi informasi tentang model yang sedang dibuat.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Pastikan bahwa kita sedang berada di root process dengan memilih menu
Window.
2. Pilih menu Edit | Add Title, maka title box akan muncul di tengah-tengah
model.
3. Klik kanan pada title box, kemudian pilih menu Properties maka akan tampil
Subprocess Properties.
4. Ketikkan nama proyek pada textbox Project Name, kemudian klik tombol
yang terdapat disamping textbox Project Code, sehingga nama code secara
otomatis sama dengan nama proyek.
5. Ketikkan nama proses pada textbox Name, kemudian klik tombol yang
terdapat disamping textbox Code, sehingga nama code secara otomatis sama
dengan nama proses.
6. Isikan nama Anda pada textbox Author.
7. Isikan versi model yang sedang dibuat pada textbox Version.
8. Klik OK.
4. Mencetak Model
Bila suatu model dicetak, maka yang dicetak adalah proses yang sedang ditampilkan
pada layar. Langkah-langkahnya:
1. Pilih File | Print Graphics.
2. Klik OK.
Sybase Power Designer cocok untuk digunakan pada saat kita membutuhkan design
database yang kuat dan fleksibel dan membutuhkan waktu yang cepat untuk konstruksi
database.Software ini juga sering digunakan di perusahaan-perusahaan karena lebih
memudahkan mereka untuk melihat secara grafis dari database tersebut. Sybase Power
Designer hanya di gunakan sebagai alat bantu saja.
BAB III
IMPLEMENTASI
Pada implementasi program aplikasi Power Designer, kami akan membuat sebuah
contoh sistem perpustakaan menggunakan aplikasi power designer. Berikut langkah-
langkahnya:
1. Kita buat dahulu sebuah Context Diagram yang terdiri dari satu buah Proses dan dua
buah Eksternal Entitas
2. Hubungkan Eksternal Entitas pertama dengan sistem menggunakan tool flow, dapat
ditemukan pada tool data flow diagram
3. Untuk mengubah format flow dapat di edit dengan melakukan klik kanan, pilih line style,
dan klik bentuk line yang diinginkan
4. Langkah selanjutnya yaitu memberikan nama data flow, klik double pada line sehingga
muncul seperti ini
Setelah itu klik ok, maka nama line akan berubah
6. Setelah level 0 selesai dibuat, sekarang kita akan membuat level 1, yaitu perincian dari ke
empat proses di level 0. Langkahnya dengan cara klik kanan pada proses 1.1 pendaftaran,
kemudian klik decompose, kemudian tambahkan dua buah proses seperti gambar
dibawah
7. Gambar di bawah adalah hasil decompose dari Proses 1.2 Memeriksa