Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM POWER DESIGNER CDM TO PDM

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sybase Power Designer 15.1 merupakan tool pemodelan yang
dikeluarkan oleh sybase untuk membangun sebuah sistem informasi yang
cepat, terstruktur dan efektif (Waden: 2010).
Pada Sybase Power Designer kita dapat melakukan generate
database yang semula berupa ER-Diagram atau Conceptual Data Model
(CDM) ke dalam bentuk Physical Data Model (PDM) yang selanjutnya bisa
kita gunakan untuk membuat sistem basis data berbasis WEB.
Pada materi sebelumnya tentang perancangan basis data kita telah
membuat Entity Relationship Diagram (ERD). ERD tersebut masih berupa
Conceptual Data Model (CDM), dengan bantuan sebuah software yang
bermana Sybase Power Designer kita dapat mengimplementasikan CDM
tersebut ke dalam bentuk Physical Data Model (PDM) yang kemudian dapat
digenerate ke dalam bentuk DDL script. DDL script tersebut dapat kita import
langsung ke dalam software pengolah database yang bernama My SQL.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum CDM-PDM tentang design database dengan
Power Designer adalah:
1. Praktikan dapat memahami bagaimana merancang database dengan
power designer.
2. Praktikan dapat membuat Conceptual Data Model (CDM) database
dengan power designer.
3. Praktikan dapat membuat Physical Data Model (PDM) database dengan
power designer.

1.3 Pengertian Sybase Power Designer


Sybase Power Designer 15.1 adalah software terkemuka di
manajemen pemodelan dan metadata, dimaksudkan untuk pembuatan
model data, arsitektur informasi dan arsitektur interprise, Power Designer
memberikan perusahaan analisis kekuatan hubungan (analisis dampak
teknologi) kemampuan untuk mengelola perubahan selama desain dan
manajemen metadata teknik (Shinichi Kudo: 2010).
Manfaat Sybase Power Designer adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas dengan bekerja sama bisnis dan TI.
2. Berkelanjutan mendukung berbagai lingkungan heterogen.
3. Pengaturan yang fleksibel untuk mendukung standar yang berbeda dan
mengatur komunikasi dengan lingkungan eksternal.
4. Meningkatkan pembuatan model arsitektur enterprise karena
kemungkinan mendokumentasikan.
5. Meningkatkan bisnis kelincahan oleh ketersediaan link teknologi & sync
dan analisis hubungan (analisis dampak) (Shinichi Kudo: 2010).
Sybase Power Designer memiliki beberapa keuntungan sebagai
berikut jika dibandingkan dengan menggunakan cara manual atau
menggunakan aplikasi pembantu dari vendor, yaitu :
1. Design database mayoritas menggunakan interface berupa tampilan
grafik, hal ini berarti orang yang tidak mengerti bahasa SQL juga bisa
menggunakan software ini untuk membuat database dengan berbagai
macam tingkat kesulitan
2. Database dapat diciptakan independen dari RDBMS. Sybase tidak
bergantung pada vendor tertentu saja untuk mengimplementasikan
design database yang telah dibuat pada RDBMS seperti MySQL, Oracle,
atau Microsoft SQL Server. Sybase dapat mengkonstruksikan database
yang telah kita buat dalam berbagai macam RDBMS, bahkan RDBMS
yang jarang kita dengar juga didukung oleh sybase.
3. Migrasi database menjadi mudah, hal ini dikarenakan sybase mempunyai
fitur untuk mengkoneksikan diri dengan berbagai macam RDBMS seperti
Oracle, MySQL, dan Microsoft SQL Server untuk mengkonstruksikan
database yang telah didesign pada sybase.
4. Hampir tidak memerlukan pengetahuan mengenai bahasa SQL,
semuanya dilakukan dengan klik sana sini di Sybase, namun begitu kita
dapat melihat hasil output SQL dari design database yang sudah dibuat
(Iwan Susanto: 2009).
Sybase Power Designer cocok untuk digunakan pada saat kita
membutuhkan design database yang kuat dan fleksible dan membutuhkan
waktu yang cepat untuk konstruksi database. Software ini sering digunakan
di perusahaan-perusahaan karena lebih memudahkan mereka untuk melihat
secara grafis dari database tersebut.
1.4 Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi
yang dikandung oleh basis data. Tidak seperti level eksternal maka pada
level conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan
perangkat keras maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data.
Didefinisikan sebagai sebuah skema konseptual (Anangblog: 2010).
The multidimensional data model konseptual ialah dasar untuk
database multidimensi. Semua komponen dan arsitektur database
multidimensi membuat, kontrol, dan menyediakan akses ke data dalam
model. Banyak orang melihat model data multidimensi hanya sebagai
metadata-data yang menjelaskan data yang disimpan dalam database
relasional. Kita melihat model konseptual sebagai spesifikasi independent
dari data dalam sistem multidimensi. Sebuah database relasional mungkin
menjadi sumber data atau tempat dimana data disimpan. Tapi database
multidimensi adalah sepenuhnya sistem independent yang dapat menjadi
sumber dan tempat penyimpanan data. Jika sumber data eksternal ke
database multidimensi, maka didefinisikan oleh properti data source. Setiap
ketergantungan antara data multidimensi dan data relasional didefinisikan
oleh properti data binding (Anangblog: 2010).

1.5 Physical Data Model (PDM)


Physical Data Model (PDM) adalah level terendah untuk
merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan
dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal. Physical
menjelaskan/menjabarkan bagaimana data disimpan di komputer dengan
menyajikan informasi seperti record formats, record orderings, dan access
path. Access path adalah suatu struktur yang membuat pencarian (search)
terhadap record tertentu di dalam database menjadi lebih efisien. Yang
bertujuan untuk menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi
kompleksitas, untuk mempermudah pemodifikasian data (Anangblog: 2010).

1.6 Data Definition Language (DDL)


DDL adalah kumpulan perintah SQL yang digunakan
untuk membuat (create), mengubah (alter) dan menghapus (drop) struktur
dan definisi tipe data dari objek-objek database (Anonymous: 2010).
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus
basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya
tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan
adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan
objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk
menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data
dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data (Eko Suwono: 2010).
Jadi DDL digunakan ketika seorang programer ingin membuat,
mengubah, dan menghapus object pada database. Oleh karena itu DDL
lebih berhubungan pada object bukan pada isi atau data. kata-kata yang
akan sering kita jumpai dalam DDL antara lain : Create, Use, Alter, dan
Drop.

1.7 Hubungan Materi sebelumnya Dengan Sybase Power Designer


Pada materi sebelumnya tentang perancangan basis data kita telah
membuat Entity Relationship Diagram (ERD) dan melakukan normalisasi
dari data yang telah dikumpulkan yang berupa faktur penjualan dan faktur
pembelian dari perusahaan dagang. Pada materi sebelumnya juga telah
dicari dan ditentukan kardinalitas relasinya dan membuat hubungan antar
entity yang ada.
Entity Relationship Diagram yang telah dibuat di materi sebelumnya
dapat diimplementasikan ke dalam Sybase Power Designer. Dengan
menginputkan data dari materi sebelumnya kedalam Sybase Power
Designer kita dapat membuat Physical Data Model (PDM). Physical Data
Model (PDM) adalah bentuk spesifik dari CDM yang telah dibuat pada materi
sebelumnya.
PRAKTIKUM CDM DAN PDM

2.1 Conceptual Data Model (CDM)


2.1.1 Proses Pembuatan CDM dengan Sybase Power Designer
Conceptual Data Model digunakan untuk merepresentasikan
seluruh muatan yang dikandung basis data.. Proses pembuatan
Conceptual Data Model dengan Sybase Power Designer adalah
sebagai berikut :
1. Buka software Sybase Power Designer, pada kotak dialog Welcome
to PowerDesigner pilih Create Model pada kotak dialog New Model
pilih tab Model types pilih Conceptual Data Model  Conceptual
Diagram.

Gambar 4.1
Kotak dialog Welcome to PowerDesigner
Gambar 4.2
Kotak dialog New Model
2. Setelah masuk ke dalam lembar kerja, langkah selanjutnya adalah
membuat entity yang dibutuhkan yaitu entity supplier, entity
pembelian, entity detail_pembelian, entity barang, entity
detail_pembelian, entity pembelian, dan entity customer. Pada
tahapan ini kita akan membuat entity supplier dengan klik icon entity
pada pallete kemudian klik pada lembar kerja maka akan tampil
kotak entity dengan nama entity_1.

Gambar 4.3
Membuat entity
3. Kemudian untuk mengubah nama entity klik kanan pada entity yang
sudah dibuat dan pilih properties. Pada tab General kita dapat
memberi nama entity yang akan kita buat.
Gambar 4.4
Membuat entity supplier
4. Pada tab General kita dapat mengisikan atribut yang terdapat pada
entity tersebut dan menetukan tipe data yang kita gunakan dan juga
menentukan atribut yang menjadi primary key pada entity tersebut.

Gambar 4.5
Menambah atribut pada entity supplier
5. Untuk membuat entity yang lain dapat mengikuti langkah yang
sama dengan langkah mebuat entity supplier. Setelah semua entity
dibuat maka langkah selanjutnya adalah membuat relasi antar
semua entity dengan klik icon relationship dan menghubungakan
entity yang satu dengan yang lain. Kemudian klik kanan pada relasi
yang sudah dibuat dan pilih properties. Pada tab General kita dapat
mengubah nama relasinya kemudian pada tab cardinalities kita
dapat mengubah hubungan kardinalitas antara dua entity yang kita
beri relasi.

Gambar 4.6
Memberi nama relasi

Gambar 4.7
Menentukan relasi antar dua entity
6. Setelah semua entity ditentukan relasinya dan ditentukan
kardinalitas relasinya maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pengecekan tentang kebenaran model yang kita buat dengan cara
pilih Tools  Check Model. Jika model yang kita buat sudah benar
maka akan terlihat pesan bahwa CDM yang telah dibangun benar
pada bagian bawah workspace seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4.8
Check Model
2.1.2 Hasil Pembuatan CDM dan Analisa

Gambar 4.9
Conceptual Data Model

Dalam membuat sebuah CDM kita harus mengetahui


hubungan kardinalitas antar entity yang akan dimasukkan dalam CDM
tersebut. Pada CDM di atas hubungan kardinalitasnya dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Supplier dan pembelian mempunyai kardinalitas relasi one to many.
2. Pembelian dan detail_pembelian mempunyai hubungan kardinalitas
one to many dan juga berhubungan secara dependent.
3. Detail_pembelian dan barang mempunyai hubungan kardinalitas
many to one.
4. Barang dan detail_penjualan mempunyai hubungan kardinalitas one
to many.
5. Detail_penjualan dan penjualan mempunyai hubungan kardinalitas
many to one dan juga berhubungan secara dependent.
6. Penjualan dan customer mempunyai hubungan kardinalitas many to
one.

2.2 Physical Data Model (PDM)


2.2.1 Proses Pembuatan PDM dengan Sybase Power Designer
Physical Data Model (PDM) menjelaskan/menjabarkan
bagaimana data disimpan di komputer dengan menyajikan informasi
seperti record formats, record orderings, dan access path. PDM dibuat
dengan melakukan generate pada CDM yang sudah kita buat. Proses
pembuatan PDM adalah sebagai berikut:
1. Pada CDM yang sudah selesai dibuat kita pilih Tools  Generate
Physical Data Model.

Gambar 4.10
Melakukan Generat Physical Data Model
2. Pada kotak dialog PDM Generation Options di tab General kita pilih
tipe DBMS yang akan kita buat, kita menggunakan tipe DBMS
MySQL 5.0.

Gambar 4.11
Memilih tipe DBMS
3. Pada tab detail, akan terdapat beberapa pilihan, untuk table prefix,
isi dengan TBL_. Pada reference, ganti pilihan delete rule dengan
cascade, kemudian klik OK.
Gambar 4.12
Menentukan table prefix dan delete rule

2.2.2 Hasil Pembuatan PDM dan Analisa

Gambar 4.13
Physical Data Model

PDM dibuat berdasarkan CDM yang sudah kita buat pada


Sybase Power Designer. PDM dibuat dengan melakukan generate into
physical data model pada CDM. Penjelasan tentang PDM tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Hubungan kardinalitas pada entity supplier dan entity pembelian
adalah one to many sehingga atribut id_supplier yang menjadi
primary key pada entity supplier akan menjadi foreign key pada
entity pembelian.
2. Hubungan kardinalitas pada entity pembelian dan entity
detail_pembelian adalah one to many dan berhubungan secara
dependent sehingga atribut no_faktur_pembelian yang menjadi
primary key pada entity pembelian akan menjadi primary key dan
foreign key pada entity detail_pembelian.
3. Hubungan kardinalitas pada entity detail_pembelian dan entity
barang adalah one to many sehingga atribut kode_barang yang
menjadi primary key pada entity barang akan menjadi foreign key
pada entity detail_pembelian.
4. Hubungan kardinalitas pada entity barang dan entity
detail_penjualan adalah many to one sehingga atribut kode_barang
yang menjadi primary key pada entity barang akan menjadi foreign
key pada entity detail_penjualan.
5. Hubungan kardinalitas pada entity detail_penjualan dan entity
penjualan adalah many to one dan berhubungan secara dependent
sehingga atribut no_faktur_penjualan yang menjadi primary key
pada entity penjualan akan menjadi primary key dan foreign key
pada entity detail_penjualan.
6. Hubungan kardinalitas pada entity penjualan dan entity customer
adalah many to one sehingga atribut id_customer yang menjadi
primary key pada entity cutomer akan menjadi foreign key pada
entity pembelian.

2.3 DDL Script MySQL


2.3.1 Proses Pembuatan DDL Script dengan Sybase Power Designer
Tahap terakhir dalam perancangan database dengan
menggunakan Sybase Power Designer ini adalah perancangan DDL
script yang nantinya dapat diimpor pada database server. Tahapan
pembuatan DDL script sebagai berikut:
1. Pilih menu database > generate database.
2. Pada dialog database generation, pilih script generation pada
pilihan generation type.
Gambar 4.14
Kotak dialog database generation
3. Pada directory, dapat memilih dimana DDL script ini akan
disimpan.
4. Pada file name, dapat dikeetikkan nama untuk script ini.
5. Untuk tab dan pilihan lain dapat dibiarkan dalam kondisi default.
6. Kemudian klik OK
2.3.2 Hasil Generate Database ke dalam Bentuk DDL Script
/*==================================================
============*/
/* DBMS name: MySQL 5.0
*/
/* Created on: 26/06/2012 12:09:47
*/
/*==================================================
============*/

drop table if exists TBL_BARANG;

drop table if exists TBL_CUSTOMER;

drop table if exists TBL_DETAIL_PEMBELIAN;

drop table if exists TBL_DETAIL_PENJUALAN;

drop table if exists TBL_PEMBELIAN;

drop table if exists TBL_PENJUALAN;

drop table if exists TBL_SUPPLIER;

/*==================================================
============*/
/* Table: TBL_BARANG
*/
/*==================================================
============*/
create table TBL_BARANG
(
KODE_BARANG varchar(25) not null,
NAMA_BARANG varchar(50),
HARGA float(12,2),
primary key (KODE_BARANG)
);

/*==================================================
============*/
/* Table: TBL_CUSTOMER
*/
/*==================================================
============*/
create table TBL_CUSTOMER
(
ID_CUSTOMER varchar(15) not null,
NAMA_CUSTOMER varchar(25),
ALAMAT_CUSTOMER varchar(50),
primary key (ID_CUSTOMER)
);

/*==================================================
============*/
/* Table: TBL_DETAIL_PEMBELIAN
*/
/*==================================================
============*/
create table TBL_DETAIL_PEMBELIAN
(
NO_FAKTUR_PEMBELIAN varchar(15) not null,
KODE_BARANG varchar(25),
QTY_PEMBELIAN numeric(8,0),
JUMLAH_PEMBELIAN float(12,2),
primary key (NO_FAKTUR_PEMBELIAN)
);

/*==================================================
============*/
/* Table: TBL_DETAIL_PENJUALAN
*/
/*==================================================
============*/
create table TBL_DETAIL_PENJUALAN
(
NO_FAKTUR_PENJUALAN varchar(15) not null,
KODE_BARANG varchar(25),
QTY_PENJUALAN numeric(8,0),
JUMLAH_PENJUALAN float(12,2),
primary key (NO_FAKTUR_PENJUALAN)
);
/*==================================================
============*/
/* Table: TBL_PEMBELIAN
*/
/*==================================================
============*/
create table TBL_PEMBELIAN
(
NO_FAKTUR_PEMBELIAN varchar(15) not null,
ID_SUPPLIER varchar(15),
TANGGAL_PEMBELIAN date,
TOTAL_PEMBELIAN float(12,2),
primary key (NO_FAKTUR_PEMBELIAN)
);

/*==================================================
============*/
/* Table: TBL_PENJUALAN
*/
/*==================================================
============*/
create table TBL_PENJUALAN
(
NO_FAKTUR_PENJUALAN varchar(15) not null,
ID_CUSTOMER varchar(15),
TANGGAL_PENJUALAN date,
TOTAL_PENJUALAN float(12,2),
primary key (NO_FAKTUR_PENJUALAN)
);

/*==================================================
============*/
/* Table: TBL_SUPPLIER
*/
/*==================================================
============*/
create table TBL_SUPPLIER
(
ID_SUPPLIER varchar(15) not null,
NAMA_SUPPLIER varchar(25),
ALAMAT_SUPPLIER varchar(50),
primary key (ID_SUPPLIER)
);

alter table TBL_DETAIL_PEMBELIAN add constraint


FK_RELATIONSHIP_2 foreign key (NO_FAKTUR_PEMBELIAN)
references TBL_PEMBELIAN (NO_FAKTUR_PEMBELIAN)
on delete cascade on update restrict;

alter table TBL_DETAIL_PEMBELIAN add constraint


FK_RELATIONSHIP_3 foreign key (KODE_BARANG)
references TBL_BARANG (KODE_BARANG) on delete
cascade on update restrict;
alter table TBL_DETAIL_PENJUALAN add constraint
FK_RELATIONSHIP_4 foreign key (KODE_BARANG)
references TBL_BARANG (KODE_BARANG) on delete
cascade on update restrict;

alter table TBL_DETAIL_PENJUALAN add constraint


FK_RELATIONSHIP_5 foreign key (NO_FAKTUR_PENJUALAN)
references TBL_PENJUALAN (NO_FAKTUR_PENJUALAN)
on delete cascade on update restrict;

alter table TBL_PEMBELIAN add constraint


FK_RELATIONSHIP_1 foreign key (ID_SUPPLIER)
references TBL_SUPPLIER (ID_SUPPLIER) on
delete cascade on update restrict;

alter table TBL_PENJUALAN add constraint


FK_RELATIONSHIP_6 foreign key (ID_CUSTOMER)
references TBL_CUSTOMER (ID_CUSTOMER) on
delete cascade on update restrict;

Anda mungkin juga menyukai