LANDASAN TEORI
8
9
memberikan struktur alami dan mudah untuk memahami informasi dan pengolahan
dukungan persyaratan dan tujuan setiap kinerja.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan pengertian perancangan basis data
untuk mempermudah dalam proses pengolahan data yang diperlukan disetiap kinerja
perusahaan butuhkan.
e. Manusia (People)
Manusia adalah komponen terakhir yang terlibat ke dalam sistem.
Menurut Connolly dan Begg (2010: 80) kerugian dari DBMS yaitu :
• Kompleksitas
• Ukuran
• Biaya DBMS
• Biaya hardware tambahan
• Biaya konversi
• Performance
• Dampak kegagalan yang besar
2.1.6 Dashboard
Dashboard merupakan salah satu decision support system (Arnott & Pervan,
2005 dalam Yigitbasioglu & Velcu, 2012 : 41) dan dashboard juga dapat di
definisikan sebagai alat tampilan visual dan manajemen peforma yang interaktif yang
menampilkan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan dari
suatu individu atau organisasi dalam satu layar dan memperbolehkan pengguna
11
Step 4 Mendesain file organisasi dan indeks, yaitu untuk menentukan file
organisasi yang optimal untuk menyimpan hubungan dasar dan
indeks yang diperlukan agar mencapai kinerja yang baik di mana
relasi dan tuple akan disimpan pada penyimpanan sekunder.
Step 4.1 menganalisa transaksi, yaitu untuk memahami fungsi dari
transaksi yang akan berjalan dalam database dan untuk
menganalisa transaksi penting.
Step 4.2 memilih file organisasi, yaitu untuk menentukan file
organisasi yang efisien dari setiap hubungan dasar.
Step 4.3 memilih indeks, yaitu untuk menentukan apakah
tambahan indeks akan meningkatkan kinerja dari sistem.
Step 4.4 memperkirakan kebutuhan disk space, yaitu untuk
memperkirakan jumlah dari disk space yang akan
diperlukan oleh database.
Step 5 Mendesain tampilan pengguna, yaitu untuk mendesain tampilan
pengguna yang diidentifikasi selama pengumpulan kebutuhan dan
menganalisa tahapan database system development life cycle.
Step 6 Mendesain mekanisme keamanan, yaitu untuk mendesain mekanisme
keamanan dari database sebagaimana yang telah ditentukan oleh
pengguna selama pengumpulan kebutuhan pada tahapan database
system development life cycle.
2.2.7 Attribute
Menurut Connolly dan Begg (2010:378), attribute adalah suatu sifat yang ada
dalam suatu entitas. Contohnya seperti entitas siswa yang memiliki atribut siswa id,
nama, dan nilai. Attribute terbagi menjadi lima yaitu :
23
1. Simple Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal yang
independen dan tidak dapat dibagi menjadi lebih kecil. Biasanya disebut
dengan atomic attribute.
2. Composite Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen dan
masing-masing komponen memiliki keberadaan yang independen.
3. Single-value Attribute, yaitu atribut yang memiliki beberapa nilai untuk setiap
entitas.
4. Multi-value Attribute, yaitu atribut yang memiliki banyak nilai untuk setiap
entitas.
5. Derived Attribut, yaitu atribut yang memiliki nilai yang berasal dari suatu
atau beberapa atribut lainnya yang saling berhubungan dan tidak harus
berasal dari tipe entitas yang sama.
2.2.8 Key
• Candidate key
Set atribut minimal yang secara unik mengidentifikasi setiap kejadian dari
suatu entitas.(Connolly & Begg, 2010:381)
• Primary key
Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara unik setiap
kejadian dari suatu entity. Tipe entitas dapat memiliki lebih dari satu
candidate key. Pilihan key utama untuk entitas didasarkan pada pertimbangan
panjang atribut, jumlah minimal atribut yang diperlukan, dan masa depan
tentu keunikan.(Connolly & Begg, 2010:381)
• Composite key
Candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. Dalam beberapa kasus,
key dari suatu entitas terdiri dari beberapa atribut yang nilai-nilainya sama-
sama unik untuk setiap kejadian entitas .(Connolly & Begg, 2010:382)
2.2.9.1 Multiplicity
Menurut Connoly dan Begg (2015:419), multiplicity adalah jumlah
kemungkinan kejadian dari suatu entitas yang mungkin berhubungan dengan
kejadian tunggal dari suatu entitas yang terkait melalui hubungan tertentu.
1. One-to-One (1:1) Relationship
Anggota entitas A hanya diperbolehkan berpasangan dengan satu anggota
entitas B. Sebaliknya, anggota entitas B hanya diperbolehkan
berpasangan dengan satu anggota entitas A.
2.2.10 Specialization/Generalization
Menurut Connolly dan Begg (2010: 398), konsep
specialization/generalization dikaitkan dengan tipe khusus dari entitas yang dikenal
sebagai superclass dan subclass, dan proses attribute inheritance.
a. Superclass
Sebuah tipe entitas yang mengandung satu atau lebih kelompok
kejadian dimana dibutuhkan untuk menggambarkan sebuah model data.
b. Subclass
Penjelasan kelompok kejadian sebuah entitas, dimana dibutuhkan
untuk menggambarkan sebuah model data.
c. Attribute Inheritance
Suatu entitas dalam subclass yang benar-benar menggambarkan objek
nyata yang terdapat dalam superclass.
d. Specialization
25
2.2.11 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2015:452), normalisasi adalah suatu teknik
untuk memproduksi suatu set hubungan dengan sifat yang diinginkan serta
26
memberikan data yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tujuan dari normalisasi adalah
untuk mengidentifikasi sebuah relasi yang sesuai dengan kebutuhan data perusahaan.
Normalisasi memiliki beberapa tahapan yaitu :
1. Unnormalized Form (UNF)
Menurut Connolly dan Begg (2015:466), unnormalized form adalah
sebuah tabel yang memiliki satu atau lebih data yang berulang.
2. First Normal Form (1NF)
Menurut Connolly dan Begg (2015:466), first normal form adalah
sebuah hubungan yang setiap baris dan kolom berisikan satu dan hanya satu
nilai.
Dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah salah satu jenis diagram
dalam Unified Modelling Language yang menjelaskan serangkaian aktivitas-aktivitas
dalam proses kegiatan bisnis dari sebuah sistem secara berurutan.
29
2.2.15 STD
Menurut Harel and Moore (2011) State Transition Diagram digunakan untuk
membuat pemodelan berorientasi objek. Hal yang mendasarainya adalah untuk
mendefinisikan suatu sistem yang memiliki sejumlah states. Suatu sistem menerima
kejadian dari interaksi yang ada di luar, dan masing-masing kejadian tersebut
menyebabkan perpindahan dari satu state ke state lainnya.
2.2.18 Sekolah
Yusuf (2001:54) mengungkapkan bahwa sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bombingan,
mengajar, dan latihan dalam ragka membantu siswa agar mampu mengembangkan
31