Anda di halaman 1dari 54

1

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – Teori Basis Data

Teori-teori yang berhubungan dengan perancangan basis data

diantaranya sebagai berikut:

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Whitten et al.(2004,p23) data adalah fakta mentah

mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting yang ada dalam

organisasi. Tiap fakta, tanpa disertai fakta lainnya, secara relatif tidak ada

artinya.

Menurut Atzeni et al.(2003, p2) data merupakan suatu bentuk

penyimpanan informasi yang harus diterjemahkan terdahulu untuk

menghasilkan informasi. Data sendiri tidak mempunyai makna, tetapi

setelah deterjemahkan dan dihubungkan dengan benar, data

menghasilkan informasi yang memungkinkan untuk meningkatkan

pengetahuan.

1
2
2.1.2 Pengertian sistem

Menurut pendapat O’Brien(2002,p8) sistem secara sederhana

dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan dari elemen-elemen yang saling

berhubungan atau berinteraksi yang membentuk suatu kesatuan.

Menurut Mulyadi (1997,p2) pada dasarnya sistem adalah

sekelompok unsure yang berhubungan erat satu dengan lainnya, yang

berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.3 Pengertian basis data dan sistem basis data

Menurut Connoly & Begg (2002,p14) database adalah suatu

kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain dan deskripsi dari

suatu data yang di rancang sebagai informasi yang dibutuhkan oleh

organisasi.Sedangkan menurut Date (2000, p5) adalah komputerisasi

sistem penyimpanan data yang bertujuan menyimpan dan memlihara

informasi serta mengizinkan user untuk mengambil kembali dan

memp erbaharui informasi tersebut.

2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS )

Menurut Atzeni et al (2003,p2) Database Management

System(DBMS) adalah sistem perangkat lunak yang mempunyai

kemampuan untuk mengatur basis data yang sangat besar, terbagi dan

memastikan keamaman data anda.

Menurut Connoly & Begg (2002,p16) DBM S (database

management system) adalah suatu sistem software yang memungkinkan

2
10
user untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara basis data dan

menyediakan akses kontrol kepada basis data.Pada intinya DBM S

memiliki dua bagian utama yaitu:

 Data Definition Language (DDL)

suatu bahasa yang memperbolehkan database administrator

(DBA) atau user untuk mendeskripsikan nama dari suatu entiti,

atribut, dan relasi data yang diminta oleh aplikasi bersamaan dengan

integritas data dan keamanan datanya (Connoly dan

Begg,2002,p40).

 Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang menyediakan kumpulan operasi untuk

mendukung operasi manipulasi data sederhana pada data yang

tersimpan di dalam basis data (Connoly dan Begg,2002,p41).

Menurut Connoly dan Begg(2002,p18) DBM S memiliki 5

komponen utama di dalam suatu lingkungan DBMS, yang terdiri dari:

 Hardware (Perangkat Keras)

Hardware digunakan oleh DBMS dan aplikasinya untuk

beroperasi. Perangkat keras yang dimaksud dapat berupa sigle

Personal Computer, mainframe, ataupun komputer server y ang

digunakan pada jaringan komputer.

 Software (Perangkat Lunak)

Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS itu sendiri,

program ap likasi dari basis data, dan sistem operasi. Biasanya,

10
11
program aplikasi dibuat dalam bahasa generasi ketiga seperti ‘C’,

Visual Basic, atapun Java, ataupun bahasa generasi keempat

seperti SQL yang digunakan pada tools DBMS.

 Data

Data adalah komponen paling penting pada lingkungan

DBM S menurut sudut pandang pengguna. Data berfungsi

sebagai penghubung antara komponen mesin dan komponen

manusia di dalam lingkungan DBMS.

 Procedure

Yang dimaksud sebagai prosedur adalah instruksi dan

aturan perancangan dan penggunaan dari basis data.

Penggunaan dari sistem dan staf yang mengatur basis data

memerlukan dokumentasi prosedur tentang bagaimana

menggunakan sistem.

 People (Pengguna)

Komponen terakhir pada lingkungan DBMS adalah

orang atau user yang terlibat dalam sistem tersebut, yang dapat

dikelompokan menjadi tiga jenis user yaitu:

1. Application programmers, yang bertanggung jawab menulis

program aplikasi basis data dengan menggunakan bahasa

pemograman.

2. End – Users, yang berinteraksi dengan sistem dari

workstation atau terminal yang online.

11
11
3. Data dan Database Administrator dengan tugas Database

Administrator adalah untuk merumuskan data yang

seharusnya disisipkan pada basis data dan membuat

kebijakan dalam memelihara, menangani data setelah data

tersebut tersimpan. Database Administrator bertugas

membuat basis data fisikal dan mengimp lementasikan

kontrol-kontrol teknis yang dibutuhkan untuk menerapkan

hasil kebijakan yang dibuat Database Administrator.

Menurut Connoly dan Begg(2002,p16), secara umum DBMS

menyediakan beberapa fasilitas, yaitu :

1. Mengizinkan pengguna untuk mendifinisikan basis data, umumnya

menggunakan Data Definition Language (DDL).

2. Mengizinkan pengguna untuk memasukan, mengubah, menghapus

data dari basis data, umumnya menggunakan Data Manipulation

Language (DML).

3. DBM S memberikan akses yang terkontrol kedalam basis data.

Menurut Connolly dan Begg (2002,p25-30), ada beberapa

keuntungan dan kerugian dari DBMS.

Keuntungan dari DBMS antara lain:

1. Kontrol terhadap pengulangan data (data redundancy).

2. Konsisten data.

3. Menyimpan lebih banyak informasi dari data yang sama.

11
11
4. Pembagian data (sharing of data).

5. Menambah integritas data.

6. Menambah keaman an data.

7. Penetapan standarisasi.

8. Lebih ekonomis.

9. Menyeimbangkan persyaratan.

10. Memperbaiki akses dan respon data.

11. Meningkatkan produktivitas.

12. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.

13. Meningkatkan pengaksesan data secara bersama-sama

(concurrency).

14. Meningkatkan backup dan pelayanan perbaikan (recovery service).

Kerugian dari DBMS antara lain :

1. Komp leksitas.

2. Ukuran (size).

3. Biaya dari DBMS.

4. Biaya dari penambahan hardware.

5. Biaya konversi.

6. Performa.

7. Dampak besar pada suatu kegagalan.

11
11
2.1.5 Model Relational Database Management System ( RDBMS )

Model RDBM S dijelaskan sebagai berikut :

2.1.5.1 Struktur Data pada Relational Database Management System

Struktur Data pada RDBM S terdiri dari :

 Relasi

Menurut Connolly dan Begg (2002, p72), Relasi adalah

sebuah tabel dengan kolom dan baris di dalamnya. Menurut

Hoffer et al. (2005, p684), Relasi adalah nama dari sebuah tabel

dua dimensi.

 Atribut

Menurut Connolly dan Begg (2002, p72), Atribut

adalah nama dari kolom dalam tabel relasi. Atribut merupakan

sebuah karakteristik dari sebuah tipe entitas yang merupakan

bagian dari kebutuhan perusahaan ( Hoffer et al., 2005 p679 ).

 Domain

Domain adalah satu set nilai yang diperbolehkan untuk

satu atau lebih attribut ( Connolly dan Begg, 2002, p72).

 Tuple

Tuple adalah baris dari sebuah relasi ( Connolly dan

Begg, 2002, p72).

11
11

 Degree

Degree adalah jumlah atribut yang ada di dalam tabel

tersebut ( Connolly dan Begg, 2002, p74 ).

 Cardinality

Cardinality adalah jumlah dari tuple atau baris yang ada

dalam tabel tersebut. ( Connolly dan Begg, 2002, p74).

 Relational Database

Relational Database adalah sebuah kumpulan dari

relasi normal dengan nama relasi yang berbeda ( Connolly dan

Begg, 2002 ,p74).

2.1.5.2 Integritas Relasi

 Nulls

Nulls adalah nilai yang diberikan untuk sebuah atribut

yang tidak diketahui untuk tuple ini.

 Entity Integrity

Entity integrity didefinisikan sebagai tidak adanya

attribut primary key pada relasi dasar yang dapat bernilai null.

 Referential Integrity

Referential Integrity diartikan sebagai, jika ada sebuah

foreign key dalam relasi, maka nilai foreign key itu harus cocok

11
11
dengan sebuah nilai candidate key dari beberapa tuple pada relas

i asalnya, atau nilai foreign key berupa null.

 Enterprise Constraint

Aturan tambahan dispesifikasikan user atau Database

Administrator dari basis data.

2.1.6 Siklus Basis Data

Menurut Connoly & Begg (2002,p272) siklus basis data adalah

waktu yang dibutuhkan pada saat basis data dianalisis dan di rancang

berdasarkan siklus hidup yang akan digambarkan pada bagan dibawah

berikut:

11
11

Gambar 2.1 Diagram Siklus Basis Data

a. Database planning

Pada tahap ini di lakukan semua perencanaan bagaimana

perancangan berikutnya yang dapat direalisasikan paling efektif dan

efisien.

b. System Definition

Tahap basis data ini menjelaskan secara spesifik jangkauan dan

batasan dari aplikasi data, penggunaanya dan lingkungan dimana aplikasi

akan ditempatkan dan digunakan.

11
11

c. Requirment Collection and Analysis

Siklus Requirement collection and analysis ini merupakan

tahapan siklus basis data yang menjelaskan mengenai pengumpulan dan

analisis kebutuhan pengguna dan lingkungan aplikasi.

d. Database design

Pada tahap ini dilakukan perancangan basis data secara

konseptual, logikal dan fisikal.

e. DBM S selection (optional)

Dilakukan pemilih an mengen ai DBMS mana yang cocok untuk

aplikasi basis data.

f. Application Design

Tahap ini dilakukan proses perancangan interface yang ditujukan

bagi pengguna dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses

basis data.

g. Prototyping (optional)

Tahap ini ditujukan untuk membangun prototype dari ap likasi

basis data. Hasil prototype ini dapat menjadi perancang atau pengguna

memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana bentuk dan

fungsionalitas sistem akhir.

11
11
h. Implementation

Implementation merupakan sebuah tahapan dimana pada tahap

ini dilakukan pembuatan definisi basis data eksternal, konseptual dan

internal, serta program ap likasi.

i. Data convertion and loading

Pada tahap ini dilakukan konversi data dari sistem lama ke sistem baru.

j. Testing

Merupakan tahapan di mana aplikasi basis data yang telah selesai

akan diuji coba dengan tujuan untuk mencari kesalahan atau error p ada

aplikasi.Selain itu, dilakukan pula validasi aplikasi atas kebutuhan yang

telah dispesifikasikan sebelumnya oleh pengguna.

k. Operational Maintenance

Operational maintenance merupakan tahap akhir dari siklus basis

data yang mengimplementasikan aplikasi basis data sepenuhnya.Sistem

diawasi dan dipelihara secara berkelanjutan.Jika diperlukan kebutuhan-

kebutuhan baru maka akan dimasukkan kedalam aplikasi basis data

melalui tahapan terdahulu.

2.1.7 Tahapan Perancangan Basis Data

M etodologi perancangan (Design Methodology) adalah

pendekatan struktur dengan menggunakan prosedur, teknik, alat serta

bantuan dokumen untuk membantu dan memudahkan dalam proses

perancangan. Dengan menggunakan teknik metodologi desain ini dapat

11
11
membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol, dan

mengevaluasi database development project (Connoly,2002,p418).

Menurut Connolly & Begg (2002, p417 - p476) mendefinisikan

bahwa metodologi perancangan basis data atas tiga tahapan penting,

yaitu:

1. Perancangan basis data konseptual

Tahap ini merupakan proses pembuatan model informasi

yang digunakan dalam sebuah perusahaan yang tidak tergantung pada

semua masalah fisik.Awal tahap ini dimulai dengan pembuatan

conceptual data model p erusahaan yang secara keseluruhan bebas

dari detail implementasi DBMS yang digunakan, program aplikasi,

bahasa pemograman, platform untuk hardware, tingkat kinerja,

maupun bentuk masalah fisik lainnya.

Secara garis besar perancangan ini terdiri dari tiga langkah

sebagai berikut:

a. Penetuan entity (entitas) pada basis data.

b. Pendefinisian relationship (hubungan) antar entitas.

c. Penerjemahan hubungan ke dalam entitas.

2. Perancangan basis data logikal

Perancangan basis data logikal ini merupakan proses

pembuatan model informasi yang digunakan perusahaan berdasar

pada model data khusus, tapi bebas dari DBM S tertentu dan masalah

fisik lainnya.Tahap ini menggambarkan model konseptual pada

11
12
sebuah model logikal yang dipengaruhi oleh data model untuk basis

data tujuan.Model data logikal merupakan sumber informasi untuk

tahap perancangan physical basis data untuk melakukan pertukaran

yang sangat penting dalam percancangan basis data yang efisien.

Aktifitas pada logical data base design terdiri dari dua

langkah besar, dimana langkah pertama adalah membangun sebuah

model data logikal lokal dari model data konseptual lokal yang

menggambarkan pandangan tertentu dari perusahaan dan kemudian

mengesahkan model ini untuk memastikan strukturnya benar atau

menggunakan teknik normalisasi.Sedangkan langkah kedua adalah

untuk membuat kombinasi model data logikal lokal individual ke

dalam sebuah model data logikal global tunggal yang

menggambarkan sebuah perusahaan.

Hasil akhir dari tahapan ini berupa kamus data yang berisi

semua atribut beserta key-nya yang terdiri dari primary key, alternate

key dan foreign key dan ERD secara keseluruhan (relasi global)

dengan attribute key-nya.

3. Perancangan Basis Data Fisikal

Perancangan basis data secara fisik merupakan proses

pembuatan deskripsi dari implementasi database pada secondary

storage yang menjelaskan basis relasi, organisasi file, dan indeks

yang digunakan untuk memperoleh akses pada data yang efisien, dan

masalah integrasi lainnya dan menentukan mekanisme security.

12
12
Tahap ini memungkinkan perancang untuk menentukan

bagaimana basis data diimplementasikan. Oleh karena itu, rancangan

fisikal dirancang untuk DBM S khusus. Antara rancangan logikal dan

fisikal terdapat keterkaitan yang disebabkan karena keputusan yang

diambil selama perancangan fisikal untuk meningkatkan kerja bisa

mempengaruhi logical data model.

Tujuan utama dari model relational ini ad alah :

a. Membuat kumpulan table relational dan constraints pada tabel

tersebut dimana informasi diperoleh dari model data logikal.

b. Mengidentifikasi struktur penyimpanan tertentu dan metode akses

terhadap data untuk mencapai hasil optimal dari sistem basis

data.

c. Merancang proteksi keamanan untuk sistem.

Aktifitas dari phsycal database design adalah

menterjemahkan model data logikal global ke dalam sasaran DBMS,

dimana dengan membuat base relation dengan menggunakan

database design language yang tujuannya untuk memutuskan

bagaimana representasi relasi utama diidentifikasi dalam model data

logikal global ke dalam DBMS, merancang constraint perusahaan

untuk kegiatan transaksi (update dan retrieve data), menentukan

kebutuhan sumber daya sistem dan organisasi file.

Berikut ini merupakan langkah-langkah metodologi dari

perancangan basis data :

12
12
1. Perancangan konseptual basis data

Langkah 1: Membuat data model logikal yang konseptual untuk setiap

tamp ilan.

Bertujuan untuk memecah rancagan menjadi tugas-tugas yang

lebih mudah untuk diatur dengan memeriksa sudut pandang pengguna

yang berbeda-beda dari perusahaan atau organisasi (Connolly,2002,421).

1.1 Mengidentifikasi tipe – tipe dari entity.

Bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe entiti utama yang dibutuhkan.

Setelah teridentifikasi, entiti diberi nama-nama yang tepat dan jelas bagi

pengguna.masukkan nama dan penjelasan dari entiti ke dalam kamus data.

Table 2.1 Kamus Data

Nama Entiti Deskripsi Alias/Nama Lain Occurrence

Occurrence : hubungan dengan objek lain

1.2 Mengidentifikasi tipe- tipe relationship.

1.3 Mengidentifikasikan dan menghubungkan atribut dengan tipe -

tipe entity dan relationship.

1.4 Menentukan domain – domain dari atribut.

1.5 Menentukan atribut – atribut, candidate key, dan primary key.

1.6 Pertimbangkan penggunaan konsep enchanced modeling

(optional step).

12
12
1.7 Periksa model dari redundancy.

1.8 Memvalidasikan model konseptual lokal terhadap transaksi

pengguna.

1.9 Melihat kembali data model konseptual lokal terhadap transaksi

pengguna.

2. Perancangan Logikal basis data untuk model relational

Langkah 2: Membuat dan memvalidasikan data model lokal yang logikal

untuk setiap tampilan.

Bertujuan untuk membangun model lokal logikal data dari model

lokal konseptual data yang mewakili suatu view khusus perusahaan atau

organisasi kemudian memvalidasi model untuk menjamin struktur yang

kuat (menggunakan teknik-teknik normalisasi) dan untuk menjamin

model ini mendukung kebutuhan transaksi (Connolly,2002,p441).

2.1 Hilangkan fitur – fitur yang tidak kompatibel dengan model

relational (one step).

2.2 Turunkan relasi – relasi untuk data model logikal global.

2.3 Memvalidasikan relasi – relasi menggunakan normalisasi.

2.4 Memvalidasikan relasi – relasi terhadap transaksi pengguna.

2.5 Menentukan integrity constraints (batasan – batasan yang

diberlakukan dalam rangka menjaga basis data agar tidak berubah

menjadi tidak konsisten).

2.6 Melihat kembali data model logikal lokal dengan pengguna.

12
12
Langkah 3 : Membuat dan memvalidasikan data model logikal yang

global.

Bertujuan untuk menyatukan model lokal logikal data menjadi

sebuah model global logikal data mewakili perusahaan atau organisasi.

3.1 Menggabungkan data model logikal lokal menjadi model global.

3.2 Memvalidasikan data model logikal global.

3.3 Periksa untuk perkembangan mendatang

3.4 Melihat kembali data model logikal global dengan pengguna.

3. Perancangan fisikal basis data untuk basis data relational

Langkah 4 : Mengubah data model global yang logikal untuk

target DM BS.

Bertujuan untuk menghasilkan suatu skema relasional basis data

dari model global logikal data yang dapat diimp lementasikan di DBMS

yang dituju (Connolly,2002,p479).

4.1 Merancang relasi – relasi dasar.

4.2 Merancang representasi turunan.

4.3 Merancang enterprise constraint.

Langkah 5: Merancang representasi fisik.

Bertujuan untuk menentukan pengorganisasian file yang optimal

untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk

mendapatkan performa yang baik.

12
12
5.1 Analisa transaki – transaksi.

5.2 Memilih pengaturan – pengaturan file.

5.3 Memilih pengindeksan.

5.4 Memperkirakan kebutuhan disk space.

Langkah 6 : Merancang tampilan pengguna.

Bertujuan untuk merancang pandangan pengguna yang telah

teridentifikasi selama pengumpulan dan analisis kebutuhan dalam

ap likasi relasional basis data lifecycle. Sebagai contoh staf yang terdiri

dari dua pandangan pengguna, yaitu pandangan supervisor dan

pandangan asisten.

Langkah 7 : Merancang mekanisme keamanan.

Membatasi pengaksesan basis data oleh user yang tidak berhak

dan menspesifikasi user terhadap basis data yang dapat diakses. Sistem

keamanan menutupi akses dan penggunaan basis data di sistem level

seperti username dan password, data keamanan menutupi akses dan

menggunakan objek basis data dan aksi yang user punya dalam objek.

Langkah 8 : Mempertimbangkan pengenalan dari kontrol pengulangan.

Pada langkah physical database design ini memp ertimbangkan

denormalisasi skema relasional untuk meningkatkan performa. Hasil dari

normalisasi adalah perancangan basis data logikal secara struktural

konsisten dan menekan jumlah redudansi. Faktor yang perlu

dipertimbangkan adalah:

12
12

 Denormalisasi membuat imp lementasi lebih kompleks

 Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas

 Denormalisasi akan membuat cepat dalam retrieve data tetapi

lambat dalam updates.

Ukuran performa dari suatu perancangan basis data dapat dilihat

dari sudut pandang tertentu yaitu melalui pendekatan efisiensi data

(Normalisasi) atau pendekatan efisiensi proses (Denormalisasi). Efisiensi

data dimaksudkan untuk meminimalkan kapasitas disk, dan efisiensi

proses dimaksudkan untuk mempercepat proses saat retrieve data dari

basis data.

Langkah 9: Mengawasi dan mengatur sistem operational.

Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan

performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau

menggambarkan perubahan kebutuhan.

Menurut Connolly,(2002,p279), ada 2(dua) pendekatan dalam

perancangan basis data, yaitu :

 Bottom-up

Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar dari atribut

(yakni properti dari entiti dan hubungan relasional) dimana melalui

analisis gabungan antara atribut-atribut, dikelompokkan, ke dalam

relasi-relasi yang merepresentasikan tipe-tipe entiti dan hubungan antara

entiti.

12
12

 Top-down

Pendekatan ini dimulai dari pengembangan model data yang

terdiri dari beberapa hubungan relational dan entiti tingkat tinggi.Teori

pendekatan perancangan desain basis data yang digunakan pada skripsi

ini adalah menggunakan pendekatan Top-Down Approach. Pendekatan

ini berguna untuk mendesain basis data yang kompleks dengan atribut

yang banyak, dimana ditemukan kesulitan untuk membangun semua

functional dependencies diantara atribut-atribut yang ada.Top-Down

Approach diilustrasikan menggunakan konsep dari model hubungan

entiti (Entity Relationship ER model), dimu lai dengan

mengidentifikasikan entiti-entiti dan hubungan diantara entiti yang

merupakan fokus penting dari perusahaan.

2.1.8 Data Flow Diagram

Menurut (McGraw-Hill,2004,357), Data Flow Diagram adalah

gerakan/ aliran data diantara sistem dengan lingkungannya atau diantara 2

proses di dalam sistem. Aliran data merepresentasikan suatu input data ke

dalam proses atau output data dari proses. Aliran data juga

merepresentasikan dalam pembuatan, pembacaan, penghapusan ataupun

pengupdate-an data pada suatu file atau database.

Menurut McLeod (2001,p401), Data Flow Diagram (DFD)

adalah representasi grafis dari sistem yang menggunakan sejumlah

simbol-simbol untuk mengilustrasikan bagaimana aliran data melewati

proses-proses yang saling berhubungan.

12
12
Menurut Yourdon (1989, p139), diagram aliran data adalah

model atau alat yang digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai

jaringan dari sekumpulan proses fungsional, yang dihubungkan satu

dengan yang lainnya oleh suatu aliran data dan meneruskannya menjadi

data.

Ada tiga tingkatan dalam diagram aliran data, yaitu:

1. Diagram Konteks

Merupakan tingkatan yang paling pertama yang menggambarkan

ruang lingkup sistem dari sistem yang digunakan. Diagram ini hanya

memiliki satu proses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan

dan hubungan antar sistem dengan unit-unit di luar sistem tersebut.

2. Diagram Nol

Diagaram yang menggambarkan proses-proses dan aliran data

yang terjadi di dalam suatu sistem. Proses ini dapat di pecah menjadi

proses-proses dan aliran data yang lebih terperinci.

3. Diagram Rinci

Diagram yang menggambarkan rincian proses-proses yang ada

pada diagram nol da rincian proses-proses ini dapat di pecah lagi menjadi

proses-proses yang lebih terperinci.

Menurut Yourdon (1989. p141-p152), diagram aliran data terdiri

dari symbol-simbol sebagai berikut:

12
12
a. Proses (Bubble atau function atau transformation)

Proses ini menggambarkan bagian dari sistem yang mengolah

masukkan menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah

lingkaran.

Gambar 2.2 Simbol proses dalam DFD

b. Aliran (flow)

Aliran menggambarkan perpindahan informasi dari satu bagian

ke bagian lain dari sistem. Awal panah menggambarkan asal data

sedangkan arah panah menggambarkan tujuan data.

Gambar 2.3 Simbol aliran data dalam DFD

12
13
c. Store

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan penyimpanan data.

Gambar 2.4 Simbol data store dalam DFD

d. Terminator

Merupakan sebuah simbol yang menggambarkan entitas yang

dapat berupa orang, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan

sistem.

Gambar 2.5 Simbol Terminator dalam DFD

2.1.9 State Transation Diagram

Menurut Jeffrey A. et al (1996, p364), State Transation Diagram

adalah suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses

dihubungkan satu sama lain dalam waktu bersamaan. State Transation

Diagram digambarkan dengan sebuah state yang berupa komponen

sistem yang menunjukkan bagaimana kejadian – kejadian tersebutdari

satu state ke state lain.

13
13
Ada dua macam symbol yang menggambarkan proses dalam

State Transation Diagram (STD), yaitu :

1. Gambar persegi panjang menunjukkan state dari sistem.

Gambar 2.6 Simbol State dalam STD

2. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah di beri

label dengan ekspresi aturan. Label yang di atas menunjukkan

kejadian yang menyebabkan transisi yang terjadi. Label yang di

bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.

Gambar 2.7 Simbol transisi pada STD

Contoh gambar STD :

Verifikasi

Data validLogin Menu Utama


Username dan

Data tidak valid

Gambar 2.8 Contoh STD

13
13
2.1.10 Entity Relationship Modeling (ER Modeling)

Menurut Connoly dan Begg (2002,p30), salah satu aspek yang

sulit dalam perancangan database adalah kenyataannya bahwa perancang,

programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat data dengan cara

yang berbeda. Untuk memastikan pemahaman secara alamiah dari data

dan bagaimana data digunakan oleh perusahaan dibutuhkan sebuah

bentuk komunikasi yang non-teknis dan bebas dari kebingungan. Berikut

ini adalah notasi Entity-Relationship Modelling menurut Connolly dan

Begg :

Eniti

A Related to
B

Relationship

Gambar 2.9 Notasi Entity-Relationship Modelling

13
13
2.1.10.1 Entity Type

Entiti merupakan kumpulan dari objek atau event yang

mempunyai sifat-sifat yang sama, yang diidentifikasi oleh

perusahaan serta memiliki keberadaannya yang id ependent

(Connolly,2002,p331). Entiti dilambangkan dengan sebuah kotak

yang dibubuhi nama dari entiti tersebut di dalam kotak tersebut.

Dalam UML huruf pertama entiti selalu menggunakan huruf

kapital. Setiap objek yang diidentifikasikan secara unik disebut

entity occurrence (Connolly,2002,333).

2.1.10.2 Relationship type

Tipe relasi merupakan suatu set asosiasi yang memiliki

arti di antara tipe-tipe entiti(Connolly,2002,p334). Tipe-tipe relasi

diberi nama yang mendeskripsikan fungsinya. Representasi

diagram dari tipe relasi ditunjukan dengan garis yang

menghubungkan tipe entiti yang berasosiasi dan diberi label

dengan nama relasi.

 Derajat Tipe relasi

Entiti yang dilibatkan dalam tipe relasi tertetu

dinyatakan sebagai partisipan pada relasi tersebut, jumlah

partisipan pada tipe relasi disebut derajat relasi. Relasi dengan

derajat dua disebut binary. Relasi dengan derajat tiga disebut

ternary. Relasi dengan derajat empat disebut quarternary.

13
13

 Relasi Rekursif

Merupakan tipe relasi dimana entiti yang sama

berpartisipasi lebih kecil dari sekali dengan peranan yang

berbeda.

2.1.10.3 Atribut

Atribut merupakan properti tertentu dari sebuah entiti atau

tipe relasi (Connolly,2002,p331). Contohnya, tipe entiti pegawai,

bisa memiliki atribut kode pegawai, nama pegawai, jabatan dan

gaji. Sedangkan attribute domain ad alah sekumpulan nilai yang

dibolehkan untuk satu atau lebih atribut.

2.1.10.4 Atribut stagle-valued dan multi-valued

Atribut single-valued merupakan atribut yang menyimpan

nilai tunggal untuk setiap kejadian dari tipe entiti. Kebanyakan

atribut adalah single-valued. Atribut Multi-valued merupakan

atribut yang menyimpan banyak nilai untuk setiap kejadian dari

tipe entiti.

2.1.10.5 Atribut Turunan

Atribut turunan merupakan atribut dimana nilainya

diperoleh atau diturunkan dari nilai atribut atau sekumpulan

atribut lainnya, dan tidak harus dari tipe entiti yang sama.

 Keys

 Simple keys

13
13

 Simple keys suatu kunci yang dibentuk oleh suatu atribut.

 Candidate key

Candidate key merupakan sekumpulan minimal atribut yang

secara unik untuk mengid entifikasi setiap kejadian dari tipe

entiti.

 Composite key

Composite key merupakan candidate key yang terdiri atas dua

atau lebih atribut, dimana nilai dari atribut tersebut bila

digabungkan secara bersama-sama baru akan dapat

mengidentifikasikan sebuah record unik untuk tipe entiti

tersebut.

 Primary key

Primary key merupakan candidate key yang terpilih secara

unik untuk mengidentifikasi setiap kejadian dari tipe entiti.

 Alternate key

Alternate key merupakan candidate key yang tidak dapat

dipakai sebagai kunci primer (primary key).

 Foreign key

Foreign key merupakan suatu atribut yang melengkapi satu

hubungan (relationship) yang menunjukan ke induknya.

13
13
2.1.10.6 Strong and Weak Entity Types

Menurut Connolly (2002,p342-343), entiti dapat

dibedakan menjadi dua macam :

1. Strong Entity Type

2. Weak Entity type

2.1.10.7 Batasan Struktural (Struktural constraint)

Tipe utama dari batasan hubungan di dalam relationship

disebut Multiplycity. Multiplycity merupakan jumlah occurrence

yang mungkin dari sebuah tipe entitas yang berhubungan dengan

occurrence tunggal dari sebuah tipe entitas yang berhubungan

melalui relasi tertentu (Connolly dan Begg,2002,p344).Derajat

yang biasanya digunakan pada suatu relationship adalah binari

relationship, yang terdiri atas :

 Hubungan One-to-One (1:1) Relationship

Relasi dimana setiap entitas yang ada hanya dapat

mempunyai maksimal 1 relasi dengan entitas lain.

13
13

Rudi R1 A

Aura R2 B

Staf Mengatur Cabang

(Entiti) (Tipe Relasi) (Entiti)

Gambar 2.10 Relasi one-to-one antara cabang dan staf

 Hubungan One-to-Many (1:*) Relationship

Relasi dimana setiap entiti yang ada dapat mempunyai

satu relasi atau lebih dari satu relasi dengan entiti yang lain.

Rudi R1
Ani

Aura R2
Bani

Staf Melayani konsumen

(Entiti) (Tipe Relasi) (Entiti)

Gambar 2.11 Relasi one-to-many antara staf dan konsumen

13
13

 Hubungan Many-to-Many (*:*) Relationship

Relasi dimana setiap entiti dapat mempunyai lebih dari

satu relasi dengan entiti lainnya.

R1 A
Aneka

R2

Gadis R3 B

Majalah Mengiklankan Barang

(Entiti) (Tipe Relasi) (Entiti)

Gambar 2.12 Relasi many-to-many antara majalah dan barang

Menurut Connolly dan Begg (2002, p351), cardinality

menjelaskan jumlah maksimumd ari occurrence relationship yang

mungkin untuk sebuah entiti yang berpartisipasi dalam sebuah

tipe relasi. Sedangkan participation menentukan apakah semua

atau hanya beberapa occurrence yang berpartisipasi pada sebuah

relationship.

13
13

Satu cabang
Satu cabang diatur oleh Cardinality
Diatur oleh satu anggota dari staf

Branch
Staf
0..1 branchNo
1..1

Semua cabang diatur Tidak semua staf mengatur cabang

Participation

Gambar 2.13 Cardinality dan Participation antara Branch dan Staf

Beberapa masalah yang dihadapi dengan model ER :

 Fan Traps

Terjadi ketika sebuah merepresentasikan sebuah relas i

antara tipe-tipe dari entiti, tetapi jalur yang terdapat diantara

kejadian-kejadian entiti tertentu masih ambigu.

13
14

 Chams Traps

Terjadi ketika sebuah model menganjurkan

keberadaan sebuah relasi diantara tipe-tipe dari entiti, tetapi

terdapat jalur diantara kejadian-kejadian entiti tersebut.

2.1.11 Normalisasi

Normalisasi menurut Connolly dan Begg (2005, p376), adalah

teknik untuk menghasilkan sejumlah tabel dengan properties yang

diinginkan, sesuai dengan kebutuhan data dari perusahaan.

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logikal desian

sebuah basis data, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi

sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).

Tujuan normalisasi adalah terjaminnya struktur yang konsisten,

kerangkapan yang min imal, dan stabilitas struktur data yang maksimal.

Manfaat normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan jumlah kapasitas penyimp anan yang diperlukan

untuk menyimpan data.

2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam suatu basis

data.

3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomaly.

4. Memaksimalkan stabilitas dari struktur data.

14
14
2.1.11.1 Proses Normalisasi

Teknik normalisasi menyangkut sebuah rangkaian utama

yang digunakan untuk memeriksa sebuah relasi, sehingga sebuah

basis data dapat dinormalisasikan dalam beberapa tahap.

Normalisasi biasanya dijalankan seperti kumpulan langkah secara

bertahap, dimana relasi menjadi semakin kuat bila langkah/derajat

yang dikenakan padanya semakin tinggi.

Unnormalized form (UNF) menurut Connolly dan Begg

(2005, p403), adalah table yang terdiri dari satu atau lebih grup

data yang berulang.

Adapun bentuk-bentuk normal menurut Connolly dan

Begg (2005, pp403-411), adalah :

1. First Normal Form (1NF)

Sebuah relasi di mana setiap persimpangan antara

baris dan kolom mengandung hanya satu nilai.

Aturan pada First Normal Form (1NF) :

 Mengidentifikasi atribut kunci.

 Tidak adanya grup berulang.

 Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci.

14
14
2. Second Normal Form (2NF)

Sebuah relasi yang telah memenuhi normal pertama

(1NF) dan setiap atribut yang bukan primary key, fully

functionally dependent terhadap primary key.

Aturan pada Second Normal Form (2NF) :

 Sudah memenuhi bentuk normal pertama (1NF)

 Tidak ada ketergantungan parsial, di mana seluruh field

hanya tergantung pada sebagian field kunci.

3. Third Normal Form (3NF)

Sebuah relasi yang telah memenuhi normal pertama

(1NF) dan normal kedua (2NF) dan tidak ada atribut yang

bukan primary key, transitively dependent terhadap primary

key.

Aturan pada Third Normal Form (3NF) :

 Sudah berada pada bentuk normal kedua.

 Tidak ada ketergantungan transitif (di mana field bukan

kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).

4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

Menurut Connoly&Begg (2002, p398) Suatu relasi

disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya

jika semua penentu (determinan) adalah candidate key. BCNF

merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF

karena bentuk normal ketiga berkemungkin an masih

14
14
memiliki

14
14
anomali sehingga perlu dinormalisasi lebih jauh. Suatu relasi

yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak

untuk sebaliknya.

5. 4th GL (Fourth Generational Language)

4th GL atau biasa disebut Bahasa generasi keempat

adalah bahasa komputer yang diciptakan untuk

menginprovisasi produktivitas dari bahasa Generasi Ketiga

(3rd GL). Fitur utama yang terdapat pada 4th GL adalah sistem

basis data yang sudah terintegrasi, bahasa query, pembuatan

laporan dan fasilitas definisi layar. Sedangakan beberapa fitur

tambahan diantaranya ad alah pemban gkit grafis, fungsi

decision support dan fungsi analisis statistik.

Menurut Connolly and Begg (2002,p42) bila

dibandingkan dengan 3rdGL yang merupakan bahasa pemograman

procedural, 4thGL merupakan bahasa pemograman non

procedural user mendefinisikan apa yang akan dilakukan.

Keunggulan yang ditawarkan oleh 4thGL adalah line of

code yang lebih sedikit dibandingkan 3rd GL dan peningkatan

produktivitas. Contoh dari bahasa generasi keempat adalah : SQL

dan QBE 4th GL mencangkup :

14
14

 Bahasa presentasi : seperti bahasa query dan report

generator.

 Bahasa spesialisasi, seperti spreadsheet dan bahasa basis

data.

 Generator aplikasi yang mendefinisikan, meng-update, dan

mengambil data dari basis data untuk membangun aplikasi.

 Bahasa dengan level yang sangat tinggi (very high-level

language), yang digunakan untuk membuat kode aplikasi.

2.1.12 SQL (Structured Query Language)

Menurut Kadir (2002,p.101), SQL singkatan dari structured

Query Language. Dalam bahasa inggris sering dibaca sebagai SEQUEL.

SQL merupakan bahasa query standart yang digunakan untuk mengakses

basis data relasional.

Menurut Connolly & Begg (2002, p111), idealnya sebuah bahasa

basis data harus mengizinkan setiap penggunannya untuk :

a. Menciptakan basis data dan struktur relasi.

b. Mengerjakan tugas-tugas dasar manajemen data, seperti

penempatan, modifikasi, dan penghapusan data dari relasi.

c. Mengerjakan query data yang sederhana dan kompleks.

14
14
Bahasa basis data harus mampu untuk mengatur dan mengerjakan

semua tugas-tugas ini dengan usaha pengguna yang min imal, serta

struktur perintah dan sintaksnya harus mudah dipelajari, juga harus

portable, yaitu harus sesuai dengan standard yang ada, sehingga dapat

menggunakan struktur perintah dan sintaks yang sama ketika dipindahkan

dari satu DBMS ke DBMS lain.SQL sebagai salah satu bahasa basis data

memenuhi seluruh persyaratan sebagai bahasa basis data yang baik.

SQL merupakan bahasa transform-oriented y ang merupakan

bahasa yang di desain untuk menggunakan relasi dengan tujuan agar bisa

mengubah input menjadi output yang dibutuhkan.SQL memiliki dua

komponen utama, yaitu :

1. Data Definition Language (DLL)

Menurut Connoly dan Begg (2002,p.40), DDL adalah

bahasa yang memungkinkan seorang administrator basis data dan

user untuk mendeskripsikan dan menentukan entiti, atribut, dan

relasi yang dibutuhan aplikasi, bersama dengan semua batasan-

batasan integritas dan keamanan (integrity and security constraints).

Digunakan untuk menentukan struktur basis data dan

mengendalikan akses ke data. Perintah SQL nya:

 CREATE TABLE

14
14
Untuk membuat tabel.

 ALTER TABLE

Untuk menambah atau memindahkan kolom,

menghapus tabel constraint, menetukan atau menghapus

default kolom.

 DROP TABLE

Untuk memindahkan tabel.

 CREATE VI EW

Untuk membuat view

 DROP VIEW

Untuk memindahkan view.

2. Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly (2002,p41), DML (Data Manipulation

Language) adalah suatu bahasa yang menyediakan kumpulan

operasi yang akan diinginkan untuk mendukung operasi manipulasi

data utama pada data yang diperoleh dalam basis data.

Menurut Subekti (1997,p20), DML (Data Manipulation

Language) adalah suatu bahasa yang dipakai untuk memanipulasi

(memasukkan, merubah, menghapus) objek data dari basis data.

Digunakan untuk menerima dan memperbaharui data.

Perintah SQL nya:

 SELECT

14
14
Digunakan untuk memilih data dalam basis data.

 INSERT

Untuk memasukkan data kedalam tabel.

 UPDATE

Untuk memperbaharui data dalam tabel.

 DELETE

Untuk menghapus data dari dalam tabel.

Menurut Connolly (2002,p41-42) DML dapat dibedakan menjadi

2 tipe yang berbeda yaitu :

a. Prosedural DM L

Prosedural DML adalah suatu bahasa yang memungkinkan

pengguna (umumnya programmer) untuk memberi instruksi ke

sistem mengenai data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara

pemanggilannya (retrieve). Artinya pengguna harus menjelaskan

operasi pengaksesan data yang akan digunakan dengan

menggunakan prosedur yang ada untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan.

b. Non-Prosedural DM L

Non-Prosedural DML adalah bahasa yang memungkinkan

pengguna untuk menentukan data apa yang dibutuhkan dengan

menyebutkan spesifikasinya tanpa menspesifikasikan bagaimana

cara mendapatkannya

14
14

2.1.12.1 Fungsi Aggregate dan kontrol akses

Fungsi aggregate yang dimiliki SQL:

a. COUNT

Untuk menampilkan banyak nilai dalam suatu kolom

b. SUM

Untuk menampilkan jumlah nilai dalam suatu kolom

c. AVG

Untuk menamp ilkan ju mlah nilai rata-rata dalam

suatu kolom.

d. MIN

Untuk menampilkan nilai terkecil dalam suatu kolom.

e. MAX

Untuk menampilkan nilai terbesar dalam suatu kolom.

Control akses membrikan hak akses yang berbeda untuk

setiap kelompok user yang terdiri dari:

a. GRANT

Untuk memberikan hak akses kepada user lain

b. REVOKE

Untuk membatalkan pemberian hak akses pada user lain.

2.1.12.2 MySQL

14
15
MySql adalah sebuah server basis data yang kecil, padat,

dan mudah digunakan, merupakan implementasi client server

yang berisi sebuah server daemon mysql dan beberapa program

klien yang berbeda. MySQL cocok untuk aplikasi berukuran kecil

maupun besar (Casteagnetto, rawat, Schumann, Scollo, and

Veliath. 2000, p266).

MySql merupakan database relational y ang bersifat open

source. Basis data didistribusikan secara gratis untuk platform

unix dan OS/2, sedangkan untuk platform Microsoft harus

mendapatkan izin pemakaian setelah melewati waktu coba

penggunaan selama 30 hari. Jadi, dengan MySql dapat di peroleh

keuntungan yang berhubungan dengan biaya dibandingkan

dengan basis data lainnya.

Basis data server memiliki keistimewaan, antara lain:

 Portability

MySql dapat berjalan stabil dalam berbagai platform

komputer.

 Open source

MySql merupakan basis data server yang bersifat open

source yang didistrubusikan secara gratis di bawah lisensi

GPL.

 Multi user

15
15
MySql dapat digunakan oleh beberapa user dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

 Coloumn types

Tipe kolom yang tedapat dalam basis data MySql

sangat kompleks, seperti unsigned integer, float, double,

char, varchar, text, blob, date, time, date time, timestamp,

year, set, dan sebagainya

 Comment and function

MySql memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query

 Performance tuning

Kecep atan MySql dalam menangani query sederhana

sangat tinggi sehingga dapat memproses lebih banyak perintah

SQL persatuan waktu.

 Security

Terdapat beberapa lapisan keamanan, seperti level

subnet mask, nama host, dan ijin akses pemakai dengan sistem

perijinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.

 Scalability and limits

MySql mampu manangani basis data dalam skala

besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu

tabel serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat di

tampung mencapai 32 indeks pada tiap tabel-nya.

15
15

 Connectivity

Koneksi dengan client pada MySql dapat

menggunakan protokol TCP/IP, UNIX socket, atau Named

Pipes (NT).

 Localizations

Deteksi pesan kesalahan pada client dapat

menggunakan lebih dari 20 bahasa (tidak termasuk bahasa

indonesia).

 Interface

Interface MySql terhadap berbagai ap likasi dan

bahasa pemrograman menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

 Clients and tools

MySql dilengkapi dengan berbagai tool y ang

digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap tool

yang ada disertakan petunjuk online.

 Structure table

Struktur table pada mysql lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya

seperti postgreSQL atau Oracle.

2.1.13 Apache Server

15
15
Apache server dapat dipercaya dan mampu melayani hamper

lebih dari 60 % website yang ada saat ini. Apache adalah ap likasi server

web yang tersedia secara gratis dan disebarkan dengan lisensi “open

source”. Apache memiliki keuntungan yaitu Apache tersedia pada banyak

platform dalam format binary dan source code. Apache telah memperoleh

reputasi sebagai web server yang terpercaya. (Chaudhury, 2002, pp200-

201).

2.1.14 PHP

Bahasa scripting adalah bahasa yang dapat menambah fitur –

fitur tambahan secara tertulis pada HTML, mengingat terbatasnya

kemampuan HTML. Bahasa scripting di bagi menjadi 2 jenis, yaitu server

side scripting dan client side scripting.

Server side script adalah script yang diterjemahkan oleh web

server. Server side script merupakan satu set instruksi yang diproses oleh

server dan menghasilkan HTML. HTML yang dihasilkan dikirim sebagai

bagian dari tanggapan HTTP ke browser.Browser kemudian

menamp ilkan HTML tersebut. Sedangkan client side script merupakan

script yang diterjemahkan oleh browser.

PHP merupakan server side script yang tergabung dalam HTML

yang didukung oleh banyak web server dan termasuk server HTTP

Apache, dan internet Informatioan Service milik Microsoft. PHP juga

merupakan bahasa pemograman yang disukai pada bahasa scripting web

15
15
linux. PHP telah dipengaruhi oleh perkembangan bahasa pemograman

lain seperti Perl, ‘C’, Java dan beberapa cakupan ASP (Active Server

Pages).

PHP memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

 Ekstensibility, memiliki cakupan yang luas.

 Sejumlah modul disediakan untuk mendukung hal – hal seperti

hubungan dengan database, xml, mail.

 Didukung oleh sejumlah besar ISP(Internet Server Provider), yang

berarti ap likasi yang ditulis dengan PHP dapat dengan mudah

diletakkan pada web untuk dilih at oleh siapa saja.

Kombinasi yang popular saat ini ad alah server HTTP Apache,

PHP, dan database MYSQL atau Postgre SQL.

Di bawah ini merupakan langkah – langkah untuk mengirim web

(Choi,2000,p2,pp49-51;Connoly,2002,pp965-966) :

 Pertama – tama client meminta halaman web kemudian web server

mencari lokasi halaman web yang diminta.

 Jika halamn web tersebut merupakan halaman PHP maka web server

perlu untuk memproses PHP untuk menghasilkan HTML yang akan

dikembalikan ke browser. Pada tahap ini jika halaman web diakhiri

dengan php, maka server mengirimnya ke server machine PHP yang

ada dalam web server untuk diproses. Jadi kode PHP dimasukkan

ke

15
15
salah satu ujung web server yang kemudian menghasilkan output

berupa halaman HTML murni.

 Halaman HTML tersebut kemudian dikirimkan ke browser.

 Di browser, halaman HTML akan diterjemahkan untuk ditampilkan.

2.1.15 Backup and Recovery

 Backup

Kegiatan atau fasilitas untuk melakukan penyimpanan data

cadangan secara berkala sesuai dengan data asli.

 Recovery

Fasilitas yang membiarkan system untuk mengembalikan data –

data yang rusak menjadi consistent state.

Beberapa fasilitas yang digunakan untuk melakukan backup dan recovery

 Backup data file ke dalam disk atau hard disk.

 Backup arsip data yang belum mengalami perubahan.

 Restore data file dari disk atau hard disk.

 Restore dan apply data yang belum mengalami perubahan untuk

meningkatkan perform recovery.

15
15

2.1 Teori-Teori khusus Berhubungan dengan Topik

Teori-teori yang berhubungan dengan topik meliputi :

2.2.1 Pengertian Rumah Sakit

Menurut www.id.wikipedia.org, rumah sakit adalah sebuah

institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya disediakan

oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Dalam kepmenkes RI no 560/menkes/sk/IV/2003 disebutkan

bahwa rumah sakit sarana kesehatan yang menyelengarakan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, baik dalam bentuk promotif, kuratif,

maupun rehabilitative secara paripurna yang mempunyai status sebagai

perusahaan jawatan.

Dalam glosarium data dan informasi kesehatan 2005 dari pusat

data dan informasi depkes RI, rumah sakit adalah suatu fasilitas yang

menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberik an pelayanan

kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi,

diagnostik, terapeutik, dan rehabilita tive untuk orang-orang yang

menderita sakit, cidera, dan melahirkan.

Menurut siregar (2003,P7), rumah sakit adalah salah satu dari

sarana kesehatan tempat menyelengarakan upaya kesehatan. Upaya

kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memlihara dan meningkatkan

kesehatan, bertujuan utnuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal

15
15
bagi masyarakat. Rumah sakit mempunyai fungsi utama

menyelengarakan upaya kesehatan yang bersifat pemyembuhan dan

pemulihan bagi penderita.

2.2.2 Fungsi Rumah Sakit

Menurut pasal 5 kepmenkes 983/1992,rumah sakit mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan medis(dasar, spesialistik,

subspesialistik ).

2. M eyelengarakan pelayanan penunjang mendis dan non medis.

3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperwatan.

4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan (mencakup rujukan IPTEK,

specimen,dan pasien, baik secara vertical maupun horizontal)

5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (mencakup tenaga

medis, paramedik , dan non medis )

6. Menyelenggar akan penelitian dan pengembangan (terutama dalam

hal kebutuhan sumber daya rumah sakit)

7. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

2.2.3 Klasifikasi Rumah Sakit

Rumah sakit umum diklasifikasikan menjadi rumah sakit umum

kelas A,B,C dan kelas D :

15
15
1. Rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub

spesialistik luas.

2. Rumah sakit umum kelas B adalah rumah sakit umum yang

mempunya fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang –

kurangnya 11 spesialistik dan sub spesialistik terbatas.

3. Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dan

spesialistik mendasar

4. Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.

2.2.4 Pengertian Pasien

Dalam glosarium data dan informasi kesehatan 2005 dari pusat

data dan informasi depkes RI, pasien atau penderita adalah orang sakit

atau orang yang menjalani pengobatan utnuk kesembuhan penyakitnya.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi 3

(2001,P834),pasien adalah orang sakit (yang dirawat dokter), penderita

(sakit ).

Berikut ini adalah beberapa jenis pasien yang ada dalam kamus

besar bahasa Indonesia:

15
15
1. Pasien dalam : pasien yang memp eroleh pelayanan tinggal atau

dirawat pada suatu unit pelayanan tertentu pasien yang dirawat di

rumah sakit.

2. Pasien luar : pasien yang hanya memperoleh pelayanan kesehatan

tertentu, tidak menginap pada unit pelayanan kesehatan.

3. Pasien opname : pasien yang memperoleh pelayanan kesehatan

menginap dan dirawat di rumah sakit pasien rawat inap.

4. Pasien rawat inap : pasien opname, pasien dalam

2.2.5 Jenis Pelayanan di Rumah Sakit

Pelayanan Medik :

 Rawat Jalan

Pelayanan kepada pasien yang memakai jasa Rumah Sakit

tanpa tinggal di ruang rawat inap.

 Rawat inap

Dalam kepmenkes RI No 560/menkes/sk/IV/2003,

disebutkan bahwa rawat inap adalah pelayanan pasien untuk

observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, dan atau

upaya pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap di Rumah

Sakit.

2.2.6 Rekam Medik

Rekam medik adalah tempat informasi pasien dicatat dan

berguna untuk riwayat penyakit dan pengobatan di kemudian hari. Rekam

medik berguna untuk komunikasi antara dokter, perawat, dan analis

kesehatan,

15
16
serta untuk akreditasi rumah sakit, riset ilmiah, dan perlindungan

hukum, isinya harus benar dan lengkap, disimpan dengan baik dan dapat

diambil kembali dengan cepat.Basbeth (Basbeth, Ferryal, 2005, rekam

medis, http://www.freewebs.com/medicalrecord) menyajikan kumpulan

definisi Rekam Medik dalam berbagai kepustakaan dituliskan dalam

berbagai pengertian, seperti dibawah ini:

1. Menurut Parmenkes No. 749a/Menkes/Per/XII/1989 : Rekam

Medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai

identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan,

baik rawat jalan maupun rawat inap.

2. Menurut Edna K Huffman, Rekam Medik adalah berkas yang

menyatakan siap a, ap a, mengap a, dimana, kapan dan bagaimana

pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau

menjalani pengobatan.

16

Anda mungkin juga menyukai