Lingkungan basis data merupakan sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk
bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data.
Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti
menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru.
Pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis.
Tujuan utama dari sistem basis data yaitu menyediakan pemakai melalui suatu
pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana
data disimpan dan dimanipulasikan. Titik awal untuk perancangan sebuah basis data
haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu
organisasi harus digambarkan di dalam basis data.
Jika sebuah basis data merupakan suatu sumber yang dapat digunakan bersama.
Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda-beda terhadap data di dalam
basis data. Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur komersial basis data yang banyak
digunakan telah tersedia saat ini dan telah mengalami perluasan yaitu arsitektur ANSI-
SPARC.
Terdapat beberapa tujuan dari Tiga Tingkatan Arsitektur Basis Data ANSI-
SPARC yaitu :
Membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan
basis data secara fisik.
Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi memiliki
pandangan yang berbeda disesuaikan data.
Pengguna tidak harus berurusan dengan penyimpanan database fisik. Mereka
harus diizinkan untuk bekerja dengan data itu sendiri, tanpa memperhatikan
bagaimana secara fisik disimpan.
Merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data agar pembuatan basis data ini
relevan bagi seorang pemakai tertentu. Yang terdiri dari sejumlah cara pandang
berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam
bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada
entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan.
Merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Menggambarkan data yang
disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya.
2.2 Data independence, Komponen DBMS, Fungsi DBMS serta Bahasa yang
digunakan didalam DBMS
Bahwa internal skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu konseptual skema.
Dengan kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan konseptual
sekema data terhadap perubahan internal skema.
Bahwa konseptual skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu eksternal skema.
Dengan kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan eksternal schema
terhadap perubahan konseptual skema.
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam
pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa
mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan
produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah
ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan
integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan
pengguna.
DBMS
Untuk mengelola data base diperlukan suatu perangkat lunak (Database Management
System). Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian DBMS yaitu :
1. C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses
pada database untuk melayani kebutuhan user.
2. S. Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure
yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul
yang tertanam pada hardware (ROM).
3. Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk
mengorganisasi sumber daya data.
Dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah suatu system perangkat lunak yang
memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol,
dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user
akan lebih mudah mengontol dan memanipulasi data yang ada.
KOMPONEN DBMS
1. File Manager: mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk
merepresentasikan
2. informasi yang tersimpan dalam disk.
3. Database Manager: menyediakan interfaceantara data low-level yang ada di
basis data denganprogram
4. aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
5. Query Processor, yang menterjemahkan perintahperintah dalam query language
ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
6. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DMLyang ditambahkan dalam
sebuah program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bahasa induk.
7. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintahDDL ke dalam sekumpulan
tabel yang mengandung
8. metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
Fungsi DBMS
Database atau basis data berkaitan erat dengan DBMS dimana aplkasi DBMS
menyediakan fasilitas untuk melakukan fungsi :
1. pendefinisian data yang meliputi penentua tipe, struktur dan batasan data yang
akan disimpan dalam basis data.
2. kontruksi data yang meliputi proses penyimpanan data dalam database yang
pengendaliannya diatur oleh DBMS
3. Manipulasi data merupakan fungsi untuk menampilkan data, mengubah data
serta menampilkan data yang ada dalam bentuk laporan
4. Keamanan dan integritas data. (buku Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office
System 2003, irwan sardi pt elex media komputindo)
5. Menyediakan data dictionary
2.3 Perbedaan model data berbasis objek, record, konseptual, dan fisik
Model data
Merupakan suatu kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,
hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.Fungsi dari
sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah
dipahami. Model data terdapat berbasis objek, record, konseptual maupun fisik.
Model data logika berbasis objek (object-based logical model) digunakan untuk
mendeskripsikan data pada tingkat konseptual dan view. Pendeskripsian data pada
model ini dibuat berdasarkan fakta sehingga memberikan kemampuan penstrukturan
secara fleksibel, dan memungkinkan untuk menspesifikasikan kendala-kendala datanya
secara eksplisit.
Beberapa model data logika berbasis objek yang sudah dikenal diantaranya adalah:
> Model entity-relationship
> Model berorientasi objek (object-oriented model)
> Model biner
> Model data semantik
> Model infological
>Model data fungsional
Model logika berbasis record digunakan untuk menggambarkan data pada tingkat
konseptual dan view. Model data ini bersama dengan model data logika berbasis objek
biasanya digunakan untuk menyatakan stuktur logika database secarakeseluruhan.
Selain itu juga digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran penerapannya
dalam tingkat yang lebih tinggi daripada gambaran fisiknya. Struktur database pada
model logika berbasis record ini dinyatakan dengan type record yang mempunyai
format tetap. Artinya setiap type record mempunyai beberapa field atau atribut dengan
jumlah tetap, dan setiap field mempunyai panjang yang tetap. Tiga model data pada
kelompok ini yang telah diterima secara meluas adalah model data relasi, jaringan
(network) dan hirarki.
Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang
berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur
akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).
1. Response time :
waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi basis data yang diajukan untuk
menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah
pengawasan DBMS yaitu : waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh
suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak
berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau
penundaan komunikasi.
2. Space utility :
jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur-
struktur jalur akses.
3. Transaction throughput :
rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem basis data, dan
merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan
tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur
penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.
Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan DD analis sistem
dapat mendefinisikan data yang mengalir di system dengan lengkap. Pada tahap
analisis sistem, DD digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan
pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk
ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-
laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow
Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus
datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD
secara lebih terinci dapat dilihat di DD. Gambar berikut menunjukkan hubungan antara
DFD dengan DD.
aliran.
Data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang
dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat hal-hal berikut :
nama dari arus data juga harus dicatat di DD, sehingga mereka yang
membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
b. Alias.
Alias atan nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data ayang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya, misalnnya bagian
c. Bentuk data.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau
d. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan
Untuk tidak memperjleas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat
tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu
input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus
dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
g. Volume.
rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan
kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
h. Struktur data.
Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang menyimpan data pasien,
dapat didefinisikan data berat dan tinggi dengan cara sebagai berikut ;
f. Jenis_kelamin = * nilai : [ P | W ] *
Pemakai akan kewalahan jika harus membaca seluruh DD, item demi item
Membangun DD adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang paling
Contoh :
|
Pada seksi ini akan di jelaskan mengenai arsitektur yang biasanya digunakan untuk
mengimplementasikan sistem basis data yang multi user, yaitu teleprocessing, file
server dan client server.
> Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing, dimana satu
komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
Terminal untuk pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan
masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut
mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke
program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Komputer server
langsung bisa terhubung degan beberapa terminal. hgb. Dapat mengirim / menerima
pengolahan data dgn jarak yg jauh.
> File-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File server
mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan
DBMS dijalankan pada masing-masing workstation, tetapi tetap meminta file dari file
server jika diperlukan (perhatikan gambar di bawah ini). Dengan cara ini, file server
berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada
pada setiap workstation meminta data ke file server untuk semua data yang diinginkan
oleh DBMS.
Bab. III
Kesimpulan
Dari tulisan atau pembahasan diatas tentang Lingkungan Basis Data dapat disimpulkan
bahwa lingkungan basis data sangat luas seperti arsitektur basis data terdapat tiga
tingkatan, yang harus mengijinkan untuk bekerja dengan data itu. konsep data
independenc, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan didalam
DBMS untuk mengakses suatu software. Dan dapat dibayangkan bagaimana jika tidak
ada basis data. semua perkejaan semakin susah, membutukan waktu yang lama.